39
Variabel Pertanyaan
P value Keterangan
Persepsi yang baik atas sistem
perpajakan PTESP-1
PTESP2 PTESP-3
PTESP-4 PTESP-5
0,000 0,000
0,000 0,000
0,000 Valid
Valid Valid
Valid Valid
Tingkat kepercayaan
terhadap sistem pemerintahan
dan hukum TKTSP-1
TKTSP-2 TKTSP-3
TKTSP-4 0,000
0,000 0,000
0,000 Valid
Valid Valid
Valid
Tarif pajak TP-1
TP-2 0,000
0,000 Valid
Valid Kualitas
pelayanan fiskus KPF-1
KPF-2 KPF-3
KPF-4 KPF-5
KPF-6 0,000
0,000 0,000
0,000 0,000
0,000 Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Kemauan membayar pajak
wajibpajak orang pribadi
KMPWP-1 KMPWP-2
KMPWP-3 KMPWP-4
KMPWP-5 0,000
0,000 0,000
0,000 0,000
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Sumber: data yang diolah 2016
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa pengujian terhadap variabel kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman akan peraturan
peerpajakan, persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum, kualitas pelayanan
fiskus, tariff pajak dan kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi menunjukkan seluruh data yang diperoleh adalah valid karena menunjukkan
hasil r-hitung r-tabel. Dengan demikian semua butir pertanyaan dalam kuesioner tersebut dapat digunakan dan dapat dipercaya untuk mengumpulkan
data yang diperlukan.
40
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menilai konsistensi dari instrument penelitian. Suatu instrument penelitian dapat diartikan reliable jika nilai
cronbach alpha berada diatas 0,60. Hasil uji validitas terhadap data penelitian ini disajikan pada tabel 4.3 sebagai berikut :
TABEL 4.3 Hasil Uji Reabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha Keterangan
KMP 0,717
Reliabel PPPP
0,747 Reliabel
PTESP 0,853
Reliabel TKTSP
0,891 Reliabel
TP 0,815
Reliabel KPF
0,832 Reliabel
KMPWP 0,752
Reliabel
Sumber: data yang dioleh 2016
Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha variabel
kesadaran membayar pajak 0,717, pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan 0,747, persepsi yang baik atas efektivitas sistem
perpajakan 0,853, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum 0,891, kulaitas pelayanan fiskus 0,832, tarif pajak 0,815 dan kemauan
membayar pajak wajib pajak orang pribadi 0,752. Dengan demikian disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini
reliable karena nilai cronbach’s alpha nya 0,60.
41
D. Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat dan menilai kualitas data yaitu dengan menggunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi
klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi data normal. Uji
normalitas menggunakan model sample kolmogorov smirnov test ks dengan melihat hasil asymp. Sig 2-tailed. Hasil pengujian normalitas disajikan tabel
4.4 sebagai berikut :
TABEL 4.4 Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df
sig Statistic
Df Sig
Unstandardized Residual
0,080 77
0,200 0,980
77 0,256
Sumber; data yang diolah 2016
Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai asymp.sig 2-tailed yaitu sebesar 0,200 0,05, karena nilai sig lebih besar dari alpha 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang bebas dari multikolinieritas adalah yang memiliki
nilai tolerance lebih dari 10 atau 0,1 dan nilai variance inflation factor VIF
42
kurang dari 10. Adapun hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut :
TABEL 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Nilai Tolerance
VIF Keterangan
KMP 0,632
1,581 Non Multikolinieritas
PPPP 0,443
2,259 Non Multikolinieritas
PTESP 0,410
2,441 Non Multikolinieritas
TKTSP 0,569
1,758 Non Multikolinieritas
KPF 0,458
2,183 Non Multikolinieritas
TP 0,939
1,065 Non Multikolinieritas
Sumber: data yang diolah 2016
Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada masing-masing variabel independen nilai tolerance factor VIF kurang dari 10. Dengan demikian
masing-masing variabel independen tidak terjadi multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedatisitas dilakukan untuk mengetahui ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji glejser. Dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas jika nilai
sig alpha 0,05. Unutk melihat hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut :