1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bali  merupakan  salah  satu  provinsi  di  Indonesia  bagian  tengah,  sebagai motor  penggerak  perekonomian  sektor  pariwisata  telah  menjadi  indikator  utama
pertumbuhan  ekonomi  Bali.  Bahkan  dalam  beberapa  tahun  terakhir,  kinerja industri  pariwisata  Bali  menunjukkan  pertumbuhan  yang  cukup  signifikan  BPS
Bali,  2014.  Hal  tersebut  ditunjukkan  oleh  pertumbuhan  positif  pada  beberapa indikator pariwisata seperti jumlah kunjungan wisatawan mancanegara wisman,
tingkat hunian kamar
occupancy  rate
, dan  lama  menginap
length  of  stay
para wisatawan  yang  selalu  mengalami  peningkatan.  Saat  ini  sektor  pariwisata
memberikan  kontribusi  terhadap  PDB  berdasarkan  harga  berlaku  sepanjang semester  I  tahun  2014  mencapai  Rp.  136,76  triliun.  Tingginya  kontribusi  sektor
pariwisata  terhadap  PDB  diikuti  pula  laju  pertumbuhan  sektor  pariwisata  yang sangat  pesat  yakni  6,86  persen  pada  tahun  2014.  Sektor  pariwisata  dapat
dikatakan  sebagai  sektor  utama  yang  mempercepat  roda  pertumbuhan  dan pembangunan  regional  di  Provinsi  Bali  Buwono,  2014.  Provinsi  Bali  memiliki
pulau-pulau kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan
Pulau  Lombok.  Ibukota  provinsi  Bali  adalah  Denpasar  yang  terletak  di  bagian selatan  pulau  ini.  Mayoritas  penduduk  Bali  adalah  pemeluk  agama  Hindu.  Di
Indonesia  bahkan  hingga  lingkup  mancanegara  Bali  terkenal  sebagai  tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya.
Bali  merupakan  pulau  wisata  di  Indonesia  yang  sudah  terkenal  di  seluruh dunia.  Selain  terkenal  dengan  keindahan  alam,  terutama  pantainya,  Bali  juga
terkenal dengan kesenian dan  budayanya  yang unik dan  menarik.  Perkembangan sektor  pariwisata  di  Provinsi  Bali  tidak  lepas  dari  peran  9  kabupatenkota  di
provinsi  Bali  yang  memiliki  ciri  khas  dan  keanekaragamannya  masing-masing. Hal  inilah  yang  memunculkan  persaingan  di  masing-masing  daerah  untuk
mengelola  destinasi  pariwisata  baik  alam  maupun  budaya  yang  dimilikinya  dan
menjadikan daya tarik yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Salah satu daerah tujuan pariwisata yang terkenal di Bali yang selalu menjadi daya tarik yang
sangat  menarik  adalah  Bali  bagian  Selatan  yang  diantaranya  mencakup  kawasan wisata Kuta, Legian, Seminyak, Jimbaran, Nusa Dua dan Pecatu.
Jimbaran  merupakan  salah  satu kawasan  yang  berada di Bali Selatan  lebih tepatnya  di  sebelah  selatan  Desa  Kuta,  yang  berjarak  sekitar  30  menit  dari  kota
Denpasar  atau  10  menit  dari  bandara  Ngurah  Rai  ke  arah  selatan.  Jimbaran kawasan tersebut cukup ramai dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun
asing karena pantainya yang berpasir putih dan indah. Selain itu di Jimbaran juga didukung  adanya  beberapa  hotel  besar  dan  berbintang  dengan  fasilitas  lengkap
yang  berstandar  internasional.  Tidak  hanya  itu  dibibir  pantai  Jimbaran  terdapat
cafe-cafe
makanan  laut
seafood
yang  berjajar  disepanjang  pantai  Kedonganan dan pantai Jimbaran. Sebelumnya kawasan tersebut adalah kampung nelayan yang
sunyi  dan
cafe-cafe
tersebut  bermula  dari  beberapa  gubuk  alang-alang  dipantai, namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya wisata di Bali khususnya di
Jimbaran
cafe-cafe
tersebut  berkembang  menjadi  sebuah  industri  kuliner  yang mapan.
