EVALUASI PROSEDUR PENCATATAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI

(1)

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI

Disusun oleh :

Katon Widi Satyo

20133030008

Program Studi Akuntansi Terapan

Program Vokasi UMY


(2)

TUGAS AKHIR

EVALUASI PROSEDUR PENCATATAN SISTEM AKUNTANSI

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI

Disusun oleh :

Katon Widi Satyo

20133030008

Program Studi Akuntansi Terapan

Program Vokasi UMY


(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

EVALUASI PROSEDUR PENCATATAN SISTEM AKUNTANSI

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI

TUGAS AKHIR

Sebagai salah satu syarat untuk penyelesaian Studi di Program Studi Akuntansi Terapan

Oleh :

Katon Widi Satyo

2013030008

Disetujui,

Yogyakarta, 23 Desember 2016

Pembimbing Mengetahui,

Ketua Program Studi

Barbara Gunawan, S.E., M.Si, Ak, CA Barbara Gunawan, S.E., M.Si, Ak, CA NIP : 19711909199603143050 NIP : 19711909199603143050


(4)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Evaluasi Prosedur Pencatatan Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi

Evaluation Procedures Recording Accounting System of Cash Receipt and Cash Payment on UD. Sumi Abadi

Diajukan oleh

KATON WIDI SATYO

20133030008

Tugas akhir ini telah Dipertahankan dan Disahkan didepan Dewan Penguji Program Studi Akuntansi Terapan Program Vokasi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tanggal 04 Januari 2017

Yang terdiri dari:

Barbara Gunawan, S.E., M.Si, Ak, CA. NIK: 19711909199603143050

Mengetahui

Direktur Program Vokasi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Dr. Sukamta, S.T.,M.T. NIK:19700502199603123023 Desi Susilawati, S.E., M.Sc.

NIK: 19761112201210183006

Ratna Ambar Mintarsih, S.E., M.M. NIK: 201257


(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Motto :

Man jadda wajada (siapa yang bersungguh – sungguh pasti berhasil).

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu

sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka,” (Ar Raad : 11).Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow.

Talk less do more.

Persembahan :

Laporan tugas akhir ini, kupersembahkan untuk :

Kedua orang tua tercinta dan keluargaku yang senantiasa mendoakanku setiap

saat.

Teman – teman kampus, teman – teman UUFC dan teman – teman lainnya yang selalu memberi motivasi dan dukungan untuk penyelesaian laporan tugas akhir ini.

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan

dan bantuan sehingga laporan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan lancar dan tepat waktu.


(6)

v

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tugas akhir ini adalah benar – benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tugas akhir ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Yogyakarta, 23 Desember 2016

Katon Widi Satyo NIM : 2013030008


(7)

vi

EVALUASI PROSEDUR PENCATATAN SISTEM AKUNTANSI

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI

Oleh : Katon Widi Satyo

20133030008

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengevaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi. (2) Mengevaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi.

Subjek penelitian adalah UD. Sumi Abadi dan objek penelitian ini adalah evaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas dan evaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Metode yang digunakan untuk mendeskripsikan permasalahan yang berkaitan dengan sistem akuntansi penerimaan kas dan sistem akuntansi pengeluaran kas yaitu metode analisis deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi sudah cukup baik meskipun ada kekurangan di beberapa bagian. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas adalah bagian penjualan, bagian gudang, bagian pengiriman, bagian pemilik serta bagian akuntansi dan keuangan. Dokumen yang digunakan adalah faktur penjualan tunai dan bukti setor bank. Catatan akuntansi yang digunakan yaitu jurnal penerimaan kas dan kartu gudang. Unsur pengendalian intern pada beberapa bagian telah memisahkan tanggung jawab fungsional, melaksanakan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta melakukan praktik yang sehat.

(2) Prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi sudah baik meskipun ada kekurangan pada beberapa bagian. Fungsi yang terkait dalam pelaksanaan sistem akuntansi pengeluaran kas adalah bagian produksi, bagian pemilik, bagian akuntansi dan keuangan serta bagian pengiriman. Dokumen yang digunakan yaitu bukti kas keluar, faktur dari produsen dan surat permintaan order pembelian. Catatan akuntansi yang digunakan adalah jurnal pengeluaran kas. Unsur pengendalian intern telah memisahkan tanggung jawab fungsional pada bagian – bagian tertentu, melaksanakan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta melakukan praktik yang sehat.


(8)

vii

EVALUATION PROCEDURES RECORDING ACCOUNTING SYSTEM OF

CASH RECEIPT AND CASH PAYMENT ON UD. SUMI ABADI

By : Katon Widi Satyo

201303030008

ABSTRACT

This research of purpose for : (1) Evaluating about procedure recording accounting system of cash receipt on UD. Sumi Abadi. (2) Evaluating about procedure recording accounting system of cash payment on UD. Sumi Abadi.

This research subject is UD. Sumi Abadi and this research object are evaluation procedure recording accounting system of cash receipt and evaluation procedure recording accounting system of cash payment. Data aggregation method that be used is observation method, interview method and documentation method. Method that be used for describe a problem that related with accounting system of cash receipt and accounting system of cash payment is descriptive analysis method. This research result indicate that : (1) Procedure recording accounting system of cash receipt on UD. Sumi Abadi has well enough although there are several weakness in some division. Function that related with accounting system of cash receipt are sales division, warehouse division, shipping division, owner division, financial and accounting division. Document that be used are cash sales invoice and bank deposit slip. Accounting notes that be used are cash receipt journal and warehouse card. Element of intern control in some division have separate functional responsibility, doing system of authorization and recording procedure and doing well practice.

(2) Procedure recording accounting system of cash payment on UD. Sumi Abadi has well enough although there are several weakness in some division. Function that related with accounting system of cash payment are production division, owner division, financial and accounting division, and shipping division. Document that be used are cash payment slip, invoice from producers, and letter of request purchase order. Accounting note that be used is cash payment journal. Element of intern control have separate functional responsibility, doing system of authorization and recording procedure and doing well practice.


(9)

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan Tugas Akhir dengan judul

EVALUASI PROSEDUR PENCATATAN SISTEM AKUNTANSI

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI

dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Penulisan laporan tugas akhir ini bertujuan untuk melengkapi persyaratan guna menyelesaikan jenjang pendidikan Program Studi Diploma III Akuntansi Terapan Fakultas Vokasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A selaku rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Dr. Sukamta, S.T., M.T selaku Dekan Fakultas Vokasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Barbara Gunawan, S.E., M.Si., Ak., CA selaku kaprodi D3 Akuntansi Terapan dan sebagai dosen pembimbing tugas akhir bagi penulis.

4. Bapak dan Ibu dosen program studi D3 Akuntansi Terapan yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama ini.


(10)

ix

5. Pak Mujib, selaku pemilik UD. Sumi Abadi yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk dapat melakukan penelitian ilmiah di tempat usahanya sebagai bahan dari laporan tugas akhir.

6. Orang tua dan keluarga besar yang senantiasa memberikan doa, bantuan materiil dan fasilitas yang memadai sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan lancar dan tepat waktu.

