Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery

PERUBAHAN POLA PETUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis, Jacq)
DENGAN PEMBERIAN ZPT ATONIK PADA MEDIA CAMPURAN PASIR DENGAN
BLOTONG TEBU DI PRE NURSERY

SKRIPSI

OLEH:

ANGGA REKSA
030301021/BDP/AGR

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008


PERUBAHAN POLA PETUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis, Jacq)
DENGAN PEMBERIAN ZPT ATONIK PADA MEDIA CAMPURAN PASIR DENGAN
BLOTONG TEBU DI PRE NURSERY

SKRIPSI

OLEH:

ANGGA REKSA
030301021/BDP/AGR
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007


Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

Judul Skripsi

Nama
NIM
Departemen
Program Studi

:Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit
(Elaeis guineensis Jacq ) Dengan Pemberian ZPT Atonik Pada
Media Campurabn Pasir Dan Blotong Tebu di Pre Nursery
: Angga Reksa
: 030301021
: Budidaya Pertanian
: Agronomi

Disetujui oleh :

Komisi Pembimbing

(Ir. Rosita Sipayung MP)
Ketua

(Dr.Dra.Ir Chairani Hannum, MS)
Anggota

Mengetahui :

(Ir. Edison Purba. Ph. D)
Ketua Departemen Budidaya Pertanian

Tanggal Lulus :

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

ABSTRACT


The objective of this experiment were to growth of pattern of oil palm
weed to ZPT Atonik with the mixed of desert and blotong tebu at pre nursery.
This research is done in field of Agriculture Fakulty of North Sumatera
University, Medan, May to July month 2007. Faktorial Randomized Block Design
was used with 2 faktorial. The first factor was ZPT Atonik which consisted of 4
levels, namely A0 : 0cc/L, A2 : 1,5cc/L, A2 : 2cc/L . Second factor namely M0 :
0:3, M1 : 2:1, M2 : 1:2, and M4 : 0:3 The result of experment was Atonik real to
wards respons to parameter result of leaf, , diameter crop, wet weigth leaf, wet
weight root, and dry weigth leaf. Media real towards to higth plant, dry weigth
leaf and not real towards result of leaf, diameter crop, wet weigth leaf, and dry
weigth root. Interaktion Atonik and Media not real towards to all parameter result
of leaf, high plant, diameter crop, wet weigth leaf, wet weight root, dry weigth
leaf, and dry weight root.

Key word: ZPT Atonik, Media, oil palm, weed.

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan pola
pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) dengan ZPT Atonik pada
Media campuran pasir dengan blotong tebu di pre nursery, dilaksanakan di lahan
percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan, Pada bulan Mei
sampai juli 2007. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
faktorial dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah ZPT Atonik yang
terdiri dari 3 taraf yaitu : A0 : 0cc/L, A2 : 1,5cc/L, A2 : 2cc/L. Faktor kedua
Media pasir dengan blotong tebu yang terdiri dari 4 taraf yaitu :. M0 : 0:3, M1 :
2:1, M2 : 1:2, and M4 : 0:3 Hasil yang diperoleh adalah pemberian Atonik
memberikan respon yang nyata terhadap parameter pengamatan yaitu Luas daun,
tinggi tanaman, diameter batang, bobot basah tajuk, bobot basah akar, bobot
kering tajuk. Pemberian media pasir dengan blotong tebu memberikan respon
yang nyata terhadap bobot kering akar dan tidak berpengaruh nyata terhadap
parameter yang lain. Interaksi antara Atonik dan media pasir dengan blotong tebu
memberikan respon tidak nyata terhadap semua parameter yaitu jumlah daun,
tinggi tanaman, diameter batang, bobot basah tajuk, bobot basah akar, bobot
kering tajuk, bobot kering akar dan luas daun.

Kata Kunci : ZPT Atonik, Media, Kelapa Sawit, Bibit.

KATA PENGANTAR

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahman,
Rahim dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq)
Dengan Pemberian ZPT Atonik dan Campuran Media Pasir dengan Blotong Tebu
di Pre Nursery” yang merupakan salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana di
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu
Ir. Rosita Sipayung MP sebagai Ketua dan ibu Dr.Dra.Ir Chairani Hanum MS
sebagai Anggota komisi pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan
dan saran dalam penulisan skripsi ini.
Terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Ayahanda
Rusdianto dan Ibunda Nurjainah Bang Arif dan kak Susi, Tarto, Bembeng,

B’Herman, Mujahid2 BKM, teman ’03, DPC PKS Medan Baru, Serta LDK USU
terima kasih atas bantuan dan persahabatannya yang sangat indah. Untuk B’Zaki,
eka, Royhan, B’Yudha, B’Yudhi, Ogie, Suherman dll

Kalian telah banyak

memberikan motivasi penting bagi hidup saya. kepada Dosen pembimbing Ibu
Ir. Rosita Sipayung MP dan Ibu Dr.Dra.Ir Chairani Hanum MS saya ucapkan
terima kasih banyak.
Semoga skripsi ini bermanfaat Amin.

RIWAYAT HIDUP

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

ANGGA REKSA, dilahirkan di Medan pada tanggal 10 April 1985 dari
Ayahanda Rusdianto dan Ibunda Nuejainah, merupakan putra ke-2 dari 2
bersaudara.

Tahun 2003 penulis lulus dari SMU Negeri 1 Kuala Simpang dan pada
tahun 2003 lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Pemanduan
Minat dan Prestasi (PMP) pada program studi Agronomi Departemen Budidaya
Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Selama mengikuti perkuliahan Penulis melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) unit usaha Marihat
Pematang Siantar pada bulan juni sampai dengan juli 2007.