Industri  kuliner  Jimbaran  semakin  berkembang  dan  menjadi  bangunan- bangunan
cafe
atau  restoran
seafood
.  Data-data
cafe
restoran
seafood
yang terdapat di sekitaran pantai kedonganan dan pantai  Jimbaran dapat dilihat dalam
tabel 1.1, berikut:
Tabel 1.1 Data
cafe
restoran
seafood
di sekitaran Pantai Kedonganan dan Pantai Jimbaran Tahun 2017
Nama
cafe
restoran Alamat
Nomer telefon Bawang merah beach front restoran
Jl. Segaramadu, Jimbaran  0361770210 Avatar Bali
Jl. Pantai kedonganan 0361708685
Restoran bintang laut Jl. Pantai kedonganan
081337766343 New Furama
Cafe
Jl. Pantai kedonganan 0361704001
Bali
Cafe
21 Jl. Pantai kedonganan
0361704025 Gecko The Ocean Bali
Jl. Pantai kedonganan 03617832277
Jimbaran Bay
Seafood
Club Jl. Pantai kedonganan
085101725367 Blue Ocean
Seafood
Jl. Pantai kedonganan 0361704540
Ganesha
Cafe
Jl. Pantai kedonganan 0361703532
Dewata
Cafe
Jl. Pantai kedonganan 0361704050
The Cuisine
Cafe
Jl. Pantai kedonganan 0361705399
New Moon
Cafe
Jl. Pantai kedonganan 0361702232
Melasti Kedonganan
Cafe
Jl. Pantai kedonganan 0361702229
Blue Marlin
Cafe
Jl. Pantai kedonganan 0361702242
Jukung Bali
Seafood
Jl. Pantai kedonganan 03618537400
Roman
Café
Jl. Pemelisan agung 0361703124
Lia
Cafe
Jl. Pemelisan agung 0361709002
Radja
Seafood Cafe
Jl. Pantai Jimbaran 0361702777
Menega
Café
Jl. Four Seasons 0361705888
Bela
Seafood Café
Jl. Four Seasons 0361708808
Nyoman
Café
Jimbaran 0361701667
Sumber: Google
Maps
Jimbaran
Tabel  1.1  terlihat  jelas  terdapat  berbagai  macam
cafe
restoran
seafood
disepanjang  bibir  Pantai  Kedonganan  dan  Pantai  Jimbaran.  Oleh  sebab  itu pentingnya upaya peningkatan daya saing
cafe
retoran di kawasan Jimbaran harus dilakukan  guna  memenuhi  keinginan  dan  tuntutan  pelanggan  yang  selalu
berkembang  yang  mengakibatkan  cepatnya  perubahan  selera  pelanggan.  Upaya peningkatan  daya  saing
cafe
restoran  itu  sendiri  harus  dilakukan  dengan menggunakan strategi yang tepat. Strategi yang tepat akan memberikan hasil yang
optimal.  Daya  saing  pada  dasarnya  merupakan  upaya  untuk  senantiasa menciptakan  produk  baru,  memperbaiki  produk  lama  atau  memodifikasi  produk
lama, agar selalu dapat memenuhi tuntutan pasar dan selera konsumen. Penelitian  ini  memilih  New  Furama
Cafe
sebagai  obyek  yang  di  teliti, karena  New  Furama
Cafe
salah  satu
cafe
restoran
seafood
yang  tengah berkembang saat ini di kawasan pantai Kedonganan dan peneliti ingin mengetahui
upaya  New  Furama
Cafe
dalam  meningkatkan  daya  saing  melalui  kualitas produknya. Namun tidak sedikit tamu atau pengunjung New Furama
cafe seafood
yang  memberikan  ulasan  melalui  aplikasi  restoran  yang  telah  memiliki  rating seperti pada tripadvisor dan zomato, mengenai New Furama karena ketidakpuasan
dari pelayanan  yang cukup  lama dalam  menyajikan  makanan dan  makanan  yang disajikan dengan rasa yang standar atau menurut ulasan pengunjung “biasa saja”.
Tidak  hanya  itu,  ada  beberapa  ulasan  yang  berisikan  membandingkan  New Furama  dengan
cafe
restoran  yang  berada  berdekatan  atau  tidak  jauh  dari  New Furama  yang  memiliki  pelayanan  lebih  baik  dan  makanan  yang  lebih  enak  dari
New Furama
Cafe Seafood
, ulasan tersebut dapat terlihat dari rate yang ada pada aplikasi tabel 1.2, berikut:
Tabel 1.2 Rating ulasan mengenai New Furama
Cafe Seafood
Rate Ulasan Keterangan
Tripadvisor Berdasarkan  rate  New  Furama  Cafe
Seafood dari tripadvisor mencapai 3.5 yang  artinya  rate  yang  didapatkan
cukup  memuaskan  namun  tak  sedikit pengunjung  yang  memberi  ulasan
dengan  membandingkan  pelayanan restoran  yang  lebih  baik  dari  New
Furama  karena  pelayanan  yang  di dapatkan beberapa pengunjung bahwa
palayanan  yang  dimiliki  New  Furama cukup lama dan kurang memuaskan.
