GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA S1 KEPERAWATAN TERHADAP PELAKSANAAN OSCA DI UNIVERSITAS Gambaran Tingkat Kepuasan Mahasiswa S1 Keperawatan Terhadap Pelaksanaan Osca Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(1)

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA S1 KEPERAWATAN TERHADAP PELAKSANAAN OSCA DI UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIYAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata1 pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :

Harti Cahya Hati

J 210.151.042

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA S1

KEPERAWATAN TERHADAP PELAKSANAAN

OSCA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIYAH

Oleh: Harti Cahya Hati

J210151042

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing


(3)

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oranglain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaan dalam pernyataan saya di atas,maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, April 2017 Penulis

HARTI CAHYA HATI J210.151.042


(5)

1

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA S1 KEPERAWATAN TERHADAP PELAKSANAAN OSCA DI UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SURAKARTA Harti Cahya Hati*

Enita Dewi, S.Kep.,Ns.,MN** *Mahasiswa Keperawatan FIK UMS

**Dosen Keperawatan FIK UMS Abstract

Pendahuluan OSCE/OSCA merupakan metode evaluasi yang digunakan untuk menilai kemampuan klinis mahasiswa, baik kemampuan psikomotor, pengetahuan, dan sikap yang dinilai secara bersamaan dalam satu waktu. Dalam pelaksanaan OSCA ada beberapa perangkat yang disediakan sebelum ujian, seperti ruangan atau station, penguji, checklist

penilaian, pasien atau probandus, serta alat dan bahan yang akan digunakan mahasiswa. OSCE/OSCA penting bagi mahasiswa dan memiliki keunggulan bahwa OSCE berdampak positif yaitu salah satunya menjadikan mahasiswa lebih siap sebelum praktik di Rumah Sakit. Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan mengenai tingkat kepuasan mahasiswa S1 keperawatan dalam menjalani ujian OSCA. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mahasiswa semester III keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjumlah 105 responden. Tehknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data adalah kuisioner tentang tingkat kepuasan mahasiswa dalam OSCA. Analisi yang digunakan adalah univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima kategori yang di teliti, pertama kategori kepuasan mahasiswa terhadap fasilitator OSCA distibusi terbesar adalah cukup memuaskan sebanyak 61 (58,1%), kedua kepuasan mahasiswa terhadap sistem penilaian OSCA distribusi terbesar adalah cukup memuaskan sebanyak 46 (43,8%), ketiga kepuasan mahasiwa terhadap diri sendiri dalam proses OSCA distribusi terbesar adalah cukup memuaskan sebanyak 59 (56,2%), keempat kepuasan mahasiswa terhadap fasilitas OSCA distribusi terbesar adalah memuaskan sebanyak 51 (48,5%), dan kelima kepuasan mahasiswa terhadap proses OSCA distribusi terbesar adalah cukup memuaskan sebanyak 71, (67,6%). Simpulan dari penelitian ini kelima kategori yang diteliti distribusi terbanyak adalah cukup memuaskan dari seluruh responden kemudian memuaskan.

Kata kunci: OSCA (objective structured clinical assessment), kepuasan, mahasiswa.

Abstract

Introduction OSCE/OSCA is a method of evaluation used to assess the students‟ clinical skill, either psychomotor skill, knowledge, or attitude which are simultaneously assessed at the same time. In the implementation of OSCA, there are several equipment which are provided before the examination, such as room or station, examiner, assessment checklist, standardized patient, as well as the equipment and materials that will be used by the students. OSCE/OSCA is important for the students and has superiority that OSCE has positive impacts, one of the impacts is making the students more prepared before practicing in the hospital. Purpose this research aims to explain about the students‟ satisfaction level of nursing undergraduate in having the examination of OSCA. The method of research used is a descriptive quantitative research. The sample used in this research is the nursing students of


(6)

