Keragaan Konsumsi Pangan dan Kadar Mineral Besi (Fe) dan Seng (Zn) dalam Serum Darah Ibu Hamil

RINGKASAN

MlGl BARUNAWATI. Keragaan Konsumsi Pangan dan Kadar Mineral Besi
(Fe) dan Seng (Zn) dalarn Serum Darah Ibu Hamil. (Di bawah bimbingan
YEKTl HARTATI EFFENDI dan DODlK BRIAWAN).
Penelitian ini bertujuan untuk mernpelajari keragaan konsurnsi pangan dan kadar
mineral besi (Fe) dan seng (Zn) dalam serum darah ibu harnil. Secara khusus
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ibu harnil, rnenilai konsumsi
energi dan zat gizi (protein, Fe, Zn, Cu dan vitamin C), rnempelajari konsumsi
pangan ibu harnil, dan rnengetahui kadar dan status besi (Fe) dan seng (Zn) dalam
serum darah ibu harnil.
Penelitian cross-sectional lapang dilakukan di ernpat desa yaitu Desa
Leuwiliang, Leuwirnekar. Leuwisadeng dan Babakan Sadeng, Kecarnatan
Leuwiliang, Kabupaten Bogor dan dilanjutkan dengan penelitian di laboratoriurn
(analisis mineral besi (Fe) dan seng (Zn) dalarn serum darah) yang dilakukan di
Laboratoriurn Balai Penelitian Biologi Tanarnan Pangan, Bogor dan Laboratoriurn
Klinik Nugraha, Bogor. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus sampai
November 1998. Responden dipilih secara purposive pada ernpat desa terpilih lokasi
penelitian, yaitu semua ibu hamil trimester pertama (sekitar 2-3 bulan) yang telah
didata oleh bidan, dukun, dan kader seternpat pada rnasa penelitian berlangsung,
rnaka diperoleh sejurnlah 60 orang responden.

Data yang dikurnpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer yang dikurnpulkan meliputi keadaan umum responden, keadaan sosial
ekonorni keluarga, konsurnsi pangan ibu harnil, riwayat keharnilan, dan kadar besi
(Fe) dan seng (Zn) serum. Data sekunder yang dikurnpulkan rneliputi keadaan
urnum wilayah penelitian, sarana dan prasarana yang tersedia di tempat penelitian,
dan keadaan penduduk.
Data-data ya'ng dikurnpulkan selarna penelitian ini disajikan dalarn bentuk
tabel dan kernbdian dianalisis secara deskriptif dan statistik. Data yang dianalisis
secara deskripif rneliputi: keadaan umurn responden, keadaan sosisal ekonomi
keluarga, riwayat keharnilan, konsumsi pangan dan status besi dan seng responden.
Data hasil analisis mineral besi (Fe) dan seng (Zn) serum darah dikelornpokkan
-~rnenjadi~-defisiensi
-dan non-defisiensi-~berdasarkanbatasrnorrnalbesi~~dansengserum, yaitu: besi = 65 - 165 pgldl dan seng = 75 - 140 pgldl (Shils, Olson & Shike,
1994). Defisiensi jika kadar besi atau seng responden di bawah batas nomal dan
non defisiensi jika di atas atau pada batas normal. Pengujian terhadap hubungan
antara variabel tingkat konsumsi besilseng dengan status besi (Fe) dan seng (Zn)
serum responden, dan kebiasaan makan dilakukan dengan rnenggunakan Uji Khi
Kuadrat.
Hasil penelitian ini rnenunjukkan karakteristik responden yaitu sejurnlah
78,3% berusia rnuda (20-30 tahun) dan 8,3% berusia di bawah 20 tahun. Rata-rata

responden berusia 25 tahun dengan usia terrnuda yaitu 17 tahun dan usia tertua
yaitu 35 tahun. Tingkat pendidikan responden relatif rnasih rendah. Mayoritas
responden tamat Sekolah Dasar (60%). Sebagian besar responden (86,7%) tidak
bekerja (ibu rumah tangga), dengan pendapatan keluarga yang relatif rendah (rata-