Zomato Berdasarkan  rate  New  Furama  Cafe
Seafood  dari  Zomato  mencapai  2.6 yang  artinya  rate  yang  didapatkan
kurang  memuaskan,  dari  beberapa ulasan  yang  diberikam  pengunjung
selain pelayanan  yang  lama,  makanan yang  disajikan  telah  dingin  dan
rasanya cukup hambar.
Sumber : Tripadvisor dan Zomato Banyaknya
cafe
restoran
seafood
yang  terdapat  di  sepanjang  pantai Jimbaran dan adanya ulasan dari pengunjung New Furama melalui tripadvisor dan
zomato  secara  tidak  langsung  telah  menciptakan  persaingan  antara
cafe
restoran satu dengan lainnya untuk mendapatkan banyak keuntungan dan konsumen. Tidak
hanya  hal  itu  pihak  manajemen  mengakui,  dengan  banyaknya
cafe
restoran
seafood
yang  saling  berdekatan  di  sepanjang  pantai  Kedonganan  tidak  sedikit restoran  yang  bersaing  dengan  tidak  sehat  meskipun  telah  di  berlakukannya
peraturan  yang  telah  dibuat  oleh  desa  adat  dan  lembaga  terkait  setempat  yaitu BPKP2K  Badan  Pengawasan  Keamanan  Pesisir  Pantai  Kedonganan.  Hal  ini
tentunya  juga  mempengaruhi  daya  saing  New  Furama
Cafe  Seafood
dengan restoran
seafood
lainnya  yang secara bersamaan menjual sajian makanan
seafood
dengan  bumbu  khas  Bali  namun  dengan  kualitas  produk,  harga,  pelayanan  dan fasilitas  yang  diberikan  kepada  konsumen  dengan  cara  yang  berbeda-beda.Dari
berbagai  paparan  diatas  konsep  yang  telah  ditentukan  peneliti,  peneliti  memilih konsep  daya  saing  New  Furama
Cafe  Seafood
yang  kemudian  di  teliti  untuk Upaya  Meningkatan  Daya  Saing  Melalui  Kualitas  Produk  di  New  Furama
Cafe Seafood
Jimbaran.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan  dari  uraian  latar  belakang  masalah  tersebut,  maka  dapat  ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa  saja  hambatan  yang  terjadi  pada  saat  proses  meningkatkan  kualitas
produk di New Furama
Cafe Seafood
? 2.
Bagaimana  upaya  manajemen  New  Furama
Cafe  Seafood
dalam meningkatkan kualitas produk yang dapat meningkatkan daya saing restoran?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan penelitian Dari latar belakang masalah dan rumusan masalah uraian diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah: 1.
Untuk  mengetahui  hambatan  yang  terjadi  pada  saat  proses  meningkatkan daya saing New Furama
Cafe Seafood
. 2.
Untuk  mengetahui  upaya  manajemen  New  Furama
Cafe  Seafood
dalam meningkatkan daya saing pada kualitas produk.
1.3.2 Manfaat Penelitian Dengan  adanya  penelitian  tentang  upaya  meningkatkan  daya  saing  New
Furama
Cafe Seafood
dapat diperoleh manfaat sebagai berikut: 1.
Manfaat Teoritis akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat disumbangkan untuk dunia ilmu
pengetahuan,  khususnya  dibidang  ilmu  kepariwisataan  yang  bisa dijadikan  dasar  pertimbangan  dalam  merumuskan  kebijakan  dalam
pembangunan kepariwisataan di Indonesia pada bidang akomodasi. 2.
Manfaat Praktis Penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  sumbangan  pemikiran
kepada pengusaha, kalangan akademisi, komponen pariwisata lainnya serta  masyarakat  umum  dalam  mengembangkan  sarana  akomodasi
agar  dapat  meningkatkan  kualitas  daya  saing,  demi  memajukan pembangunan pariwisata.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA