TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler Berbasis Mobile (Studi Kasus Pada Ps. Bintang Unggas Lamongan).

(1)

(Studi kasus pada PS. Bintang Unggas Lamongan)

Nama : Muhammad Azizul Haq NIM : 06.41010.0149

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

ix

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ...vii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

DAFTAR LAMPIRAN...xvi

DAFTAR ISTILAH...xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Budidaya ... 6

2.2 Manajemen Peternakan Ayam ... 7

2.2.1 Manajemen Pengolahan Usaha ... 7

2.2.2 Pembibitan ... 8

2.2.3 Manajemen Pakan ... .9

2.2.4 Vaksinasi dan Penyakit ... 10

2.3 Penanganan Hasil Usaha ... 12


(3)

x

2.3.4 Perhitungan Hasil Panen atau Performa Produksi Ayam ...14

2.4 Pencatatan (recording) ... 16

2.5 Pemantauan (monitoring) ... 17

2.6 Konsep Dasar Sistem ... 18

2.7 Konsep Sistem Informasi ... 19

2.7.1 Blok Masukan ... 19

2.7.2 Blok Model ... 19

2.7.3 Blok Keluaran ... 19

2.7.4 Blok Teknologi ... 19

2.7.5 Blok Basis Data ... 20

2.7.6 Blok Kendali ... 20

2.8 Analisa Perancangan dan Sistem ... 20

2.9 Data Flow Diagram (DFD) ... 21

2.10 Java Micro Edition………..23

BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 25

3.1 Analisis Sistem ...25

3.2 Perancangan Sistem ...27

3.2.1 Model Pengembangan ... 27

3.2.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 33

3.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 36

3.2.4 Struktur Database ... 39


(4)

xi

4.1 Implementasi ... 61

4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 61

4.1.1.1Kebutuhan Perangkat Keras ... 61

4.1.1.2Kebutuhan Perangkat Lunak ... 62

4.1.1.3Instalasi Program dan Pengaturan Sistem ... 62

4.1.2 Pembuatan Program ... 63

4.1.2.1 Halaman Login ... 62

4.1.2.2 Menu Utama ... 64

4.1.2.3 Menu Master ... 65

4.1.2.4 Menu Pencatatan ... 69

4.1.2.5 Menu Laporan ... 71

4.2 Evaluasi Sistem ... 75

4.2.1 Uji Coba Sistem ... 76

4.2.2 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem... 80

BAB V PENUTUP...82

5.1 Kesimpulan ...82

5.2 Saran ...82

DAFTAR PUSTAKA ...83


(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PS (Poultry Shop) Bintang Unggas merupakan sebuah industri yang bergerak pada bidang produksi peternakan ayam, perdagangan pakan ternak, dan peralatan peternakan. Saat ini PS Bintang Unggas memiliki puluhan kandang ayam yang tersebar di wilayah Lamongan dan sekitarnya. Adapun total kapasitas produksi ayam broiler mencapai sekitar 10 ribu ton/tahun.

Selama ini PS Bintang Unggas belum menggunakan aplikasi pencatatan perkembangan ayam. sehingga peternak menghadapi beberapa masalah seperti jumlah pakan yang diberikan tidak sesuai denganjumlah ayam per kandang dan bobot ayam, sering terjadi kesalahan dalam menentukan jumlah pakan dan terjadinya kecurangan seperti pencurian DOC, pakan ayam dan ayam siap panenyang dilakukan oleh petugas kandang karena jumlah kandang yang cukup banyak dan lokasinya yang jauh sehingga sulit untuk diawasi.

Pada saat proses pemanenan tingkat produksi daging yang dihasilkan oleh ayam sangat tinggi namun peternak tidak dapat melakukan perhitungan dengan cepat kapan harus memberi pakan tambahan dan menjual ayam yang memiliki bobot ideal untuk mencapai keuntungan yang optimal. Perhitungan keuntungan harus didukung dengan proses pencatatan yang tepat dan kinerja produksi yang maksimal, sehingga dapat dicapai keuntungan yang optimal.

Agar dapat dilakukan proses pencatatan yang benar, maka perlu dilakukan identifikasi terhadap ayam di kandang dengan cara melakukan pendataan jumlah ayam, berat rata-rata, kondisi ayam, kondisi kandang, dan pakan. Disamping itu


(6)

dengan adanya standar pakan yang telah ditentukan, maka peternak dapat mendeteksi pencurian pakan ayam yang dilakukan oleh petugas kandang karena jumlah pakan yang harus diberikan sudah ditentukan sesuai dengan bobot ayam. Dan jika standar pakan telah ditetapkan maka biaya-biaya pakan yang dikeluarkan pada suatu periode dapat diketahui secara otomatis.

Dengan aplikasi mobile proses pencatatan di kandang setiap harinya dapat dilakukan dengan baik karena akan langsung terkirim ke server. Hal ini lebih menguntungkan karena jika menggunakan kertas, maka akan beresiko rusak atau hilang sedangkan hasil pencatatan tersebut berlaku hingga akhir periode. Oleh karena itu penggunaan aplikasi mobile dibutuhkan untuk membantu proses pencatatan di peternakan tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, persoalan sistem produksi dapat diselesaikan dengan mudah melalui bantuan sistem informasi. Diharapkan dengan adanya Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler Berbasis Mobile, pencatatan yang mudah dan tepat dapat menghasilkan informasi-informasi yang berguna untuk mengetahui tingkat kinerja produksi dan tingkat keuntungan pada peternakan tersebut.

1.2Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang permasalahan maka dirumuskanlah masalah dalam tugas akhir ini, yaitu:

1. Bagaimana membuatsistem informasi berbasis mobile yang dapat digunakan untuk proses identifikasi serta monitoring terhadap hal-hal yang dilakukan peternak.


(7)

2. Bagaimana membuat sistem informasi budidaya ayam yang dapat digunakan untuk maintenance standar pakan.

3. Bagaimana menentukan persentase performa ayam yang bertujuan untuk mengetahui tingkat produksi daging ayam per kandang.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam pembuatan tugas akhir sistem informasi budidaya ayam broiler ini, ruang lingkup permasalahan akan dibatasi pada:

1. Sistem ini tidak mencakup proses penjualan dan pembelian pakan, obat,

DOC dan lain-lain.

2. Aplikasi yang akan dibangun tidak menangani sistem inventori.

3. Aplikasi mobile tidak melakukan proses memelihara master, pencatatan doc masuk, pencatatan pemanenan dan menampilkan laporan.

4. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java Micro Edition untuk pencatatan harian, PHP untuk maintenance data master dan menampilkan grafik, sedangkan database menggunakan MySQL.

5. Aplikasi mobile yang dibuat hanya berjalan pada device Java Micro Edition dengan CLDC 1.1/MIDP 2.0.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menghasilkan sistem informasi pencatatan perkembangan performa ayam dan monitoring kegiatan peternak berbasis mobile.


(8)

2. Menghasilkan sistem informasi budidaya ayam yang dapat digunakan untuk maintenance standar pakan.

3. Menghasilkan sistem perhitungan yang dapat mengetahui persentase tingkat performa ayam yang ditampilkan dalam bentuk grafik per kandang.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan dari karya tulis tugas akhir yang membahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi landasan teori yang digunakan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Landasan teori pada bab ini membahas tentang teori mengenai budidaya ayam broiler, teori manajemen peternakan ayam dan penanganan hasil usaha.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang proses bisnis budidaya ayam broiler, analisa sistem dan perancangan sistemseperti desain I/O, DFD, CDM dan PDM untuk menyelesaikan permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini.


(9)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab ini membahas implementasi sistem, dilanjutkan dengan evaluasi kinerja sistem dengan membandingkan antara tujuan yang hendak dicapai dengan sistem yang telah lama diterapkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran untuk memperbaiki piranti lunak karya tugas akhir ini, baik dalam prediksi, perencanaan, maupun realisasi.


(10)

6 2.1 Budidaya

Budidaya merupakan suatu usaha penanaman tanaman atau pemeliharaan binatang ternak dalam lingkungan buatan (Karya Tani Mandiri, 2010). Pemeliharaan ayam broiler baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an, dimana pemerintah mencanangkan penggalakan konsumsi daging yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak ayam broiler baru serta peternak musiman bermunculan di berbagai wilayah di Indonesia. Ayam broiler telah dikembangkan sangat pesat di hampir setiap negara. Di Indonesia usaha peternakan tersebut juga sudah ada di hampir setiap propinsi.

Berbagai macam ayam ras pedaging telah beredar di pasaran. Hal itu memudahkan peternak untuk memulai budidaya ayam dan tidak risau dalam menentukan pilihannya. Semua jenis ayam yang telah beredar memiliki produktifitas yang relatif sama, artinya jika terdapat perbedaan, perbedaannya tidak jauh atau sangat kecil.

Untuk menentukan pilihan strain yang akan dipelihara, peternak dapat meminta daftar produktifitas atau prestasi bibit yang dijual di Poultry Shop. Adapun jenis strain ayam ras pedaging yang banyak beredar di pasaran adalah : Brahma, Bromo, CP 707, Ross, Indian River, Hybro, Cornish, Langshans, Hypeco Broiler, Marshall “m”, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Super 77, Tegel 70, ISA,


(11)

Kim Cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor Arcres dan Tatum (Anita S dan Widagdo, 2011).

2.2 Manajemen Peternakan Ayam

Perkembangan perunggasan selalu fluktuatif setiap saat. Hal ini bisa dilihat dari harga produk perunggasan yang selalu naik turun bahkan tidak hanya mingguan tetapi sampai harga harian. Naik turunnya harga dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain daya beli masyarakat terhadap produk perunggasan dan biaya untuk produk itu sendiri. Selain itu terdapat juga tiga unsur produksi yaitu: manajemen pengolahan usaha, pembibitan, dan makanan ternak (Tim Karya Tani Mandiri, 2009:4).

2.2.1 Manajemen Pengolahan Usaha 1. Perkandangan

Kandang sangat diperlukan dalam pemeliharaan ayam secara intensif. Kandang harus memberikan kenyamanan dan bisa melindungi dari pengaruh cuaca (panas,dingin maupun angin) dan pengaruh binatang atau manusia yang ingin mengganggu karena sepanjang hidupnya ayam berada di dalam kandang. Agar hal tersebut terwujud, perlu diperhatikan kontruksi bangunan kandang yang meliputi pemilihan bahan untuk atap, dinding dan lantai.

2. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan ujung tombak proses produksi. Faktor kegagalan usaha dan inefisiensi seringkali bersumber dari tenaga kerja yang bermasalah, misalnya tidak rajin, tidak teliti, tidak jujur, tidak memahami manajemen budi


(12)

daya, dan tidak mempunyai rasa memiliki terhadap bisnis yang sedang dijalankan (Mulyantono dan Isman, 2008:41).

Teori manajemen sebaik apapun akan kandas jika karyawan tidak bekerja secara optimal. Oleh karena itu, peternak harus berusaha menanamkan rasa sayang terhadap ayam kepada para pekerja. Dan memberikan pelatihan secara intensif mengenai seluk beluk budi daya ayam.

2.2.2 Pembibitan

Ayam ras pedaging disebut juga broiler. Ayam ini merupakan jenis persilangan galur murni unggul dan rekayasa genetika yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Ayam broiler memiliki banyak strain. Strain merupakan istilah untuk jenis ayam yang telah mengalami penyilangan dari bermacam-macam bangsa sehingga tercipta jenis ayam baru dengan nilai ekonomi produksi tinggi dan bersifat turun-temurun. Di Indonesia, terdapat lima strain broiler, yaitu Cobb, Lohmann, Ross, Hubbard, dan Hybro. Semua strain tersebut terus mengalami perbaikan mutu genetik dan semakin efisien. Diantaranya ada yang diformulasikan agar pertumbuhannya cenderung lebih cepat di awal pemeliharaan, tetapi ada juga yang dibuat tumbuh lambat di awal yang kemudian ber-akselerasi cepat, sehingga mencapai berat ideal di akhir masa pemeliharaan. Dengan adanya dua pilihan tersebut , peternak dapat menyesuaikan jenis DOC dengan tujuan pemeliharaan. DOC atau Day Old Chick adalah anak ayam umur sehari.

Jika peternak ingin panen pada ukuran kecil, seyogyanya peternak menggunakan strain yang cepat tumbuh di awal. Namun, jika ingin panen pada


(13)

ukuran besar dengan konsekuensi waktu yang dibutuhkan lebih lama, peternak dapat memilih strain kedua. Sebab, pertumbuhan yang cepat di awal pemeliharaan juga memperbesar peluang terjadinya mortalitas karena tingginya tingkat metabolisme ayam (Mulyantono dan Isman, 2008:24).

2.2.3 Manajemen Pakan

Dalam suatu manajemen peternakan, yang tak kalah penting adalah manajemen pakan. Dalam hal ini pakan memiliki persentase yang paling besar dalam variabel produksi, maka untuk menekan biaya produksi diperlukan efisiensi. Pakan (dalam hal ini ransum) adalah formulasi dari berbagai bahan pakan yang diformulasikan dengan batasan tertentu sehingga menghasilkan formula yang mengandung zat gizi yang diinginkan. Penggunaan ransum akan sangat berpengaruh pada ayam pedaging. Dalam industri pakan dikenal beberapa bentuk pakan seperti mash, pellet dan crumble (Tim Karya Tani Mandiri, 2009:86).

Penggunaan ransum akan sangat berpengaruh pada penampilan ayam

broiler. Pemberian pakan untuk ayam broiler adalah full feed. Artinya, tabung

ayam tidak boleh kosong. Walaupun demikian, sebaiknya tabung pakan tidak diisi penuh. Penambahan pakan pada tabung minimal 3 kali sehari untuk merangsang ayam makan dan tempat pakan harus sering digoyang (Santoso dan sudaryani, 2009:86).


(14)

Tabel 2.1 Jenis pakan berdasarkan kandungan nutrisinya

Jenis Pakan Lama Pemberian Protein (%) Energy Metabolisme (kkal/kg pakan)

Starter 1 - 28 hari 21 - 22 3100

Finisher 29 - panen 18 - 20 3200 - 3300

Adapun menurut bentuknya, pakan ayam terbagi menjadi :

a. Mash (tepung). Pakan tersebut biasanya dibuat oleh peternak dengan

cara mencampur pakan sendiri. Biasanya dilakukan oleh peternak ayam petelur.

b. Crumbles (butiran pecah). Bentuk pakan ini yang umum dipakai oleh

peternak ayam pedaging (broiler).

c. Pelet (butiran utuh). Bentuk pakan ini biasanya diberikan pada ayam broiler yang telah berumur lebih dari 4 minggu.

2.2.4 Vaksinasi dan Penyakit 1. Vaksin

Vaksin adalah penyakit yang telah dilemahkan dan dimasukkan ke tubuh ayam untuk merangsang kekebalan dari tubuh untuk melawan penyakit. Secara garis besar vaksin digolongkan menjadi 2 jenis yaitu:

a. Vaksin aktif

Vaksin aktif merupakan vaksin yang berisi virus hidup yang telah dilemahkan. Vaksin tersebut mengalami proses pengolahan, pengelompokan dan pemurnian. Dengan menggunakan vaksin, kekebalan tubuh dalam waktu yang relatif singkat, yaitu antara 3 hari dapat dicapai. Pada umumnya


(15)

kekebalan tubuh yang diperoleh bersifat lokal dengan lama kekebalan tubuh sekitar 15 hari. Setelah itu, biasanya akan dilakukan vaksin ulang. Diantara contoh vaksin aktif adalah ND Lasota, ND Clone, Vaksin Gumboro A, IBD Blend, Gumboro A, Vaksibur L, M, D dan Gumboro MB.

b. Vaksin inaktif

Vaksin inaktif adalah vaksin yang berisi virus hidup yang telah dilemahkan, kemudian dicampur dalam emulsi minyak dan bahan stabilisator lainnya. Tujuan dari penggunaan vaksin jenis ini adalah untuk memperoleh kekebalan tubuh yang lebih lama dan stabil. Kekebalan tubuh yang diperoleh dengan menggunakan vaksin jenis ini pada umumnya bersifat humoral. Daya kerja dari vaksin ini lebih lambat (paling cepat 2 minggu), tetapi memiliki kekebalan yang lama (bisa mencapai 3 bulan). Contoh vaksin inaktif adalah vaksipest inaktif dan medivac inaktif (Santoso dan sudaryani, 2009:88).

2. Penyakit Ayam

Penyakit ayam adalah penyakit yang sering menyerang ayam dan sering terjadi pada peternakan ayam broiler. Penyakit tersebut terbagi dalam beberapa fase hidup ayam, yaitu sebagai berikut : Aspergillosis, Ascites, Kolibasilosis,

Koksidiosis, Gumboro, Chronic Respiratory Disease (CRD), New Castle

Disease (ND), dan Avian Influenza (AI) (Santoso dan Sudaryani, 2009:98).

Penyakit dapat segera menyebar apabila pakan dan minum untuk anak ayam telah terkontaminasi. Oleh karena itu pakan dan air minum harus diperiksa setiap hari. Apabila kotor dan kemungkinan terkontaminasi, maka tempat pakan dan air minum harus dibersihkan dan diganti dengan yang baru. Tempat


(16)

pakan harus benar-benar kering sebelum diisi dan pakan tersebut harus senantiasa dalam keadaan kering. Penyebab utama dari penyakit adalah bersumber dari pakan dan air minum yang tidak bersih (Tim Karya Tani Mandiri, 2009:86).

2.3 Penanganan Hasil Usaha

Setelah melakukan budidaya, saatnya peternak memanen ayamnya. Panen tidak terlalu ditentukan oleh umurnya, tetapi lebih ditentukan kondisi di lapangan. Misalnya, ayam sakit harus ditangkap segera atau harga sedang bagus saat ayam siap panen biasanya peternak langsung menjualnya. Adapun penanganan hasil usaha meliputi beberapa langkah yaitu Pemanenan, Penimbangan, Pengisian DO, Menghitung performa produksi, dan Menghitung laba/rugi (Santoso dan Sudaryani, 2009:107).

2.3.1 Pemanenan

Sebelum dipanen, kondisi ayam tetap dijaga agar tetap sehat dan nyaman. Salah satu caranya adalah menyesuaikan kepadatan kandang dengan umur tangkap/panen ayam.

Tabel 2.2 Kepadatan ayam berdasarkan berat panen

Berat (kg) Kepadatan (ekor/m2)

0,8 - 0,99 11,0 - 11,1

1,00 - 1,19 10,0 - 10,5

1,20 - 1,39 9,0 - 9,5

1,40 - 1,59 8,0 - 8,5


(17)

2.3.2 Penimbangan

Setelah ditangkap dengan hati-hati, ayam kemudian ditimbang. Dengan cara mengambil sekitar 5 ekor ayam, lalu diikat dan ditimbang. Adapun alat penimbangan ayam terdiri dari dua macam, yaitu timbangan duduk dan timbangan gantung.

2.3.3 Pengisian DO (Daftar Timbangan)

DO merupakan kartu hasil penangkapan dan penimbangan ayam dari peternak. Kartu DO terdiri dari tanggal penangkapan, nama peternak, nama penangkap ayam, jumlah penang, ukuran penangkapan, jenis mobil pengangkut ayam, jumlah ekor ayam, jumlah kilogram ayam, total keseluruhan (jumlah ayam, berat ayam, dan berat rata-rata ayam), waktu datang, selesai jam penimbangan, dan dilengkapi dengan tanda tangan peternak, penangkap, penimbang, dan bagian penjualan. Pada kartu DO terdapat masa berlakunya. DO yang masa berlakunya sudah habis segera disetorkan kembali ke bagian penjualan di kantor untuk diganti DO yang baru.

Pengisisan kartu DO harus dilakukan dengan benar dan jelas. Pencatatan dilakukan pada waktu melakukan penimbangan di kandang. Pengisian harus selengkap mungkin jumlah ekor ayam, jumlah (kg) berat badan, rata-rata berat badan, tanda tangan penimbang, peternak, dan penangkap serta dituliskan nama jelas. Hal ini sangat penting untuk pembuatan perhitungan hasil usaha peternak.