2

the 3rd semester of Muhammadiyah University of Surakarta as many as 105 respondents. The technique of sampling used is purposive sampling. The instrument used to obtain the data is questionnaire about the the students‟ satisfaction level in OSCA. The analysis used is univariate. The results of the research revealed that from the five researched categories, in

the first category, the students‟ satisfaction on the facilitator of OSCA, the biggest

distribution is satisfying enough as much as 61 (58.1%); second, the students‟ satisfaction on the assessment system of OSCA, the biggest distribution is satisfying enough as much as 46 (43.8%); third, from the students‟ satisfaction on themselves in the process of OSCA, the biggest distribution is satisfying enough as much as 59 (56.2%), fourth, from the students‟ satisfaction on the facilities of OSCA, the biggest distribution is satisfying enough as much as 51 (48.5%), and fifth, from the students‟ satisfaction on the process of OSCA, the biggest distribution is satisfying enough as much as 71 (67.6%). Conclusion from this research, from the five categories which are researched, the most distribution is satisfying enough from all respondents.

Keywords: OSCA (objective structured clinical assessment), satisfaction, students.

1. PENDAHULUAN

Pelayanan keperawatan yang profesional memerlukan penataan pendidikan keperawatan yaitu pengembangan pendidikan keperawatan profesional dengan landasan kokoh yang berlandaskan pada wawasan keilmuan, orientasi pendidikan serta kerangka konsep pendidikan (Nursalam, 2015). Pernyataan ini sesuai dengan tujuan pendidikan tinggi keperawatan di Indonesia yaitu untuk menghasilkan perawat yang mampu memberikan pelayanan keperawatan profesional untuk pasien (Hannie, 2001).

Masyarakat dalam menghadapi peningkatan mutu pelayanan kesehatan serta perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat di era globalisasi ini, maka setiap institusi pendidikan kesehatan diharuskan untuk dapat menghasilkan lulusan yang profesional dalam keterampilan, sikap, dan perilaku. Menyikapi masalah tersebut maka Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah melalui Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi (MTKP) memberikan kewenangan untuk meningkatkan mutu lulusan tenaga kesehatan melalui standart kewenangan profesi dengan metode OSCA (Objective Structured Clinical Assessment) (MTKP, 2008).

OSCE/OSCA pertama kali diperkenalkan tahun 1975 oleh Ronald Harden dari University of Dendee, Skotlandia. OSCE/OSCA kemudian di adaptasi untuk diterapkan oleh disiplin ilmu kesehatan lainnya termasuk keperawatan pada tahun 2004 di Inggris (Ahmad & Abu Bakar, 2009). Program sarjana keperawatan menggunakan objective srtuctural clinical assessment (OSCA) untuk menilai pengetahuan dan menentukan kompetensi mahasiswa (McWillian & Botwinski, 2012). OSCE/OSCA merupakan metode evaluasi yang digunakan


(7)

3

untuk menilai kemampuan klinis mahasiswa, baik kemampuan psikomotor, pengetahuan, dan sikap yang dinilai secara bersamaan dalam satu waktu dengan kondisi yang dibuat berbeda-beda (Nursalam & Effendi, 2008; McWilliam & Botwinski, 2009; Ahmad & Abu Bakar, 2009). Tujuan utama OSCE adalah untuk mengevaluasi keterampilan dan sikap pada tingkat yang lebih tinggi untuk pembelajaran terintegrasi (Harden, 1975; Gupta et all, 2010; Zayyan, 2011).

Dalam pelaksanaan OSCA ada beberapa perangkat yang harus disediakan sebelum ujian di mulai, seperti ruangan atau station, penguji, checklist penilaian, pasien atau probandus, serta alat dan bahan yang akan digunakan mahasiswa (Wahyuni, 2012). Komponen tersebut sangat penting dan mempengaruhi kepuasan mahasiswa dalam OSCA. Menurut Brannick & Prewett (2011), Kekuatan dan keuntungan dari penilaian OSCE adalah memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan dalam melakukan keterampilan klinis yang spesifik.