DAFTAR ISI
Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

Hal
ABSTRACT ............................................................................................... .. i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ ix
PENDAHULUAN
Latar Belakang .................................................................................... 1
Tujuan Penelitian ................................................................................ 3
Hipotesa Penelitian ............................................................................. 3
Kegunaan Penelitian ........................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA
.................................................................................................................... Bota
ni Kelapa Sawit ......................................................................................... 5
.................................................................................................................... Syara
t Tumbuh ................................................................................................... 8
........................................................................................................ Iklim
8
Tanah .............................................................................................

10

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007

USU Repository © 2008

Pembibitan Kelapa Sawit ...............................................................

12

Penggunaan Media Pasir ................................................................

12

Bahan Organik Blotong Tebu ........................................................

13

Zat Pengatur Tumbuh Atonik ........................................................

15

BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 18

Bahan dan Alat .............................................................................. 18
Bahan Penelitian ............................................................................ 18
........................................................................................................ Alat
Penelitian ................................................................................................... 18
Metode Penelitian ......................................................................... 18
Model Analisis Penelitan ............................................................... 19
Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 21
Persiapan Areal dan Pembuatan Naungan ....................................

21

Penyiapan Media Tanam................................................................

21

Penanaman Bibit ............................................................................

21

Aplikasi ZPT Atonik ......................................................................

21

Pemeliharaan ..................................................................................

22

Penyiraman........................................................................ 22
Penyulaman ....................................................................... 22
Penyiangan ....................................................................... 22
Pengendalian hama dan penyakit. .................................... 22
Pengamatan Parameter ................................................................... 23
Tinggi Tanaman (cm) .................................................................... 23
Jumlah Daun (helai) ....................................................................... 23
Diameter Batang (mm) .................................................................. 23
Luas Daun (cm2) ........................................................................... 23
Bobot Basah Tajuk (g) .................................................................. 23
Bobot Basah Akar (g) .................................................................... 24
Bobot Kering Tajuk (g) ................................................................. 24
Bobot Kering Akar (g) .................................................................. 24
HASIL DAN PEMBAHASAN

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

Hasil ..............................................................................................

25

Respon ZPT Atonik dan Media Terhadap Tinggi Tanaman..........

25

Respon ZPT Atonik dan Media terhadap Diameter Batang...........

25

Respon ZPT Atonik dan Media terhadap Luas Daun ...................

27

Respon ZPT Atonik dan Media terhadap Jumlah Daun ................

28

Respon ZPT Atonik dan Media terhadap Bobot Basah Tajuk.......

29

Respon ZPT Atonik dan Media terhadap Bobot Basah Akar ........

30

Respon ZPT Atonik dan Media terhadap Bobot Kering Tajuk......

31

Respon ZPT Atonik dan Media terhadap Bobot Kering Akar.......

32

Pembahasan ............................................................................................... 34
Perubahan pola pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Terhadap Pemberian
ZPT Atonik ....................................................................................

34

Perubahan pola pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Terhadap Pemberian
Media Pasir dan Blotong Tebu.......................................................

35

Perubahan pola pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Terhadap Pemberian
ZPT Atonik dan Media Pasir dan Blotong Tebu............................

36

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ............................................................................................... 37
Saran .......................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

No

Judul

Hal

1.

Rataan Tinggi Tanaman dalam Hubungan nya dengan Perlakuan
Pemberian ZPT Atonik dan Perbandingan Media ............................... 25

2.

Rataan Diameter Batang dalam Hubungan nya dengan Perlakuan
Pemberian ZPT Atonik dan Perbandingan Media ............................... 26

3.

Rataan Luas Daun dalam Hubungan nya dengan Perlakuan Pemberian
ZPT Atonik dan Perbandingan Media.................................................. 27

4.

Rataan Jumlah Daun dalam Hubungan nya dengan Perlakuan Pemberian
ZPT Atonik dan Perbandingan Media.................................................. 28

5.

Rataan Bobot Basah Tajuk dalam Hubungan nya dengan Perlakuan
Pemberian ZPT Atonik dan Perbandingan Media ............................... 29

6.

Rataan Bobot Basah Akar dalam Hubungan nya dengan Perlakuan
Pemberian ZPT Atonik dan Perbandingan Media ............................... 30

7.

Rataan Bobot Kering Tajuk dalam Hubungan nya dengan Perlakuan
Pemberian ZPT Atonik dan Perbandingan Media ............................... 31

8.

Rataan Bobot Kering Akar dalam Hubungan nya dengan Perlakuan
Pemberian ZPT Atonik dan Perbandingan Media ............................... 32

DAFTAR GAMBAR
Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

No.

Judul

Hal

1.

Hubungan Antara ZPT Atonik Dengan Diameter Batang 11 MST ..... 26

2.

Hubungan Antara ZPT Atonik Dengan Luas Daun 11 MST............... 28

3.

Hubungan Antara ZPT Atonik Dengan Bobot Basah Tajuk 12 MST . .29

4.

Hubungan Antara ZPT Dengan Bobot Basah Akar 12 MS ................. 30

5.

Hubungan Antara ZPT Dengan Bobot Kering Tajuk 12 MST ............ 32

6.

Hubungan Antara Media Dengan Bobot Kering Tajuk 12 MST ......... 33

DAFTAR LAMPIRAN

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

No

Judul

Hal

1.

Data Pengamatan Tinggi Tanaman 2 MST.......................................... 41

2.

Data Analisa Sidik Ragam tinggi tanaman 2 MST .............................. 41

3.

Data Pengamatan tinggi tanaman 4 MST............................................. 42

4.

Data Analisa Sidik Ragam tinggi tanaman 4 MST .............................. 42

5.

Data Pengamatan tinggi tanaman 6 MST............................................. 43

6.

Data Analisa Sidik Ragam tinggi tanaman 6 MST .............................. 43

7.

Data Pengamatan tinggi tanaman 8 MST............................................. 44

8.

Data Analisa Sidik Ragam tinggi tanaman 8 MST .............................. 44

9.

Data Pengamatan tinggi tanaman 10 MST........................................... 45

10.

Data Analisa Sidik Ragam tinggi tanaman 10 MST ............................ 45

11.

Data Pengamatan tinggi tanaman 12 MST........................................... 46

12.

Data Analisa Sidik Ragam tinggi tanaman 12 MST ............................ 46

13.

Data Pengamatan diameter batang 2 MST........................................... 47

14.

Data Analisa Sidik Ragam Diameter Batang 2 MST........................... 47

15.

Data Pengamatan Diameter Batang 4 MST ........................................ 48

16.

Data Analisa Sidik Ragam Diameter Batang 4 MST.......................... 48

17.

Data Pengamatan diameter batang 6 MST........................................... 49

18.

Data Analisa Sidik Ragam diameter batang 6 MST ............................ 49

19.

Data Pengamatan Diameter Batang 8 MST ......................................... 50

20.

Data Analisa Sidik Ragam Diameter Batang 8 MST........................... 50

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

21.

Data Pengamatan Diameter Batang 10 MST ....................................... 51

22.

Data Analisa Sidik Ragam Diameter Batang 10 MST......................... 51

23.

Data Pengamatan Diameter Batang 12 MST ....................................... 52

24.

Data Analisa Sidik Ragam Diameter Batang 12 MST......................... 52

25.

Pengamatan Luas Daun 2 MST........................................................... 53

26.

Data Analisa Sidik Ragam Luas Daun 2 MST ................................... 53

27.

Data Pengamatan Luas Daun 4 MST .................................................. 54

28.

Data Analisa Sidik Ragam Luas Daun 4 MST ................................... 54

29.

Data Pengamatan Luas Daun 6 MST ................................................... 55

30.

Data Analisa Sidik Ragam Luas Daun 6 MST .................................... 55

31.

Data Pengamatan Luas Daun 8 MST .................................................. 56

32.

Data Analisa Sidik Ragam Luas Daun 8 MST .................................... 56

33.

Data Pengamatan Jumlah Daun 10 MST ............................................. 57

34.

Data Analisa Sidik Ragam Jumlah Daun 10 MST............................... 57

35.

Data Pengamatan Luas Daun 11 MST ................................................. 58

36.

Data Analisa Sidik Ragam Luas Daun 11 MST ................................. 58

37.

Data Pengamatan Jumlah Daun 2 MST ............................................. 59

38.

Data Analisa Sidik Ragam Jumlah Daun 2 MST................................ 59

39.

Data Pengamatan Jumlah Daun 4 MST ............................................... 60

40.

Data Analisa Sidik Ragam Jumlah Daun 4 MST................................. 60

41.

Data Pengamatan Jumlah Daun 6 MST ............................................... 61

42.

Data Analisa Sidik Ragam Jumlah Daun 6 MST................................. 61

43.

Data Pengamatan Jumlah Daun 8 MST ............................................... 62

44.

Data Analisa Sidik Ragam Jumlah Daun 8 MST................................. 62

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

45.

Data Pengamatan Jumlah Daun 10 MST ............................................. 63

46.

Data Analisa Sidik Ragam Jumlah Daun 10 MST............................... 63

47.

Data Pengamatan Jumlah Daun 11 MST ............................................. 64

48.

Data Analisa Sidik Ragam Jumlah Daun 11 MST............................... 64

49.

Data Pengamatan Bobot Basah Tajuk 12 MST.................................... 65

50.

Data Analisa Sidik Ragam Bobot Basah Tajuk 12 MST ..................... 65

51.

Data Pengamatan Bobot Basah Akar 12 MST..................................... 66

52.

Data Analisa Sidik Ragam Bobot Basah Akar 12 MST ...................... 66

53.

Data Pengamatan Bobot kering Tajuk 12 MST ................................. 67

54.

Data Analisa Sidik Ragam Bobot kering Tajuk 12 MST..................... 67

55.

Data Pengamatan Bobot kering Akar 12 MST .................................. 68

56.

Data Analisa Sidik Ragam Bobot kering Akar 12 MST ...................... 68

RIWAYAT HIDUP

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

ANGGA REKSA, dilahirkan di Medan pada tanggal 10 April 1985 dari
Ayahanda Rusdianto dan Ibunda Nurjainah, merupakan putra ke-2 dari 2
bersaudara.
Tahun 2003 penulis lulus dari SMU Negeri 1 Kuala Simpang dan pada
tahun 2003 lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Pemanduan
Minat dan Prestasi (PMP) pada program studi Agronomi Departemen Budidaya
Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Selama mengikuti perkuliahan Penulis melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) unit usaha Marihat
Pematang Siantar pada bulan juni sampai dengan juli 2007.