(18)

2.3.4 Perhitungan Hasil Panen atau Performa Produksi Ayam

Setelah selesai melakukan panen/penangkapan ayam. Untuk melihat hasil kinerja selama ini berjalan dengan baik atau tidak perlu dilakukan evaluasi (Santoso dan Sudaryani, 2009:113).

a. Menghitung kematian/mortalitas Rumus :

Mortalitas (%) =

Ayam Masuk Jum lah

Mati Jum lahAyam

x 100% ... (2.1)

Standar mortalitas untuk masing-masing berat badan bisa dilihat pada tabel berikut. Namun, pada umumnya kenyataan di lapangan bisa lebih rendah dari standar (lebih baik).

Tabel 2.3 Standar mortalitas

Berat (kg) Standar Mortalitas (%)

0,70 - 0,79 1,85

0,80 - 0,89 2,64

0,90 - 0,99 2,72

1,00 - 1,09 2,87

1,10 - 1,19 3,13

1,20 - 1,29 3,45

1,30 - 1,39 3,71

1,40 - 1,49 3,78

1,50 - 1,59 3,96

1,60 - 1,69 4,17

1,70 - 1,79 4,38

1,80 - 1,89 4,56

1,90 - 1,99 4,82


(19)

b. Menghitung rata-rata umur tangkap Rumus : Umur tangkap =

) ( ) ( ) ( T ap TotalTangk J xJum lah U Um ur ... (2.2)

c. Menghitung konversi pakan (FCR)

FCR (feed convertion ratio), yaitu perbandingan antara pakan yang dihabiskan dengan berat badan ayam yang didapat.

Rumus : FCR =

) ( ) ( kg tHidup Jum lahBera kg n Jum lahPaka ... (2.3)

d. Menghitung indeks produksi (IP)

Indeks produksi (IP) merupakan cermin dari penampilan produksi broiler. IP disebut juga broiler indeks.

Rumus :

Indeks Produksi =

UmurxFCR

kg rata xBeratrata

Ayamhidup(%)  ( )

x100% ... (2.4)

Tabel 2.4 Kriteria Indeks Produksi : Indeks Produksi (IP) Nilai

< 300 Kurang

301 – 325 Cukup

326 – 350 Baik

351 – 400 Sangat Baik


(20)

Semakin besar nilai IP yang diperoleh (lebih dari 300), maka semakin baik prestasi produksi ayam dan semakin efisien penggunaan pakan dan biaya. Peternak dapat memberi bonus pemeliharaan kepada karyawan kandang.

e. Menghitung laba/rugi 1. Biaya produksi

a. DOC (jumlah DOC x harga) Rp...

b. Pakan Rp...

c. Tenaga kerja Rp...

d. Biaya listrik Rp...

e. Obat-obatan(vitamin,vaksinasi,antibiotik) Rp...

f. Penyusutan peralatan Rp...+

Total biaya produksi Rp...(a)

2. Penerimaan

a. Ayam (berat ayam x harga) Rp... b. Pupuk (jumlah pupuk (karung) x harga) Rp... c. Karung pakan (jumlah karung(lmbr) x harga) Rp... +

Total penerimaan Rp...(b)

Keuntungan/kerugian = total penerimaan – total biaya produksi ... (2.5) = Rp (b) – Rp (a)

2.4 Pencatatan (Recording)

Kegiatan pencatatan (recording) peternakan ayam broiler merupakan proses rutin pengumpulan data dan pengukuran perkembangan serta memantau perubahan yang terjadi pada ayam tiap harinya. Pengetahuan akan berat ideal dan bobot ayam pada umur 3 – 5 minggu perlu diketahui, sebab pada periode ini ayam menunjukkan pertumbuhan yang paling tinggi. Pemanfaatan melakukan


(21)

pencatatan berat badan mingguan sangat dibutuhkan agar penurunan performa dapat segera diketahui.

Contoh :

LAPORAN PEMELIHARAAN AYAM BROILER

Nama Peternak :………….. Kode Box :………Periode :……….………….. Tgl Masuk DOC :……Jumlah :……Jenis DOC :……....Berat Rata-Rata :……… Kondisi DOC :……Kondisi Mobil Pengangkut :……Kondisi DOC di Farm :…..

Tabel 2.5 Struktur Tabel Pencatatan

Tanggal Umur Pakan Kematian

Std Act Bobot Mati Afkir Total 1

2 3 4 5 6 7 Jumlah WK 1

Pakan g/ekor Kematian %

Berat rata-rata Sisa Ayam

FCR

2.5 Pemantauan (monitoring)

Pemantauan pada ayam broiler adalah melakukan pengamatan terhadap kegiatan peternakan yang bertujuan untuk mengetahui hasil produksi daging ayam yang dicapai pada setiap panennya dan kemudian ditampilkan dalam bentuk


(22)

grafik untuk memudahkan pembacaan data secara keseluruhan maupun melakukan perbandingan produksi antar kandang.

Dengan melakukan proses monitoring diharapkan mampu mengetahui kinerja dari produksi ayam agar dengan cepat diketahui saat-saat penurunan produksi ayam tersebut.

2.6 Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Menurut FitzGerald dalam Jogiyanto (1989:1), pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem adalah sebagai berikut : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure) didefinisikan oleh Neuschel dalam Jogiyanto (1989:1) sebagai berikut : “Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.” Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem : “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”


(23)

2.7 Konsep Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Jogiyanto (1989:11) sebagai berikut : “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

2.7.1 Blok Masukan

Masukan atau input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Masukan disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2.7.2 Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

2.7.3 Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

2.7.4 Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox) dalam sistem informasi.


(24)

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

2.7.5 Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management

Systems).

2.7.6 Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak-efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.8 Analisa dan Perancangan Sistem

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang


(25)

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya (Jogiyanto, 1989:1).

Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem.

Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi (Kendall, 2003:7).

2.9 Data Flow Diagram (DFD)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya


(26)

lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfiche, hard disk, tape, diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah sebagai berikut :

1. External Entity atau Boundary.

External entity atau kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar

sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. External entity disimbolkan dengan notasi kotak.

2. Arus Data

Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

3. Proses

Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simbol proses berupa lingkaran atau persegi panjang bersudut tumpul.

4. Simpanan Data

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa hal-hal sebagai berikut, sebagai gambaran:


(27)

1. Suatu file atau database di sistem komputer. 2. Suatu arsip atau catatan manual.

3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang. 4. Suatu tabel acuan manual.

Simpanan data di DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.

2.10 Java Micro Edition

Java Micro Edition (JME) diperkenalkan oleh Sun MicroSystems tahun 1999. Tujuan utama dari JME adalah untuk memungkinkan aplikasi Java agar dapat berjalan di perangkat seluler yang memiliki keterbatasan baik dari segi memori maupun tampilan. Sebagian besar library yang ada pada JME adalah subset dari Java 2 Standard Edition (J2SE), hanya sebagian kecil yang merupakan

library khusus JME.

JME sendiri terdiri dari tiga komponen dasar yaitu :

1. Configuration

Merupakan fitur minimal dari Java runtime, berisi library yang dapat digunakan di berbagai perangkat. Untuk menjamin portabilitas dan interportabilitas diantara berbagai jenis perangkat, Configuration hanya mempunyai fitur minimal dari teknologi Java. Configuration mengambarkan subset dari Java dan juga kemampuan dari virtual machine. Ada 2

configuration pada JME yaitu Connected Device Configuration (CDC) dan


(28)

2. Profile

Merupakan kumpulan library dan fitur tambahan untuk kategori perangkat tertentu. Di dalam profile terdapat library untuk tampilan, penyimpanan data dan lain-lain. Profile yang paling terkenal yang dikeluarkan oleh Sun adalah

Mobile Information Device Profile (MIDP).

3. Optional Package

Merupakan library yang hanya didukung oleh jenis-jenis perangkat tertentu. Aplikasi yang menggunakan library dari optional package hanya dapat berjalan di perangkat yang mendukung optional package tersebut (Johanes, 2010).

JME bisa digunakan untuk membuat mobile-application maupun

wireless-application, keduanya berjalan pada mobile device. Mobile application adalah

jenis aplikasi mobile yang tidak membutuhkan interaksi dengan lingkungan luar, misalnya game, media player dan sebagainya. Wireless application adalah jenis aplikasi mobile yang membutuhkan interaksi dengan lingkungan luar, misalnya aplikasi untuk memantau kurs nilai tukar mata uang asing, aplikasi untuk transaksi online dan sebagainya (Purnama, 2008).


(29)

25 3.1 Analisis Sistem

Selama ini PS Bintang Unggas belum menggunakan aplikasi pencatatan perkembangan ayam. sehingga peternak menghadapi beberapa masalah seperti jumlah pakan yang diberikan tidak sesuai dengan jumlah ayam per kandang dan bobot ayam, sering terjadi kesalahan dalam menentukan jumlah pakan dan terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh petugas kandang karena jumlah kandang yang cukup banyak dan lokasinya yang jauh sehingga sulit untuk diawasi. Akibatnya peternak tidak bisa mengetahui jika ada kecurangan yang dilakukan oleh petugas kandang seperti pencurian DOC, pakan ayam dan ayam siap panen.

Agar dapat dilakukan proses pencatatan yang benar, maka perlu dilakukan identifikasi terhadap ayam di kandang dengan cara melakukan pendataan jumlah ayam, berat rata-rata, kondisi ayam, kondisi kandang, dan pakan. Disamping itu dengan adanya standar pakan yang telah ditentukan, maka peternak dapat mendeteksi pencurian pakan ayam yang dilakukan oleh petugas kandang karena jumlah pakan yang harus diberikan sudah ditentukan sesuai dengan bobot ayam. Dan jika standar pakan telah ditetapkan maka biaya-biaya pakan yang dikeluarkan pada suatu periode dapat diketahui secara otomatis. Dampak positif yang di dapat peternak dengan menerapkan sistem informasi budidaya ayam adalah dapat menghemat pengeluaran pembelian pakan dan memudahkan peternak untuk monitoring pakan yang dihabiskan. .


(30)

Dengan aplikasi mobile proses pencatatan di kandang setiap harinya dapat dilakukan dengan baik karena akan langsung terkirim ke server. Hal ini lebih menguntungkan karena jika menggunakan kertas, maka akan beresiko rusak atau hilang sedangkan hasil pencatatan tersebut berlaku hingga akhir periode. Oleh karena itu penggunaan aplikasi mobile dibutuhkan untuk membantu proses pencatatan di peternakan tersebut.