OSCE/OSCA penting bagi mahasiswa dan memiliki berbagai keunggulan bahwa OSCE berdampak positif yaitu, memiliki penilaian yang berarti (47,7%), sebagai penilaian yang fair (57,3%), dan menjadikan mahasiswa lebih siap sebelum praktik di Rumah Sakit (47,7%) (Brosnan et all, 2006). Dampak positif OSCE/OSCA bagi mahasiswa yaitu OSCA memiliki dampak positif pada pengetahuan tentang teori-teori yang mendukung keterampilan (97,7%), OSCA memiliki dampak positif pada motivasi untuk menjadi perawat yang sangat baik (97,1%), OSCA memiliki dampak positif pada keterampilan klinis (98,8%) (Maran, 2014).

Menurut hasil penelitian Wahyuni (2012), tentang kepuasan mahasiswa terhadap metode OSCA menunjukkan bahwa (19%) yang menyatakan tidak puas dan sebanyak (1%) yang dalam kategori sangat tidak puas terhadap pelaksanaan ujian dengan metode OSCA. Hal tersebut dikuatkan mengenai bimbingan sebelum OSCA dirasakan kurang oleh mahasiswa, sedangkan (45%) menyatakan cukup puas dan sebanyak (7%) dalam kategori sangat puas, hal ini dikarenakan kemudahan dan kejelasan mendapatkan informasi pelaksanaan ujian metode OSCA serta pelayanan kepada mahasiswa dilakukan dengan cepat dan tepat mendapatkan penilaian cukup memuaskan dari mahasiswa.

Penilitian lain oleh Amiri & Nickbakht (2012) tentang kepuasan mahasiswa, dosen, dan tutor terhadap ujian OSCE, sebagian besar siswa dan pemeriksa lebih suka metode OSCE dibandingkan dengan metode konvensional. Kepuasan tertinggi di kedua kelompok itu terkait dengan peralatan, dan kepuasan terendah terkait dengan waktu yang dialokasikan untuk setiap tes.


(8)

4

Peneliti melakukan studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada lima mahasiswa tentang kepuasan mereka menjalani ujian OSCA di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dua dari mereka mengatakan bahwa mahasiswa merasa waktu yang diberikan belum cukup. Ada beberapa penguji yang memberikan feedback/komentar saat ujian berlangsung membuat mahasiswa gugup dan sulit berkonsentrasi, namun secara keseluruhan dari kelima mahasiswa mengatakan puas terhadap pelaksanaan OSCA.

Tujuan dari penelitian adalah untuk menjelaskan mengenai tingkat kepuasan mahasiswa S1 keperawatan terhadap pelaksanaan OSCA.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau (Furchan, 2007). Populasi penelitian adalah mahasiswa S1 keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang terdiri dari mahasiswa semester tiga dengan jumlah 105 responden.

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 keperawatan semester III Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini menggunakan nonprobability sampling

dengan jenis pengambilan sampel purposive sampling sesuai dengan kriteria. Penelitian ini menggunakan alat ukur kuisioner tingkat kepuasan mahasiswa. Tekhnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa Univariate.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil

a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan usia

12,4

87,6

0 20 40 60 80 100

Laki-laki perempuan


(9)

5

Grafik 1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelami

Berdasarkan hasil penelitian pada grafik 1 di atas diketahui bahwa distribusi terbesar karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan sebanyak 87,6%, kemudian laki-laki sebanyak 12,4%. Hal ini menggambarkan bahwa perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki.

Grafik 2. Karakteristik responden berdasarkan usia

Berdasarkan hasil penelitian pada grafik 2 di atas di ketahui bahwa distribusi terbesar karakteristik responden berdasarkan usia adalah 19 tahun sebanyak 81%. kemudian usia 20 tahun adalah sebanyak (11,4%), dan usia 18 tahun adalah sebanyak (7,6%).

