Desain Penelitian Metode Penelitian Definisi Operasional Variabel

Senja Wijaya Rahmat, 2014 Profil Resiliensi Siswa Yang Berlatar Belakang Orangtua Tunggal Studi Deskriptif Pada Siswa SMP Negeri 18 Tasikmalaya TA 2013 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII, VIII, dan IX SMP Negeri 18 Tasikmalaya tahun ajaran 20132014 yang berlatar belakang orang tua tunggal. Tabel 3.1 Tabulasi Jumlah Populasi Penelitian Jenis Ketidakutuhan ∑ Subjek Penelitian Perceraian 29 orang Meninggal dunia 40 orang Tidak tinggal serumah dengan salah satu orang tua 11 orang ∑ Populasi Penelitian 80 orang

C. Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang dituntut banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya Arikunto, 2006 : 12. Penelitian kuantitatif akan lebih baik apabila disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar, atau tampilan lain. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memperoleh gambaran resiliensi siswa SMP Negeri 18 Tasikmalaya yang berlatar belakang orang tua tungal didasarkan pada indikator- indikator resiliensi.

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang, penelitian yang digunakan noneksperimen karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan manipulasi variable penelitian Sukardi, 2010 : 157. Penggunaan metode deskriptif didasarkan untuk memperoleh profil gambaran resiliensi siswa SMP Negeri 18 Tasikmalaya. Senja Wijaya Rahmat, 2014 Profil Resiliensi Siswa Yang Berlatar Belakang Orangtua Tunggal Studi Deskriptif Pada Siswa SMP Negeri 18 Tasikmalaya TA 2013 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah resiliensi. Resiliensi merupakan kemampuan untuk beradaptasi dengan sukses terhadap kondisi-kondisi tidak menyenangkan dalam kehidupan, yang diukur melalui delapan aspek, diantaranya 1 efikasi diri, 2 penilaian realistis terhadap lingkungan, 3 keterampilan pemecahan masalah, 4 kemampuan merencanakan dan menentukan tujuan, 5 kemampuan berempati , 6 kemampuan menjaga jarak secara adaptif, 7 kemampuan menggunakan humor secara efektif, dan 8 mengadopsi peran seksual androgini. Berikut penjelasan mengenai aspek dan indikator penelitian. 1. Efikasi diri yaitu sikap mental yang menunjukkan keyakinan dirinya memiliki kualifikasi yang mendukung keberhasilan dari upaya yang dilakukan dalam menghadapi kondisi tidak menyenangkan atau situasi negatif yang meliputi indikator : a. Memiliki self image positif b. Rasa keberartian diri atau self worth c. Keyakinan terhadap keberhasilan upaya yang dilakukan d. Lokus kendali internal. 2. Penilaian realistis terhadap lingkungan kemampuan untuk menilai aspek dari kondisi tidak menyenangkan atau situasi negatif yang berada di dalam kendali dirinya dan membedakannya dari aspek situasi negatif yang berada di luar kendali dirinya yang meliputi indikator : a. Adanya kesadaran dan penerimaan terhadap kenyataan aktual b. Memiliki harapan yang terukur terhadap orang lain di sekitar. 3. Keterampilan pemecahan masalah problem solving skill yaitu kemampuan untuk menemukan solusi dari suatu masalah berdasarkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya dalam rangka merespon kondisi tidak menyenangkan atau situasi negatif secara positif yang meliputi indikator : Senja Wijaya Rahmat, 2014 Profil Resiliensi Siswa Yang Berlatar Belakang Orangtua Tunggal Studi Deskriptif Pada Siswa SMP Negeri 18 Tasikmalaya TA 2013 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Rasa tertarik dan termotivasi untuk menyelesaikan masalah b. Mengidentifikasi penyebab dari masalah c. Mengidentifikasi akibat dari suatu masalah d. Mempertimbangkan sumber-sumber kredibel untuk pemecahan masalah e. Memunculkan sebanyak mungkin ragam solusi untuk masalah. 4. Kemampuan merencanakan dan menentukan tujuan yaitu kemampuan untuk menyusun serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mencapai suatu hal serta menetapkan dan memaknai hal yang ingin dicapai tersebut sehingga dapat dijadikan pegangan utama saat menghadapi kondisi tidak menyenangkan atau situasi negatif yang meliputi indikator : a. memiliki minat yang kuat terhadap suatu hal b. Menunjukkan adanya tekad dan harapan terkait masa depan c. Memiliki fleksibilitas dalam perencanaan. 5. Kemampuan berempati yaitu kemampuan untuk mengenali, merasakan, dan memahami pengalaman emosional orang lain dalam kondisi tertentu serta memaknai pengalaman emosional tersebut sebagai kesan yang berguna ketika menghadapi kondisi tidak menyenangkan atau situasi negatif yang meliputi indikator : a. Mengenali dan memahami ekspresi orang lain yang mewakili pengalaman emosional tertentu b. Apresiatif terhadap orang lain c. Menunjukkan kasih sayang dan tanggung jawab terhadap sesama. 6. Kemampuan menggunakan humor secara efektif yaitu kemampuan untuk menangkap kelucuan dari suatu hal kemudian menggunakannya sebagai strategi untuk mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh kondisi tidak menyenangkan atau situasi negatif serta memberi semangat untuk mengatasi kondisi tidak menyenangkan atau situasi negatif tersebut yang meliputi indikator : Senja Wijaya Rahmat, 2014 Profil Resiliensi Siswa Yang Berlatar Belakang Orangtua Tunggal Studi Deskriptif Pada Siswa SMP Negeri 18 Tasikmalaya TA 2013 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Dapat menemukan komedi dalam tragedi b. Memiliki keinginan untuk membuat orang lain tertawa c. Menggunakan lelucon untuk mengurangi ketegangan d. Memperhatikan unsur kesopanan, kreativitas, dan pengetahuan dalam lelucon. 7. Kemampuan menjaga jarak secara adaptif yaitu kemampuan untuk menghindari lingkungan pergaulan disfungsional yang diakibatkan oleh kondisi tidak menyenangkan atau situasi negatif dalam rangka memelihara kesehatan mental pribadi dari pengaruh maladaptif orang-orang di sekitar yang meliputi indikator : a. Kemampuan menjaga diri dari pengaruh perilaku buruk teman sebaya b. Menjaga diri dari hal-hal yang dapat memancing emosi negatif. 8. Peran seksual androgini yaitu kemampuan untuk mengadopsi karakteristik peran seksual feminin dan maskulin secara bersamaan dan dalam level yang sama-sama tinggi agar dapat mendukung keluwesan dalam menghadapi kondisi tidak menyenangkan atau situasi negatif yang meliputi indikator : a. Sikap yang mengusung ekualitas gender b. Tidak menutup diri dari pergaulan dengan lawan jenis c. Menunjukkan karakteristik feminin dan maskulin secara bersamaan pada situasi tertentu.

F. Instrumen Penelitian