DocFlow

Pemilik Kepala kandang

Start

Mencatat data DOC masuk

laporan DOC masuk Tanda terima

supplier

Recording harian

laporan recording harian

Pemanenan

laporan pemanenan

Membuat laporan pendapatan

laporan pendapatan

End


(31)

3.2 Perancangan sistem 3.2.1 Model Pengembangan

Model pengembangan dalam penelitian ini diterangkan dalam gambaran sistem dan block diagram.

a. Gambaran sistem yang akan Dibangun

Sistem yang dibangun akan di-hostingkan di lingkungan internet, sehingga sistem yang dibangun dapat diakses oleh operator kandang maupun pemilik peternakan.

Operator Kandang 1

Operator Kandang 2

Server PS Bintang Unggas

Pemilik `

internet

Operator Kandang 3

Gambar 3.2 Gambaran Sistem

b. Block Diagram

Diagram ini digunakan untuk menjelaskan alur proses yang terjadi dalam sistem secara umum, kemudian proses-proses yang terjadi dalam sistem digambarkan dalam diagram berjenjang.


(32)

Proses

Data Master Data Produksi Data Perkembangan Ayam Data Panen

Input

Output

Laporan Mortalitas Laporan FCR Laporan Index Produksi Laporan Pendapatan MORTALITAS

FCR IP LABA-RUGI

Gambar 3.3 Block Diagram Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler

Pada block diagram di atas, inputan dalam budidaya ayam dijelaskan sebagai berikut :

1. Data Master

Peternak menginputkan data-data master yang digunakan untuk melakukan proses-proses transaksi dan pelaporan pada sistem ini.

2. Data Produksi

Peternak melakukan pencatatan data DOC yang masuk dan menentukan kandang kosong yang akan diisi oleh DOC tersebut.

3. Data Perkembangan Ayam

Setiap hari petugas harus melakukan pencatatan terhadap ayam-ayam yang terserang penyakit, afkir(cacat), mati dan juga pencatatan tingkat konsumsi pakan. Pencatatan tersebut harus dilakukan setiap hari agar dapat memantau perkembangan ayam setiap harinya.

4. Data Panen

Petugas mencatat hasil panen ayam broiler, penjualan ayam, pupuk kandang, karung pakan dan biaya-biaya operasional selama proses produksi disetiap periode sehingga pemilik dapat mengetahui pendapatan yang diterima.


(33)

dijelaskan sebagai berikut :

a. Menghitung kematian/mortalitas Rumus :

Mortalitas (%) = JumlahJumlahAyAyamMati x 100%

Standar mortalitas untuk masing-masing berat badan bisa dilihat pada tabel berikut. Namun, pada umumnya kenyataan di lapangan bisa lebih rendah dari standar (lebih baik).

Tabel 3.1 Standar mortalitas

Berat (kg) Standar Mortalitas (%)

0,70 - 0,79 1,85

0,80 - 0,89 2,64

0,90 - 0,99 2,72

1,00 - 1,09 2,87

1,10 - 1,19 3,13

1,20 - 1,29 3,45

1,30 - 1,39 3,71

1,40 - 1,49 3,78

1,50 - 1,59 3,96

1,60 - 1,69 4,17

1,70 - 1,79 4,38

1,80 - 1,89 4,56

1,90 - 1,99 4,82

2,00 - 2,20 5,23

b. Menghitung konversi pakan (FCR)


(34)

dengan berat badan ayam yang didapat. Rumus : FCR =

tHidup(kg) Jum lahBera

n(kg) Jum lahPaka

Tabel 3.2 Standar FCR

Umur Berat (g/ekor) Standar FCR (%)

1 50 0,24

2 62 0,43

3 77 0,60

4 96 0,71

5 118 0,80

6 142 0,88

7 169 0,95

c. Menghitung indeks produksi (IP)

Indeks produksi (IP) merupakan cermin dari penampilan produksi broiler. IP disebut juga broiler index.

Rumus : Indeks Produksi = Ayamhidup(%)UmurxFCRxBeratratarata(kg)x100%

Tabel 3.3 Kriteria Indeks Produksi : Indeks Produksi (IP) Nilai

< 300 Kurang

301 – 325 Cukup

326 – 350 Baik

351 – 400 Sangat Baik


(35)

d. Menghitung laba/rugi 1. Biaya produksi

a. DOC (jumlah DOC x harga) Rp...

b. Pakan Rp...

c. Tenaga kerja Rp...

d. Biaya listrik Rp...

e. Obat-obatan(vitamin,vaksinasi,antibiotik) Rp...

f. Penyusutan peralatan Rp...+

Total biaya produksi Rp...(a)

2. Penerimaan

a. Ayam (berat ayam x harga) Rp... b. Pupuk (jumlah pupuk (karung) x harga) Rp... c. Karung pakan (jumlah karung(lmbr) x harga) Rp... +

Total penerimaan Rp...(b)

Keuntungan/kerugian = total penerimaan – total biaya produksi = Rp (b) – Rp (a)

Sedangkan laporan-laporan yang ada pada block diagram di atas, dijelaskan sebagai berikut :

1. Laporan Mortalitas

Laporan mortalitas merupakan hasil dari proses perhitungan mortalitas yang

akan menampilkan grafik mengenai tingkat kematian dan pengafkiran ayam yang dihitung dalam persentase.

2. Laporan FCR

Laporan FCR merupakan hasil dari proses perhitungan FCR (feed convertion


(36)

mengenai perbandingan antara pakan yang dihabiskan dengan berat ayam yang didapat.

3. Laporan Indeks Produksi

Laporan indeks produksi merupakan hasil dari proses perhitungan indeks

produksi yang menampilkan data produksi daging ayam broiler dalam bentuk grafik, semakin besar nilai yang diperoleh maka semakin baik budidaya yang dilakukan oleh peternak.

4. Laporan pendapatan

Laporan pendapatan merupakan hasil dari proses perhitungan laba-rugi yang

menginformasikan biaya apa saja yang dikeluarkan beserta jumlahnya dan penerimaan apa saja yang diperoleh peternakan beserta jumlahnya sehingga peternak dapat mengetahui berapakah jumlah pendapatan yang diperoleh peternak.

Sistem Informasi Budidaya Ayam

Broiler

Pencatatan Perkembangan

Ayam

Perhitungan Mortalitas

Perhitungan FCR

Perhitungan Index Produksi

Pencatatan Harian

Pemanenan Ayam Pencatatan DOC

Masuk

Pencatatan Pemanenan

Perhitungan Pendapatan


(37)

3.2.2 Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan representasi dari grafik dalam menggambarkan arus data sistem secara terstruktur dan jelas sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi yang baik.

A. Context Diagram

Diagram ini menggambarkan rancangan global/keseluruhan dari proses yang ada pada DFD. Gambar 3.4 berikut ini merupakan tampilan dari context

diagram system yang dirancang.

Nota Pembe lian Obat Nota Pembe lian Pakan

Nota Pembe lian DOC Laporan Mortalitas

Notifikasi P emberian Obat

Notifikasi P emanenan

Data Panen

Data Perkembangan A ya m

Laporan P endapatan

Laporan FCR

Laporan Ind ex P roduksi

0

S istem Informasi B udidaya A yam Broiler

+

Operator K andang P emilik

S upplier

Gambar 3.5 Context Diagram Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler

B. DFD Level 0

Dari context diagram yang ada, sistem yang terjadi dapat dipecah lagi


(38)

Harian, dan Pemanenan.

Nota Pembe lian Obat Nota Pembe lian Pakan Nota Pembe lian DOC

DOC Masuk

Data DOC Data Peman enan

Laporan Pendapatan

Data DOC

Data Panen

Data Pencatatan Harian Laporan Mortalitas

Laporan Inde x Produksi Laporan FCR Notifikasi Pemberian Obat

Notifikasi Pemanenan

Master Stand ar Obat Master Stand ar Pakan

Master Obat

Master Pakan Data Perkembangan Aya m

Master Peiod e Master Strain

Master Supp lier Master Karyawan

Master Kand ang

Pemilik Operator

Kandang

1 Master Kand ang 2 Master Karyawan

5 Master Obat

4 Master Pakan 10 Master Perio de

9 Master Stand ar Pakan 7 Master Stain 3 Master Supp lier

12 DOC

13 Recording

14 Panen

11 Master Stand ar Obat 1 Pencatatan DOC Masuk 2 Pencatatan Harian + 3 Pemanenan + Supplier


(39)

C. DFD Level 1 Pencatatan Harian

Dari DFD Level 1 Pencatatan Harian, proses yang terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa subproses, yaitu subproses Pencatatan Perkembangan Ayam, subproses Perhitungan Mortalitas, subproses Perhitungan FCR dan subproses Perhitungan Indeks Produksi.

Notifikasi Pemberian Obat Notifikasi Pemanenan

Master Stand ar Pakan

Master Stand ar Obat

Data DOC

Master Pakan

Master Obat

Laporan Inde x Produksi Laporan FCR Laporan Mortalitas

Data Pencatatan Harian Data Perkembangan Aya m

Data Index Produksi Data FCR Data Mortalitas

Pemilik Operator

Kandang

4 Master Pakan

5 Master Obat 9 Master Stand ar Pakan 11 Master Stand ar Obat

13 Recording 12 DOC

1

Pencatatan Perkembang an Ayam

2 Perhitungan Mortalitas 3 Perhitungan FCR 4 Perhitungan Index Produksi

Gambar 3.7 DFD Level 1 Pencatatan Harian

D. DFD Level 1 Pemanenan

Dari DFD Level 1 Pemanenan, proses yang terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa subproses, yaitu subproses Pencatatan Pemanenan dan subproses Perhitungan Pendapatan.


(40)

Laporan P endapatan

Data Hasil Panen

Nota Pemb elian Obat Nota Pemb elian Pakan Data Pema nenan

Data Panen Data DOC

P emilik

Operator K andang 14 P anen

12 DOC

S upplier 1

P encatatan P emanenan 2

P erhitungan P endapatan

Gambar 3.8 DFD Level 1 Pemanenan

3.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD Merupakan suatu desain sistem yang digunakan untuk merepresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD juga menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan data dari pemakai. Dalam perancangan sistem ini telah dibuat ERD yang merupakan lanjutan dari pembuatan desain dengan menggunakan DFD.


(41)

A. Conceptual Data Model (CDM)

Relation_2840 Data Obat

Data Strain Data Supplier DOC

Data Karyawan

Data Kandang

Data Standar Pakan

Data Periode

Data Supplier Pakan Data Sspplier Obat

Data Pakan

Data Produksi

Data Pencatatan Produksi Master Supplier IDSupplier NamaSupplier AlamatSupplier KotaSupplier ContactPerson NoTelp Produk Master Kandang IDKandang NamaKandang LokasiKandang LuasBangunan Kapasitas JTMakan JTMinum JPemanas JKipas JTong JLampu JLain StatusKandang Master Pakan IDPakan NamaPakan BeratKemasan Harg aPakan JenisPakan KeteranganPakan Bentuk Energ i Lemak Protein Serat Phospor Master Obat IDObat NamaObat JenisObat CaraPemberian IsiKemasan Harg aObat KeteranganObat Produksi IDProduksi Tgl_Produksi Harg aDOC Jml_DOC_MASUK TotalBeli Recording IDRecording TglCatat AktualPakan Bobot TotalBiayaPakan Vaksin DosisVaksin Vitamin DosisVitamin Mati Afkir TotalMatiAfkir Ket_Mati SisaAyamHidup Mortalitas FCR IP Panen No_DO Tgl_Panen JumlahPanen JumlahBerat Harg aJual TotalPenerimaan BiayaDOC BiayaPakan BiayaGaji BiayaVaksinasi BiayaSekam BiayaListrik BiayaSusut BiayaLain TotalBiayaProduksi HPP PenjualanKotoran PenjualanKarung PenjualanKardus Pendapatan Master Periode BulanPeriode IDPeriode

Master Standar Pakan Umur StandarPakan Master Karyawan IDKaryawan NamaKaryawan AlamatKaryawan KotaKaryawan TempatLahir TglLahir JenisKelamin Agama Pendidikan Gaji TglMasuk TglKeluar Master Strain Strain IDStrain

Master Standar Obat Umur

Obat Dosis


(42)

B. Physical Data Model (PDM)

IDKARYAWAN = IDKARYAWAN

UMUR2 = UMUR2 IDOBAT = IDOBAT

ST RAIN = ST RAIN IDSUPPLIER = IDSUPPLIER

IDKANDANG = IDKANDANG

UMUR = UMUR

IDPERIODE = IDPERIODE

IDSUPPLIER = IDSUPPLIER

IDSUPPLIER = IDSUPPLIER

IDPAKAN = IDPAKAN

IDDOC = IDDOC

IDDOC = IDDOC MASTER_SUPPLIER IDSUPPLIER varchar(5) NAMASUPPLIER varchar(50) KOTASUPPLIER varchar(100) CONTACTPERSON varchar(100) ALAMATSUPPLIER varchar(100) NOTELP varchar(100) PRODUK varchar(50) MASTER_KANDANG IDKANDANG varchar(5) NAMAKANDANG varchar(50) LOKASIKANDANG varchar(100) LUASBANGUNAN varchar(2) KAPASITAS varchar(2) JTMAKAN varchar(2) JTMINUM varchar(2) JPEMANAS varchar(2) JKIPAS varchar(2) JTONG varchar(2)

JLAM PU varchar(2) JLAIN varchar(10) STATUSKANDANG varchar(10) MASTER_PAKAN IDPAKAN varchar(5) IDSUPPLIER varchar(5) NAMAPAKAN varchar(50) BERATKEMASAN varchar(5) HARGAPAKAN integ er JENISPAKAN varchar(10) KETERANGANPAKAN long varchar

BENTUK varchar(10) ENERGI varchar(5) LEMAK varchar(5) PROTEIN varchar(5) SERAT varchar(5) PHOSPOR varchar(5) MASTER_OBAT IDOBAT varchar(5) IDSUPPLIER varchar(5) NAMAOBAT varchar(50) JENISOBAT varchar(10) CARAPEMBERIAN varchar(50) ISIKEM ASAN varchar(5) HARGAOBAT integ er KETERANGANOBAT long varchar

DOC IDSUPPLIER varchar(5) IDPERIODE varchar(5) IDDOC varchar(5) IDKANDANG varchar(5) STRAIN varchar(50) IDKARYAWAN varchar(5) TGL_DOCM ASUK date HARGADOC integ er JM L_DOC_MASUK integ er TOTALBELI integ er

RECORDING IDRECORDING varchar(10) IDDOC varchar(5) IDPAKAN varchar(5) UMUR varchar(5) IDOBAT varchar(5) UMUR2 varchar(5) TGLCATAT date AKTUALPAKAN decimal(10)

BOBOT integ er

TOTALBIAYAPAKAN integ er VAKSIN varchar(50) DOSISVAKSIN integ er VITAMIN varchar(50) DOSISVITAMIN integ er

MATI integ er

AFKIR integ er

TOTALM ATIAFKIR integ er KET_M ATI varchar(100) SISAAYAMHIDUP integ er MORTALITAS integ er

FCR integ er

IP integ er

PANEN

NO_DO varchar(5)

TGL_PANEN varchar(5)

IDDOC varchar(5)

JUM LAHPANEN char(5) JUM LAHBERAT char(5) HARGAJUAL integ er TOTALPENERIMAAN integ er

BIAYADOC integ er

BIAYAPAKAN integ er GAJIKARYAWAN integ er BIAYAOBAT integ er BIAYASEKAM integ er BIAYALISTRIK integ er BIAYASUSUT integ er BIAYALAIN integ er TOTALBIAYAPRODUKSI integ er PENJUALANKOTORAN integ er PENJUALANKARUNG integ er PENJUALANKARDUS integ er PENDAPATAN integ er MASTER_PERIODE IDPERIODE varchar(5) BULANPERIODE varchar(50) STANDARPAKAN UMUR varchar(5) STANDARPAKAN varchar(5) MASTER_KARYAWAN IDKARYAWAN varchar(5) NAMAKARYAWAN varchar(50) ALAMATKARYAWAN varchar(100) KOTAKARYAWAN varchar(50) TEM PATLAHIR varchar(50)

TGLLAHIR date

JENISKELAMIN varchar(2)

AGAM A varchar(10)

PENDIDIKAN varchar(10)

GAJI integ er

TGLMASUK date TGLKELUAR date MASTER_STRAIN STRAIN varchar(50) IDSTRAIN varchar(5) MASTER_STANDAR_OBAT UMUR2 varchar(5) OBAT varchar(20) DOSIS varchar(10)


(43)

3.2.4 Struktur Database

Struktur database menggambarkan data-data yang ada dalam database beserta tipe dan kegunaannya.

1. Nama Tabel : Master_Supplier

Primary Key : IDSupplier

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data master supplier

Tabel 3.4 Master Supplier

Field Tipe Ukuran Keterangan

IDSupplier Varchar 5 Kode supplier

NamaSupplier Varchar 50 Nama supplier

AlamatSupplier Varchar 100 Alamat supplier

KotaSupplier Varchar 50 Kota Supplier

ContactPerson Varchar 50 Nama contact person

NoTelp Varchar 20 No. Telepon supplier

Produk Varchar 50 Hasil produk

2. Nama Tabel : Master_Karyawan

Primary Key : IDKaryawan

Foreign Key : IDKandang, Jabatan, dan StatusKerja


(44)

Tabel 3.5 Master Karyawan

Field Tipe Ukuran Keterangan

IDKaryawan Varchar 5 Kode karyawan

IDKandang Varchar 5 Kode kandang

Jabatan Varchar 20 Jabatan pekerjaan

NamaKaryawan Varchar 50 Nama karyawan

AlamatKaryawan Varchar 100 Alamat tinggal

KotaKaryawan Varchar 50 Kota tinggal karyawan

TempatLahir Varchar 50 Tempat lahir

TglLahir Datetime Tanggal lahir

JenisKelamin Varchar 2 Jenis kelamin

Agama Varchar 10 Agama

Pendidikan Varchar 20 Jenjang pendidikan

TglMasuk Datetime Tanggal masuk kerja

Gaji Int Jumlah gaji

StatusKerja Varchar 20 Keterangan Kerja

TglKeluar Datetime Tanggal keluar kerja

3. Nama Tabel : Master_Kandang

Primary Key : IDKandang

Foreign Key : -


(45)

Tabel 3.6 Master Kandang

Field Tipe Ukuran Keterangan

IDKandang Char 5 Kode kandang

NamaKandang Varchar 50 Nama kandang

LokasiKandang Varchar 100 Lokasi kandang

LuasBangunan Int Luas bangunan kandang

Kapasitas Int Kapasitas kandang

JTPakan Int Jumlah tempat pakan

JTMinum Int Jumlah tempat minum

Jpemanas Int Jumlah pemanas

Jkipas Int Jumlah kipas

Jtong Int Jumlah tong

Jlampu Int Jumlah lampu

Jlain Varchar 200 Peralatan lain-lain

StatusKandang Varchar 10 Keterangan kandang

4. Nama Tabel : Master_Pakan

Primary Key : IDPakan

Foreign Key : IDSupplier


(46)

Tabel 3.7 Master Pakan

Field Tipe Ukuran Keterangan

IDPakan Varchar 5 Kode pakan

IDSupplier Varchar 5 Kode supplier

NamaPakan Varchar 50 Nama pakan

HargaPakan Int Harga pakan

BeratKemasan Varchar 5 Isi kemasan

JenisPakan Varchar 10 Jenis pakan

Bentuk Varchar 10 Bentuk pakan

Energi Varchar 5 Kandungan energi

Lemak Varchar 5 Kandungan lemak

Protein Varchar 5 Kandungan protein

Serat Varchar 5 Kandungan serat

Phosphor Varchar 5 Kandungan phosphor

5. Nama Tabel : Master_Obat

Primary Key : IDObat

Foreign Key : IDSupllier

Fungsi : Menyimpan data obat-obatan

Tabel 3.8 Master Obat

Field Tipe Ukuran Keterangan


(47)

IDSupplier Varchar 5 Kode supplier

NamaObat Varchar 50 Nama obat

JenisObat Varchar 20 Jenis obat

CaraPemberian Varchar 50 Cara pemberian

IsiKemasan Varchar 5 Isi kemasan

JenisKemasan Varchar 10 Jenis kemasan

Satuan Varchar 5 Satuan dalam kemasan

HargaObat Int Harga obat

KeteranganObat Varchar 200 Keterangan tentang obat

6. Nama Tabel : Master_Periode

Primary Key : BulanPeriode

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data periode

Tabel 3.9 Master Periode

Field Tipe Ukuran Keterangan

IDPeriode Varchar 5 Kode periode

BulanPeriode Varchar 50 Periode bulan tahun

7. Nama Tabel : Master_Strain

Primary Key : Strain

Foreign Key : -


(48)

Tabel 3.10 Master Strain

Field Tipe Ukuran Keterangan

IDStrain Varchar 5 Kode strain

Strain Varchar 50 Nama jenis DOC

8. Nama Tabel : StandarPakan

Primary Key : Umur

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan standar pemberian pakan berdasarkan umur

Tabel 3.11 Standar Pakan

Field Tipe Ukuran Keterangan

Umur Int Umur ayam

StandarPakan Varchar 5 Standar pemberian pakan

9. Nama Tabel : StandarObat

Primary Key : Umur

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan standar pemberian pakan berdasarkan umur

Tabel 3.12 Standar Obat

Field Tipe Ukuran Keterangan

Umur Int Umur ayam


(49)

Dosis Varchar 10 Dosis Pemberian Obat

10.Nama Tabel : DOC

Primary Key : IDDoc

Foreign Key : BulanPeriode, IDKaryawan, IDKandang, IDSupplier, Strain

Fungsi : Menyimpan data DOC masuk

Tabel 3.13 Doc

Field Tipe Ukuran Keterangan

IDDoc Varchar 10 Kode Doc

IDPeriode Varchar 50 Kode Periode bulan produksi

IDKandang Varchar 5 Kode kandang

IDKaryawan Varchar 5 Kode karyawan

IDSupplier Varchar 5 Kode supplier

Tgl_Produksi Datetime Tanggal awal produksi

IDStrain Varchar 5 Kode Strain

AyamMasuk Int Jumlah anak ayam masuk

HargaDOC Int Harga beli anak ayam

TotalBeli Int Total pembelian anak ayam

11.Nama Tabel : Recording

Primary Key : IDRecording

Foreign Key : IDProduksi, IDObat, IDPakan, Umur


(50)

Tabel 3.14 Recording

Field Tipe Ukuran Keterangan

IDRecording Varchar 10 Kode pencatatan

IDDOC Varchar 10 Kode Doc

IDObat Varchar 5 Kode obat

IDPakan Varchar 5 Kode pakan

Umur Int Umur Ayam

TglCatat Datetime Tanggal Pencatatan

AktualPakan Decimal 10 Aktual Pemberian Pakan

Bobot Int Berat badan ayam per ekor

TotalBiayaPakan Int Jumlah biaya pakan per hari

Vitamin Varchar 50 Nama vitamin

DosisVitamin Int Dosis pemberian vitamin

Vaksin Varchar 50 Nama vaksin/obat

DosisVaksin Int Dosis pemberian

Mati Int Jumlah ayam mati

Afkir Int Jumlah ayam afkir

TotalMatiAfkir Int Total seluruh ayam mati dan afkir

SisaAyamHidup Int Sisa ayam yang masih hidup

Mortalitas Decimal 10 Hasil Perhitungan Mortalitas

FCR Decimal 10 Hasil Perhitungan Konversi Pakan


(51)

12.Nama Tabel : Panen

Primary Key : No_DO

Foreign Key : IDProduksi, IDCustomer

Fungsi : Menyimpan data pemanenan

Tabel 3.15 Panen

Field Tipe Ukuran Keterangan

No_DO Varchar 5 Kode Daftar Timbangan

IDDOC Varchar 10 Kode Doc

Tgl_Panen Datetime Tanggal panen

JumlahPanen Int Jumlah panen ayam

JumlahBerat Decimal 10 Jumlah berat ayam

HargaJual Int Harga jual ayam

TotalPenerimaan Int Total penerimaan penjualan

BiayaDOC Int Biaya pembelian DOC

BiayaPakan Int Biaya pembelian pakan

BiayaGaji Int Biaya gaji karyawan

BiayaObat Int Biaya obat, vitamin vaksinasi

BiayaSekam Int Biaya pengadaan sekam

BiayaListrik Int Biaya listrik

BiayaSusut Int Biaya penyusutan peralatan

BiayaLain Int Biaya lain-lain


(52)

PenjualanKotoran Int Penjualan kotoran ayam

PenjualanKarung Int Penjualan karung pakan

PenjualanKardus Int Penjualan kardus DOC

Pendapatan Int Total pendapatan

3.2.5 Desain Input/Output

Desain input/output dapat dibuat sebelum membuat interface yang sesungguhnya. Desain ini dapat digunakan sebagai pembuatan interface program yang sesuai dengan kebutuhan user. Apabila desain ini sudah cukup user friendly dengan user maka selanjutnya dapat dibuat programnya sehingga apabila program digunakan oleh user, user akan menemukan kemudahan dalam menggunakan program ini. Namun apabila desain yang dibuat kurang diminati oleh user maka desain dapat diubah sebelum bertindak pada pembuatan program. Dalam aplikasi ini terdapat beberapa desain input dan output:

A. Desain Input

Desain input merupakan perancangan desain masukan dari pengguna kepada sistem yang kemudian akan disimpan dalam database.

A.1 Form Master Kandang

Desain form master kandang berfungsi untuk menginputkan data kandang, adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar 3.11.


(53)

Gambar 3.11 Form Master Kandang

A.2 Form Master Karyawan

Desain form master karyawan berfungsi untuk menginputkan data karyawan, adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar 3.12.

Gambar 3.12 Form Master Karyawan

A.3 Form Master Supplier

Desain form master supplier berfungsi untuk menginputkan data supplier, adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar 3.13.


(54)

Gambar 3.13 Form Master Supplier

A.4 Form Master Pakan

Desain form master pakan berfungsi untuk menginputkan data pakan, adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar 3.14.

Gambar 3.14 Form Master Pakan

A.5 Form Master Obat/Vaksin


(55)

obat-obatan, adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar 3.15.

Gambar 3.15 Form Master Obat/Vaksin

A.6 Form Master Periode

Desain form master Periode berfungsi untuk menginputkan periode bulan tahun awal masa produksi, adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar 3.16.

Gambar 3.16 Form Master Periode

A.7 Form Pencatatan Doc Masuk


(56)

dilakukan pada awal masa pemeliharaan, adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar 3.17.

Gambar 3.17 Form DOC masuk

A.8 Form Pencatatan Harian

Desain form Pencatatan Harian (recording) berfungsi untuk menginputkan data pencatatan yang dilakukan setiap hari. Data pencatatan meliputi tanggal pencatatan, umur, jenis pakan, aktual pemberian pakan, bobot ayam, dan jumlah ayam mati/afkir serta melakukan proses perhitungan FCR. Adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar 3.18.


(57)

Gambar 3.18 Form Pencatatan Harian

A.9 Form Panen

Desain form panen berfungsi untuk memproses data produksi yang telah berakhir masa pemeliharaannya, adapun desainnya dapat dilihat pada Gambar 3.19.


(58)

Gambar 3.19 Form Panen

B. Desain Output

Desain output adalah bagian dari hasil dari form-form yang akan dibangun untuk mendukung pembuatan program Sistem Informasi Recording dan Monitoring Ayam Broiler ini. Berikut adalah desain output tersebut:

B.1 Grafik Feed Convertion Ratio (FCR)

Untuk memudahkan melihat tingkat efisiensi pakan pada tiap kandang maka akan ditampilkan dalam bentuk grafik yang akan memudahkan peternak membuat keputusan untuk meningkatkan kualitas pakan ternak, karena semakin rendah angka FCR semakin baik kualitas pakan karena lebih efisien (dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi) . Adapun desain grafiknya dapat dilihat pada Gambar 3.20.


(59)

Gambar 3.20 Grafik Feed Convertion Ratio (FCR)

B.2 Grafik Mortalitas/Afkir

Untuk memudahkan melihat tingkat kematian pada tiap kandang maka akan ditampilkan dalam bentuk grafik yang akan memudahkan peternak untuk membuat keputusan untuk mengevaluasi dan mencari penyebab kematian ayam tersebut. Adapun desain grafiknya dapat dilihat pada Gambar 3.21.


(60)

Gambar 3.21 Grafik Mortalitas/Afkir

B.3 Grafik Indeks Produksi (IP)

Untuk memudahkan melihat tingkat performa produksi pada tiap kandang maka akan ditampilkan dalam bentuk grafik yang akan memudahkan peternak untuk mengetahui nilai yang diperoleh selama masa produksi, semakin besar nilai yang diperoleh maka semakin baik budidaya yang dilakukan oleh peternak. Adapun desain grafiknya dapat dilihat pada Gambar 3.22.


(61)

Gambar 3.22 Grafik Indeks Produksi

B.4 Laporan Laba Rugi

Untuk memudahkan melihat tingkat keuntungan yang diperoleh pada tiap kandang maka akan ditampilkan dalam bentuk laporan laba-rugi yang akan memudahkan peternak untuk mengetahui total keuntungan yang diperoleh. Adapun desain laporannya dapat dilihat pada Gambar 3.23.


(62)

Gambar 3.23 Laporan Laba Rugi

3.2.6 Desain Uji Coba

Desain uji coba bertujuan untuk memastikan bahwasannya aplikasi telah dibuat sesuai dengan kebutuhan, hasil atau tujuan yang diharapkan. Kekurangan atau kelemahan aplikasi pada tahap ini akan dievaluasi sebelum

diimplementasikan secara nyata.

A. Desain Uji Coba Fitur Dasar Sistem

Desain uji coba fitur dasar sistem ini dilakukan dengan menggunakan

Black Box Testing dimana aplikasi akan diuji dengan melakukan berbagai uji coba

untuk membuktikan bahwa aplikasi yang telah dibuat telah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

A.1 Desain Uji Coba Pencatatan DOC Masuk

Proses pencatatan DOC masuk adalah proses penyimpanan data DOC yang baru masuk untuk dipelihara hingga panen. Proses ini bertujuan mengetahui


(63)

dan menentukan keberhasilan dari obyek-obyek yang ada dalam desain form DOC masuk.

Tabel 3.16 Data DOC Masuk

Nama Field Data-1 Data-2

IDDoc D0017 D0016

IDPeriode P0011 P0011

IDKandang KD004 KD001

IDKaryawan K0001 K0004

IDSupplier S001 S004

Tgl_Produksi 2014-09-12 2014-09-02

IDStrain ST006 ST006

JML_AyamMasuk 10000 10000

HargaDOC 600 600

BeratDOC 50 50

Tabel 3.17 Test Case DOC Masuk

Tujuan Input Output Diharapkan

Tambah data baru ke DOC masuk dan mengubah status

kandang dari “Kosong”

menjadi “Terpakai”.

Memasukkan data Tabel 3.16 kemudian menekan tombol Simpan.

Muncul pesan "Data Tersimpan" dan data tersimpan pada tabel DOC masuk dan mengupdate status kandang dari

“Kosong” menjadi

“Terpakai”.

A.2 Desain Uji Coba Maintenance Standar Pakan

Proses maintenance standar pakan adalah proses untuk penyimpanan data standar pakan, perubahan standar pakan yang telah tersimpan sebelumnya. Proses ini bertujuan mengetahui dan menentukan keberhasilan dari obyek-obyek yang ada dalam desain form standar pakan.

Tabel 3.18 Data Standar Pakan

Nama Field Data-1 Data-2

Umur 1 2


(64)

Tabel 3.19 Test Case Standar Pakan Test

Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan

1 Tambah data baru ke tabel standar_pakan.

Memasukkan data Tabel 3.18 kemudian menekan tombol Simpan.

Muncul pesan "Data Tersimpan" dan data tersimpan pada tabel standar_pakan. 2 Ubah data dari

tabel

standar_pakan.

Memilih umur dari

Standar_pakan=3 di ubah 2 kemudian menekan tombol Ubah.

Muncul pesan "Data Tersimpan" dan data tersimpan pada tabel standar_pakan.

A.3 Desain Uji Coba Perhitungan

Proses perhitungan adalah proses untuk menghitung persentase tingkat performa ayam per kandang. Proses ini bertujuan mengetahui nilai FCR, mortalitas dan indeks produksi.

Tabel 3.20 Data Perhitungan

Nama Field Data-1 Data-2

IDRECORDING RC172 D0016

IDPAKAN R001 R001

UMUR 36 36

IDOBAT - -

TGLCATAT 2013-07-16 2014-05-15

AKTUALPAKAN 16 17

BOBOT 1982 1982

MATI 10 10

AFKIR 0 0

SISAAYAMHIDUP 9751 9751

Tabel 3.21 Test Case Perhitungan

Tujuan Input Output Diharapkan

Menghitung FCR, mortalitas dan index produksi

Memasukkan data Tabel 3.20 kemudian menekan tombol Hitung.

Muncul nilai FCR, Mortalitas dan indeks produksi.


(65)

61 4.1Implementasi

Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan diterapkan berdasarkan kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan pengguna untuk menggunakan aplikasi sistem informasi budidaya ayam broiler pada PS. Bintang Unggas.

Sebelum menjalankan aplikasi ini, ada hal yang harus diperhatikan yaitu kebutuhan sistem. Sesuai dengan kebutuhan untuk merancang sistem diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak.

4.1.1 Kebutuhan Sistem

Dalam tahap ini dijelaskan mengenai implementasi perangkat lunak yang telah dikembangkan. Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler ini memerlukan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

4.1.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Kebutuhan minimum perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi ini adalah:

1. Processor Intel Celeron, Pentium IV, atau di atasnya.

2. Memory 1Gb atau lebih.


(66)

4. Monitor dengan resolusi minimal 1024 x 768. 5. Mouse, dan keyboard.

6. Ponsel berbasis JME dengan CLDC 1.1 dan MIDP 2.0.

4.1.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah: 1. Sistem operasi menggunakan Microsoft Windows XP Professional, atau

diatasnya .

2. Database untuk sumber data menggunakan MySQL.

3. Bahasa pemrograman yang digunakan Java Micro Edition dan pemrograman PHP.

4. Untuk perancangan sistem menggunakan Power Designer 6.0.

5. Untuk perancangan desain input/output menggunakan Microsoft Office Visio 2003.

6. Untuk dokumentasi menggunakan Microsoft Office Word 2007.

4.1.1.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem

Pengembangan aplikasi sistem informasi budidaya ayam broiler pada PS. Bintang Unggas membutuhkan perangkat lunak yang telah terinstalasi, adapun

tahapan-tahapan instalasi dan pengaturan sistem adalah:

1. Install sistem operasi Microsoft Windows Xp Professional. 2. Import database broiler.sql ke MySQL.

3. Upload aplikasi sistem informasi budidaya ayam broiler pada PS. Bintang


(67)

4.1.2 Pembuatan Program

Pada bagian implementasi sistem ini akan dijelaskan mengenai penggunaan dari aplikasi yang dibuat. Penjelasan aplikasi yang dibuat meliputi tampilan aplikasi, dan fungsi kontrol dalam aplikasi.

4.1.2.1 Halaman Login

Halaman login yang terdiri dari form login digunakan untuk masuk ke aplikasi, user yang login juga harus terdaftar dalam database. Untuk masuk ke aplikasi user diminta memasukkan username dan passwordnya jika user tidak terdaftar maka aplikasi tidak akan dapat dijalankan. Ada 2 tingkatan hak akses

user dalam program ini, yaitu sebagai :

1. Admin

2. Operator Kandang

Menu utama yang akan muncul dan halaman yang bisa diakses oleh user tergantung kepada tingkatan hak akses user tersebut. Adapun tampilan dari form

login dapat dilihat pada Gambar 4.1.


(68)

4.1.2.2 Menu Utama

Pada form utama terdapat beberapa menu yaitu menu master, pencatatan dan laporan. Form utama rancang bangun sistem informasi budidaya ayam broiler juga menampilkan daftar ayam yang siap untuk dipanen dan daftar pemberian vaksin sehingga user dapat mengetahui ayam mana yang siap panen dan ayam mana yang harus diberi vaksin seperti pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Form Menu Utama

Pada bagian sebelah kiri pada form ini terdapat menu yang merupakan navigasi utama pada aplikasi. Didalam menu terdapat beberapa sub menu yang berfungsi untuk menampilkan proses-proses yang akan dilakukan.

1. Menu Master terdiri dari empat sub menu yaitu sub menu master Kandang yang digunakan untuk menampilkan form master Kandang, sub menu master Pakan digunakan untuk menampilkan form master Pakan, sub menu master

Supplier digunakan untuk menampilkan form master Supplier, dan sub menu


(69)

2. Menu Pencatatan terdiri dari tiga sub menu yaitu sub menu Doc Masuk yang digunakan untuk menampilkan form Doc Masuk, sub menu Pencatatan Harian yang digunakan untuk menampilkan form Pencatatan Harian, dan sub menu Pemanenan yang digunakan untuk menampilkan form Pemanenan.

3. Menu Laporan terdiri dari empat sub menu yaitu sub menu laporan laba-rugi yang digunakan untuk melihat jumlah laba yang telah diperoleh peternakan, sub menu laporan FCR yang digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi pemberian pakan, sub menu mortalitas untuk menampilkan tingkat mortalitas ayam, sub menu indeks produksi yang digunakan untuk menampilkan laporan indeks produksi daging ayam.

4.1.2.3 Menu Master

Dalam menu master terdiri dari sub menu supplier, karyawan, kandang, pakan, obat, dan periode. Adapun penjelasan sub menu dari menu master adalah sebagai berikut:

A. Master Kandang

Master kandang digunakan untuk mendata kandang yang berada pada lokasi yang berbeda dan mencatat peralatan yang dibutuhkan untuk proses peternakan. Data dari master kandang ini kemudian akan digunakan sebagai acuan untuk melalukan proses produksi. Adapun tampilan formnya dapat dilihat pada Gambar 4.3.


(70)

Gambar 4.3 Form Master Kandang B. Master Karyawan

Sub master karyawan digunakan untuk mendata karyawan yang bekerja dalam peternakan. Setiap karyawan memiliki jabatan dan tugas yang berbeda. Adapun tampilan formnya dapat dilihat pada Gambar 4.4.


(71)

C. Master Obat

Sub menu master obat merupakan menu form yang berfungsi untuk menyimpan data O.V.K (Obat, Vaksin, Kimia) yang tergolong menjadi obat-obatan atau antibiotik, vaksin aktif dan inaktif, desinfektan atau insektisida, serta vitamin yang digunakan sebagai pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit dengan menumbuhkan sistem kekebalan tubuh ayam melalui vaksinasi. Adapun tampilan formnya dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Form Master Obat D. Master Pakan

Sub menu master pakan berfungsi untuk mencatat semua jenis pakan yang diperlukan untuk pertumbuhan ayam broiler. Pemberian pakan yang efisien, baik dari segi harga, kualitas, dan cara pemberian sangat memberi pengaruh terhadap keuntungan maupun kerugian seorang peternak. Adapun tampilan formnya dapat dilihat pada Gambar 4.6.


(72)

Gambar 4.6 Form Master Pakan E. Master Periode

Sub menu master periode merupakan menu form yang digunakan untuk menentukan periode awal masa produksi. Periode ditentukan berdasarkan bulan dan tahun. Adapun tampilan formnya dapat dilihat pada Gambar 4.7.


(73)

F. Master Supplier

Sub master supplier digunakan untuk mendata supplier yang menyuplai kebutuhan dalam proses produksi peternakan. Supplier ini memproduksi hasil barang yang berupa DOC atau anak ayam, pakan, serta OVK (Obat, Vaksin, Kimia). Dalam satu supplier bisa memproduksi ketiga jenis hasil produk tersebut. Adapun tampilan formnya dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Form Master Supplier 4.1.2.4 Menu Pencatatan

Dalam menu pencatatan terdapat sub menu Doc masuk, Pencatatan Harian, dan Pemanenan. Pada menu transaksi ini digunakan untuk melakukan proses awal produksi selanjutnya dilakukan pencatatan perkembangan tiap harinya sampai dengan melakukan pemanenan ayam yang telah memasuki masa akhir panen. A. Sub Menu DOC Masuk

Sub menu DOC masuk merupakan sebuah menu yang digunakan untuk mencatat data ayam masuk dan penempatan kandang yang kosong pada awal periode masa produksi. Adapun tampilan formnya dapat dilihat pada Gambar 4.9.