KATA PENGANTAR

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahman,
Rahim dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq)
Dengan Pemberian ZPT Atonik dan Campuran Media Pasir dengan Blotong Tebu
di Pre Nursery” yang merupakan salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana di
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu
Ir. Rosita Sipayung MP sebagai Ketua dan ibu Dr.Dra.Ir Chairani Hanum MS
sebagai Anggota komisi pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan
dan saran dalam penulisan skripsi ini.
Terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Ayahanda
Rusdianto dan Ibunda Nurjainah Bang Arif dan kak Susi, Tarto, Bembeng,
B’Herman, Mujahid2 BKM, teman ’03, DPC PKS Medan Baru, Serta LDK USU
terima kasih atas bantuan dan persahabatannya yang sangat indah. Untuk B’Zaki,
eka, Royhan, B’Yudha, B’Yudhi, Ogie, Suherman dll

Kalian telah banyak

memberikan motivasi penting bagi hidup saya. kepada Dosen pembimbing Ibu
Ir. Rosita Sipayung MP dan Ibu Dr.Dra.Ir Chairani Hanum MS saya ucapkan
terima kasih banyak.
Semoga skripsi ini bermanfaat Amin.

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik. Proposal ini
berjudul ”PERUBAHAN POLA PETUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT
(Elaeis guineensis, Jacq) DENGAN PEMBERIAN ZPT ATONIK PADA
MEDIA CAMPURAN PASIR DENGAN BLOTONG TEBU DI PRE
NURSERY” yang merupakan salah satu sayrat untuk dapat memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu
Ir. Rosita Sipayung, MP selaku Ketua komisi pembimbing dan ibu
Dr.Dra.Ir.Chairani Hanum, MS selaku Anggota komisi pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan proposal ini.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab
itu penulis mengharap kritik dan saran yang sifat nya membangun untuk
perbaikan dimasa yang akan datang, akhirnya penulis berharap semoga proposal
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, April 2007

Penulis

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bagi Indonesia kelapa sawit telah menjadi komoditi subsektor perkebunan
yang memiliki peranan penting bagi perekonomian. prospek usaha yang cerah,
harga produk yang kompetitif, dan indsustri berbasis kelapa sawit yang beragam
dengan skala usaha yang fleksibel, telah menjadikan banyak perusahaan dalam
berbagai skala maupun petani yang berminat untuk membangun industi kelapa
sawit mulai dari kebun hingga hilir. Keberhasilan suatu usaha perkebunan kelapa
sawit ditentukan oleh faktor bahan tanaman atau bibit yang memiliki sifat yang
unggul. Bibit yang unggul akan menjamin suatu pertumbuhan yang baik dan
tingkat produksi yang tinggi apabila perlakuan dilakukan secara optimal.
Pembibitan kelapa sawit merupakan hal yang menentukan masa pertumbuhan
kelapa sawit.
Sejalan dengan bertambahnya luas areal pertanaman kelapa sawit secara tidak
langsung membutuhkan bibit kelapa sawit dalam jumlah yang banyak. Umumnya
pembibitan dilaksanakan dekat dengan areal/lahan yang akan ditanami dengan
kelapa sawit. Hal ini sering mengakibatkan sulitnya memperoleh media top soil
yang baik bagi bibit, karena top soil yang dijumpai tebalnya sangat tipis atau
hilang akibat erosi tanah (Buckman dan Brady, 1982). Hal ini menyebabkan
perlunya pengganti media yang mudah didapat dan harganya murah.

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

Blotong adalah salah satu limbah yang banyak mencemari lingkungan yang
berasal dari pabrik gula merupakan proses yang dari pemurnian nira yang masih
mengandung kalori, fosfat dan bahan organik. Oleh karena itu blotong cukup
pantas

dipertimbangkan

sebagai

pengganti

pupuk

organik

yang

dapat

menggantikan sebagian pupuk kandang dan kompos dan malahan secara
keseluruhan dapat lebih baik dari pada pupuk kandang dan kompos (Baon, 1996).
Blotong banyak digunakan sebagai pupuk pada berbagai jenis tanaman, karena
berpengaruh baik terhadap pertumbuhan batang selain itu blotong mampu
meningkatkan efisiensi hara dari pupuk. Oleh karena itu penggunaan blotong
sebagai bahan organik penyusun media sawit dapat dilakukan.
Untuk media perakaran setek, pasir pada waktu yang lalu digunakan secara
meluas. Hal ini diperhitungkan harganya tidaklah mahal dan selalu siap tersedia,
bersih, bebas bahan organik dan tanah. Penggunaan pasir saja dengan ukuran partikel
kasar dan sangat kasar tidak memberikan hasil yang baik. Jika semakin tinggi persentase
pasir dalam tanah, semakin banyak ruang partikel pori dalam partikel tanah, semakin
memperlancar gerakan udara dan air. Dalam tata udara, hal ini sangat penting karena
udara dalam tanah meningkat. Jika udara dalam tanah terbatas akan mengakibatkan hal
– hal diantaranya, menghambat pertumbuhan dan perkembangan akar, menghambat
pernapasan akar, menghambat penyerapan air dan unsur hara dari dalam tanah
(Hakim, dkk, 1986). Kekurangan unsur hara dalam pasir dapat menghambat
pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu penggunaan hormon dapat menggerakkan
atau memicu (trigger) suatu perubahan-perubahan metabolisme yang menjurus
kepada respon fisiologi tumbuhan (Heddy, 1996).

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

Atonik adalah suatu zat yang bersifat merangsang pertumbuhan tanaman dan
merupakan senyawa nitro arometik berwarna coklat dan berbau khas. Bahan aktif
yang terkandung dalam atonik adalah sodium ortho nitrophenolate=0,2%; sodium
para nitrophenolate=0,3%; sodium 2-4 dinitrophenolate=0,05%; sodium 5
nitroquatacolate=0,1% dan air=99,35% sebagai bahan pengisi. Disamping itu
atonik itu juga mengandung unsur seperti S, Bo, Fe, Mn, Mg, Zn, Cu, Mo dan Ca
dalam jumlah yang sedikit (Asahi Chemical, 1980).
Berdasarkan uraian diatas maka dipandang perlu dilakukannya penelitian yang
bertujuan untuk melihat perubahan pola pertumbuhan bibit kelapa sawit
(Elaeis guineensis. Jacq) dengan pemberian ZPT Atonik pada media campuran pasir
dengan blotong tebu di Pre Nursery.