7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan serta dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan tugas akhir karena adanya keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, 23 Desember 2016


(11)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN ... v

INTISARI ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Batasan Masalah... 7

F. Metode Penelitian... 7

BAB II DASAR TEORI ... 10

A. Deskripsi Teori ... 10

1. Sistem Akuntansi ... 10

a. Pengertian Sistem ... 11

b. Pengertian Prosedur ... 12

c. Pengertian Sistem Akuntansi ... 12

2. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ... 15

a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai ... 16

3. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas ... 27

a. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas tunai melalui kas kecil ... 28

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 41

A. Deskripsi Penelitian ... 41

1. Sejarah UD. Sumi Abadi ... 41 Halaman


(12)

xi

2. Profil UD. Sumi Abadi ... 43

3. Visi dan Misi UD. Sumi Abadi ... 43

4. Kebijakan Mutu UD. Sumi Abadi ... 43

5. Tujuan Pendirian UD. Sumi Abadi ... 44

6. Kegiatan Usaha UD. Sumi Abadi ... 44

7. Struktur Organisasi UD. Sumi Abadi ... 45

8. Tugas dan fungsi masing – masing bagian ... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Hasil Penelitian ... 49

1. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada UD. Sumi Abadi ... 49

2. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada UD. Sumi Abadi ... 63

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

1. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada UD. Sumi Abadi ... 71

2. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada UD. Sumi Abadi ... 78

BAB V PENUTUP ... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 88


(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ... 22

Gambar 2.2 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas (lanjutan) ... 23

Gambar 2.3 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas (lanjutan) ... 24

Gambar 2.4 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas (lanjutan) ... 25

Gambar 2.5 Flowchart Prosedur pembentukan kas kecil ... 35

Gambar 2.6 Flowchart Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban dana kas kecil dengan Imprest sistem dalam sistem akuntansi pengeluaran kas ... 36

Gambar 2.7 Flowchart Prosedur Permintaan pengisian kembali dana kas kecil dengan imprest system dalam sistem akuntansi pengeluaran kas ... 37

Gambar 2.8 Flowchart Prosedur Permintaan pengisian kembali dana kas kecil dengan Imprest system dalam sistem akuntansi pengeluaran kas (lanjutan)... 38

Gambar 3.1 Struktur Organisai UD. Sumi Abadi ... 45

Gambar 4.1 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan tunai pada UD. Sumi Abadi ... 55

Gambar 4.2 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan tunai pada UD. Sumi Abadi (lanjutan) ... 56

Gambar 4.3 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan tunai pada UD. Sumi Abadi (lanjutan) ... 57

Gambar 4.4 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan COD pada UD. Sumi Abadi ... 59

Gambar 4.5 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan COD pada UD. Sumi Abadi (lanjutan) ... 60

Gambar 4.6 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan COD pada UD. Sumi Abadi (lanjutan) ... 61

Gambar 4.7 Flowchart Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada UD. Sumi Abadi ... 68

Gambar 4.8 Flowchart Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada UD. Sumi Abadi (lanjutan) ... 69


(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Format Faktur Penjualan Tunai UD. Sumi Abadi ... A-1 Lampiran 2 Bukti Setor Bank ... B-1 Lampiran 3 Jurnal Penerimaan Kas ... C-1 Lampiran 4 Kartu Gudang ... D-1 Lampiran 5 Bukti Kas Keluar ... E-1 Lampiran 6 Faktur dari Produsen ... F-1 Lampiran 7 Surat Permintaan Order Pembelian ... G-1 Lampiran 8 Jurnal Pengeluaran Kas ... H-1 Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian ... I-1 Lampiran 10 Contoh Jurnal penerimaan Kas UD. Sumi Abadi ... J-1 Lampiran 10 Contoh Jurnal pengeluaran Kas UD. Sumi Abadi ... J-2 Lampiran 11 Contoh Faktur Penjualan Tunai UD. Sumi Abadi ... K-1 Lampiran 12 Contoh Faktur dari Produsen UD. Sumi Abadi ... L-1 Lampiran 13 Contoh Faktur dari Produsen UD. Sumi Abadi ... L-2 Halaman


(15)

(16)

(17)

vi

Oleh : Katon Widi Satyo

20133030008

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengevaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi. (2) Mengevaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi.

Subjek penelitian adalah UD. Sumi Abadi dan objek penelitian ini adalah evaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas dan evaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Metode yang digunakan untuk mendeskripsikan permasalahan yang berkaitan dengan sistem akuntansi penerimaan kas dan sistem akuntansi pengeluaran kas yaitu metode analisis deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi sudah cukup baik meskipun ada kekurangan di beberapa bagian. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas adalah bagian penjualan, bagian gudang, bagian pengiriman, bagian pemilik serta bagian akuntansi dan keuangan. Dokumen yang digunakan adalah faktur penjualan tunai dan bukti setor bank. Catatan akuntansi yang digunakan yaitu jurnal penerimaan kas dan kartu gudang. Unsur pengendalian intern pada beberapa bagian telah memisahkan tanggung jawab fungsional, melaksanakan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta melakukan praktik yang sehat.

(2) Prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi sudah baik meskipun ada kekurangan pada beberapa bagian. Fungsi yang terkait dalam pelaksanaan sistem akuntansi pengeluaran kas adalah bagian produksi, bagian pemilik, bagian akuntansi dan keuangan serta bagian pengiriman. Dokumen yang digunakan yaitu bukti kas keluar, faktur dari produsen dan surat permintaan order pembelian. Catatan akuntansi yang digunakan adalah jurnal pengeluaran kas. Unsur pengendalian intern telah memisahkan tanggung jawab fungsional pada bagian – bagian tertentu, melaksanakan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta melakukan praktik yang sehat.


(18)

vii

EVALUATION PROCEDURES RECORDING ACCOUNTING SYSTEM OF

CASH RECEIPT AND CASH PAYMENT ON UD. SUMI ABADI

By : Katon Widi Satyo

201303030008

ABSTRACT

This research of purpose for : (1) Evaluating about procedure recording accounting system of cash receipt on UD. Sumi Abadi. (2) Evaluating about procedure recording accounting system of cash payment on UD. Sumi Abadi.

This research subject is UD. Sumi Abadi and this research object are evaluation procedure recording accounting system of cash receipt and evaluation procedure recording accounting system of cash payment. Data aggregation method that be used is observation method, interview method and documentation method. Method that be used for describe a problem that related with accounting system of cash receipt and accounting system of cash payment is descriptive analysis method. This research result indicate that : (1) Procedure recording accounting system of cash receipt on UD. Sumi Abadi has well enough although there are several weakness in some division. Function that related with accounting system of cash receipt are sales division, warehouse division, shipping division, owner division, financial and accounting division. Document that be used are cash sales invoice and bank deposit slip. Accounting notes that be used are cash receipt journal and warehouse card. Element of intern control in some division have separate functional responsibility, doing system of authorization and recording procedure and doing well practice.

(2) Procedure recording accounting system of cash payment on UD. Sumi Abadi has well enough although there are several weakness in some division. Function that related with accounting system of cash payment are production division, owner division, financial and accounting division, and shipping division. Document that be used are cash payment slip, invoice from producers, and letter of request purchase order. Accounting note that be used is cash payment journal. Element of intern control have separate functional responsibility, doing system of authorization and recording procedure and doing well practice.


(19)

1 A.Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi zaman sekarang menuntut setiap jenis sektor kehidupan untuk melakukan pembaharuan. Hal itu tidak terkecuali pada sektor ekonomi. Sektor ekonomi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut menimbulkan banyaknya persaingan usaha yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi seperti perusahaan atau organisasi. Banyak perusahaan yang kalah dalam persaingan usaha dikarenakan kurangnya daya saing dan potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut.

Suatu perusahaan tidak ingin keberadaan kegiatan usahanya mengalami kebangkrutan dan kalah saing sehingga dengan cara apapun perusahaan terus meningkatkan potensi yang dimiliki untuk melaksanakan kegiatan usahanya secara rutin. Untuk meningkatkan potensi tersebut, maka manajemen suatu perusahaan perlu melakukan pengembangan terhadap dukungan informasi yang ada dalam sistem dan disajikan sebagai hasil dari kegiatan usaha yang dilakukan. Dalam akuntansi, dikenal suatu sistem penyediaan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan dan untuk mengambil keputusan ekonomi demi mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan yaitu disebut dengan sistem akuntansi.