1. Tingkat Kepuasan Mahasiswa

a. Kepuasan Mahasiswa Terhadap Fasilitator OSCA berdasarkan karakteristik

Grafik 3. Tendensi sentral kepuasan mahasiswa terhadap fasilitator OSCA 7,6

81

11,4

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

18 tahun 19 tahun 20 tahun

Persentase (%)

2

4

3,15

0,635

0 1 2 3 4 5

Skor minimal Skor maksimal Mean Standar deviasi


(10)

6

Berdasarkan hasil penelitian pada grafik 3 di atas diketahui bahwa nilai tendensi sentral kepuasan mahasiswa terhadap fasilitator OSCA berdasarkan karakteristik adalah nilai terendah atau skor minimal 2 yang berarti kurang puas, kemudian nilai tertinggi atau skor maksimal adalah 4 yang berarti memuaskan. Dari kelima kategori tentang kepuasan mahasiswa terhadap fasilitator OSCA berdasarkan karakteristik tidak ada responden yang menyatakan tidak puas dan sangat puas terhadap fasilitator OSCA. Nilai rata-rata adalah 3,15 yang menunjukkan bahwa kepuasan mahasiswa terhadap fasilitator OSCA cukup memuaskan, standar deviasi sebanyak 0,635 yang berarti bahwa rentang variasi data adalah kecil/sempit.

Grafik 4. Kepuasan mahasiswa terhadap fasilitator OSCA

Grafik 4 di atas menunjukkan bahwa distribusi terbesar dari kepuasan mahasiswa terhadap fasilitator OSCA berdasarkan karakteristik adalah cukup memuaskan sebanyak (58,1%), hal tersebut menggambarkan bahwa peran fasilitator sangat membantu dalam pelaksanaan ujian OSCA. Kemudian distribusi memuaskan sebanyak (26,1%), dan kurang memuaskan sebanyak (15,3%). Dari 105 jumlah responden tidak ada responden yang menyatakan tidak puas dan sangat puas terhadap fasilitator OSCA.

a. Kepuasan Mahasiswa Terhadap Sistem Penilaian OSCA berdasarkan karakteristik

15,3

58,1

26,1

0 10 20 30 40 50 60 70

Kurang memuaskan Cukup memuaskan Memuaskan


(11)

7

Grafik 5. Kepuasan mahasiswa terhadap sistem penilaian OSCA

Berdasarkan hasil penelitian pada grafik 3 di atas diketahui bahwa nilai tendensi sentral kepuasan mahasiswa terhadap penilaian OSCA berdasarkan karakteristik adalah nilai terendah atau skor minimal adalah 1 yang berarti tidak puas, kemudian nilai tertinggi atau skor maksimal adalah 5 yang berarti sangat memuaskan. Nilai rata-rata adalah 2,84 yang menunjukkan bahwa kepuasan mahasiswa terhadap sistem penilaian OSCA cukup memuaskan, standar deviasi sebanyak 0,776 yang berarti bahwa rentang variasi data adalah besar/lebar.

Grafik 6. Kepuasan mahasiswa terhadap sistem penilaian OSCA

Grafik 6 di atas menunjukkan bahwa distribusi terbesar dari kepuasan mahasiswa terhadap sistem penilaian OSCA berdasarkan karakteristik adalah cukup memuaskan sebanyak 43,8%, hal tersebut menggambarkan bahwa sistem penilaian dalam OSCA sudah baik dan mudah dipahami oleh

1 5 2,84 0,776 0 1 2 3 4 5 6

Skor minimal Skor maksimal Mean Standar deviasi

nilai 5,8 26,7 43,8 15,2 8,6 0 10 20 30 40 50 Tidak memuaskan Kurang memuaskan Cukup memuaskan Memuaskan Sangat memuaskan Presentase (%)


(12)

8

mahasiswa. Kemudian distribusi memuaskan sebanyak 15,2%, dan sangat memuaskan sebanyak 8,6%. Dari 105 jumlah responden terdapat sebanyak 5,8% responden yang menyatakan tidak puas dan sebanyak 26,7% responden mengatakan kurang puas terhadap sistem penilaian OSCA.

b. Kepuasan mahasiswa terhadap diri sendiri dalam proses OSCA berdasarkan karakteristik