Tujuan Penelitian,,

Untuk mengetahui perubahan pola pertumbuhan bibit kelapa sawit
(Elaeis guineensis. Jacq) dengan pemberian ZPT Atonik pada media campuran
pasir dengan blotong tebu di Pre Nursery.

Hipotesa Penelitian

1. Ada pengaruh media campuran pasir dengan blotong tebu terhadap
pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis. Jacq)
2. Ada pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Atonik terhadap pertumbuhan
bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis. Jacq)

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

3. Ada pengaruh interaksi antara media campuran pasir dengan blotong tebu
dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Atonik terhadap pertumbuhan bibit
kelapa sawit (Elaeis guineensis. Jacq)

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat melakukan penelitian di Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
2. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Kecambah kelapa sawit yang baru tumbuh memiliki akar tunggang, tetapi akar
ini mudah mati dan segera digantikan dengan akar serabut. Akar serabut memiliki
sedikit percabangan, membentuk anyaman rapat dan tebal. Sebagian akar serabut
tumbuh lurus kebawah dan sebagian tumbuh mendatar kearah samping. Jika aerasi
cukup baik akar tanaman kelapa sawit dapat menembus kedalaman 8 meter
didalam tanah, sedangkan yang tumbuh kesamping bias mencapai radius 16
meter. Kedalaman ini tergantung umur tanaman, system pemeliharaan dan aerasi
tanah (Sastrosayono, 2004).
Kelapa sawit termasuk tanaman monokotil maka batangnya tidak memiliki
kambium dan pada umumnya tidak bercabang. Batang kelapa sawit tumbuh tegak
lurus (phototropi) dibungkus oleh pelepah daun. Bagian bawah umumnya lebih
besar disebut bonggol batang. Sampai umur tiga tahun batang belum terlihat
karena masih terbungkus oleh pelepah daun yang belum dipangkas atau ditunas.
Laju pertumbuhan tinggi batang dipengaruhi oleh komposisi genetic dan
lingkungan. Tinggi batang bertambah kira-kira 45 cm/tahun, tinggi maksimum

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

tanaman kelapa sawit yang ditanam diperkebunan 15-18 meter sedangkan di alam
dapat mencapai 30 meter (Risza, 1994).
Biasanya batang adalah tunggal (tidak bercabang) kecuali abnormal. Laju
pertumbuhan tinggi tanaman dipengaruhi oleh komposisi genetic dan lingkungan.,
di Malaysia kira 45 cm/ tahun dan bias mencapai 1 m bila kondisi sangat
sesuai.tinggi batang bias mencapai 20 meter lebih, umumnya di perkebunan15-18
m. palma yang terlalu tinggi, sulit memanen hasilnya maka dicarilah tanaman
yang pendek dengan potensial produksi tinggi melalui persilangan seperti
E.guineensis dengan C.oleifera. batang mengandung banyak serat dengan jaringan
pembuluh yang menunjang pohon dan pengangkutan hara (Sianturi, 2001).
Susunan daun kelapa sawit membentuk susunan daun majemuk, daun-daun
tersebut akan membentuk suatu pelepah daun yang penjang nya 7,5-9 meter
dengan jumlah daun yang tumbuh dikedua sisi berkisar 250-400 helai. Pohon
kelapa sawit normal dan sehat yang dibudidayakan, pada satu batang terdapat 40–
50 pelepah daun (Risza, 1994).
Luas permukaan daun akan berinteraksi dengan tingkat produktivitas tanaman.
Semakin luas permukaan atau semakin banyak jumlah daun maka produksi akan
meningkat karena proses fotosintesis akan berjalan dengan baik. Proses
fotosintesis akan optimal jika luas permukaan daun mencapai 11m2 (Lubis, 1992).
Pohon kelapa sawit normal dan sehat dibudidayakan, pada satu batang terdapat
40-50 pelepah daun (Setyamidjaja, 1997).
Biasanya tanaman kelapa sawit mempunyai 40-55 daun. Jika tidak dipangkas
biasa lebih 60 daun. Tanaman kelapa sawit tua membentuk 2-3 helai daun setiap

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

bulan, sedangkan yang muda menghasilkan 4-4 daun setiap bulan. Produksi daun
dipengaruhi oleh factor umur, lingkungan genetik, iklim (Sianturi, 2001).
Susunan bunga terdiri dari kalangan bunga yang terdiri dari bunga jantan
(tepung sari) dan bunga betina (putik). Namun, ada juga tanaman kelapa sawit
yang hanya memproduksi bunga jantan. Umumnya bunga jantan dan betina
terdapat dalam dua tandan yang terpisah. Namun, ada kalanya bunga jantan dan
bunga betina terdapat dalam tandan yang sama. Bunga jantan selalu masak lebih
dahulu dari pada bunga betina. Karena itu penyerbukan sendiri antara bunga
jantan dan bunga betina dalam satu tandan sangat jarang terjadi. Masa reseptif
(masa putik dapat menerima tepung sari) adalah 24 jam, setelah itu putik akan
mengering dan berwarna hitam (Sastrosayono, 2004).
Tanaman kelapa sawit dilapangan mulai berbunga pada

umur 2,5 tahun.