Sistem akuntansi adalah suatu prosedur yang dirancang untuk mengumpulkan dan mengklasifikasikan data – data transaksi yang diperoleh dan


(20)

2

diproses agar menghasilkan informasi keuangan yang berguna bagi pihak yang berkepentingan demi tercapainya tujuan perusahaan. Menurut Mulyadi (2001: 19) tujuan pengembangan sistem akuntansi dalam perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya. 3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu

untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. Sistem akuntansi sangat penting untuk dimiliki suatu perusahaan karena dengan adanya sistem akuntansi yang baik, perusahaan dapat melakukan proses kegiatan operasionalnya dengan lebih efektif dan efisien karena adanya pengendalian yang mengawasi proses – proses tersebut sehingga hasil yang dicapai dapat sesuai dengan tujuan perusahaan. Selain itu, informasi akuntansi yang dihasilkan dari sistem akuntansi dapat dipertanggungjawabkan untuk kelak digunakan dalam mengambil keputusan mengenai keuangan perusahaan maupun digunakan oleh pihak diluar perusahaan seperti pemasok, investor dan klien yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha perusahaan.

Sistem akuntansi suatu perusahaan dapat dikatakan berjalan baik apabila tujuan sistem akuntansinya tercapai, misalnya perusahaan dapat menyampaikan


(21)

informasi yang dibutuhkan manajemen dan pihak lain secara tepat waktu. Selain itu, sistem akuntansi perusahaan juga dikatakan baik apabila perusahaan dapat mengurangi biaya – biaya yang lebih rendah dari nilai manfaatnya. Sistem akuntansi memiliki banyak jenis yang digunakan dalam perusahaan mulai dari sistem akuntansi penjualan, pembelian, penggajian dan pengupahan, penerimaan dan pengeluaran kas, produksi serta mutasi aktiva tetap. Pada umumnya sistem akuntansi yang selalu ada dan digunakan oleh banyak perusahaan dimanapun berada adalah sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas.

UD. Sumi Abadi merupakan sebuah badan usaha perseorangan yang menjadi objek dari penelitian ini. UD. Sumi Abadi sebagai salah satu dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Indonesia melakukan kegiatan usaha berupa produksi kawat yang berasal dari limbah pabrik kertas kemudian diolah sedemikian rupa sehingga membentuk suatu barang yang bernilai tinggi. Barang tersebut seperti alat – alat kebutuhan rumah tangga yaitu alat tatakan panci, hanger atau alat gantung pakaian, hanger dinding, kastok dan lain – lain dijual dengan harga yang sesuai dengan kualitasnya. Selain itu, UD. Sumi Abadi juga membuat daftar rincian untuk bahan baku yang diperlukan guna memudahkan produksi barang – barang tersebut. UD. Sumi Abadi membeli kuantitas bahan baku sesuai dengan kebutuhan barang – barang yang akan diproduksi.

Dari penjelasan tersebut, tentu terdapat suatu transaksi penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan dari kegiatan usaha UD. Sumi Abadi. UD. Sumi Abadi banyak melakukan kegiatan usaha yang berhubungan dengan


(22)

4

transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi sebagian besar berasal dari transaksi penjualan secara tunai barang – barang rumah tangga yang dihasilkan kepada pedagang kecil dan industri rumah tangga. Sedangkan pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi kebanyakan berasal dari pembelian secara tunai bahan baku kawat yang diperlukan untuk produksi barang – barang rumah tangga dan pembayaran upah untuk karyawan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, maka UD. Sumi Abadi memerlukan suatu prosedur sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang baik sebagai bagian dari roda operasional perusahaan. Hal itu sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) No. 9.7 tahun 2009 tentang konsistensi kebijakan akuntansi yang berkata bahwa “Entitas harus memilih dan menerapkan kebijakan akuntansinya secara konsisten untuk transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya.”

Dengan adanya sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang baik, UD. Sumi Abadi dapat melakukan proses operasional dengan lebih efektif dan efisien sehingga informasi keuangan yang dihasilkan dari transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dapat sesuai dengan apa yang dibutuhkan manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan bagi perkembangan usaha selanjutnya. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, UD. Sumi Abadi belum menerapkan sepenuhnya sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang baik sesuai dengan SAK-ETAP, seperti masih terdapat adanya sistem perangkapan tugas yang dilakukan oleh satu karyawan pada dua bagian sekaligus yang dikarenakan keterbatasan modal dan sumber daya yang ada.


(23)

Catatan akuntansi yang digunakan dalam transaksi penerimaan dan pengeluaran kas yang masih terbatas belum sesuai dengan SAK-ETAP serta kurangnya dokumen yang harusnya diperlukan dalam transaksi tersebut. Dari ketidaksesuaian yang ada tersebut, UD. Sumi Abadi menjadi kesulitan dalam mengevaluasi kekurangan informasi keuangan yang dihasilkan sehingga tujuan dari kegiatan usaha perusahaan sulit dicapai secara maksimal.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin mengetahui dan mengevaluasi tentang permasalahan yang ada dalam sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas di UD. Sumi Abadi. Untuk itu penulis mengambil judul tugas akhir “EVALUASI PROSEDUR PENCATATAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI.”

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi ?

2. Bagaimanakah prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi ?

C.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengevaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi.


(24)

6

2. Untuk mengevaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi.

D.Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bidang akuntansi khususnya yang berhubungan dengan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dalam kaitannya untuk pengembangan akademik dan dapat meningkatkan kinerja sistem akuntansi yang telah ada sebelumya serta upaya yang ditujukan untuk pengembangan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaraan kas yang lebih baik.

2. Secara praktis

a. Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi peneliti mengenai prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan pada suatu perusahaan.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan perbendaharaan tambahan ilmu pengetahuan dalam bidang akuntansi bagi perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

c. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan sistem akuntansi yang digunakan khususnya berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan pendukung sekaligus indikator bagi


(25)

perusahaan untuk mengembangkan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang baik.

d. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan mengangkat tema yang sama namun dengan sudut pandang berbeda.

E.Batasan Masalah

Dalam penulisan tugas akhir ini, untuk lebih spesifik penulis mengambil kajian batasan permasalahan yang sesuai dengan objek penelitian yang dilakukan yaitu tentang prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai (Over the Counter Sale, Cash on Delivery Sale) dan prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas dari pembelian secara tunai beserta bagan alirnya atau flowchart pada UD. Sumi Abadi.

F. Metode Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada UD. Sumi Abadi, sebuah badan usaha perseorangan yang bergerak dibidang produksi dan penjualan alat gantung pakaian atau hanger yangberalamat di Jalan Perdana RT 16 RW 02, Desa Kwadungan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

2. Sumber Data a. Data Primer


(26)

8

Menurut Sugiyono (2009) dalam Zaida (2016) data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data sehingga data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari UD. Sumi Abadi. Data tersebut berupa buku profil perusahaan, faktur penjualan tunai, bukti setor bank, bukti kas keluar, kartu gudang, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas dan lain – lain.

b. Data Sekunder

Menurut Sugiono (2005) dalam Zaida (2016) data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti. Data ini diperoleh dengan menggunakan studi literatur yang dilakukan pada banyak buku referensi atau catatan yang berhubungan dengan judul penelitian. Dalam hal ini penulis memperoleh data sekunder melalui buku, artikel, beberapa laporan tugas akhir terdahulu dan internet.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Obervasi yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat langsung, dimana peneliti langsung mengamati kinerja yang ada pada perusahaan sehingga bisa diketahui prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi dan dapat mengetahui informasi – informasi apa saja yang di identifikasi.


(27)

b. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada staf pekerja yang ada, sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

c. Studi Kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari dan menganalisa beberapa referensi buku yang berkaitan dengan masalah – masalah yang ada dalam ruang lingkup judul penelitian ini.

4. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode penelitian analisis yaitu dengan metode deskriptif – kualitatif. Metode deskriptif – kualitatif adalah metode penelitian dimana penulis terlebih dahulu akan melakukan pengumpulan data – data atas suatu objek yang ada kemudian akan dilakukan klarifikasi, analisis dan selanjutnya akan diinterpretasi atau disajikan secara sistematis dan akurat sehingga akan memberikan gambaran yang jelas terhadap objek yang diteliti.


(28)

10 BAB II

DASAR TEORI

A.Deskripsi Teori

1. Sistem Akuntansi

Kebutuhan terhadap informasi keuangan dari suatu perusahaan sangat diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak – pihak di luar perusahaan, seperti kreditur, calon investor, kantor pajak dan lain – lain sangat memerlukan informasi tersebut dalam kaitannya dengan kepentingan mereka. Selain itu, pihak intern perusahaan yaitu manajemen, juga memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui, menganalisa dan mengambil keputusan yang tepat demi tercapainya tujuan perusahaan.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun dalam perusahaan, disusunlah suatu sistem akuntansi. Sistem ini dirancang untuk menghasilkan informasi keuangan perusahaan yang berguna bagi pihak luar maupun pihak dalam perusahaan.

Adapun beberapa definisi mengenai pembentukan sistem akuntansi, diantaranya :

a. Pengertian Sistem

Menurut Mulyadi (2001: 5) “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.”


(29)

Sedangkan menurut Romney dan Steinbart (2006: 2) “Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen – komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.”

Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005: 2) menyatakan bahwa : Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil yang masing – masing melakukan fungsi khusus yang penting dan untuk mendukung bagi sistem yang lebih besar, tempat mereka berada. Menurut Neischel (dalam Baridwan 2008: 3) “sistem adalah kerangka dari prosedur – prosedur yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh (terintegrasikan) untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.”

Berdasarkan dari beberapa definisi yang telah dijelaskan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari dua atau lebih jaringan prosedur yang berhubungan satu sama lain dan disusun sedemikian rupa, untuk dapat berinteraksi demi tercapainya suatu tujuan.

b. Pengertian Prosedur

Prosedur merupakan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, prosedur biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen. Prosedur ini dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang. Berikut ini pengertian prosedur menurut para ahli :

Menurut Mulyadi (2001: 5) “Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau


(30)

12

lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang –ulang.”

Menurut Narafin (2007: 9) “Prosedur adalah urut – urutan seri tugas yang saling berkaitan dan dibentuk guna menjamin pelaksanaan kerja yang seragam.”

Berdasarkan dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah suatu urutan tugas atau kegiatan yang saling berkaitan dan melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian dibentuk untuk menjamin pelaksanan kerja yang seragam pada suatu perusahaan.

c. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan – kegiatan organisasi perusahaan, yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk keperluan manajemen dan pihak luar perusahaan. Adapun pengertian sistem akuntansi menurut para ahli, diantaranya :

Menurut Mulyadi (2001: 3) “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang di koordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”

Menurut Krismiaji (2010: 4) “Sistem akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis.”


(31)

Menurut Baridwan (2008: 4),

Sistem akuntansi adalah formulir – formulir, catatan – catatan, prosedur – prosedur, dan alat – alat yang digunakan untuk mengelola data mengenai usulan suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan baik dalam bentuk laporan – laporan yang dilakukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak – pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham kreditur dan lembaga – lembaga pemerintahan untuk memulai hasil operasi.

Menurut Warren et al. (dalam Farahwati 2005: 234 ) “Sistem Akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan.”

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah suatu prosedur yang dirancang untuk mengumpulkan dan mengklasifikasikan data – data transaksi yang diproses agar menghasilkan informasi keuangan yang berguna bagi pihak yang berkepentingan demi tercapainya tujuan perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001: 19) tujuan umum pengembangan sistem akuntansi adalah sebagai berikut :

a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru. b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah

ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya.

c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan


(32)

14

untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Menurut Mulyadi (2001: 3) terdapat lima unsur pokok dalam sistem akuntansi, yaitu :

a. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam diatas secarik kertas. Contoh formulir adalah faktur penjualan, bukti kas keluar, cek dan lain – lain.

b. Jurnal

Merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan serta data lainnya. Contoh jurnal adalah jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan dan pengeluaran kas dan lain – lain.

c. Buku Besar

Buku besar (General ledger) terdiri dari rekening – rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening – rekening tersebut disediakan sesuai dengan unsur – unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.


(33)

d. Buku pembantu

Buku pembantu terdiri dari rekening – rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu di buku besar. Sebagai contoh buku pembantu piutang yang merinci semua data tentang debitur.

e. Laporan Keuangan

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, laporan harga pokok produksi dan lain – lain.

2. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.

Beberapa definisi sistem akuntansi penerimaan kas menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Sujarweni (2015: 96) “Sistem penerimaan kas adalah suatu prosedur catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang yang berasal dari berbagai macam sumber yaitu dari penjualan tunai, penjualan aktiva tetap, pinjaman dan setoran modal baru.”

Menurut Mulyadi (2016: 379),

Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat – surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan piutang, atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan. Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang berasal dari transaksi penjualan tunai.


(34)

16

a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan tunai

Menurut Mulyadi (2016: 380), sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur yaitu :

1) Penerimaan kas dari over the counter sale, yaitu pembeli datang sendiri ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan di beli dan perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi atau pembayaran langsung dari pembeli dengan credit card, sebelum barang diserahkan kepada pembeli.

2) Penerimaan kas dari cash-on delivery sale (COD sales) yaitu transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan.

3) Penerimaan kas dari credit card sale yaitu salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual, yang memberikan kemudahan baik bagi pembeli maupun penjual.

Menurut Mulyadi (2016: 385) fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai, yaitu :

1) Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertanggungjawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli.

2) Fungsi Kas


(35)

3) Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman. 4) Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli. 5) Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggungjawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas serta pembuatan laporan penjualan.

Informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai, yaitu :

1) Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.

2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.

3) Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu. 4) Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam penjualan

produk tertentu, namun pada umumnya informasi nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan tunai.

5) Kuantitas produk yang dijual. 6) Otoritas pejabat yang berwenang.

Menurut Mulyadi (2016: 386) dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu :


(36)

18

1) Faktur Penjualan Tunai

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. 2) Pita Register Kas

Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin register kas. Pita register kas ini merupakan bukti peneriman kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.

3) Credit Card Sales Slip

Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang menjadi anggota kartu kredit.

4) Bill of Lading

Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum, dokumen ini digunakan oleh fungsi pengiriman dalam penjualan COD yang penyerahan barangnya dilakukan oleh perusahaan angkutan umum. 5) Faktur Penjualan COD

Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD. Tembusan faktur penjualan COD diserahkan kepada pelanggan melalui bagian angkutan perusahaan, kantor pos atau perusahaan angkutan umum dan dimintakan tanda tangan penerimaan barang dari pelanggan sebagai bukti telah diterimanya barang oleh pelanggan.


(37)

6) Bukti Setor Bank

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai ke jurnal penerimaan kas.

7) Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode (misalnya satu bulan).

Sedangkan menurut Mulyadi (2016: 391) catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai antara lain :

1) Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan.

2) Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya penjualan tunai. 3) Jurnal Umum

Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.


(38)

20

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual.

5) Kartu Gudang

Kartu gudang digunakan untuk mencatat berkurangnya kuantitas produk yang dijual.

Menurut Mulyadi (2016: 392) jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu :

1) Prosedur Order Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli.

2) Prosedur Penerimaan Kas

Dalam prosedur ini, fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita register kas dan cap lunas pada faktur penjualan tunai) kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.

3) Prosedur Penyerahan Barang

Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.


(39)

4) Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. Fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu persediaan.

5) Prosedur Penyetoran Kas ke Bank

Dalam prosedur ini, fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.

6) Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas.

7) Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan. Berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan ini, fungsi akuntansi membuat bukti memorial sebagai dokumen sumber untuk pencatatan harga pokok penjualan ke dalam jurnal umum.

