FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS (Studi kasus di Yogyakarta, Bantul, dan GunungKidul)

(1)

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN

PEKERJAAN BEBAS

(Studi kasus di Yogyakarta, Bantul, dan GunungKidul)

FACTORS THAT AFFECT THE WILLINGNESS TO PAY OF INDIVIDUAL TAXPAYERS WHO PERFORM INDEPENDENT WORK

(A Case Study In Yogyakarta, Bantul and GunungKidul)

SKRIPSI

Disusun Oleh :

NAILAL MUNA AN-NAZULA 20120420075

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017


(2)

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG

MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

(Studi kasus di Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten GunungKidul) FACTORS THAT AFFECT THE WILLINGNESS TO PAY OF INDIVIDUAL

TAXPAYERS WHO PERFORM INDEPENDENT WORK

(A Case Study In Yogyakarta, Bantul and GunungKidul)

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta SKRIPSI

Disusun Oleh :

NAILAL MUNA AN-NAZULA 20120420075

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

(4)

(5)

(6)

Motto

“ Ilmu itu lebih baik dari pada harta,

Ilmu itu menjagamu sedangkan kamu menjaga harta, Ilmu itu hakim sedangkan harta dikenai hukum,

Harta bisa berkurang karena penggunaan, sedangkan ilmu akan bertambah bila di gunakan”,

(Ali Bin Abi Thalib)

”Manusia itu mengikuti agama kawannya. Maka hendak di perhatikan siapa yang hendak dijadikan sebagai kawannya”.

(HR Tirmidzi)

“Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan, dan saya percaya diri saya sendiri”.

(Muhammad Ali)

“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan dengan kemampuannya sendiri”


(7)

Persembahan

Yang utama dari segalanya...

Sembah sujud syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikan kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW.

Ku persembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.

Ibunda dan AyahandaTercinta

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada ibu dan bapak yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat ibu dan bapak bahagia karena kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk ibu dan bapak


(8)

yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik.

Terimakasih ibu... Terimakasih bapak...

Kakak-kakak dan Adikku

Untuk kedua kakakku Ahmad Miska Al-wafda dan Ahmad Sanna Sanata, serta adikku Nadia Sista Muhtarima, tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama kalian, walaupun sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi warna yang tak akan bisa tergantikan. Terima kasih atas doa dan bantuan kalian selama ini, hanya karya kecil ini yang dapat akupersembahkan. Maaf belum bisa menjadi panutan seutuhnya, tapi aku selalu menjadi yang terbaik untuk kalian semua.

Lombok Tiren

“The Genk” dari jaman SMA, kuliah dan sampai saat ini dan selamanya. Terimakasih banyak (Gustin Amanda, Muhammad Ihsanuddin, Yodhika Nursholeh, Andri Nugraha, Ferry Kusuma, Muhammad Azhar Dwi Atmojo dan Eka Siwi), berkat ejekan dan candaan kalian yang menjadi motivasiku, akhirnya tugas akhir dan skripsiku selesai juga, terimakasih gengs. Jadikan pertemanan ini sebagai motivasi kita untuk lebih baik lagi ya...


(9)

Kepompong

Untuk teman dekatku waktu kuliah Eka Sri Kusworo, Hariyati, Zhela Permata dan Dessy Kristianti. Terimakasih banyak sudah menjadi teman yang selalu memberikan semangat untuk segera menyelesaikan kewajiban perkuliahanku, selalu mengingatkan ku akan tugas-tugas yang harus aku selesaikan secepatnya. Doaku untuk kalian, semoga kalian sukses dimanapun kalian berada sekarang ya, aamiin...

Geng WS “Wanita Sholeha”

Skripsi ini juga aku persembahkan untuk kalian sahabatku Ani Handayani dan Isna Ayu Agustina, yang kita namai diri kita “Wanita Sholeha”. Terimakasih untuk kalian karena selalu mengingatkan aku akan adanya Allah SWT dimanapun, kapanpun dan dalam keadaan apaapun.

Sukma Satya Wardana

Sebagai tanda terimakasihku, aku persembahkan karya kecil ini buatmu. Terimakasih atas kasih sayang, perhatian dan kesabaranmu yang telah memberikanku semangat dan inspirasi untuk ku menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya, dan menjadi motivasi untukku


(10)

segera menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga engkau pilihan yang terbaik untukku dan masa depanku. Terimakasih mas...

Dosen Pembimbing dan Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi

Bapak Rizal Yaya, Ph.D, M.Sc, Ak., CA selaku dosen pembimbing tugas akhir saya, terimakasih pak, saya sudah di bantu selama ini, sudah dinasehati, sudah diajari, saya tidak akan melupakan bantuan dan kesabaran dari bapak.

Dan terimakasih banyak juga untuk bapak ibu dosen fakultas ekonomi untuk semua ilmu, didikan dan pengalaman yang sangat berarti yang telah kalian berikan kepada saya.

Serta semua pihak yang telah membantu selama menyelesaikan tugas akhir ini...


(11)

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kemauan membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul, faktornya seperti kesadaran pembayar pajak, pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan pajak, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum, tarif pajak, pelayanan petugas pajak, kesadaran perpajakan terhadap kemauan membayar pajak.

Obyek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul. Kuesioner disebarkan sebanyak 125 kuesioner, 45 di Kota Yogyakarta, 45 di Kabupaten Bantul, dan 35 di Kabupaten Gunungkidul. Tetapi yang kembali dari Kota Madya Yogyakarta hanya 30 lembar kuesioner, 39 kuesioner dari Kabupaten Bantul, dan 21 kuesioner dari Kabupaten Gunungkidul.

Metode yang digunakan dalam menganalisis data yaitu regresi berganda dengan menggunakan SPSS 22.00. Tehnik analisa data menggunakan uji asumsi klasik: uji normalitas, uji multipolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan pajak, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum, tarif


(12)

pajak, pelayanan petugas pajak, kesadaran perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak.

Kata Kunci: Kemauan, Kesadaran, Pengetahuan dan Pemahaman, Persepsi, Tingkat Kepercayaan, Tarif Pajak, Pelayanan Petugas Pajak, Kesadaran Perpajakan.


(13)

ABSTRACT

This research is aimed at analyzing and finding empiric efidence for influencing factors toward willingness to pay tax of an individual taxpayer with independent job in the city of Yogyakarta, Bantul, and Gunungkidul. Those factors are awarness to pay tax, knowledge and comprehence of tax regulation good perception toward the effectiveness of tax system, the level of trust toward government and legal system, tax rate, service of revenue officer, and taxation awarness.

The objects of this research is individual taxpayer with independent job in the city of Yogyakarta, bantul, and Gunungkidul. Questionnaires are given as much as 125 questionnaires: 45 are given in Yogyakarta, 45 are given in Bantul, and the other 35 are given in Gunungkidul. However, only 30 questionnaires which were returned from Yogyakarta, 39 from Bantul, and 21 questionnaires from Gunungkidul. The methodology used in analazing the researc was multiple regretion with SPSS 15.00. Data gathered was analized using classic assumption test: normality test, multicollinearity test, and heteroscedasticity test. The research indicates that awarness to pay tax, knowledge and comprehension of tax regulation, good perception toward the efectiveness of tax system, level of trust toward government and legal system, tax rate, service of revenue officer, and taxation awarness give significant influence toward willingness to pay tax.


(14)

Key Words: Willingness, Awarness, Knowledge and Comprehension of Tax Regulation, Perception, Level of Trust, Tax Rate, Service of Revenue Officer, Taxation Awarness.


(15)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR

PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN

PEKERJAAN BEBAS”

Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjanan Ekonomi pada JurusanAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengambil topik ini denga harapan dapat memberikan masukan kepada para peneliti selanjutnya. Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebanyak – banyaknya kepada :

1. Bapak Dr. Nano Prawoto, S.E, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Ibu Dr. Itje Nazaruddin, S.E, M.Si., Ak., selaku Kepala Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Bapak Rizal Yaya, S.E, M.Sc., Ph.D, Ak, CA., selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu memberikan bimbingan dan waktunya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.


(16)

4. Bapak dan ibu dosen Program Studi Akuntansi Faku;tas Ekonomi dan Bisnis universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan dukungan selama proses penulisan skripsis ini.

5. Kedua orangtuku yang dengan penuh kasih sayang memberikan semangat dan nasehat dalam penulisan skripsi ini.

6. Sahabat – sahabat dan teman – teman serta semua pihak yang telah mendukung, memberikan bantuan, kemudahan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(17)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

INTISARI ... x

ABSTRAK ... xii

KATA PENGANTAR ... xiv

DAFTAR ISI ... xvi

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR GAMBAR ... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 9

B. Penelitian Terdahulu ... 10

C. Penurunan Hipotesis... 16


(18)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian ... 25

B. Jenis Data ... 25

C. Teknik Pengambilan Sampel... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 26

F. Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden ... 36

B. Uji Statistik Deskriptif ... 37

C. Pengujian Instrumen... 38

D. Pengujian Asumsi Klasik ... 41

E. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 44

F. Pembahasan ... 51

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57

C. Keterbatasan Penelitian ... 58


(19)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 37

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas ... 38

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 40

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas ... 41

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas ... 42

Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 43

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ... 43

Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Berganda ... 44

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 46

Tabel 4.10 Hasil Uji Nilai F ... 47

Tabel 4.11 Hasil Uji t ... 48


(20)

DAFTAR GAMBAR


(21)

(22)

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kemauan membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul, faktornya seperti kesadaran pembayar pajak, pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan pajak, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum, tarif pajak, pelayanan petugas pajak, kesadaran perpajakan terhadap kemauan membayar pajak.

Obyek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul. Kuesioner disebarkan sebanyak 125 kuesioner, 45 di Kota Yogyakarta, 45 di Kabupaten Bantul, dan 35 di Kabupaten Gunungkidul. Tetapi yang kembali dari Kota Madya Yogyakarta hanya 30 lembar kuesioner, 39 kuesioner dari Kabupaten Bantul, dan 21 kuesioner dari Kabupaten Gunungkidul.

Metode yang digunakan dalam menganalisis data yaitu regresi berganda dengan menggunakan SPSS 22.00. Tehnik analisa data menggunakan uji asumsi klasik: uji normalitas, uji multipolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan pajak, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum, tarif


(23)

pajak, pelayanan petugas pajak, kesadaran perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak.

Kata Kunci: Kemauan, Kesadaran, Pengetahuan dan Pemahaman, Persepsi, Tingkat Kepercayaan, Tarif Pajak, Pelayanan Petugas Pajak, Kesadaran Perpajakan.


(24)

ABSTRACT

This research is aimed at analyzing and finding empiric efidence for influencing factors toward willingness to pay tax of an individual taxpayer with independent job in the city of Yogyakarta, Bantul, and Gunungkidul. Those factors are awarness to pay tax, knowledge and comprehence of tax regulation good perception toward the effectiveness of tax system, the level of trust toward government and legal system, tax rate, service of revenue officer, and taxation awarness.

The objects of this research is individual taxpayer with independent job in the city of Yogyakarta, bantul, and Gunungkidul. Questionnaires are given as much as 125 questionnaires: 45 are given in Yogyakarta, 45 are given in Bantul, and the other 35 are given in Gunungkidul. However, only 30 questionnaires which were returned from Yogyakarta, 39 from Bantul, and 21 questionnaires from Gunungkidul. The methodology used in analazing the researc was multiple regretion with SPSS 15.00. Data gathered was analized using classic assumption test: normality test, multicollinearity test, and heteroscedasticity test. The research indicates that awarness to pay tax, knowledge and comprehension of tax regulation, good perception toward the efectiveness of tax system, level of trust toward government and legal system, tax rate, service of revenue officer, and taxation awarness give significant influence toward willingness to pay tax.


(25)

Key Words: Willingness, Awarness, Knowledge and Comprehension of Tax Regulation, Perception, Level of Trust, Tax Rate, Service of Revenue Officer, Taxation Awarness.


(26)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Salah satu pendapatan negara yang terbesar dalam menunjang kehidupan negara adalah pajak. Peranan pajak terhadap pendapatan negara sangat dominan. Hal ini terjadi karena pajak adalah sumber yang pasti dalam membberikan kontribusi dana kepda negara karena merupakan cerminan kegotong-royongan masyarakat dalam pembiayaan negara yang diatur oleh perundang-undangan (Jatmiko, 2006).

Pajak sangatlah penting untuk kas negara, maka dari itu kemauan wajib pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya merupakan hal penting dalam rangka optimalisasi penerimaan pajak. Kemauan membayar pajak (willingness to pay tax) dapat diartikan sebagai suatu nilai yang direlakan oleh masyarakat tetapi dengan mendapat imbalan secara langsung maupun tak langsung yang dimasukan ke kas negara dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara sesuai dengan peraturan undang-undang dan wajib dilakasanakan (Tatiana dan Priyo, 2009).

Ada beberapa faktor-faktor yang memengaruhi kemauan wajib pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya, yaitu faktor kesadaran masyarakat membayar pajak, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan peprpajakan (Widayati dan


(27)

Nurlis, 2010). Sedangkan beberapa faktor yang dididentifikasi memengaruhi kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas dari penelitian Hardiningsih dan Yulianawati (2011) adalah kesadaran membayar pajak, pengetahuan terhadap peraturan perpajakan, pemahaman terhadap peraturan perpajakan, persepsi efektifitas sistem perpajakan, dan kualiatas layanan terhadap wajib pajak.

Gozali (1969) dalam Pudji (2002) mendefinisikan kesadaran adalah rasa rela untuk melakukan suatu yang merupakan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam taksonomi Bloom (1908) seperti yang dikutip oleh Sudjana (2006) menjelaskan bahwa pengetahuan merupakan suatu ingatan dan hafalan seseorang terhadap materi yang dipelajari seperti rumus batasan, definisi, pasal dalam undang-undang dan sebagainya memang perlu dihafal dan diingat agar dapat dikuasai sebagai pengetahuan. Sedangkan memahami adalah suatu kemauan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang dikettahui dapat menginterpretasikan atau menjalankan hal yang ada pada materi tersebut secara benar (Soekidjo, 2007). Dengan demikian, apabila seseorang telah mengetahui peraturan yang ada, maka seharusnya orang tersebut akan paham akan peraturan yang ada. Persepsi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengorganisasian dan penginteprestasian terhadap stimulus oleh organisasi atau individu sehingga merupakan suatu yang berarti dsn merupakan aktivitas integrated dalam diri individu. Sedangkan efektifitas memiliki pengertian suatu pengukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah tercapai (Widayati dan Nurlis, 2010).


(28)

Kesadaran wajib pajak dalam membayar kewajiban pajaka akan meningkat bilamana dalam masyarakat muncul persepsi positif terhadap pajak. (Hardiningsih dan Yulianawati, 2011). Pengetahuan perpajakan diharapkan akan dapat meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak, melalui pendidikan diharapkan dapat mendorong individu kearah yang positif dan mampu mengahsilkan pola pikir yang positif untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya. Peningkatan kualitas pelayanan pajak diharapkan dapat meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam perpajakannya. Fiskus (petugas pajak) harus selalu meningkatkan kualitas layanan dengan tujuan agar dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak (Supadmi, 2009) dalam Munawaroh dkk (2014).

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Handayani dkk (2011). Dan bebrapa penelitain yang mendasari penelitian ini adalah penelitian Munawaroh dkk (2014), dan Hardiningsih dan Yulianawati (2011) yang menggunakan empat variabel dalam penelitian mereka, yaitu kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan, dan tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum. Sedangkan dalam penelitian ini dilakukan penambahan dua variabel independen yaitu tarif pajak dan kualitas pelayanan fiskus, sehingga diharapkan akan memberikan tambahan bukti empiris tentang faktor-faktor yang memengaruhi kemauan wajib pajak dalam membayar pajak.

Berdasarkan uraian diatas dan penelitian-penelitian sebelumnya penulis tertarik untuk mengembangkan penelitian dengan mengambil judul “FAKTOR


(29)

-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS (Studi kasus di Kota Yogya, Kabupaten bantul, dan kabupaten GunungKidul)”. Responden pada penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas, yaitu pekerjaan yang dilakukan leh orang pribadi yang mempunyai keahlian khusus sebagai usaha untuk memperoleh penghasilan yang tidak terkait oleh suatu hubungan kerja (UU KUP, 2007), dan wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas tersebut telah mempunyai NPWP (Nomor Pkok Wajib Pajak). Hal ini menyebabkan adanya kemungkinan wajib pajak yang melakukan pekerjaan bebas akan menghindari kewajiban untuk membayar pajak. Karena wajib pajak yang melakukan pekerjaan bebas cenderung melakukan kecurangan pajak atau penggelapan pajak dibandingkan dengan wajib pajak yang bekerja pada suatu instansi atau yang terikat oleh suatu hubungan kerja, mereka mempunyai karyawan yang membantu dalam pengurusan pajaknya.

B. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih tepat sasarannya maka diperlukan batasan-batasan sebagai berikut :

1. Hanya Wajib Pajak yang melakukan pekerjaan bebas.

2. Hanya Wajib Pajak yang melakukan pembayaran pajak di Kota Yogya, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten GunungKidul.


(30)

3. Hanya Wajib Pajak yang mempunyai usaha meubel, handy craft, dan usaha bengkel.

C.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dalah sebagai berikut:

1. Apakah kesadaran masyarakat berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas?

2. Apakah pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas?

3. Apakah persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas?

4. Apakah tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas?

5. Apakah tarif pajak berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak rang pribadi yang melakukan perkerjaan bebas?


(31)

6. Apakah kualitas pelayanan fiskus berpengaruh positif tehadap kemauan membayar pajak wajib pajak rang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan memperoleh bukti empiris tentang:

1. Untuk mengetahui apakah kesadaran membayar pajak berpengaruh positif tehadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

2. Untuk mengetahui apakah pengetahuan dan pemahaman tentang perpajakan berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

3. Untuk mengetahui apakah persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan berpengaruh positif tehadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

4. Untuk mengetahui apakah tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.


(32)

5. Untuk mengetahui apakah tarif pajak berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

6. Untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan fiskus berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dari berbagai bidang yang berkaitan. Berdasarkan dari tujuan diatas, maka dapat diperoleh manfaat penelitian sebagai berikut :

1. Bidang Teoritis

a. Menambah pemahaman serta pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti judul dan topic yang serupa.

2. Bidang Praktis

a. Bagi Dirjen Pajak, diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran perihal variabel-variabel yang perlu diperhatikan dalam upaya untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.


(33)

b. Bagi KPP secara umum, diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan mengenai tindakan yang dapat diambil KPP guna meningkatakan kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas yang dilayaninya.

c. Bagi pihak akademisi dan peneliti yang tertarik untuk melakukan kajian di bidang yang sama, diharapkan penelitian ini dapat memberikan bukti empiris dan memberikan sumbangan dalam pengembangan teori dan akuntansi keprilakuan.


(34)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Atribusi (Atribution Theory)

Kepatuan wajib pajak terkait dengan sikap wajib pajak dalam membuat penilaian terhadap pajak itu sendiri. Persepsi seseorang untuk membuat penilaian mengenai orang lain sangat dipengaruhi oleh kondisi internal maupun eksternal orang tersebut. Teori atribusi sangat relevan untuk menerangkan maksud tersebut diatas. Pada dasarnya, teori atribusi menyatakan bahwa apabila individu-individu mengamati perilaku seseorang, mereka mencoba untuk menentukan apakah itu ditimbulkan secara internal atau eksternal (Robbins, 1996).

Perilaku yang disebabkan secara internal adalah perilaku yang berada di bawah kendali pribadi individu itu sendiri, sedangkan perilaku yang disebabkan secara eksternal adalah perilaku yang berasal dari luar, artinya individu akan terpaksa berperilaku karena situasi. Penentuan internal atau eksternal menurut Robbins (1996) tergantung pada tiga faktor, yaitu :

1. Kekhususan (kesendirian atau districtiveness) 2. Konsensus


(35)

2. Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory)

Teori pembelajaran mengatakan bahwa seseorang dapat belajar bahwa pengamatan dan pengalaman langsung (Bandura, 1997 dalam Robbins, 1996). Teori ini merupakan perluasan teori pengkondisian operan dari Skinner (1971) yaitu teori yang mengandaikan perilaku sebagai suatu fungsi dari konsekuensi konsekuensinya. Menurut Bandura (1977) dalam Robbins (1996), proses dalam pembelajaran sosial meliputi :

1. Proses perhatian (attentional) 2. Proses penahanan (retention) 3. Proses reproduksi motorik

4. Proses penguatan (reinforcement)

B. Penelitian Terdahulu

Pajak menurut Soemitro (perpajakan edisi revisi, 2011) yaitu, iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum negara.

Dari definisi tersebut, dapat disimpulan bahwa pajak memilik unsur-unsur sebagai berikut :

1. Iuran dari rakyat kepada negara.

Yang berhak memungut pajak hanyalah negara. Iuran tersebut berupa uang (bukan barang).


(36)

Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya.

3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.

4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Fungsi pajak menurut Mujiyati dan Aris (2011) adalah: a. Fungsi anggaran (budgetair)

b. Fungsi mengatur (legulerend) c. Fungsi stabilitas

d. Fungsi redistribusi pendapatan.

Beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan kemauan membayar pajak diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Jatmiko (2006) dalam judulnya pengaruh sikap wajib pajak pada pelaksanaan sanksi denda, pelayanan fiskus dan kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak. Populasi dalam penelitian ini adalah para wajib pajak orang pribadi yang ada di kota Semarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode proportional sampling. Jumlah sampel ditentukan 100 orang. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa wajib pajak terhadap pelaksanaan sanksi denda, sikap wajib pajak terhadap pelayanan fiskus dan sikap wajib pajak terhadap kesadaran perpajakan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.


(37)

Suhardito (1996) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan penerimaan pajak bumi dan bangunan di kota Surabaya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda. Variabel bebas yang digunakan adalah kesadaran perpajakan, rasio beban pajak bumi dan bangunan dibandingkan pendapatan wajib pajak, rasio beda hitung difference, sikap wajib pajak terhadap priritas pembangunan pemerintah, persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi denda pajak bumi dan bangunan, tax avoidance, pendidikan, lama tinggal wajib pajak, kesadaran bernegara, pemahaman wajib pajak tentang UU, persepsi wajib pajak bahwa penghindaran pajak bumi dan bangunan telah umum, pendapatan wajib pajak terhadap beban pajak bumi dan bangunan dan status rumah wajib pajak. Variabel terikat yang digunakan adalah collection rate. Hasil penelitian Bambang Sudiarto adalah bahwa variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap collection rate adalah kesadaran perpajakan, rasio beban pajak bumi dan bangunan dibandingkan beban wajib pajak, rasio beda hitung difference, sikap wajib pajak terhadap prioritas pembangunan pemerintah, persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi denda pajak bumi dan bangunan, tax avoidance, pendidikan, dan lama tinggal wajib pajak.

Prasetyo (2006) tentang Analisis faktor-faktor yang memengaruhi pemilik usaha kecil menegah dalam pelaporan kewajiban perpajakan di Daerah Jogjakarta. Hasilnya menyimpulkan adanya bahwa semua faktor (pengetahuan pajak, pemahaman wajib pajak terhadap peraturan perpajakan, manfaat yang dirasakan wajib pajak dari pajak, sikap optimis wajib pajak terhadap pajak) mempunyai


(38)

pengaruh terhadap kesadaran wajib pajak, tetapi faktor pengetahuan wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak mempunyai pengaruh negatif terhadap kesadaran wajib pajak. Tetapi faktor pemahaman wajib pajak terhadap peraturan perpajakan, manfaat yang dirasakan wajib pajak dari pajak dan sikap optimis wajib pajak terhadap pajak mempunyai pengaruh positif terhadap kesadaran perpajakan. Dari hasil penelitian ini juga dapat dilihat bahwa faktor yang paling dominan yang memengaruhi kesadaran wajib pajak adalah faktor pemahaman wajib pajak terhadap peraturan perpajakan.

Suryadi (2006) melakukan penelitian tentang model hubungan kausal kesadaran, pelayanan, kepatuhan wajib pajak dan pengaruh terhadap kinerja penerimaan pajak. Populasi yang digunakan adalah wajib pajak di Jawa Timur, dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 800 wajib pajak pembayar pajak terbesar yang terdaftar di 8 Kantor Pelayanan Pajak dalam lingkungan Kerja Kantor Wilayah Dirjen Pajak Jawa Timur. Dari 8 KPP tersebut masing-masing ditentukan 100 pembayar pajak terbesar yang diurut berdasarkan rangking, sehingga jumlahnya menjadi 800 wajib pajak. Hasil penelitian menunjukkan kesadaran wajib pajak, yang diukur daripersepsi wajib pajak, pengetahuan perpajakan, karakteristik wajib pajak dan penyuluhan perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja penerimaan pajak. Pelayanan perpajakan yang diukur dari ketentuan perpajakan, kulaitas SDM dan sistem informasi perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja penerimaan pajak. Kepatuhan wajib pajak yang diukur dari pemeriksaan pajak, penegaan hukum dan kompensasi pajak berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan pajak.


(39)

Kiswanto dan Wahyudin (2007) meneliti tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan wajib pajak kendaraanbermotor di Kantr Bersama Samsar UPPD Dipenda Propinsi Jateng kabupaten Sragen. Keterandalan (Reability), Jaminan (assurance), ketanggapan (responsiveness) dan wujud fisik (tangible) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor. Sedangkan empati (emphaty) berpengaruh positif tidak signifikan. Ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty) dan wujud fisik (tangible) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wajib pajak bermotor di Kabupaten Sragen. Keterandalan (reliability) mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kepuasan wajib pajak bermotor di Kabupaten Sragen.

Kiryanto (2000) melakukan penelitian mengenai pengaruh penerapan struktur pengendalian intern terhadap kepatuhan wajib pajak badan di DIY. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda. Variabel bebas yang digunakan adalah lingkungan pengendalian, sistem akuntansi dan prosedur pengendalian, sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah tingkat kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitiannya adalah bahwa semua variabel bebas yang digunakan yaitu lingkungan pengendalian, sistem akuntansi dan prosedur pengendalian baik secara pasial maupun bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak.

Jamin (2001) melakukan penelitian yang menganalisis perbedaan kepatuhan wajib pajak (gabungan wajib pajak badan dan wajib pajak orang pribadi) sebelum krisis ekonomi dan sesudah krisis ekonomi di wilayah Jawa


(40)

Tengah dan DIY. Analisis dilakukan dengan menggunakan teknik uji beda dua rata-rata berpasangan (paired sample t test). Hasil penelitian nya adalah bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kepatuhan wajib pajak pada masa sebelum krisis dengan masa sesudah krisis ekonomi.

Karsimiati (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh pelayanan fiskus, sanksi denda, dan kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak yang berada di Kecamatan Gabus-Pati sebanyak 16.578 wajib pajak, sedangkan sample yang digunakan adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dengan jumlah 100 responden. Data diperoleh melalui data primer dengan cara membagikan kuesioner untuk ditanggapi dan dengan data sekunder melalui beberapa data yang diperoleh dari Kantor Kecamatan Gabus Pati. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsional stratified random sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda menunjukkan bahwa, uji parsial sikap wajib pajak terhadap pelayanan fiskus berpengaruh positif dan signifikan terhdap kepatuhan wajib pajak, sikap wajib pajak terhadap sanksi denda berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Sedangkan uji secara simultan bahwa variabel independen sikap wajib pajak untuk pelayanan fiskus, sanksi denda, dan kesadaran perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.

Pada penelitian ini variabel dependen adalah pekerjaan bebas. Pekerjaan bebas adalah pekerjaan yang dilakukan orang pribadi yang mempunyai keahlian khusus sebagai usaha untuk memperoleh pengahasilan yang tidak terkait ole suatu


(41)

hubungan kerja (UU KUP, 2007). Pekerjaan bebas dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pekerjaan bebas yang dilakukan oleh tenaga ahli (liberal professional service) dan pekerjaan bebas lainnya ( othe personal service). Pekerjaan bebas yang dilakukan oleh tenaga ahli adalah pekerjaan yang dilakukan oleh pengacara, akuntans, dokter, notaries, arsitek dan konsultan. Sedangkan pekerjaan bebas yang dilakukan di luar tenaga ahli seperti seniman, artis, atlet, penulis, peneliti, penceramah, dan professional lainnya yang bekerja secara independen bukan sebagai karyawan (Gatot, 2009).

C. Penurunan Hipotesis

1. Hubungan antara kesadaran membayar pajak dengan kemauan membayar pajak.

Kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak akan meningkat bilamana dalam masyarakat muncul persepsi positif terhadap pajak. Meningkatkan pengetahuan perpajakan masyarakat melalui pendidikan perpajakan baik formal maupun non formal akan berdampak positif terhadap kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak. Karakteristik wajib pajak yang dicerminkan oleh kondisi budaya, sosial dan ekonomi akan dominan membentuk perilaku wajib pajak yang tergambar dalam tingkat kesadran mereka dalam membayar pajak. Penyuluhan pajak yang dilakukan secara intensif dan kontinyu akan dapat meningkatkan pemahaman wajib pajak tentang kewajiban membayar pajak sebagai wujud kegotong-royongan nasional dalam menghimpun dana untuk kepentingan pembiayaan pemerintah dan pembangunan nasional (Suryadi, 2006)


(42)

Kesadaran merupakan unsur dalam manusia dalam memahami realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas. Kesadaran yang dimiliki oleh manusia kesadaran dalam diri, akan diri sesama, masa silam, dan kemungkinan masa depannya (Widayati dan Nurlis, 2010). Kesadaran yang tinggi itu sendiri muncul tidak lain berasal dari adanya motivasi wajib pajak. Apabila kesadaran wajib pajak tinggi yang datang dari motivasi untuk membayar pajak, maka kemauan untuk membayar pajakpun akan tinggi dan pendapatan negara dari pajak akan meningkat.

H1 : Kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

2.Hubungan antara pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan dengan kemauan membayar pajak.

Pengetahuan pajak adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang wajib pajak atau kelompok wajib pajak dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Sedangkan pemahaman wajib pajak terhadap peraturan perpajakan adalah cara wajib pajak dalam memahami peraturan perpajakan yang telah ada. Wajib pajak yang tidak memahami tentang peraturan pajak maka cenderung akan menjadi tidak taat dalam perpajakannya. Semakin paham wajib pajak terhadap peraturan maka semakin paham wajib pajak akan sanksi yang diterima jika wajib pajak melalaikan pajaknya, namun proses dan pemahaman yang rumit seringkali membuat wajib pajak untuk tidak melakukan kewajibannya (Hardiningsih dan Yulianawati, 2011).


(43)

Penelitian Monica (2011) menunjukkan dierapkannya kebijakan Sunset Policy berpengaruh positif terhadap pengetahuan dan pemahaman peraturan sehingga meningkatkan kemauan untuk membayar pajak. Widayati dan Nurlis (2010) hasil penelitiannya untuk variabel pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak. Pemahaman dan pengetahuan tentangperaturan perpajakan akan meningkatkan kemaun wajib pajak untuk membayar pajak. Karena wajib pajak yang sudah memahami peraturan pajak kebanyakan berpikir lebih baik membayar daripada terkena sanksi pajak.

H2 : Pengetahuan dan pemahaman wajib pajak tentang peraturan perpajakan berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

3.Hubungan antara persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan dengan kemauan membayar pajak.

Persepsi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisasi atau individu sehingga merupakan suatu yang berarti dan merupakan aktivitas integrated dalam individu. Sedangkan efektifitas memiliki pengertian suatu pengukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah tercapai (Widayati dan Nurlis, 2010). Melalui sistem perpajakan baru yang berbasis internet, wajib pajak dapat mendaftar dan mengakses data perpajakan tanpa batas waktu dan tempat. Dalam penelitian Widayati dan Nurlis (2010) persepsi yang baik atas efektifitas


(44)

sistem perpajakan tidak berpengaruh signifikan tehadap kemauan membayar pajak karena wajib pajak masih belum banyak yang menggunakan media nline sebagai sarana pembayaran pajak.

Namun, apabila wajib pajak sudah memaksimalkan sistem peerpajakan yang baru, wajib pajak akan lebih dimudahkan dalam pembayaran pajaknya. Wajib pajak hanya perlu membuka sistus Dirjen pajak dan mengisi kolom isian yang sudah disediakan. Data SPT wajib pajak juga lebih aman karena tersimpan dalam bentuk elektronik dan ter-enkripsi (memiliki kode kunci). Selain itu, terdapat sistem pelaporan e-SPT dan e-Filling yang memudahkan dan lebih cepat wajib pajak dalam melaporkan pajaknya. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, mengakses internet sudahlan sangat mudah. Wajib pajak sudah dapat membeli modem dan paket internet dari berbagai provider dengan harga terjangkau yang ditawarkan. Bahkan beberapa fasilitas umum sudah menyediakan jaringan wifi secara gratis, sehingga mempermudah dalam mengakses internet. Sehingga dengan berbagai tawaran fasilitas yang mempermudah wajib pajak dalam membayar pajak akan menimbulkan persepsi yang baik dan kemauan untuk membayar pajaknya pun akan meningkat.

H3 : Persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.


(45)

4. Hubungan antara tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum dengan kemauan membayar pajak

Di beberapa negara maju yang memberlakukan wajib pajak, warna negara mendapatkan tunjangan dari negara, misalnya tunjangan untuk yang pengangguran, tunjangan kesehatan gratis, pendidikan dasar gratis, transportasi yang nyaman, dll. Keuntungan-keuntungan secara langsung maupun tidak langsung ini mendorong wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak dengan kesadaran penuh bahwa mereka akan mendapatkan imbalannya melalui fasilitas yang telah dirancang oleh pemerintah. Secara otomatis keinginan untuk mengingkari kewajiban membayar pajak akan terkikis.

Pada penelitian James Alm et al., (2005) yang dilakukan di Rusia sebelum, selama dan sesudah masa transisi perubahan sistem pemerintahan tidak berpengaruh terhadap kemauan wajib pajak untuk membayar pajak karena kebanggaan nasional dan kepercayaan kepada sistem pemerintahan yang tinggi dari pemanfaatan pajak tersebut. Sedangkan dalam penelitian Henriket et al., (2005) yang dilakukan di swedia mengemukakan bahwa ketidak percayaan wajib pajak terhadap politik terkemuka akan berpengaruh pada kemauan membayar pajak memburuk dan kemungkinan mengumpulkan pajak untuk menjaga kesejahteraan negara dikurangi.

Sedangkan hasil penelitian Handayani dkk (2011), tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum secara parsial tidak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.


(46)

H4 : Sistem pemerintahan dan hukum berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

5. Hubungan antara tarif pajak terhadap dengan kemauan membayar pajak Pemberlakuan tarif pajak memengaruhi wajib pajak dalam hal pembayaran pajak. Pemberlakuan tarif pajak yang rendah membuat masyarakat tidak terlalu keberatan untuk memenuhi kewajiban membayar pajaknya. Meskipun masih ingin menghindar dari pajak, mereka tidak akan terlalu membangkang terhadap aturan perpajakan karena harta yang berkurang hanyalah sebagian kecilnya. Dengan pemberlakukan tarif pajak yang tinggi, masyarakat semakin serius berusaha agar terlepas dari jeratan pajak yang menghantuinya. Wajib pajak ingin mengamankan hartanya sebanyak mungkin dengan berbagai cara, karena mereka tengah berusaha untuk mencukupi berbagai kebutuhan hidupnya (Rahayu, 2010).

Hasil penelitian empiris Feinstein (1991), dan Andreoni dkk (1998) menemukan hubungan positif antara tarif pajak dengan kepatuhan pajak. Begitu juga penelitian yang dilakukan De Juan (1995), menyatakan bahwa tarif pajak yang tinggi meningkatkan kepatuhan pajak. Lain halnya dengan Yitzaki (1974), tarif pajak dianggap memengaruhi secara negatif terhadap kepatuhan pajak, yaitu semakin besar tarif pajak, penggelapan semakin tinggi. Hal ini didukung oleh beberapa temuan empiris yang memperlihatkan penurunan kepatuhan pajak seiring meningkatnya tarif pajak (Chang dan Jin, 2003).

H5 : Tarif pajak berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan perkerjaan bebas.


(47)

6. Hubungan antara kualitas pelayanan fiskus terhadap kemauan membayar pajak

Pengertian pelayanan menurut Kotler (2005) adalah setiap tindakan atau kegiatan dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada suatu produk fisik. Sehingga pelayanan pajak merupakan suatu kegiatan yang diberikan Kantor Pelayanan Pajak untuk memberikan kepuasan atas melayani kebutuhan wajib pajak.

Pelayanan perpajakan dibentuk oleh dimensi kualitas susmber daya manusia (SDM), ketentuan perpajakan dan sistem informasi perpajakan. Standar kualitas pelayanan prima kepda masyarakat wajib pajak akan terpenuhi bilamana SDM melakukan tugasnya secara professional, disiplin, dan transparan. Dalam kondisi wajib pajak merasa puas atas pelayanan yang diberikan kepadanya, maka mereka akan cenderung akan melaksanakan kewajiban membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila ketentuan perpajakan dibuat sederhana, mudah dipenuhi oleh wajib pajak, maka pelayanan perpajakan atas hak dan kewajiban mereka dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Dengan sistem handal akan menghasilkan pelayanan perpajakan yang semakin baik (Hardiningsih dan Yulianawati, 2011).

Penelitian Resfianis (2009) tentang kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan pajak pengahsilan badan dalam memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak, hasilnya menunjukkan pelayanan fiskus berpengaruh signifikan positif terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi kewajiban


(48)

perpajakannya. Sedangkan penelitian Andriana (2011) juga menunjukkan bahwa pengaruh kualitas pelayanan fiskus berpengaruh positif tehadap kepatuhan wajib pajak.

Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Tarjo dan Kusumawati (2006) bahwa, fungsi pelayanan ternyata wajib pajak yang sering datang ke KPP Bangkalan adalah wajib pajak yang fungsi perhitungannya dilakukan oleh fiskus. Fungsi pelayanan menunjukkan bahwa wajib pajak enggan bertanya atau mencari tahu ke kantor pajak yang merupakan bagian kurang baik terhadap fiskus.

H6 : Kualitas pelayanan fiskus berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.


(49)

D.Model Penelitian

Gambar 2.1

Kesadaran membayar

pajak

+

Pengetahuan dan

pemahaman tentang

peraturan

perpajakan

+

Persepsi yang baik atas

efektifitas sistem

perpajakan

X

3

+

Tingakat kepercayaan terhadap sistem

pemerintahan dan hukum

X

2

X

1

X

4

+

Tarif pajak

X

5

+

Kaualitas pelayanan

fiskus

X

6

+

Kemauan

membayar

pajak

Y

1


(50)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas yang berada di Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunung Kidul.

B. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dengan menggunakan penelitian survey, yaitu penelitian yang dimana informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesiner dengan menggunkana suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden (Masri dan Sofian, 1995 dalam Handayani dkk, 2011).. Dalm model penelitian ini terdapat satu variabel dependen yang berhubungan dengan enam variabel independen sehingga analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Convenience Sampling. Metode ini memilih sampel dari mengambil sampel yang sesuia dengan ketentuan atau persyaratan sampel dari populasi tertentu yang paling mudah


(51)

dijangkau atau didapatkan, misalnya yang terdekat dengan tempat peneliti berdomisili (Uma, 2006). Adapun ketentuan atau persyaratan yaitu sebagai berikut :

a. Wajib pajak yang melakukan pekerjaan bebas.

b. Wajib pajak yang berada di Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan kabupaten Gunung Kidul.

D.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan metode kuesioner yaitu responden akan diberikan sejumlah pertanyaan dalam kertas dan responden akan mengisi jawaban yang dianggap paling tepat. Jawaban diukur dengan likert scale yang berdimensi 5 skala, yaitu : Skala (1) Sangat TidakSetuju, Skala (2) Tidak Setuju, Skala (3) Netral, Skala (4) Setuju, dan Skala (5) Sangat Setuju.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen.

a. Variabel dependen

Variabel dependen atau yang sering disebut sebagai variabel terikat yang merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. pada penelitian ini veriabel dependennya adalah Kemauan Membayar Pajak (Y). variabel ini diukur dengan instrument yang terdiri dari lima item


(52)

pertanyaan kemauan bayar pajak yang dikembangkan oleh Widyawati dan Nurlis (2010).

Kemauan membayar pajak dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai persiapan responden yang berkaitan dengan konsultasi sebelum melakukan pemabayaran pajak, dokumen yang diperlukan dalam membayar pajak, informasi mengenai cara dan tempat pembayaran pajak, informasi mengenai batas waktu pembayaran pajak dan membuat alokasi dana untuk membayar pajak (Widyawati dan Nurlis, 2010).

b. Variabel independen

1. Kesadaran membayar pajak (X1)

Variabel independen pertama penelitian ini adalah kesadaran membayar pajak. Gozali (1976) dalam Pudji (2002) mendefinisikan kesadaran sebagai rasa rela melakukan sesuatu yang sebagai kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat. Variabel ini diukur dengan instrument pertanyaan yang berasal dari penelitian Widyawati dan Nurlis (2010), yang terdiri dari empat item pertanyaan.

2. Pengetahuan dan Pemahaman tentang Peraturan Perpajakan (X2)

Veriabel independen kedua penelitian ini adalah pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan. Adanya pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan (syarat-syarat) terkait pemabayaran pajak. Syarat-syarat untuk melakukan pemabayarn pajak adalah (1) wajib pajak harus


(53)

memiliki NPWP dan (2) wajibpajak harus melaporkan SPT (Tatiana dan Priyo, 2009). Variabel ini diukur dengan instrument pertanyaan yang berasal dari penelitian Widyawati dan Nurlis (2010).

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) pengetahuan dan pemahaman tentang sanksi jika melakukan pelanggaran perpajakan, (2) pengetahuan dan pemahaman mengenai PTKP,PKP,dan tariff pajak, (3) pengetahuan dan pemahaman peraturan pajak melalui sosialisasi dan (4) pengetahuan dan pemahaman peraturan pajak melalui training. 3. Persepsi yang baik atas Efektifitas Sistem Perpajakan (X3)

Variabel independen ketiga penelitian ini adalah persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan. Salah satu pemanfaatan pajak adalah pembangunan fasilitas umum. Penelitian yang dilakukan oleh Cummings dan Vasquez di tahun 2005 (Bintoro, 2007) menunjukkan bahwa persepsi wajib pajak atas ketersediaan barang dan jasa (fasilitas) untuk kepentingan umum meningkatkan kepatuhan pajak oleh wajib pajak dimana kemauan membayar pajak termasuk didalamnya.

Variabel ini diukur dengan instrument pertanyaan yang erasal dari penelitian Widyawati dan Nurlis (2010), yang terdiri dari lima item pertanyaan. Indikator dalam penelitian ini adalah pemabayaran pajak melalui e-banking, penyampaian SPT melalui


(54)

e-SPT dan e-filling, penyampaian SPT melalui drop box, update peraturan pajak terbaru secara online melalui internet, dan pendaftaran NPWP melalui e-register.

4. Tingkat Kepercayaan Terhadap Sistem Pemerintahan dan Hukum (X4)

Variabel independen keempat dalam penelitian ini dalah tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum. Variabel ini diukur dengan instrument pertanyaan yang diadaptasi dari penelitian James et al., (2005). Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) kepercayaan terhadap sistem pemerintahan, (2) kepercayaan terhadap sistem hukum, (3) kepercayaan terhadap politisi dan (4) kepercayaan terhadap pemungutan pajak yang dialokasikan kemabali ke rakyat.

5. Tarif Pajak

Variabel kelima dalam penelitian ini adalah tarif pajak. Variabel ini diukur dengan skala likert 2 poin yaitu (1) tariff pajak yang diberlakukan saat ini sangat tinggi, (2) sebaiknya tarif pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas diturunkan.

6. Kualitas Pelayanan Fiskus

Variabel idnependen keenam dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan fiskus. Merupakan sikap atau konstelasi komponen kognitif , afektif dan konatif yang berinteraksi dalam merasakan bagaimana pelayanan fiskus sesungguhnya terjadi


(55)

(Suyatmin, 2004). Variabel ini diukur dengan skala likert 6 poin untuk 6 pertanyaan yaitu (1) petugas pajak telah memberikan pelayanan pajak dengan baik, (2) dalam menentukan pajak, ketetapan tarifnya telah adil, (3) wajib pajak merasa bahwa penyuluhan yang diberikan petugas pajak dapat membantu pemahaman wajib pajak mengenai hak dan kewajiban saya selaku wajib pajak, (4) petugas pajak senantiasa memperlihatkan keberatan wajib pajak atas pajak yang dikenakan, (5) cara membayar dan melunasi pajak adalah mudah/efisien, (6) petugas pajak tanggap dalam memeberikan pelayanan.

F.Uji Hipotesis dan Analisis Data

Metode analisis data adalah suatu metode atau prosedur untuk menguji hipotesis penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Analisis Statistik Deskriptif

Aanalisis statistic deskriptif merupakan metode untuk mengumpulakan, mengolah, menyajikan data kuantitatif secara deskriptif. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi dari seluruh variabel yang dimasukkan dalam konsep penelitian.

2. Uji Kualitas Data a. Uji validitas


(56)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Instrument dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian ini menggunakan person correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor. Item pertanyaan dinyatakan valid jika r-hitung > r-tabel, memiliki koefisien person correlation positif dengan signifikan maksimum 0,05 (Ghozali, 2011).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah tingkat seberapa besar suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten. Dengan kata lain uji reliabilitas ini digunakan untuk menguji konsistensi dari kuesioner. Suatu kuesioner

dikatakan reliable atau handal jika memberikan nilai cronbach’s alpha

0,50-0,70 (Nazaruddin dan Basuki, 2015). 3. Uji Asumsi Klasik

Uji asusmsi klasik adalah persyaratan statistic yang harus dipenuhi untuk menguji hipotesis penelitian ini pada analisis regresi linier berganda.

Terdapat 4 uji asusmsi klasik, yaitu : a. Uji Normalitas

Pengujian ini menguji apakah model regresi data berdistribusi nrmal atau tidak berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki data berdistribusi normal atau mendekati nrmal. Uji statistic yang


(57)

digunakan untuk menguji nrmalitas data adalah uji One-sample Kolmogrov-Sminorv (K-S). jika nilai sig > 0,05 maka data berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi antar variabel independen. Ada dua hal yang harus diperlihatkan dalam uji multikolinieritas yaitu nilai Tollerance > 0,10 dan nilai VIF <10. Jika data dalam model regresi telah memenuhi dua hal tersebut, maka data tidak mengandung multikolinieritas di antara variabel independen.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidakpastian variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas maka digunakan uji metode Gletser. Jika nilai sig > alpha 0,05, maka regresi tidak mengalami heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada mdel regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi.

Metode pengujian yang sering digunakan adalah uji Durbin Watson (uji DW) pengambilan ke


(58)

1) Nilai DW di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

2) Nilai DW antara -2 samapai dengan +2 berarti tidak ada autokorelasi.

3) Nilai DW berada di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. 4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda karena terdiri dari 5 variabel independen.

Persamaan regresi dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

KMPWP : Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi

: Regresi yang diterima

i : Parameter yang diestimasi

KMP : Kesadaran Membayar Pajak

PPPP : Pengetahuan dan Pemahaman Peraturan Perpajakan

PTESP : Persepsi Terhadap Efektifitas Sistem Perpajakan

TKTSP : Tingkat Kepercayaan Terhadap Sistem Pemerintahan dan Hukum

TP : Tarif Pajak


(59)

KPF : Kualitas Pelayanan Fiskus

: Error term

I : 1,…,4,… (4.1)

Kemuadian untuk mengetahui pengaruh anatara variabel - variabel independen dengan tingkat KMPWP maka dilakukan pengujian – pengujian hipotesis penelitian terhadap variabel – variabel dengan pengujian di bawah ini :

a. Uji koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Besarnya nilai koefisien determinasi pada model penelitian ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square (R2) yang diukur dengan

presentase (%). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol sampai satu. Jika nilai R2 mendekati nol, berarti

kemampuan variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Sebaliknya jika nilai R2 mendekati satu, berarti

kemampuan variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

b. Uji Nilai F

Uji nilai F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan atau bersama-sama. Jika nilai sig < alpha (0,05), maka terdapat pengaruh secara simultan. Apabila nilai sig > alpha (0,05), maka tidak terdapat pengaruh secara simultan.