Grafik 7. tendensi sentral mahasiswa terhadap diri sendiri dalam proses OSCA Berdasarkan hasil penelitian pada grafik 7 di atas diketahui bahwa nilai tendensi sentral kepuasan mahasiswa terhadap diri sendiri dalam proses OSCA berdasarkan karakteristik adalah nilai terendah atau skor minimal 2 yang berarti kurang puas, kemudian nilai tertinggi atau skor maksimal adalah 5 yang berarti sangat puas. Nilai rata-rata adalah 3,25 yang menunjukkan bahwa kepuasan mahasiswa terhadap diri sendiri dalam proses OSCA berdasarkan karakteristik cukup memuaskan, standar deviasi sebanyak 0,575 yang berarti bahwa rentang variasi data adalah kecil/sempit.

2 5 3,25 0,575 0 1 2 3 4 5 6

Skor minimal Skor maksimal Mean Standar deviasi

nilai 10,6 56,2 32,2 1 0 10 20 30 40 50 60 Kurang memuaskan Cukup memuaskan memuaskan Sangat memuaskan Presentase (%)


(13)

9

Grafik 8. Kepuasan mahasiswa terhadap diri sendiri dalam proses OSCA Grafik 8 di atas menunjukkan bahwa kepuasan mahasiswa terhadap diri sendiri dalam proses OSCA berdasarkan karakteristik adalah distribusi terbesar cukup memuaskan sebanyak 56,2%, hal tersebut menggambarkan bahwa mahasiswa merasa ujian OSCA sangat penting dan memiliki dampak positif terhadap diri mahasiswa itu sendiri. Kemudian distribusi memuaskan sebanyak 32,2%, dan sangat memuaskan sebanyak 1%. Dari 105 jumlah responden tidak ada responden yang mengatakan tidak puas terhadap diri sendiri dalam proses OSCA.

b. Kepuasan mahasiswa terhadap fasilitas OSCA berdasarkan karakteristik.

Grafik 9. Tendensi sentral kepuasan mahasiswa terhadap fasilitas OSCA Berdasarkan hasil penelitian pada grafik 9 di atas diketahui bahwa nilai tendensi sentrak kepuasan mahasiswa terhadap fasilitas OSCA berdasarkan karakteristik adalah nilai terendah atau skor minimal adalah 2 yang berarti kurang puas, kemudian nilai tertinggi atau skor maksimal adalah 5 yang berarti sangat puas. Nilai rata-rata adalah 3,44 yang menunjukkan bahwa kepuasan mahasiswa terhadap fasilitas OSCA berdasarkan karakteristik cukup memuaskan, standar deviasi sebanyak 0,599 yang berarti bahwa rentang variasi data adalah kecil/sempit.

2

5

3,44

0,599

0 1 2 3 4 5 6

Skor minimal Skor maksimal Mean Standar deviasi


(14)

10

Grafik 10. Kepuasan mahasiswa terhadap fasilitas OSCA

Grafik 10 diatas menunjukkan bahwa kepuasan mahasiswa terhadap diri sendiri dalam proses OSCA berdasarkan karakteristik adalah distribusi terbesar yaitu memuaskan sebanyak 48,5%, hal tersebut menggambarkan bahwa mahasiswa puas terhadap fasilitas yang disediakan untuk pelaksanaan ujian OSCA. Kemudian distribusi cukup memuaskan sebanyak 43,9%, dan sangat memuaskan sebanyak 1,9%, serta kurang memuaskan sebanyak 5,7%. Dari 105 jumlah responden tidak ada responden yang mengatakan tidak puas terhadap fasilitas OSCA berdasarkan karakteristik.