Bagan alir sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai berdasarkan yang dijelaskan oleh Mulyadi (2016: 396) disajikan pada gambar 2.1 yaitu sebagai berikut :


(40)

22

3 2 PRK

Bagian Order Penjualan

Mulai

Menerima order dari pembeli Mengisi faktur penjualan tunai 3 2 FPT 1

2 1 N Bagian Kasa Via Pembeli 1

FPT 1

Menerima uang dari pembeli Mengopera sikan register kas

FPT 1

3 Mengisi bukti setor bank 3 2 Bukti 1 Setor Bank

Menyetor Kas ke

bank

Bukti 1 Setor Bank N 5 Bersama Uang Diserahkan ke bank Keterangan :

FPT = Faktur Penjualan Tunai PRT = Pita Register Kas

Sumber : Mulyadi (2016: 397-398)

Gambar 2.1


(41)

PRK

2

FPT 2

FPT 2

Kartu gudang

Menyerahkan barang

4

Bersama barang

4 3

FPT 1

FPT 2

Membandingkan FTP di lb 1 dan

lb 2

Menyerahkan barang kepada pembeli

FPT 2

FPT 1

PRK

6

bersama barang sbg slippembungkus

Untuk pembeli

Sumber : Mulyadi (2016: 397-398)

Gambar 2.2


(42)

24

RHPP PRK

Bagian Jurnal

6 5 8

FPT 1 Bukti Memorial

Jurnal Penjualan

Jurnal Penerimaan

kas

Jurnal Umum Bukti

Setor Bank

7

T

N

Sumber : Mulyadi (2016 : 397-398) Keterangan :

FPT = Faktur Penjualan Tunai PRT = Pita Register Kas

RHPP = Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Gambar 2.3

Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Over the Counter Sales (Lanjutan)


(43)

PRK

7

FPT 1

Kartu Persediaan

Membuat Rekapitulasi

HPP

RHPP

Membuat Bukti Memorial

RHPP Bukti Memorial

8

N

Secara periodik

Sumber : Mulyadi (2016: 397-398)

Gambar 2.4


(44)

26

Menurut Mulyadi (2016: 393) unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu :

1) Organisasi

a) Fungsi Penjualan harus terpisah dari fungsi kas

Pemisahan ini mengakibatkan setiap penerimaan kas dari penjualan tunai dilaksanakan oleh dua fungsi yang saling mengecek.

b) Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi

Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kekayaan perusahaan dan menjamin ketelitian serta keandalan data akuntansi.

c) Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman dan fungsi akuntansi. Dengan dilaksanakannya setiap transaksi penjualan tunai oleh berbagai fungsi tersebut akan tercipta adanya pengecekan intern setiap fungsi tersebut oleh fungsi lainnya.

2) Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu :

a) Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai.

b) Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan membubuhkan cap lunas pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut.


(45)

c) Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit.

d) Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai. e) Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas

dokumen sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.

f) Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang diberi wewenang untuk itu.

3) Praktik yang Sehat

a) Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.

b) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.

c) Perhitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern.

3. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah suatu proses, cara, perbuatan mengeluarkan alat pertukaran yang diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat lainnya yang dapat diambil sewaktu – waktu.


(46)

28

Menurut Mulyadi (2016: 425) “Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.”

Sedangkan menurut Yusuf (2001: 174) “Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas terdapat sistem akuntansi pokok yang biasa digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan dana kas kecil.”

a. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas secara Tunai melalui Kas Kecil

Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan uang tunai melalui kas kecil dapat diselenggarakan dengan dua cara yaitu sistem saldo berfluktuasi dan kas tetap. Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas secara tunai melalui kas kecil dengan sistem saldo berfluktuasi dibagi menjadi tiga prosedur yaitu :

1) Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebet akun dana kas kecil.

2) Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit akun dana kas kecil, sehingga setiap saat saldo akun ini berfluktuasi.

3) Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai keperluan, dan dicatat dengan mendebet akun dana kas kecil.

Sedangkan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas melalui kas kecil dengan saldo tetap dilakukan dengan prosedur berikut :


(47)

1) Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat mendebit akun dana kas kecil. Saldo tidak boleh berubah dari yang telah ditetapkan sebelumnya kecuali jika saldo yang ditetapkan telah dinaikkan atau dikurangi.

2) Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal (tidak mengkredit akun dana kas kecil). Bukti – bukti mengenai pengeluaran dana kas kecil dikumpulkan dalam arsip sementara yang diselenggarakan oleh pemegang dana kas kecil.

3) Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil.

Menurut Mulyadi (2016: 446) fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas secara tunai melalui kas kecil, yaitu :

1) Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggungjawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas kecil.

2) Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggungjawab atas :

a) Pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut beban dan persediaan.


(48)

30

c) Pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.

d) Pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil (dalam fluctuating-fund-balance system).

e) Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggungjawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan kesahihan dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.

3) Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil

Fungsi ini bertanggungjawab atas penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang ditunjuk, dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil. 4) Fungsi yang memerlukan pembayaran tunai

5) Fungsi Pemeriksa Intern

Fungsi ini bertanggungjawab atas perhitungan kas kecil secara periodik dan pencocokkan hasil perhitungannya dengan catatan kas. Fungsi ini juga bertanggungjawab atas pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo dana kas kecil yang ada ditangan pemegang dana kas kecil.

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas secara tunai melalui kas kecil adalah : (Mulyadi, 2016: 443)


(49)

Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi kepada fungsi kas sebesar yang tercantum pada dokumen tersebut.

2) Permintaan Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang ke pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen ini berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil. Dokumen ini diarsipkan oleh pemegang dana kas kecil menurut nama pemakai dana kas kecil.

3) Bukti Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti – bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan oleh pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil.

4) Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada bagian utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas kecil.

Adapun catatan akuntansi yang digunakan menurut Mulyadi (2016: 445) dalam sistem akuntansi pengeluaran kas secara tunai melalui kas kecil adalah :


(50)

32

Dalam sistem dana kas kecil, digunakan untuk mencatat pengeluaran kas dalam pembentukan dana kas kecil dan pengisian kembali dana kas kecil. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas adalah bukti kas keluar yang telah dicap “lunas” oleh fungsi kas.

2) Register Cek

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil. 3) Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil

Untuk mencatat pengeluaran dana kas kecil diperlukan jurnal khusus. Jurnal ini berfungsi sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul sebagai akibat pengeluaran dana kas kecil. Jurnal ini hanya digunakan dalam sistem dana kas kecil dengan sistem saldo berfluktuasi.

Menurut Mulyadi (2016: 447) jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pengeluaran kas secara tunai melalui kas kecil adalah : 1) Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil

Bagian utang mencatat pembentukan dana kas kecil di dalam register bukti kas keluar. Bukti kas keluar dilampiri dengan surat keputusan pembentukan dana kas kecil diserahkan oleh bagian utang ke bagian kasa. Berdasarkan bukti kas keluar tersebut, bagian kasa membuat cek atas nama dan memintakan tanda tangan otorisasi atas cek. Cek diserahkan kepada pemegang dana kas kecil dan bukti kas keluar


(51)

diserahkan kepada bagian jurnal setelah dibubuhi cap lunas oleh bagian kasa. Bagian jurnal mencatat pengeluaran kas dalam register cek. 2) Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Pengeluaran Dana Kas

Kecil

Dalam imprest system atau sistem dana tetap, pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam catatan akuntansi. Pemegang dana kas kecil hanya mengarsipkan dokumen permintaan pengeluaran kas kecil menurut huruf abjad nama pemakai dana kas kecil. Jika pengeluaran dana kas kecil telah dipertanggungjawabkan oleh pemakai dana kas kecil, pemegang dana kas kecil mengarsipkan bukti pengeluaran kas kecil yang dilampiri dengan permintaan pengeluaran kas kecil dan dokumen pendukungnya. Dokumen – dokumen ini dikumpulkan untuk dipakai sebagai dasar permintaan pengisian kembali dana kas kecil sebesar jumlah dana yang telah dikeluarkan.

3) Prosedur Pengisian Kembali Dana Kas Kecil

Permintaan pengisian kembali dana kas kecil dilakukan oleh pemegang dana kas kecil dengan menggunakan formulir permintaan pengisian kembali kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti pengeluaran kas kecil dan dokumen pendukungnya diserahkan oleh pemegang dana kas kecil kepada bagian utang. Kemudian bagian utang membuat bukti kas keluar sebesar jumlah rupiah yang dicantumkan dalam permintaan kembali kas kecil. Bukti kas keluar lembar ke-2 diserahkan oleh bagian utang ke bagian kartu beban untuk kepentingan pencatatan rincian biaya


(52)

34

overhead pabrik, beban administrasi umum, dan beban pemasaran dalam kartu beban yang bersangkutan. Bukti kas keluar dilampiri dengan dokumen pendukungnya diserahkan bagian utang ke bagian kasa. Berdasarkan bukti kas keluar tersebut, bagian kasa membuat cek atas nama dan memintakan tandatangan otorisasi atas cek. Cek diserahkan kepada pemegang dana kas kecil dan bukti kas keluar diserahkan kepada bagian jurnal setelah dibubuhi cap lunas oleh bagian kasa. Bagian jurnal mencatat pengeluaran kas dalam register cek.

Bagan alir (flowchart) sistem akuntansi pengeluaran kas secara tunai melalui kas kecil menurut Mulyadi (2016: 447) adalah sebagai berikut :


(53)

SK 3 Mulai Surat Keputusan Membuat Bukti Kas Keluar SK 3 2

BKK 1

Register Bukti Kas Keluar SK 3 1

Dikirim ke bagian kartu persediaan dan kartu biaya untuk diarsipkan

4

1

BKK 1

Mengisi cek dan memintakan tandatangan cek SK 1 BKK 3 Cek

2 3

BKK 1

2

BKK 3 Cek

Menguang kan cek ke

bank Menyimpan uang tunai N 4 SK BKK 1

Register Cek

N

Selesai

Keterangan :

BKK : Bukti Kas Keluar SK : Surat Keputusan Sumber : Mulyadi (2016: 448)

Gambar 2.5

Flowchart Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil

Mencatat nomor cek pd register bukti kas keluar Setelah bagian kasa membubuhkan cap lunas pd BKK dan dokumen pendukung serta mencatat nomor cek BKK


(54)

36

DP

2

PPKK 1 DP

2

DP

2

Pemakai Dana Kas Kecil

Mulai

Membuat permintaan pengeluaran kas kecil

PPKK 1

1

2

BPKK N

Mengeluark an uang dan mengumpul kan bukti pendukung Membuat bukti pengeluaran kas kecil PPKK 1

4

PPKK 2

N

Selesai

Pemegang Dana Kas Kecil

3

1

2

PPKK 1

Menyerahkan uang tunai

kepada peminta

PPKK 1

3

PPKK 1 BPKK Memeriksa pertanggungj awaban pemakaian dana kas kecil 2 BPKK A N 4 Bersama dengan penyerahan uang tunai Diarsipkan sampai dengan saat pengisian kembali kas kecil Dikembalikan kpd pemakai dana kas kecil setelah dibubuhi cap lunas

PPKK : Permintaan pengeluaran kas kecil BPKK : Bukti Pengeluaran kas kecil DP : Dokumen pendukung Sumber : Mulyadi (2016: 449)

Gambar 2.6

Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Pengeluaran Dana Kas Kecil dengan


(55)

DP BPKK 2 DP BPKK 2 Mulai Membuat permintaan pengisian

PP3K 1

1

4

BKK 3 Cek

Menguangkan cek ke bank

Menyimpan uang tunai T T Arsip BPKK dan dokumen pendukungnya 1

PP3K 1

Menguangk an cek ke

bank

DP BPKK

2

PP3K 1

3 2

BKK 1

Register Bukti Kas Keluar 5 DP BPKK 2

PP3K 1

6

3 2

Keterangan :

PP3K : Permintaan Pengisian kembali kas kecil BKK : Bukti Kas Keluar

Sumber : Mulyadi (2016: 453)

Gambar 2.7

Prosedur Permintaan Pengisian Kembali Dana Kas Kecil dengan imprest system dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas


(56)

38

PP3K 2 Bagian Kasa

3

Bagian Jurnal

6

Bagian Kartu Biaya

2

DP

BKK 2

BPKK PP3K 2

3

BKK 1

DP BPKK

2

PP3K 1

Register cek Mengisi cek dan meminta tandatangan atas cek DP BPKK PP3K 2

3

BKK 1

Cek N Kartu Biaya N Selesai

4 5

Setelah bagian kasa

membubuhkan cap lunas pada BKK dan dokumen

pendukungnya serta mencatat nomor cek pada BKK

Gambar 2.8

Prosedur Permintaan Pengisian Kembali Dana Kas Kecil dengan imprest system dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas (lanjutan)


(57)

Unsur pengendalian intern yang terdapat dalam sistem akuntansi pengeluaran kas secara tunai melalui kas kecil adalah sebagai berikut : 1. Organisasi

a. Fungsi penyimpan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.

b. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh bagian kasa sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari fungsi yang lain.

2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

a. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang.

b. Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.

c. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas harus didasarkan pada bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.

3. Praktik yang sehat

a. Saldo kas yang ada ditangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya.

b. Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap “lunas” oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan.


(58)

40

c. Penggunaan rekening koran bank yang merupakan informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksaan intern yang merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas.

d. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan penerima pembayaran.

e. Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil, dilakukan melalui dana kas kecil, yang diselenggarakan dengan

imprest system.

f. Secara periodik diadakan pencocokkan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi.

g. Kas yang ada ditangan dan kas yang ada di perjalanan diasuransikan dari kerugian.

h. Kas diasuransikan (Fidelity Bond Insurance).

i. Kasir dilengkapi dengan alat – alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang ada di tangan. Misalnya mesin register kas, almari besi dan strong room.


(59)

41 A.Deskripsi Penelitian

1. Sejarah berdirinya UD. Sumi Abadi

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 36/M-DAG/PER/9/2007 pasal 1 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan menyatakan bahwa “perusahaan perdagangan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan kegiatan usaha disektor perdagangan yang bersifat tetap, berkelanjutan, didirikan, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.” perusahan atau badan usaha dapat dibedakan menurut skala nya, ada badan usaha dengan skala yang besar dan ada pula yang kecil.

Usaha dagang merupakan badan usaha perseorangan yang masih berskala kecil, didirikan atas nama dan modal pribadi tanpa adanya kerjasama dengan pihak lain. Bentuk badan usaha ini, lahir atas dasar kehendak pemilik yang mempunyai cukup modal untuk berusaha dalam bidang perdagangan demi mendapatkan laba yang besar. Di dalam usaha dagang, pemilik bertindak sebagai orang yang bertanggung jawab penuh atas kemajuan segala aktivitas yang terjadi pada perusahaan.

UD. Sumi Abadi merupakan contoh salah satu badan usaha berbentuk usaha dagang yang ada di Indonesia. UD. Sumi Abadi lahir atau didirikan pada tahun 2007 oleh seorang pengusaha dengan latar belakang lulusan


(60)

42

sarjana teknik industri bernama Khoriful Mujib. Latar belakang didirikannya UD. Sumi Abadi berawal dari pemilik yang dulunya bekerja di sebuah perusahaan elektronik yang ada di Surabaya. Setelah bekerja sebagai pegawai di perusahaan tersebut selama beberapa tahun, kemudian beliau lulus kuliah dan memutuskan untuk keluar dari perusahaan tersebut untuk mencari pekerjaan lain yang sesuai dengan keahliannya. Namun pak Mujib tidak kunjung mendapat pekerjaan yang sesuai sehingga orang tua beliau memberi saran agar pak Mujib mendirikan usaha sendiri di dekat rumahnya. Pada saat itu musim hujan, pak Mujib berpikir untuk membuka usaha produksi dan penjualan alat rumah tangga berupa hanger dan sejenisnya. Akhirnya, usaha beliau tidak sia – sia dan berhasil mendirikan usaha dagang dengan nama UD. Sumi Abadi.

