109 menyebabkan kurang nyamannya yang dirasakan oleh penghuni sebagai
konsumen dan penikmat sarana fasilitas tersebut di wilayah perumahan tipe Cluster, misalnya fasilitas kolam renang di Perumahan Graha Wahid yang banyak
di keluhkan oleh warganya hal ini disebabkan karena sering tidak berganti air, sehingga air terlihat keruh, sehingga membuat enggan warga di dalam perumahan
tersebut menggunakan fasilitas tersebut.
4.4.2. Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian
Lokasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Permintaan Pembangunan Perumahan Tipe Cluster Di Kota Semarang. Lokasi yang
diharapkan konsumen pada perumahan cluster adalah mudah terjangkau, akses menuju perumahan lancar, dekat dengan pusat kota dan dekat dengan tempat
kerja. Tanggapan responden mengenai lokasi menunjukkan nilai rata-rata 57,2 setuju dan sangat setuju, sedang ragu-ragu 6,8, tidak setuju dan sangat tidak
setuju sebesar 36. Hal ini berarti bahwa konsumen akan memilih perumahan tipe Cluster dengan lokasi terbaik. Dalam penelitian ini konsumen yang menilai
bahwa Perumahan Graha Wahid, Taman Sari dan Kampung Semawis sebagai wujud perumahan tipe cluster yang diminati oleh pembeli yang bercitra dan
keinginan yang tinggi. Produk berupa perumahan tipe cluster yang ditawarkan oleh pengembang selalu bisa terjual habis di setiap sesi pembukaan cluster tahap
pengembangan yang dilakukan. Hipotesis 2 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan lokasi terhadap Permintaan Pembangunan Perumahan Tipe
Cluster Di Kota Semarang. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam lokasi yang ditentukan dalam proses pembelian akan membantu konsumen dalam
110 memutuskan pembelian produk tersebut. Pada saat transaksi atau kunjungan calon
konsumen, konsumen akan membandingkan lokasi dari ketiga perumahan tipe cluster yang saling berdekatan dengan titik lokasi mereka melakukan
aktifitaskerja setiap harinya.
4.4.3. Pengaruh Lingkungan Terhadap Keputusan Pembelian
Hasil pengujian hipotesis 3 mendapatkan bahwa lingkungan memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Permintaan Pembangunan
Perumahan Tipe Cluster Di Kota Semarang. Harapan konsumen terhadap lingkungan pada perumahan cluster adalah suatu lingkungan perumahan yang
mempunyai udara yang bersih dan segar, persediaan air bersih yang memadai, kawasan bebas banjir, aman dan cukup tenang. Tanggapan responden mengenai
lingkungan menunjukkan nilai rata-rata 35,6 setuju dan sangat setuju, sedang ragu-ragu 13,36, tidak setuju dan sangat tidak setuju sebesar 51,04. Namun
pada saat penelitian ini dilakukan proses pembangunan perumahan masih berlangsung terutama pada perumahan Kampoeng Semawis dan Tamansari
Majapahit, sehingga udara yang bersih dan segar kurang terpenuhi karena adanya polusi akibat berlangsungnya pembangunan tersebut. Ini terbukti dari hasil
persentase rata-rata kuesioner untuk faktor lingkungan masih didominasi tidak setuju sebesar 35,64, sedangkan yang setuju hanya 32,36. Persediaan air
bersih cukup memadai dari ketiga tempat penelitian baik di Kampoeng Semawis, Tamansari Majapahit dan Graha Wahid, karena fasilitas air PDAM dan air artetis.
Untuk kawasan bebas banjir dari ketiga lokasi cukup baik karena kawasan perumahan cukup tinggi dari kawasan sekitarnya, tetapi di depan SMA 15
111 Semarang yang notabene jalur masuk perumahan Kampoeng Semawis jika musim
hujan sering terjadi banjir. Lingkungan yang cukup tenang belum terpenuhi akibat banyaknya keluar
masuk kendaraan material dan sibuknya pekerja proyek khususnya diperumahan Kampoeng Semawis, akibat masih berlangsungnya proses pembangunan
perumahan tersebut. Penjelasan diatas inilah yang menyebabkan faktor lingkungan belum memberikan kontribusi secara signifikan terhadap permintaan
perumahan cluster dan peneliti berpendapat nanti setelah proses pembangunan, faktor lingkungan ini akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
permintaan perumahan cluster khususnya di perumahan Kampoeng Semawis.
4.4.3. Pengaruh Pendapatan Terhadap Keputusan Pembelian