Production Operation Analysis ISYE6101
2.2 Contoh Perhitungan MRP
Bedasarkan data pada tabel MRP dapat dilihat beberapa aspek mulai dari PAB1 sampai PAB2. Untuk mencari nilai MRP tersebut pertama harus
ditentukan dulu nilai PAB1
t
yang dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: PAB1
t
= PAB2
t-1
−gross requirement
t
+ schedule receipt
t
Keterangan: PAB1
t
= Jumlah material yang ada pada awal periode t. PAB2
t-1
= Jumlah material yang ada pada akhir periode t-1. Gross requirement
t
= Jumlah total permintaan pada periode t. Schedule receipt
t
= Material yang dipesan dan akan diterima pada periode t.
Pada dasarnya, nilai pertama yang harus dicari adalah nilai PAB2 karena
jika dilihat pada rumus PAB1, rumus tersebut memerlukan nilai PAB2 pada periode sebelumnya, tetapi karena rumus PAB2 juga memerlukan nilai dari
PAB1 itu sendiri maka khusus untuk mencari nilai PAB1 pertama, nilai PAB2
periode sebelumnya PAB2
t-1
diambil dari nilai on hand yang didapatkan dari soal. Dalam contoh perhitungan ini nilai on hand yang diberikan adalah 75.
Sedangkan untuk nilai schedule receipts pada item A6 itu tidak ada sehingga ditulis 0. Dengan demikian contoh perhitungannya adalah sebagai berikut
dalam contoh ini menghitung nilai PAB1 pada item A6:
PAB1
t
= PAB2
t-1
−gross requirement
t
+ schedule receipt
t
PAB1
t
= 75 − 2169 + 0
PAB1
t
= -2094
Setelah mendapatkan nilai PAB1 selanjutnya dapat dicari nilai net requirement
NR yang memiliki beberapa syarat, yaitu jika PAB
t
≥ s afety stock maka nilai NR = 0, dan jika PAB
t
safety stock maka NR didapatkan dengan rumus sebagai berikut:
Net r equirement
t
= -PAB1
t
+ safety stock Keterangan:
Net r equirement
t
= Jumlah material yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pada periode t.
PAB1
t
= Jumlah material yang ada pada awal periode t.
Safety stock = Jumlah material yang disimpan sebagai cadangan
jika terjadi sesuatu.
Karena nilai PAB1 bernilai -2094 safety stock jadi contoh perhitungannya untuk mencari nilai net requirement
t
adalah sebagai berikut: Net requirement
t
= −PAB1
t
+ safety stock
Net requirement
t
= −-2094 + 112
Net r equirement
t
= 2206
Integrated Industrial Engineering Laboratory Industrial Engineering Department
BINUS University
Production Operation Analysis ISYE6101
Selanjutnya setelah mencari nilai net requirement
t
, dapat dicari nilai planned order receipt yang dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
Planned order receipt
t
= Round up net requirement
lot size × lot size
Keterangan: Planned order receipt
t
= Jumlah materal yang direncanakan untuk dipesan di periode t.
Net r equirement
t
= Jumlah material yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pada periode t.
Lot size = Jumlah unit yang dihasilkan setiap kali produksi.
Dengan demikian contoh perhitungan dari planned order receipt adalah sebagai berikut:
Planned order receipt
t
= Round up net requirement
lot size × lot size
Planned order receipt
t
= Round up 2 2 06
97 × 97
Planned order receipt
t
= Round up 22,74 × 97 Planned order receipt
t
= 23 × 97
Planned order receipt
t
= 2231
Untuk nilai PAB2 dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: PAB2
t
= PAB1
t
+ p lanned order receipt
t
Keterangan:
PAB2
t
= Jumlah material yang ada pada akhir periode t.
PAB1
t
= Jumlah material yang ada pada awal periode t.
Planned o rder receipt
t
= Jumlah materal yang direncanakan untuk dipesan di periode t.
Menggunakan rumus yang ada, maka contoh perhitungan dari PAB2 item A6 adalah sebagai berikut:
PAB2
t
= PAB1
t
+ planned order receipt
t
PAB2
t
= -2094 + 2231
PAB2
t
= 137
2.3 Contoh Perhitungan Silver-Meal Heuristic