Pak Mujib dibantu oleh istrinya mulai merencanakan dan membangun usaha yang dijalaninya meskipun dengan modal dan karyawan yang masih terbatas. Setelah usaha terus berkembang dari tahun ke tahun, UD. Sumi Abadi mulai meningkatkan jumlah sumber daya yang dibutuhkan perusahaan agar proses kegiatan usaha berjalan sesuai rencana. UD. Sumi Abadi juga telah mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) setempat sebagai kewajiban untuk pembayaran bagi wajib pajak badan usaha setiap tahun dan telah memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) serta Tanda Daftar Perusahaan (TUP) dari pemerintah. Dengan begitu, UD. Sumi Abadi telah memenuhi syarat sebagai salah satu usaha dagang yang disahkan berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku.


(61)

2. Profil UD. Sumi Abadi

Bidang Usaha : Usaha Manufaktur

Jenis Produk/Jasa : Kerajinan Kawat (gantungan pakaian) Alamat Perusahaan : Jalan Perdana no. 353

Desa/Kecamatan : Kwadungan/Ngasem – Kediri Nomor Telepon/HP : +62 856-4800-8912

SIUP (Surat Ijin Usaha) : 24/13-27/PK/I/2009 TDP (Tanda Daftar Perusahaan): 13.28.5.5 209261 Bentuk Badan Hukum : Perseorangan Mulai Berdiri : tahun 2007

3. Visi dan Misi UD. Sumi Abadi

a. Visi

To be leader produsen hanger kawat dan peralatan rumah tangga di Indonesia

b. Misi

1) Menyiapkan karyawan untuk menjadi pribadi yang mandiri, memiliki kreativitas, bertanggung jawab dan berani mengembangkan potensi diri.

2) Memotivasi karyawan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.

4. Kebijakan Mutu UD. Sumi Abadi


(62)

44

Untuk mewujudkan kebijakan mutu tersebut, maka UD. Sumi Abadi senantiasa berupaya keras dan berkomitmen tinggi untuk :

a. Memiliki keunggulan bisnis dengan menciptakan produk yang berkualitas dan inovatif dengan harga yang bersaing.

b. Menjaga pertumbuhan dan pengembangan perusahaan. c. Membangun jaringan distribusi yang luas dan kuat.

5. Tujuan Pendirian UD. Sumi Abadi

a. Memanfaatkan limbah tali kertas dari perusahaan.

b. Turut serta memajukan perekonomian negara dengan mendirikan usaha dagang.

c. Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.

d. Menghasilkan SDM (karyawan) yang mempunyai keterampilan dan kreativitas yang mumpuni dalam dunia kerja.

e. Mendapatkan keuntungan atau laba yang besar.

6. Kegiatan Usaha UD. Sumi Abadi

UD. Sumi Abadi melakukan kegiatan usaha berupa produksi dan penjualan peralatan rumah tangga seperti segala jenis hanger atau gantungan pakaian, hanger dinding, kastok, alat tatakan panci dan lain – lain. Sedangkan untuk memudahkan proses produksinya, UD. Sumi Abadi memperoleh bahan bakunya yaitu kawat yang dibeli dari penjual atau produsen dengan kuantitas sesuai dengan kebutuhan produksi yang diperlukan.


(63)

7. Struktur Organisasi UD. Sumi Abadi

Pemilik

bagian produksi

bagian pemotongan

bagian hanger pun

bagian tatakan

bagian krom

bagian packing

bagian kastok bagian

gudang

bagian akuntansi dan

keuangan

bagian penjualan

Bagian Pengiriman

Gambar 3.1


(64)

46

8. Tugas dan Fungsi masing – masing bagian

a. Jabatan : Pemilik

Bertanggung jawab kepada : -

Tugas : melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan usaha perusahaan yang sedang berlangsung, memberi arahan terhadap karyawan yang melakukan kekeliruan.

b. Jabatan : Bagian Produksi Bertanggung jawab kepada : Pemilik

Di dalam bagian produksi terdapat bagian – bagian yang memproses barang mentah menjadi barang jadi, yaitu :

1) Bagian pemotong

Memotong kawat yang dijadikan beberapa potong dan diserahkan ke bagian hanger pun, bagian kastok dan bagian tatakan.

2) Bagian hanger pun

Membentuk kawat yang diterima dari bagian pemotong untuk dijadikan hanger baju yang kuat, tidak mudah patah dan berkualitas.

3) Bagian tatakan

Membentuk kawat yang diterima dari bagian pemotong untuk dijadikan tatakan panci yang berkualitas.

4) Bagian kastok

Membentuk kawat yang diterima dari bagian pemotong untuk dijadikan gantungan baju yang bermutu tinggi.


(65)

5) Bagian krom

Menerima barang yang sudah jadi dari bagian hanger pun, bagian tatakan dan bagian kastok untuk dilapisi agar tidak mudah berkarat. 6) Bagian packing

Menerima barang yang sudah dilapisi oleh bagian krom yang kemudian diserahkan ke bagian packing untuk dikemas.

c. Jabatan : bagian gudang

Bertanggung jawab kepada : Pemilik

Tugas : bertanggung jawab dalam penyimpanan barang dan menyiapkan barang yang sudah jadi untuk dijual.

d. Jabatan : bagian akuntansi dan keuangan Bertanggung jawab kepada : Pemilik

Tugas : bertanggung jawab atas kegiatan keuangan, melakukan pencatatan transaksi akuntansi yang terjadi, mengatur masalah penyediaan dan penggunaan dana serta menyediakan laporan keuangan perusahaan.

e. Jabatan : bagian penjualan Bertanggung jawab kepada : Pemilik

Tugas : memasarkan barang yang sudah jadi dan siap dijual kepada konsumen, menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai atas transaksi yang terjadi.

f. Jabatan : bagian pengiriman Bertanggung jawab kepada : Pemilik


(66)

48

Tugas : melakukan pengiriman barang jadi yang telah di order sebelumnya ke tempat konsumen, melakukan pembelian serta pengambilan bahan baku yang telah di order oleh bagian produksi kepada produsen bahan baku.


(67)

49 A.Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada UD. Sumi Abadi, hal – hal yang penulis dapatkan antara lain :

1) Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada UD. Sumi Abadi

Sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi sebagian besar berasal dari penjualan tunai barang dagang. Berikut ini dijelaskan mengenai hal – hal yang berkaitan dengan sistem akuntansi penerimaan kas yaitu : a. Fungsi yang terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi adalah sebagai berikut :

1) Bagian Penjualan

Bagian ini bertugas untuk memasarkan produk yang telah jadi dan siap dijual kepada konsumen, menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai atas barang yang dijual dan kemudian diserahkan kepada pembeli.

2) Bagian Gudang

Bagian ini bertanggung jawab atas penyimpanan barang jadi, mempersiapkan barang yang dipesan oleh pembeli dan menyerahkan barang tersebut ke bagian pengiriman.


(68)

50

3) Bagian Pengiriman

Pada bagian ini bertugas untuk membungkus barang dan mengirimkan barang beserta faktur penjualan tunai yang telah dipesan kepada pembeli secara tepat waktu.

4) Bagian Akuntansi dan Keuangan

Bagian ini bertugas untuk menerima kas dari hasil penjualan barang secara tunai, sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas serta pembuatan laporan penerimaan kas.

5) Bagian Pemilik

Bagian ini bertugas untuk mengawasi dan mengontrol jalannya kegiatan usaha organisasi atau perusahaan serta mengotorisasi setiap transaksi penerimaan kas yang terjadi.

b. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi sebagai berikut :

1) Faktur Penjualan Tunai

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai transaksi penjualan tunai yang terjadi dan kemudian tembusan diserahkan kepada pihak pembeli sebagai barang bukti.

2) Bukti Setor Bank

Dokumen ini digunakan sebagai bukti penyetoran kas ke bank dari hasil penjualan tunai dan kegiatan penerimaan kas lainnya pada UD. Sumi Abadi.