rata Rp. 392.083). Sebesar 58,3% responden mengalami kehamilan yang kedua
dan ketiga.
Keragaan konsumsi pangan ibu hamil responden meliputi mengkonsumsi
nasi sebagai makanan pokok rata-rata 12 kalilminggu, dengan lauk pauk tempe dan
ikan asin rata-rata 6 kalilminggu, dan sayuran yang dikonsumsi yaitu: tomat, kol
putih, ketimun, kentang, daun singkong dan bayam rata-rata 3 kalilminggu.
Sedangkan singkong, ubljalar, kacang hijau dan kacang kedelai dikonsumsi sebagai
makanan selingan. Tingkat konsumsi pangan responden diketahui bahwa rata-rata
konsumsi nasi, pangan hewani, dan sayuran masih kurang dari yang dianjurkan bagi
ibu hamil. Selain itu diketahui juga bahwa mayoritas responden (86,7%) tidak
mengkonsumsi suplemen, baik suplemen makanan maupun suplemen gizi.
Frekuensi makan 46,7% responden berkurang dibandingkan sebelum hamil.
Sebanyak 56,7% responden frekuensi makannya dua kali dalam sehari. Jumlah
makanan yang dikonsumsi oleh 550% responden berkurang. Sebagian besar
responden (90,0%) tidak memiliki makanan pantangan tertentu.

Penilaian kebiasaan makan terhadap 60 orang responden diketahui 13,3%
kebiasaan makannya baik, 53,3% kebiasaan makan sedang dan 33,3% kebiasaan
makan kurang. Diketahui bahwa kebiasaan makan tidak mempunyai hubungan
dengan tingkat konsumsi energi dan protein, menurut hasil uji Khi-kuadrat (P>0,05).
Hampir semua jenis asupan gizi responden berada di bawah angka
kecukupan gizi yang dianjurkan (AKG), kecuali asupan tembaga, dan vitamin C yang
melebihi kecukupan gizi yang dianjurkan. Hanya 12 responden (20%) yang asupan
energinya lebih dari AKG. Mayoritas responden (65%) mengkonsumsi nasi
sebanyak 2 350 g ditambah lauk-pauk dalam jumlah yang kecil
100 g per harinya.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1995) anjuran konsumsi nasi bagi ibu hamil per
hari yaitu antara 560 - 770 g sedangkan untuk lauk-pauk sekitar 250 - 350 g.
Rata-rata konsumsi energi responden sebesar 1616 kkal; protein 52.8 g; besi
39,6 mg; seng 7,3 mg; tembaga 1,8 mg dan vitamin C 243,3 mg. Rata-rata tingkat
konsumsi energi sebesar 733%; protein 99,3%; besi 86,0%; seng 36,8%; tembaga
122,9% dan vitamin C 3475%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi energi dan
seng responden tidak mencapai angka kecukupan yang dianjurkan (AKG),
sedangkan protein dan besi hampir mencapai AKG. Untuk tembaga dan vitamin C
lebih dari angka kecukupan.
Mayoritas kadar besi (Fe) serum responden berdasarkan pemeriksaan serum

darahnya-~menunjukkan
.kondisiLyang normal yaitu sebanyak-58,3-~%.Kadarbesi~
dalam darah berkisar antara 31 pgldl - 188 pgldl, dengan rata-rata yaitu sebesar
90,3 pgldl (SD=41,5 pgldl). Sebagian besar kadar seng (Zn) serum responden di
bawah normal yaitu sebanyak 86,7 %. Kadar seng dalam darah berkisar antara 33
pgldl - 127 pgldl, dengan rata-rata kadar seng serum yaitu sebesar 54,9 pgldl
(SD=16,7 pgldl). Hasil Uji Khi Kuadrat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan
antara tingkat konsumsi pangan dengan status besi dan seng serum darah
responden (P > 0,05).

KERAGAAN KONSUMSI PANGAN DAN KADAR MINERAL BESI (Fe)
:

dan SENG (Zn) DALAM SERUM DARAH IBU HAMlL

.

.

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor

Oleh :
MlGl BARUNAWATI
A 31.0904

JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000