(74)

Gambar 4.9 Form DOC Masuk B. Sub Menu Pencatatan Harian

Sub menu pencatatan harian digunakan untuk mencatat perkembangan ayam, jumlah konsumsi aktual pakan, pemberian vaksinasi terhadap ayam, mencatat data ayam yang mati/afkir, dan juga menghitung mortalitas, FCR, indeks produksi ayam. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.10


(75)

C. Sub Menu Pemanenan

Sub menu panen digunakan untuk mencatat data ayam panen yang dilakukan setiap pemanenan ayam. Pada saat proses pemanenan selesai dilakukan, maka produksi untuk kandang tersebut telah berakhir dan siap untuk melakukan produksi berikutnya. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.11.

Gambar 4.11 Form Pemanenan 4.1.2.5 Menu Laporan

Menu laporan digunakan untuk melaporkan secara singkat tentang kinerja peternakan dan hasil produksinya, menu ini terdiri dari beberapa sub menu yaitu:

Feed Convertion Ratio (FCR), Laporan Mortalitas, Laporan Indeks Produksi dan

Laporan Laba Rugi. Adapun penjelasan sub menu dari menu laporan adalah sebagai berikut:


(76)

A. Feed Convertion Ratio (FCR)

Sub menu FCR digunakan untuk menunjukkan/menampilkan data dalam bentuk grafik mengenai perbandingan antara pakan yang dihabiskan dengan berat ayam yang didapat. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Grafik Feed Convertion Ratio (FCR)

FCR merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang diberikan (kg) dengan bobot ayam yang dihasilkan (kg). Seperti pada Gambar 4.12 ayam yang berumur 1 hari memiliki bobot masing-masing 50 gr atau 0.05 kg, jika jumlah ayam sebanyak 9988 ekor maka bobot totalnya adalah 499.4 kg dan pakan yang diberikan sebanyak 2 zak (1 zak 50 kg). dari perbandingan jumlah pakan dan bobot total ayam maka diperoleh nilai FCR 0.20.

Dengan FCR peternak bisa mendeteksi adanya kebocoran atau pencurian yang terjadinya di kandang dengan cara :

1. Jika FCR tinggi, ayam terlihat sehat dan mortalitas rendah, kemungkinan


(77)

mengeluarkan pakan dari kandang, tetapi bisa juga dengan menitipkan DOC untuk numpang makan, pemanas, vaksin dan obat-obatan. Ayam segera dikeluarkan dari kandang begitu peternak mengeluarkan jadwal penangkapan ayam.

2. Jika FCR tinggi, ayam terlihat sehat, tetapi kematian tinggi diakhir minggu pemeliharaan, peternak wajib curiga ayamnya dicuri.

3. Jika FCR rendah, ayam sehat, tetapi ayam yang ditangkap untuk dijual kurang

atau mortalitas tinggi, kemungkinan DOC yang dicuri.

B. Mortalitas/Afkir

Sub menu mortalitas/afkir digunakan untuk menampilkan grafik mengenai tingkat kematian dan pengafkiran ayam yang dihitung dalam persentase. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.13.


(1)

Umur (hari) Std pkn /zak Akt pkn /zak BB rerata /gram

Mati Afkir Total

mati Mort. FCR IP

10 10 10 266 4 0 71 0.71 1.15 229

11 11 11 304 3 0 74 0.74 1.19 230

12 12 12 346 4 0 78 0.78 1.22 234

13 13 13 389 2 0 80 0.8 1.26 236

14 13 13 436 4 0 84 0.84 1.27 243

15 14 14 487 4 0 88 0.88 1.28 251

16 15 15 541 3 0 91 0.91 1.30 258

17 16 16 599 3 0 94 0.94 1.31 267

18 17 17 659 4 0 98 0.98 1.32 275

19 19 19 722 4 0 102 1.02 1.34 281

20 20 20 786 3 0 105 1.05 1.36 287

21 21 21 852 24 12 141 1.41 1.38 290

22 22 22 920 2 0 143 1.43 1.40 294

23 23 23 988 9 0 152 1.52 1.42 297

24 23 23 1057 4 0 156 1.56 1.44 301

25 24 24 1128 10 0 166 1.66 1.46 304

26 25 25 1200 10 0 176 1.76 1.48 306

27 26 26 1285 10 0 186 1.86 1.49 314

28 27 27 1350 10 0 196 1.96 1.52 311

29 27 27 1425 2 0 198 1.98 1.54 314

30 28 28 1503 8 0 206 2.06 1.55 316

31 29 29 1580 7 0 213 2.13 1.57 317

32 30 30 1658 8 0 221 2.21 1.59 318

33 31 31 1736 5 0 226 2.26 1.61 319

34 32 32 1817 10 0 236 2.36 1.63 320

35 33 33 1899 3 0 239 2.39 1.65 321


(2)

79

Keterangan :

Total mati

jumlah ayam mati + ayam afkir

Mortalitas

total ayam mati / jumlah ayam * 100%

FCR

AktualPakan /Bobot rata-rata

IP

(ayam hidup * 100% * Bobot rata-rata)/( Umur * FCR ) * 100%

Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa produksi dengan stock awal ayam 10000 ekor menghasilkan nilai performa pada akhir masa produksi periode Agustus 2014 sebesar 322 pada umur 36 hari, sedangkan persentase kematian dan perbandingan konsumsi pakan antara lain meliputi : Mortalitas = 2.49 % dan FCR = 1.67. Sedangkan untuk perhitungan secara sistem dapat dilihat pada Gambar 4.16.

Gambar 4.16. Perhitungan Pencatatan.

Seperti pada gambar 4.16 diatas hasil perhitungan dengan aplikasi mobile menghasilkan angka mortalitas sebesar 2.49%, FCR 1.67 dan index produksi 322


(3)

sesuai dengan perhitungan menggunakan excel menghasilkan mortalitas, FCR dan indeks produksi yang sama dengan aplikasi seperti pada tabel 4.2.

4.2.2 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem

Pada perhitungan input data recording untuk umur 36 hari menghasilkan nilai performa sebesar 322, sedangkan persentase kematian dan perbandingan konsumsi pakan antara lain meliputi : Mortalitas = 2.49 % dan FCR = 1.67. Dari testing diatas diketahui bahwa pengujian perhitungan yang dilakukan antara perhitungan performa produksi secara manual melalui excel dibandingkan dengan perhitungan secara sistem, maka diperoleh kesimpulan yaitu pengujian tersebut diatas valid dan benar karena tidak ditemukan kesalahan mendasar dari pengujian perhitungan performa diatas dan menghasilkan nilai yang sama.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, sistem akan menampilkan nilai yang didapat dari performa produksi kandang tersebut. Nilai akhir diperoleh dari jumlah nilai akhir tiap masa panen atau akhir produksi kandang tersebut. Kemudian sistem akan memberikan rating berupa nilai akhir (IP) sesuai dengan nilai yang sudah ditentukan oleh perusahaan peternakan. Daftar kriteria indeks performa ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.3. Kriteria Indeks Produksi Indeks Performa (IP) Nilai

< 300 Kurang

301 – 325 Cukup

326 – 350 Baik 351 – 400 Sangat Baik

.> 400 Istimewa

akhir indeks performa yang diperoleh kandang adalah 322. Nilai tersebut berada pada rentang kriteria nilai IP 301 – 325, sehingga kriteria nilai perfroma produksi


(4)

81

yang didapatkan adalah CUKUP atau dapat dikatakan budidaya ayam broiler yang dilakukan oleh peternak harus ditingkatkan kinerjanya menjadi lebih baik.

Sedangkan hasil perhitungan FCR dan Mortalitas yang telah disebutkan diatas menunjukkan FCR yang tinggi dan mortalitas yang rendah, sehingga dapat menginikasikan bahwa ada kebocoran pemberian pakan. Berikut ini adalah tabel standar FCR dan mortalitas pada minggu ke lima masa pemeliharaan ayam.

Tabel 4.4. Standar FCR dan Mortalitas umur

(hari)

berat

(g/ekor) FCR Mortalitas

36 3131 1.58 4.80

37 3298 1.60 5.00

38 3471 1.62 5.33

39 3650 1.64 5.43

40 3834 1.66 5.53

41 4024 1.68 5.63


(5)

82 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler ini dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Sistem Budidaya Ayam Broiler ini dapat melakukan pencatatan perkembangan performa ayam kegiatan peternak berbasis mobile.

2. Sistem Budidaya Ayam Broiler ini dapat digunakan untuk maintenance standar pakan.

3. Sistem Budidaya Ayam Broiler ini dapat melakukan perhitungan yang dapat mengetahui persentase tingkat performa ayam yang ditampilkan dalam bentuk grafik.

5.2 Saran

Dalam pengembangan perancangan Sistem Informasi Budidaya Ayam Broiler ini, dapat diajukan beberapa saran, yaitu:

1. Sistem yang sudah dibuat perlu diintegrasikan secara penuh ke dalam sistem manajemen peternakan ayam broiler.

2. Sistem yang dapat mengelola inventori pakan dan obat, sehingga peternak bisa mengetahui kapan harus melakukan pembelian pakan dan obat serta obat apa sajakah yang telah kadaluarsa.


(6)

83

DAFTAR PUSTAKA

Anita S dan Widagdo, Wage, 2011, Budidaya Ayam Broiler 28 Hari Panen, Pinang Merah Publisher, Yogyakarta.

Jogiyanto, 1989, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur teori dan praktek, Andi Offset, Yogyakarta.

Johanes, 2010, Java ME : Membangun Berbagai Aplikasi Handphone, Jasakom, Jakarta.

Kendall, Kenneth E. and Kendall, Julie E, 2003, Analisa dan Perancangan Sistem jilid 1, Rutgers University School of Business, Camden, New Jersey. Mulyantono, Bambang dan Isman, 2008, Bertahan di Tengah Krisis, PT

AgroMedia Pustaka, Jakarta.

Purnama, Rangsang, 2008, Pemrograman J2ME Tingkat Dasar, Gitamedia Press, Surabaya.

Santoso, Hari dan Sudaryani, Titik, 2009, Pembesaran Ayam Pedaging Hari per Hari di Kandang Panggung Terbuka, Penebar Swadaya, Jakarta.

Tim Karya Tani Mandiri, 2009, Pedoman Beternak Ayam Broiler, Nuansa Aulia, Bandung.

Tim Karya Tani Mandiri, 2010, Pedoman Budidaya Lobster Air Tawar, Nuansa Aulia, Bandung.