(60)

c. Uji Nilai t

Uji nilai t digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis dalam penelitian diterima atau tidak. Apabila nilai sig < alpha (0,05), maka hipotesis diterima dan jika nilai sig > alpha (0,05), maka hipotesis ditolak. .


(61)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas yang berada di Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunung Kidul. Berdasarkan data yang terkumpul dalam penelitian ini melalui kuesioner yang dibagikan kepada sebanyak 45 lembar kuesioner untuk daerah Kota Madya Yogyakarta, 45 lembar kuesioner untuk daerah Kabupaten Bantul, dan 35 lembar kuesioner untuk daerah Kabupaten Gunung Kidul. Dari total 125 kuesioner yang di sebar di 3 wilayah tersebut, kuesioner yang kembali ada 30 lembar kuesioner dari daerah Kota Madya Yogyakarta, 39 dari daerah Kabupaten Bantul, dan 21 lembar kuesioner dari daerah gunung Kidul.

Penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 21 Februari 2016 sampai dengan 30 Maret 2016.

Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang mempunyai usaha meubel, usaha handy craft, dan usaha bengkel. Semua wajib pajak yang melakukan pekerjaan bebas yang berada di wilayah yang telah ditentukan, yaitu Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunung Kidul.


(62)

B. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dapat dilihat dari varians, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi. Berikut adalah ringkasan hasil analisis deskriptif dari variabel kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum, kualitas pelayanan fiskus, tarif pajak, dan kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Disajikan dalam tabel 4.1.

TABEL 4.1

Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maksimum Mean Std.Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic

X1 90 7 20 16,13 2,067

X2 90 7 19 15,24 2,611

X3 90 9 25 19,63 3,103

X4 90 4 19 14,30 3,686

X5 90 4 10 7,60 1,188

X6 90 10 28 22,81 3,522

Y 90 11 25 20,02 2,539

Valid N (listwise)

90

Sumber: Data yang diolah (2016)

Tabel 4.1. menunjukkan bahwa variabel kesadaran membayar pajak (X1) dengan sampel sebanyak 90 mempunyai nilai minimum sebesar 7, nilai maksimum sebesar 20, dengan nilai rata-rata sebesar 16,13 dan standar deviasi sebesar 2,067. Variabel pengetahuan dan pemahaman akan sistem perpajakan (X2) memiliki nilai minimum sebesar 7, nilai maksimum sebesar 19, nilai rata-rata sebesar 15,24, dan satandar deviasi sebesar 2,611. Variabel persepsi terhadap efektivitas sistem perpajakan (X3) memiliki nilai minimum sebesar 9, nilai


(63)

maksismum 25, nilai rata-rata sebesar 19,63, dan standar deviasi sebesar 3,103. Variabel tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum (X4) memiliki nilai minimum sebesar 4, nilai maksimum sebesar 19, nilai rata-rata sebesar 14,30, dan standar deviasi sebesar 3,686. Variabel tarif pajak (X5) memiliki nilai minimum sebesar 4, nilai maksimum sebesar 10, nilai rata-rata sebesar 7,60, dan standar deviasi sebesar 1,188. Variabel kualiatas pelayanan fiskus (X6) memiliki nilai minimum sebesar 10, nilai maksimum sebesar 28, nilai rata-rata sebesar 22,81, dan standar deviasi sebesar 3,522. Untuk variabel dependen (Y) kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi memiliki nilai minimum sebesar 11, nilai maksimum sebesar 25, nilai rata-rata sebesar 20,02, dan standar deviasi sebesar 2,539.

C. Pengujian Instrumen

1. Pengujian Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner atau instrument. Dari hasil analisis diperoleh hasil :

TABEL 4.2 Hasil Uji Validitas

Variabel Pertanyaan Pvalue Keterangan

Kesadaran membayar pajak KMP-1 KMP-2 KMP-3 KMP-4 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan PPPP-1 PPPP-2 PPPP-3 PPPP-4 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid


(64)

Variabel Pertanyaan P value Keterangan Persepsi yang

baik atas sistem perpajakan PTESP-1 PTESP2 PTESP-3 PTESP-4 PTESP-5 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid Tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum TKTSP-1 TKTSP-2 TKTSP-3 TKTSP-4 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid

Tarif pajak TP-1

TP-2 0,000 0,000 Valid Valid Kualitas pelayanan fiskus KPF-1 KPF-2 KPF-3 KPF-4 KPF-5 KPF-6 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Kemauan membayar pajak wajibpajak orang pribadi KMPWP-1 KMPWP-2 KMPWP-3 KMPWP-4 KMPWP-5 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber: data yang diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa pengujian terhadap variabel kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman akan peraturan peerpajakan, persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum, kualitas pelayanan fiskus, tariff pajak dan kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi menunjukkan seluruh data yang diperoleh adalah valid karena menunjukkan hasil r-hitung > r-tabel. Dengan demikian semua butir pertanyaan dalam kuesioner tersebut dapat digunakan dan dapat dipercaya untuk mengumpulkan data yang diperlukan.


(65)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menilai konsistensi dari instrument penelitian. Suatu instrument penelitian dapat diartikan reliable jika nilai

cronbach alpha berada diatas 0,60. Hasil uji validitas terhadap data penelitian ini disajikan pada tabel 4.3 sebagai berikut :

TABEL 4.3 Hasil Uji Reabilitas Variabel Cronbach’s

Alpha

Keterangan

KMP 0,717 Reliabel

PPPP 0,747 Reliabel

PTESP 0,853 Reliabel

TKTSP 0,891 Reliabel

TP 0,815 Reliabel

KPF 0,832 Reliabel

KMPWP 0,752 Reliabel

Sumber: data yang dioleh (2016)

Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha variabel kesadaran membayar pajak 0,717, pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan 0,747, persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan 0,853, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum 0,891, kulaitas pelayanan fiskus 0,832, tarif pajak 0,815 dan kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi 0,752.

Dengan demikian disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliable karena nilai cronbach’s alpha nya > 0,60.


(66)

D. Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat dan menilai kualitas data yaitu dengan menggunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi data normal. Uji normalitas menggunakan model sample kolmogorov smirnov test (ks) dengan melihat hasil asymp. Sig (2-tailed). Hasil pengujian normalitas disajikan tabel 4.4 sebagai berikut :

TABEL 4.4 Hasil Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic df sig Statistic Df Sig Unstandardized

Residual

0,080 77 0,200 0,980 77 0,256

Sumber; data yang diolah (2016)

Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai asymp.sig (2-tailed) yaitu sebesar 0,200 > 0,05, karena nilai sig lebih besar dari alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang bebas dari multikolinieritas adalah yang memiliki nilai tolerance lebih dari 10% atau 0,1 dan nilai variance inflation factor (VIF)


(67)

kurang dari 10. Adapun hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut :

TABEL 4.5

Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Nilai Tolerance VIF Keterangan

KMP 0,632 1,581 Non Multikolinieritas

PPPP 0,443 2,259 Non Multikolinieritas

PTESP 0,410 2,441 Non Multikolinieritas

TKTSP 0,569 1,758 Non Multikolinieritas

KPF 0,458 2,183 Non Multikolinieritas

TP 0,939 1,065 Non Multikolinieritas

Sumber: data yang diolah (2016)

Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada masing-masing variabel independen nilai tolerance factor (VIF) kurang dari 10. Dengan demikian masing-masing variabel independen tidak terjadi multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedatisitas dilakukan untuk mengetahui ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji glejser. Dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas jika nilai sig > alpha 0,05. Unutk melihat hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut :


(68)

TABEL 4.6

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sig Keterangan

KMP 0,402 Bebas Heteroskedastisitas

PPPP 0,473 Bebas Heteroskedastisitas

PTESP 0,201 Bebas Heteroskedastisitas

TKTSP 0,846 Bebas Heteroskedastisitas

KPF 0,141 Bebas Heteroskedastisitas

TP 0,412 Bebas Heteroskedastisitas

Sumber: data yang diolah (2016)

Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai sig pada masing-masing variabel independen lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada masing-masing variabel independen tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi data penelitian ini, maka digunakan uji Durbin Watson

(DW-test). Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut : TABEL 4.7

Hasil Uji Autokorelasi

Model R R Square Adjusted

R Square Std.Error of the Estimate Durbin-Watson

1 0,235 0,055 -0,026 0,65825 1,867

Sumber: data yang diolah (2016)

Tabel 4.7 pada model persamaan menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1,867 lebih besar dari nilai -2 dan lebih kecil dari nilai 2. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak terdapat adanya autokorelasi.


(69)

E. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program computer SPSS 22.0 for windows dengan menggunakan uji regresi berganda. Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu, hasil uji regresi antara lain :

TABEL 4.8

Hasil Uji Regresi Berganda Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std.Error Beta

(constant) KMP PPPP PTESP TKTSP TP KPF 4,254 0,089 0,298 0,090 -0,112 0,378 0,152 1,497 0,091 0,085 0,075 0,050 0,069 0,115 0,086 0,354 0,126 -0,194 0,586 0,087 2,842 0,975 3,495 1,187 -2,227 5,489 1,322 0,006 0,333 0,001 0,239 0,029 0,000 0,190

Sumber: data yang dioleh (2016)

Berdasarkan tabel 4.8 dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut : Y= 4,254 + 0,089 X1 + 0,298 X2 + 0,090 X3 + (-0,112) X4 + 0,152 X5 + 0,378 X6

Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa kesadaran membayar pajak (X1) memiliki koefisien regresi sebesar 0,089, hal ini berarti bahwa kesadaran membayar pajak berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di Kota Mdya Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul.


(70)

Pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan (X2), memiliki koefisien regresi sebesar 0,298, hal ini berarti bahwa pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul. Jadi semakin tinggi pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan wajib pajak, semakin tinggi pula kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas tersebut.

Persepsi terhadap efektifitas sistem perpajakan (X3), memiliki koefisiensebesar 0,090, hal ini berarti bahwa persepsi terhadap efektivitas sistem perpajakan berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul.

Tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum (X4), memiliki koefisien regresi sebesar -0,112, hal ini berarti bahwa tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum di Kota Madya Yogyakarta, kabupatenBantul dan Kabupaten Gunung Kidul berpengaruh negatif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Berdasarkan hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa wajib pajak masih belum mempercayai sistem pemerintahan dan hukum di Indonesia.

Tarif pajak (X5), memiliki koefisien sebesar 0,152, hal ini berarti bahwa tariff pajak berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di Kota Madya Yogyakarta,


(71)

Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul. Jadi semakin kecil tarif pajak yang diberlakukan, maka semakin tinggi kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan perkerjaan bebas.

Kualitas pelayanan fiskus (X6), memiliki koesfisien regresi sebesar 0,378, hal ini berarti bahwa kualitas pelayanan fiskus berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di Kota Madya Yoygakarta, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul. Jadi, semakin baik kualitas pelayanan fiskus terhadap wajib pajak, semakin tinggi juga kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

a. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (Adjusted R Square) dilakukan untuk menguji sejauh mana variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independennya. Hasil pengujian koefisiesn determinasi dapat dilihat pata tabel 4.9 sebagai berikut :

TABEL 4.9

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 0,844 0,712 0,687 1,216

Sumber: data yang diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa besarnya koefisien determinasi (Adjusted R2) adalah 0,687 atau 68,7%. Hal ini menunjukkan


(72)

peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan, tinhkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum, tarif pajak, dan kualitas pelayanan fiskus memiliki pengaruh terhadap kemauan membayar pajakwajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Sedangkan sisanya 31,3% (100%-68,7%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian.

b. Uji Nilai F

Uji simultan (uji F) untuk mengetahui apakah variabel independen bersama-sama memiliki pengaruh terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Hasil pengujian nilai F dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut :

TABEL 4.10 Hasil Uji Nilai F

Model Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression Residual Total 255,322 103,483 358,805 6 70 76 42,554 1,478

28,785 0,000

Sumber: data yang diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, diperoleh nilah sig 0,000 < 0,05, hal ini berarti bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Dengan kata lain variabel kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum, tarif pajak, kualitas pelayanan


(73)

fiskus secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

c. Uji Parsial (Uji Nilai t)

Uji nilai t digunakan untuk mengetahui kemampuan masing-masing variabel independen secara individu/parsial dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda diperoleh hasil seperti dalam tabel 4.11 sebagai berikut :

TABEL 4.11 Hasil Uji t Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std.Error Beta

(constant) KMP PPPP PTESP TKTSP TP KPF 4,254 0,089 0,298 0,090 -0,112 0,378 0,152 1,497 0,091 0,085 0,075 0,050 0,069 0,115 0,086 0,354 0,126 -0,194 0,586 0,087 2,842 0,975 3,495 1,187 -2,227 5,489 1,322 0,006 0,333 0,001 0,239 0,029 0,000 0,190

Sumber: data yang diolah (2016)

Hasil uji t pada tabel diatas menunjukkan bahwa variabel KMP (X1) memiliki nilai signifikan sebesar 0,333 , karena nilai sig > 0,05, hal

ini berarti bahwa kesadaran membayar pajak (X1) tidak berpengaruh

terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas (Y), dengan demikian H1 ditolak.

Pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan (X2), memiliki


(74)

bahwa pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas (Y), dengan demikian H2 diterima.

Persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan (X3),

memiliki nilai signifikan sebesar 0,239 , karena nilai sig > 0,05, hal ini berarti bahwa persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan tidak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas (Y), dengan demikian H3 ditolak.

Tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum (X4), memiliki nilaisignifikan sebesar 0,029 , karena nilai sig < 0,05, hal

ini berarti bahwa tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum tidak berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas (Y), dengan demikian H4 ditolak.

Tarif pajak (X5), memiliki nilai signifikan sebesar 0,000 , karena

nilai sig < 0,05, hal ini berarti bahwa tarif pajak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajakw ajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas (Y), dengan demikian H5 diterima.

Kualitas pelayanan fiskus (X6), memiliki nilai signifikan sebesar

0,190 , karena nilaisig > 0,05, hal ini berarti bahwa kualitas pelayanan fiskus tidak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas (Y), dengan demikian H6


(75)

TABEL 4.12

Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis

Kode Hasil Pengujian Keputusan

H1 Kesadaran membayar pajak tidak berpengaruh

terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas

Ditolak

H2 Pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan

perpajakan berpengaruh positiv terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas

Diterima

H3 Persepsi yang baik atas efektivitas sistem

perpajakan tidak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakuka pekerjaan bebas

Ditolak

H4 Tingkat kepercayaan terhadap sistem

pemerintahan dan hukum tidak berpengaruh positiv terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas

Ditolak

H5 Tarif pajak berpengaruh positiv terhadap

kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas

Diterima

H6 Kualitas pelayanan fiskus tidak berpengaruh

terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas


(1)

72 X5


(2)

Y

LAMPIRAN PENGUJIAN ASUMSI KLASIK 1. Uji Normalitas ( Table 4.4 )


(3)

74 2. Uji Multikolinieritas ( Table 4.5 )

3. Uji Heteroskedastisitas ( Table 4.6 )


(4)

LAMPIRAN HASIL UJI REGRESI BERGANDA ( Table 4.8 )


(5)

76

LAMPIRAN UJI NILAI F ( Table 4.10 )


(6)

TABEL 4.12

Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis

Kode Hasil Pengujian Keputusan

H1 Kesadaran membayar pajak tidak berpengaruh

terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas

Ditolak

H2 Pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan

perpajakan berpengaruh positiv terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas

Diterima

H3 Persepsi yang baik atas efektivitas sistem

perpajakan tidak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakuka pekerjaan bebas

Ditolak

H4 Tingkat kepercayaan terhadap sistem

pemerintahan dan hukum tidak berpengaruh positiv terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas

Ditolak

H5 Tarif pajak berpengaruh positiv terhadap

kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas

Diterima

H6 Kualitas pelayanan fiskus tidak berpengaruh

terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas


Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan untuk membayar Pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan Bebas

0 5 169

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS (Studi empiris di kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta)

0 3 94

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas

0 3 8

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan

1 14 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pra

0 5 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus pada KPP Pratama Surakarta).

0 3 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus pada KPP Pratama Surakarta).

0 5 17

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK, WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak, Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus Pada Kpp Pratam

0 3 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK YANG MELAKUKAN PEKERJAAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Bagi Wajib Pajak Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terda

0 2 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK YANG MELAKUKAN PEKERJAAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Bagi Wajib Pajak Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terda

0 1 15