Inisiasi bunga terjadi pada palma dewasa yaitu 33-34 bulan sebelum penyerbukan,
biasa terjadi tandan bunga jantan atau bunga betina. Ada yang berdiferensiasi
menjadi bunga jantan atau bunga betina, tetapi ada juga menjadi bunga banci
(hermafrodit) beberapa factor yang mempengaruhi diferensisi kelamin yaitu
genetic dan lingkungan, yang peka terhadap faktor tersebut dapat mengakibatkan
aborsi terutama bunga betina (Sianturi, 2001).
Buah kelapa sawit terbentuk pada bakal buah dan disebut buah sejati tunggal
dan berkelamin (carnosus). Proses pembentukan buah sejak saat penyerbukan
sampai buah matang lebih kurang 6 bulan. Buah dapat juga terjadi lebih lambat
atau lebih cepat tergantung dari keadaan iklim setempat. Dalam satu tandan
dewasa dapat mencapai lebih kurang 2000 buah (Sianturi, 2001).

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

Biji kelapa sawit terdiri atas beberapa bagian penting. Biji merupakan buah
yang telah terpisah dari bagian buah, yang memiliki berbagai ukuran tergantung
tipe tanaman. Biji terdiri atas cangkang, embrio, dan inti atau endosperma. Embrio
panjang nya 3mm, berdiameter 1,2 mm berbentuk silindris seperti peluru
memiliki 2 bagian utama. Bagian yang tumpul permukaan berwarna kuning dan
bagian yang lain agak tajam berwarna putih (Sianturi, 2001).
Syarat Tumbuh

Iklim
Kelapa sawit adalah tanaman tropis yang tumbuh baik antara garis lintang 130
Lintang Utara dan 120 Lintang Selatan, terutama dikawasan Afrika, Asia, dan
Amerika Latin. Tanaman kelapa sawit tumbuh baik didaerah tropic, dataran
rendah yang panas dan lembab. Curah hujan yang baik adalah 2.500 mm-3000
mm per tahun yang turun merata sepanjang tahun. Penting untuk pertumbuhan
tanaman kelapa sawit adalah distribusi hujan yang merata (Rosadi, 1994).
Tanaman kelapa sawit memerlukan suhu optimum sekitar 24-280 C, untuk
tumbuh dengan baik. Meskipun demikian, tanaman masih biasa tumbuh pada suhu
terendah 180 C dan tertinggi 320C. Beberapa factor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya suhu adalah lama penyinaran dan ketinggian tempat (Fauzi,dkk, 2004).
Sinar matahari diperlukan untuk memproduksi karbohidrat dalam (proses
asimilasi) juga untuk memacu pertumbuhan bunga dan buah. Karenanya,
intensitas, kualitas dan lama penyinaran sangat berpengaruh dalam proses
fotosintesis (Setyawibawa dan Widyastuti, 1992)

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

Kelembaban udara dan angin adalah factor yang penting untuk menunjang
pertumbuhan kelapa sawit. Kelembaban udara dapat mengurangi penguapan,
sedang angin akan membantu penyerbukan secara alamiah. Angin yang kering
akan menyebabkan penguapan lebih besar, mengurangi kelembaban dan dalam
waktu yang lama mengakibatkan tanaman layu. Kelembaban optimum bagi
pertumbuhan kelapa sawit antara 80%-90% (Tim Penulis PTPN III, 1997).

Tanah

Dalam hal tanah, tanaman kelapa sawit tidak menuntut persyaratan terlalu
banyak karena dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah misalnya podsolik, latosol,
hidromorfik kelabu, alluvial atau regosol.
Sifat fisik tanah yang baik untuk tanaman kelapa sawit adalah:


Solum tebal 80 cm, solum yang tebal akan merupakan media yang baik
bagi perkembangan akar sehingga efisiensi penyerapan unsur hara
tanaman akan lebih baik.



Tekstur ringan, dikehendaki memiliki pasir 20 - 60%, debu 10 - 40%, liat
20 - 50%

Kelapa sawit dapat tumbuh pada pH 4,0 – 6,0 namun terbaik adalah 5,0 – 5,5.
Kandungan hara yang tinggi yaitu C/N mendekati 10 dimana C 1% dan N 0,1%,
daya tukar Mg = 1,2me/100g, daya tukar K = 0,15-0,20 me/100g (Sianturi, 2001).
Tekstur tanah yang baik untuk tanaman kelapa sawit adalah kandungan pasir
dengan komposisi 20-60%, fraksi liat 20-50%, debu 10-20 %. Tanah yang kurang
cocok adalah tanah pantai berpasir dan tanah gambut tebal. Sifat kimia tanah

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

dapat dilihat dari tingkat keasaman dan komposisi kandungan hara mineralnya.
Sifat kimia tanah merupakan arti penting dalam menentukan dosis pemupukan
dan kelas kesuburan tanah. Tanaman kelapa sawit tumbuh baik pada tanah yang
memiliki kandungan unsur hara yang tinggi, dengan C/N mendekati 10 dimana C
1% dan N 0,1%, daya tukar Mg = 1,2me/100g, daya tukar K = 0,15-0,20 me/100g
(Fauzi,dkk, 2004).

