54 instrumen yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan.
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban-jawaban tersebut dapat dberi skor dan selanjutnya dijumlahkan untuk mendapatkan gambaran
mengenai perilaku. Adapun skor yang diberikan terhadap jawaban atas pertanyaan adalah sebagai berikut Sugiyono, 2004: 87 :
Skor 5 : untuk jawaban sangat setuju Skor 4 : untuk jawaban setuju
Skor 3 : untuk jawaban ragu – ragu Skor 2 : untuk jawaban tidak setuju
Skor 1 : untuk jawaban sangat tidak setuju
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya
atau menjadi objek penelitian. Sedangkan elemen sendiri merupakan unit dimana data yang diperlukan akan dikumpulkan atau dapat dianalogikan sebagai
unit analisis Hadi, 2004. Populasi dalam penelitian ini adalah warga atau kepala keluarga yang telah
menjadi penghuni tetap pembeli dan bermukim di perumahan cluster ekslusif di perumahan menengah atas di 2 Kecamatan yang memiliki perumahan Cluster
terbanyak yakni Kecamatan Pedurungan dan Tembalang, adapun perumahan cluster tersebut antara lain : Graha Wahid, Kampoeng Semawis, dan Tamansari
55 Majapahit.
Berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan terlebih dahulu dengan mendatangi pihak pengembang dan pengelola untuk ketiga perumahan
cluster elite tersebut, guna mendapatkan data jumlah peminat akan produk perumahan mereka dan telah menjadi penghuni tetap bukan rumah kosong
produk perumahan cluster yang ditawarkan. Selengkapnya sebagai berikut :
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No. Nama Perumahan
Jumlah Kep. Keluarga 1.
Graha Wahid, Sambiroto 315
2. Tamansari, Pedurungan
174 3.
Kampoeng Semawis 361
Jumlah 850
Sumber : Data Perumahan, Juni 2012 Jadi menurut table di atas, maka di ketahui bahwasannya jumlah populasi
warga di ketiga perumahan cluster menengah keatas tersebut berjumlah 850 orang.
3.3.2 Sampel Penelitian
Berdasarkan luasnya populasi, perlu dipilih kelompok dari populasi tersebut yang menjadi wakil atau mencerminkan kondisi populasi yang disebut
sampel. Hadi 2004 menyatakan bahwa “Sampel adalah sebagian individu yang diselidiki”. Ahli lain menyatakan bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti” Suharsimi Arikunto, 2002. Berdasarkan dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang
dikenai penyelidikan yang dapat mewakili populasi.
56 Besaran atau jumlah sampel ini sampel sangat tergantung dari besaran
tingkat ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan, pada penelitian sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah
5 0,05. Makin besar tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan adalah semakin besar jumlah sampel semakin
mendekati populasi maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel menjauhi jumlah populasi maka
semakin besar peluang kesalahan generalisasi. Untuk mendapatkan jumlah sample yang memadai dalam penelitian ini, digunakan rumus Slovin sebagai dasar
penghitungan jumlah sampel tersebut, yaitu : n = NNd
2
+ 1 dalam Riduwan, 2005:65 n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95 atau sig. = 0,05.
Apabila dilakukan penerapan dalam penghitungan adalah : n = 850
8500.05
2
+ 1 n = 850
3.125
n = 272 Jadi berdasarkan penghitungan mempergunakan rumus slovin, di peroleh
sampel sejumlah 272 orang.
57
3.3.3 Teknik Sampel Penelitian