(69)

c. Catatan akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi adalah sebagai berikut :

1) Jurnal Penerimaan Kas

Digunakan untuk merekam dan mencatat sesuai dengan tata cara akuntansi berbagai transaksi penerimaan kas yang terjadi khususnya yang berhubungan dengan penjualan tunai.

2) Kartu Gudang

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat dan menyesuaikan berkurangnya jumlah barang yang dijual.

d. Jaringan prosedur sistem akuntansi penerimaan kas

Jaringan prosedur yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi terdiri dari :

1) Prosedur Penjualan Tunai (Over the Counter Sale)

a) Pada prosedur awal, pembeli datang ke perusahaan dan bagian penjualan menerima order sejumlah barang dari pembeli.

b) Bagian penjualan membuat dan mengisi faktur penjualan tunai sebanyak 3 slip atas barang yang diinginkan pembeli kemudian meminta otorisasi kepada bagian pemilik.

c) Bagian pemilik mengambil 1 slip faktur penjualan tunai untuk dijadikan sebagai arsip penjualan bagi UD. Sumi Abadi. Setelah itu, bagian penjualan menerima 2 slip faktur penjualan tunai dimana


(70)

52

satu slip akan diserahkan kepada pembeli untuk dilakukan pembayaran harga barang kepada bagian akuntansi dan keuangan. d) Bagian gudang menerima satu slip faktur penjualan tunai lainnya

yang digunakan sebagai informasi untuk mempersiapkan barang yang di order oleh pembeli dan bagian gudang juga mencatat penyesuaian berkurangnya barang yang dijual pada kartu gudang. e) Bagian akuntansi dan keuangan menerima pembayaran harga

barang dari pembeli berdasarkan slip faktur penjualan tunai dan diberikan cap lunas untuk faktur tersebut kemudian diserahkan kembali kepada pembeli.

f) Setelah itu, bagian gudang menyerahkan slip faktur penjualan tunai yang tersisa beserta barang kepada bagian pengiriman.

g) Bagian pengiriman menyerahkan barang yang di order kepada pembeli. Kemudian slip faktur penjualan tunai yang tersisa diberikan kepada bagian akuntansi dan keuangan.

h) Bagian akuntansi dan keuangan membagi tugas yaitu melakukan pencatatan atas transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai yang terjadi pada hari itu.

i) Bagian akuntansi dan keuangan lainnya melakukan penyetoran kas yang diterima dari transaksi penjualan tunai ke bank untuk sejumlah uang sedangkan sisanya dijadikan sebagai kas ditangan untuk pembayaran gaji para pekerja.


(71)

2) Prosedur Penjualan COD (Cash on Delivery Sale)

a) Dalam prosedur awal, bagian penjualan menerima order barang dari pembeli melalui telepon.

b) Bagian penjualan membuat faktur penjualan barang secara tunai sebanyak 3 slip yang nantinya 1 slip akan diserahkan kepada pembeli sebagai barang bukti dan kemudian meminta otorisasi untuk faktur penjualan tersebut kepada pemilik UD. Sumi Abadi.

c) Pemilik UD. Sumi Abadi meminta 1 slip faktur penjualan tunai lainnya yang akan dijadikan sebagai arsip bagi UD. Sumi Abadi. d) Bagian penjualan memberi informasi tentang adanya penjualan

barang kepada bagian gudang dan bagian pengiriman sekaligus menyerahkan 2 slip faktur penjualan tunai yang tersisa.

e) Bagian gudang melakukan tugasnya yaitu mencatat berkurangnya kuantitas barang yang akan dijual dan mempersiapkan barang yang di inginkan oleh pembeli berdasarkan slip faktur penjualan tunai untuk selanjutnya barang yang telah dipilih siap diberikan kepada bagian pengiriman.

f) Bagian pengiriman melakukan pengemasan barang dengan rapi untuk selanjutnya barang pesanan tersebut di kirim ke tempat pembeli bersamaan dengan penyerahan 2 slip faktur penjualan tunai yang telah dicap lunas.

g) Bagian pengiriman menerima pembayaran harga barang dari pembeli sesuai dengan yang tertera pada slip faktur penjualan


(72)

54

sekaligus meminta tandatangan dari pembeli dan menyerahkan 1 slip faktur penjualan tunai yang telah di cap lunas kepada pembeli sedangkan 1 slip faktur penjualan tunai lainnya diserahkan kepada bagian akuntansi dan keuangan bersamaan dengan uang yang diterima sebagai hasil dari penjualan tunai yang telah dilakukan. h) bagian akuntansi dan keuangan melakukan penyetoran kas yang

diterima dari penjualan tunai ke bank untuk sejumlah uang sedangkan sisanya digunakan sebagai kas ditangan dan untuk pembayaran gaji para pekerja.

i) Bagian akuntansi dan keuangan mencatat ke dalam jurnal penerimaan kas untuk transaksi penerimaan kas yang telah dilakukan dari hasil penjualan barang secara tunai yang nominalnya berdasarkan slip faktur penjualan yang diterima dari bagian pengiriman.

e. Bagan alir atau flowchart yang digunakan

1) Bagan alir atau flowchart yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai (Over the Counter Sale) pada UD. Sumi Abadi adalah sebagai berikut :


(73)

3 2 Mulai

Menerima order barang dari

pembeli yang datang

Mengisi faktur penjualan

tunai

FPT 1

1

1

3 2 FPT 1

Melakukan otorisasi atas FPT

3 2 FPT 1

2

N

Untuk pembeli

Keterangan :

FPT : Faktur Penjualan Tunai

Sumber : data yang diolah

Gambar 4.1

Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan Tunai pada UD. Sumi Abadi


(74)

56

Bagian Akuntansi dan Keuangan

Menerima pembayaran

harga barang dari

pembeli

FPT 1

Memberi cap lunas pada FPT pembeli

FPT lunas 1

Diserahkan untuk pembeli

4

FPT 2

Jurnal Penerimaan Kas Mengisi Bukti Setor Bank 3 2 Bukti 1 Setor Bank

Menyetorkan uang kas ke

bank

Selesai

3 2 Bukti 1 Setor Bank Diserahkan ke bank Bersama uang N Gambar 4.2

Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan Tunai pada UD. Sumi Abadi (lanjutan)

Mencatat ke dalam jurnal penerimaan


(75)

2

FPT 2

Kartu gudang

Menyerahkan barang yang

telah siap

FPT 2 Barang

3

3

FPT 2 Barang

Menyerahkan barang kepada

pembeli

FPT 2 Barang

Untuk pembeli

4

Gambar 4.3

Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan Tunai pada UD. Sumi Abadi (lanjutan)


(76)

58

2) Bagan alir atau flowchart yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan COD (Cash on Delivery Sale) pada UD. Sumi Abadi adalah sebagai berikut :


(77)

3 2

3 2

3 2 Mulai

Menerima order dari pembeli

melalui telepon

Mengisi faktur penjualan

tunai

FPT 1

1

1

FPT 1

Melakukan otorisasi atas FPT

FPT 1

N

Keterangan :

FPT : Faktur Penjualan Tunai Sumber : data yang diolah

2 3

Gambar 4.4

Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan COD pada UD. Sumi Abadi


(78)

60

FPT 1 Barang

FPT 2

Bagian Gudang Bagian Pengiriman

2

FPT 1

Kartu gudang

Menyerahkan barang yang

telah siap

4

3 4

FPT 1 FPT 2

Membungkus barang

Mengirimkan barang ke

tempat pembeli

5

Bersama barang diserahkan

Untuk pembeli

Gambar 4.5

Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan COD pada UD. Sumi Abadi (lanjutan)

Barang

Barang FPT 1


(79)

3 2

3 2

5

FPT 1

Jurnal Penerimaan

Kas

Mengisi Bukti Setor

Bank

Bukti 1 Setor Bank

Menyetorkan kas ke bank

Bukti 1 Setor Bank

Diserahkan ke bank

Bersama uang Selesai

N

Gambar 4.6

Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan COD pada UD. Sumi Abadi (lanjutan)

Mencatat ke dalam jurnal penerimaan


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)