Pembibitan Kelapa Sawit

Pembibitan adalah serangkaian kegiatan untuk mempersiapkan bahan tanaman
meliputi persiapan media, pemeliharaan, seleksi bibit hingga siap untuk ditanam
yang dilaksanakan dalam satu tahap atau lebih (Sianturi, 2001)
Pembibitan tanaman kelapa sawit dilakukan dengan system dua tahap yaitu:
1. Pembibitan awal (pre- nursery)
Tanah yang digunakan untuk mengisi polibag kecil berupa tanah bagian
atas (top soil) yang sudah dibersihkan dari batu dan sisa – sisa tanaman.
2. Pembibitan Utama (main- nursery)
Tanah yang sudah dibersihkan dimasukkan kedalam polibag besar
berukuran 40-50 cm yang dapat menampung 25 kg tanah.
Pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. bibit disiram 2 kali sehari pagi, sore.
2. rumput didalam polibag dicabut pelan-pelan.
3. bibit dipupuk dengan urea dalam bentuk larutan yang berkonsentrasi
0,2 %
4. hama dan penyakit diberantas secara terpadu.
Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

(Sasatrosayono, 2004).
Penggunaan Media Pasir

Ada 4 fungsi media tanah yang harus mendukung pertumbuhan tanaman yang
baik yaitu, sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang tersedia bagi
tanaman, dapat melakukan pertukaran udara antara akar dan atmosfer diatas media,
dan terakhir harus dapat menyokong tanaman (Nelson, 1981).
Keadaan unsur – unsur didalam kantongan seperti pot akan berbeda dengan
dilahan sebab kondisi fisik menjadi factor pembatas didalam kantongan. Aerase
merupakan factor terpenting didalam media kantongan sebab kantongan hanya
mempunyai kedalaman yang terbatas dibanding dengan tanah lahan sehingga
tidak mengalir dengan baik (Joiner, 1981).
Banyak memang bahan mineral yang dapat menyediakan 4 fungsi tersebut
diatas tetapi belum merupakan media perakaran yang praktis. Pasir sebagai
contoh, mempunyai daya pegang air yang rendah juga mempunyai luas
permukaan per unit volume yang rendah sehingga frekuensi penyiraman menjadi
suatu hal yang sangat penting, daya ikat hara dari pasir yang sangat rendah
(Nelson, 1981).
Partikel-partikel pasir ukurannya jauh lebih besar dan memiiki permukaan
yang kecil (dengan berat yang sama ) dibandingkan dengan debu dan liat. Oleh
karena itu peranannya ;dalam mengatur sifat-sifat kimia tanah adalah kecil, maka
fungsi utamanya adalah untuk perbaikan sifat fisika tanah. Semakin tinggi
presentase pasir dalam tanah, semakin banyak pori-pori diantar partikel tanah dan
hal ini dapat memperlancar gerakan udara/air (Turner dan Gillbanks, 1974).

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

Bahan Organik Blotong Tebu

Sejak berabad-abad yang lalu petani telah mengenal pupuk organik. Para
ilmuan kemudian membuktikanya bahwa peranan bahan organik sangat vital
dalam mempertahankan dan menigkatkan produktivitas lahan melalui mekanisme
perbaikan sifat fisik , kimia, biologi tanah. Hampir semua lahan yang dimiliki
pabrik gula di Indonesia memiliki kadar organik yang baik. Semua sumber daya
bahan organik yang dimiliki pabrik gula seperti blotong, kelaras dan ampas
hendaknya dapat dioptimalkan penggunaanya, namun demikian agar aplikasi
bahan organik ini dapat berdaya guna maka perlu diperhatikan tingkat
dekomposisi bahan organik tersebut (Premono dan Widayati, 2000).
Di dalam tanah sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa
akar, batang, daun, ranting, bunga dan buah. Jaringan tanaman ini akan
mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah, serta bercampur
dengan tanah. Tumbuhan tidak saja menjadi sumber bahan organic tanah, tetapi
juga sumber bahan organik bagi makhluk hidup (Hakim,dkk, 1986).
Pemberian blotong berpengaruh terhadap berat tanah, karena membentuk
agregat tanah, sehingga butiran tanah dapat menahan air lebih banyak. Dimana
unsur yang diperlukan tanaman akan lebih tersedia bagi pertumbuhan tanaman
dan juga merupakan sumber C- organik yang penting artinya dalam pembentukan
humus tanah (Sitepu dan Lubis, 1997)
Blotong merupakan kotoran yang dapat dipisahkan dengan penapisan proses
klarifikasi nira. Blotong mengandung bahan organik, mineral, serat kasar, protein

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

kasar dan gula sehingga masih biasa dipergunakan sebagai bahan pakan ternak.
komposisi kimia blotong yang dilaporkan Rudiono (2003) meliputi air (60-78%),
sukrosa (2,1–7,3%), lilin (2-2,1%), nitrogen (0,2-0,7%), serat (4,3-6,5%), abu (41 %),
P2O5 (0,4–1,8%), K2O (0,02%), CaO (0,8-1,1%) (Syukur, 2003).
Blotong (limbah pabrik gula) ternyata cukup efektif menekan laju
penguapan air tanah. Sifat higroskopisnya mampu mengikat air hujan dalam
jumlah banyak. Salah satu alternatif memanen air hujan dan menyiasati
kekeringan, menurut Justika adalah pemanfaatan mulsa blotong. Sifat higroskopis
limbah tebu/pabrik gula yang disebabkan kandungan niranya membuat lahan
mampu mengikat air hujan lebih banyak. Dengan begitu pembenamannya ke
dalam tanah diharapkan dapat menyerap air hujan lebih banyak sehingga
kelembaban tanah dapat terjaga lebih lama. Bukan hanya itu, mulsa juga turut
mempengaruhi aspek-aspek iklim lainnya. Mulsa dari blotong mampu menekan energi
radiasi untuk menguapkan air tanah dan memanaskan udara (Baharsyah, 2007).

Zat Pengatur Tumbuh Atonik

Di dalam dunia tumbuhan zat pengatur tumbuh mempunyai peranan yang
penting

dalam pertumbuhan

dan

perkembangan

tanaman

(growth

and

development) untuk kelangsungan hidupnya. oleh Went (seorang ahli fisiologi
bangsa Jerman) telah dikemukakan bahwa “ohne wuchstoff kein wachstum”
artinya: tanpa zat pengatur tumbuh berarti tidak ada pertumbuhan. Penggunanan
zat pengatur tumbuh ini dapat merangsang tanaman seperti pengembangan sel,
pertumbuhan fotosintesis, pertumbuhan akar dan buah (Abidin, 1990).

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

Atonik merupakan zat pengatur tumbuh tanaman berbentuk larutan dalam air,
berwarna coklat, berbau khas (Mastalin Mandiri,1994) berfungsi untuk
merangsang pertumbuhan akar supaya lebih banyak, mengaktifkan penyerapan
unsur hara, meningkatkan keluarnya kuncup, pembuahan serta memperbaiki
kualitas hasil panen (Lingga, 1994). Dengan susunan NitroAromatik dan
kandungan bahan aktifnya menurut sebagai berikut:

Nitro orto nitrofenol

0,2%

Natrium para nitrofenol

0,3%

Natrium 5 nitroquaiacolat

0,1%

Natrium 2 ,4 dinitrofenol

0,05%

Air pelarut

99,35%

Atonik bukan merupakan fitohormon atau pestisida tetapi masih suatu zat
kimia yang dapat merangsang proses biokimia dan fisiologi cadangan pada
tanaman karena merangsang tumbuh, zat ini diharapkan dapat menghasilkan
produksi dan mutu hasil yang lebih tinggi. Atonik disiapkan berupa larutan yang
yang diencerkan dengan air dengan perbandingan 1 : 4000 sampai 1 : 1000
(artinya 1 cc larutan atonik dalam 1000 cc air), kemudian disemprotkan
ketanaman. Atonik adalah gabungan garan natrium dari 5 nitroquicol dan garam
natrium dari para nitrofenol (Kusumo, 1990).
Atonik bekerja secara biokimia, langsung meresap kedaun, akar dan kuncup
bunga, dan mempengaruhi proses aliran plasma sel dan memberikan kekuatan
vital untuk mempergiat pertumbuhan. Atonik mempunyai efek tersendiri,

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

menyempurnakan proses penyerbukan sehingga memastikan terjadinya biji
(Heddy, 1996).
Atonik mengandung zat aktif natirum orto nitrofenol, natrium nitrofenol, natrium
2,4 di nitrofenol, dan natrium 5 nitroguaiakol. Atonik tersebut berkhasiat merangsang
pertumbuhan akar tanaman, meningkatkan daya serap akar terhadap unsur hara,
mempercepat pertumbuhan daun, keluarnya bunga, dan pembentukan buah juga
meningkatkan jumlah dan bobot buah (Sarwono, dkk, 2005).

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di lahan percobaaan Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat + 25 m di atas permukaan laut.
Penelitian ini berlangsung pada bulan april sampai juni 2007.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kelapa sawit varietas
Dura Dumpy hasil persilangan D x P, pasir, blotong tebu, ZPT Atonik, fungisida
denvil, 50 SC, insektisida Hostathion 200 EC, polibek hitam berukuran 7 cm x 10
cm, tali plastik, label, air dan bahan – bahan lain yang mendukung.
Alat yang digunakan adalah, cangkul, gembor, meteran, handsprayer,
timbangan, oven, cutter, ember, amplop, papan lahan, kertas, HVS, Spid dan alat
tulis.

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan acak Kelompok (RAK) factorial dengan
2 faktor perlakuan yaitu :
Factor I :ZPT Atonik (A) dengan 3 taraf, yaitu:
A0

:Tanpa ZPT Atonik (kontrol)

A1

:1,5 cc/Liter air

A2

:2,0 cc/Liter air

Factor II :Perbandingan Media (M) dengan 4taraf yaitu:
M0

: Pasir : Blotong 0 : 3

M1

: Pasir : Blotong 2 : 1

M2

: Pasir : Blotong 1 : 2

M3

: Pasir : Blotong 3 : 0
Kombinasi perlakuan :
A0M0

A1M0

A2M0

A0M1

A1M1

A2M1

A0M2

A1M2

A2M2

A0M3

A1M3

A2M3

Jumlah Ulangan

:3 Ulangan

Jumlah Kombinasi

:12 Kombinasi

Jumlah Plot

:36 Plot

Jumlah Polibeg/plot

:4 Tanaman

Jumlah Sampel

:2 Tanaman

Angga Reksa : Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian
ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery, 2007
USU Repository © 2008

Jumlah Seluruh Tanaman

:144 Tanaman

Ukuran Plot

:100 cm x 100 cm

Data hasil penelitian dianalisis dengan sidik ragam dengan model linier
sebagao berikut :
Yijk

= μ + ρ i + α j + β k +( α β )jk + ∈ ij k

Dimana:

Yijk

=Hasil pengamatan pada blok ke-i yang mendapat perlakuan ZPT
Atonik pada taraf ke-j dan media tanam pada taraf ke-k

μ

=Nilai tengah sebenarnya

ρI

=Pengaruh blok ke-i

αj

=Pengaruh ZPT Atonik

βk

=Pengaruh media campuran pasir dengan blotong tebu

( α β )jk

=Pengaruh interaksi ZPT Atonik pada taraf ke-j