KECENDERUNGAN KONTEN BERITA KAMPANYE PEMILU PRESIDEN 2014 DI MEDIA CETAK ANALISIS

55 LAPORAN TAHUNAN 2014 I BADAN LITBANG SDM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SDM

5. KECENDERUNGAN KONTEN BERITA KAMPANYE PEMILU PRESIDEN 2014 DI MEDIA CETAK ANALISIS

ISI TERHADAP SURATKABAR HARIAN KOMPAS DAN KORAN SINDO OLEH: EMMY POENTARIE Penenlitian ini dilatarbelangi oleh adanya tuntutan agar media massa berkinerja secara profesional, independen dan obyektif dalam pemberitaan kampanye Pemilu Presiden 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah content analysis terhadap Suratkabar Kompas dan Koran Sindo. Hasil penelitian menunjukan bahwa media yang pemiliknya mempunyai afiliasi terhadap parpol maupun mendukung kandidat tertentu dalam pemberitaannya tidak proporsional cenderung berat sebelah, tidak obyektif dan tidak netral. Media cenderung dipergunakan untuk mendongkrak popularitas kandidat sekaligus untuk menenggelamkan pesaingnya. Tidak mudah menjaga obyektivitas dan independensi media cetak dalam melaksanakan salah satu fungsinya yakni melakukan pendidikan politik kepada masyarakat melalui pemberitaan kampanye Pemilu Presiden 2014. Kinerja media massa yang proporsional, netral dan obyekrif dalam pemberitaannya terkait dengan Kampanye Pemilu Presiden 2014, akan memberikan kontribusi pencerahan terhadap khalayak terkait dengan visi, misi dan program kerja kandidat. Pada ketikanya akan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan khalayak dalam menentukan pilihan politiknya. Untuk itu media dituntut tetap berpegang teguh pada esensinya agar tidak terkooptasi kepentingan politik tertentu, proporsional dalam menyajikan berita dan sadar fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, kontrol dan perekat sosial dalam membangun budaya demokrasi yang berkualitas. Dalam kaitan ini perlu kiranya Subdirektorat Media Cetak, Direktorat Pengelolaan Media Publik, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, memberi dukungan agar media senantiasa menyajikan berita yang berkualitas, obyektif dan netral, sehingga dapat mendorong terwujudnya independensi media dalam pemilihan umum.

6. URGENSI NBP DAN HDI DALAM MENDORONG PENETRASI BROADBAND DI INDONESIA HASIL