c. Kepuasan mahasiswa terhadap proses OSCA berdasarkan karakteristik

Grafik 11. Tendensi sentral kepuasan mahasiswa terhadap proses OSCA Berdasarkan hasil penelitian pada grafik 11 di atas diketahui bahwa nilai tendensi sentral kepuasan mahasiswa terhadap rposes OSCA berdasarkan karakteristik adalah nilai terendah atau skor minimal 2 yang berarti kurang puas, kemudian nilai tertinggi atau skor maksimal adalah 4 yang berarti memuaskan. Dari kelima kategori kepuasan mahasiswa terhadap proses OSCA berdasarkan karakteristik tidak ada responden yang menyatakan tidak puas dan sangat puas. Nilai rata-rata adalah 3,13 yang menunjukkan bahwa

5,7

43,9 48,5

1,9 0 10 20 30 40 50 60 Kurang memuaskan Cukup memuaskan Memuaskan Sangat memuaskan Presentase (%) 2 4 3,13 0,513 0 1 2 3 4 5

Skor minimal Skor maksimal Mean Standar deviasi


(15)

11

kepuasan mahasiswa terhadap fasilitator cukup memuaskan, standar deviasi sebanyak 0,513 yang berarti bahwa rentang variasi data adalah kecil/sempit.

Grafik 12. Kepuasan mahasiswa terhadap proses OSCA

Grafik 12 diatas menunjukkan menunjukkan bahwa distribusi terbesar dari kepuasan mahasiswa terhadap proses OSCA berdasarkan karakteristik adalah cukup memuaskan sebanyak 67,6%, hal tersebut menggambarkan bahwa mahasiswa setuju dengan sistem pelaksanaan OSCA untuk mengevaluasi mahasiswa. Kemudian distribusi memuaskan sebanyak 22%, dan kurang memuaskan sebanyak 10,6%. Dari 105 jumlah responden tidak ada responden yang menyatakan tidak puas dan sangat puas terhadap proses OSCA berdasarkan karakteristik.

3.2 Pembahasan

a. Karakteristik Responden

Karakteristik responden pada penelitian ini adalah data demografi responden yaitu jenis kelamin dan usia, dalam penelitian ini rara-rata responden terbanyak adalah perempuan dibandingkan laki-laki. Usia responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah berusia 19 tahun, kemudian 20 tahun, dan 18 tahun.

b. Kategori Kepuasan Mahasiswa Terhadap Fasilitator

Dari hasil penelitian yang dilakukan sebagian besar responden menyatakan cukup memuaskan, seperti pada pernyataan tentang “fasilitator mempersiapkan alat atau instrumen untuk ujian OSCA dengan baik dan tertata”. Hal tersebut menggambarkan bahwa mahasiswa puas dengan adanya fasilitator yang membantu dalam pelaksanaan ujian OSCA dan peralatan-peralatan yang disediakan pihak

10,6

67,6

22

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Kurang memuaskan Cukup memuaskan Memuaskan


(16)

12

akademik sudah termasuk lengkap sehingga memudahkan mahasiswa dalam pelaksanaan ujian OSCA. McCoy dan Merrick (2001) menjelaskan bahwa keberhasilan ujian OSCA tidak terlepas dari komponen yang mempengaruhinya, di antaranya yaitu mahasiswa, fasilitator, SP/probandus dan dosen sebagai penguji. Namun meskipun demikian masih ada dari responden yang mengatakan kurang memuaskan yaitu pernyataan tentang “fasilitator memberikan pengarahan kepada mahasiswa sebelum memasuki ruang ujian”. Hal tersebut dirasakan mahasiswa karena fasilitator hanya memberikan pengarahan pada awal sebelum ujian berlangsung, mahasiswa yang memberikan pernyataan kurang puas tersebut memiliki pengalaman ujian ulang/remidi ujian OSCA. Ross at all (2005), mengungkapkan bahwa keberhasilan penyelenggaraan OSCE juga tidak terlepas dari peran dan fungsi tenaga pendukung seperti pengelola dan asisten laboratorium, peran mereka sangat penting terutama dalam persiapan ruangan, alat-alat, logistic termasuk konsumsi, dan mendukung pelaksaan OSCE agar berjalan dengan baik.

Hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu laboran Mini Hospital FIK UMS, tugas fasilitator dalam ujian OSCA yaitu mempersiapkan alat, dan sebagai timer, mempersiapkan stase/ ruang ujian dan memberikan pengarahan kepada mahasiswa sebelum memasuki ruang ujian. Maka fasilitator dalam ujian OSCA sangat berperan penting dan fasilitator dalam OSCA sudah menjalankan tugasnya dengan baik.

c. Kepuasan Mahasiswa Terhadap Sistem Penilaian berdasarkan karakteristik Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa sebagian besar responden mengatakan cukup memuaskan, seperti pada pernyataan tentang “Kepuasan anda terhadap penjelasan skenario kasus yang diberikan”. Kasus yang diberikan dalam ujian OSCA sudah jelas dan mudah dipahami oleh mahasiswa terbukti bahwa dari 105 jumlah responden, rata-rata responden menjawab cukup memuaskan terhadap penjelasan skenario kasus yang diberikan. Namun meskipun demikian masih ada dari responden yang mengatakan tidak puas yaitu pernyataan tentang “kepuasan anda terhadap format penilaian yang diujikan dalam ujian OSCA”. Menurut Katrina (2011), checklist berisi daftar materi-materi keterampilan klinis yang harus dilakukan peserta saat ujian OSCE berlangsung. Checlist juga dapat dipakai oleh penguji untuk menilai kemampuan dan pengetahuan peserta pada setiap pos yang dilajanin. Daftar-daftar ini dapat dipakai peserta dalam persiapan untuk menilai


(17)

13

kemampuan untuk melakukan materi keterampilan klinis baik untuk dirinya sendiri maupun untuk menilai orang lain dalam suatu kelompok belajar, sebelum OSCE dilaksanakan.

d. Kepuasan mahasiswa terhadap diri sendiri dalam proses OSCA berdasarkan karakteristik

Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa sebagian besar responden mengatakan cukup memuaskan, seperti pernyataan tentang “Kepuasan anda terhadap diri anda sendiri dalam menjalani ujian OSCA”. Hal tersebut menggambarkan bahwa kepuasan diri yang dirasakan oleh mahasiswa setelah keinginan, harapan, dan kebutuhannya terpenuhi setelah menjalani ujian OSCA. Meskipun demikian masih ada dari mahasiswa yang berada dalam kategori kurang memuaskan yaitu pernyataan tentang “kepuasan anda terhadap persiapan diri anda sendiri sebelum pelaksanaan ujian OSCA”. Pratiwi (2010) beberapa hal yang dilakukan oleh sebagian besar peserta sebelum menghadapi ujian praktikum dengan metode OSCA, seperti istirahat cukup, makan-makanan bergizi dan sarapan pagi sebelum menghadapi ujian. Sedangkan persiapan psikis, faktor kejiwaan atau suasana batin yang menyelimuti diri peserta didik pada saat dilaksanakannya evaluasi seperti suasana gembira, dan murung atau pikiran yang sedang kacau, baik secara langsung atau tidak langsung akan dapat mempengaruhi diri peserta. Kemudian menurut Tavia (2014), kondisi kesehatan yang baik sangat dibutuhkan baik sebelum maupun saat menghadapi OSCE, karena akan mempengaruhi persiapan dan performa saat ujian.

Beberapa mahasiswa telah melakukan berbagai persiapan sebelum menghadapi ujian OSCA, mahasiswa melakukan persiapan baik persiapan fisik maupun psikis. Meskipun demikian tetap saja beberapa mahasiswa mengalami perasaan cemas sebelum menghadapi OSCA, hal ini yang mempengaruhi persiapan psikis mahasiswa.

e. Kepuasan mahasiswa terhadap fasilitas OSCA berdasarkan karakteristik

Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa sebagian besar responden mengatakan memuaskan terhadap fasilitas OSCA, seperti pada pernyataan “Kepuasan anda terhadap laboratorium sebagai penyelenggara secara keseluruhan dalam ujian OSCA”. Standar mutu laboratorium Mini Hospital FIK UMS sudah sesuai dengan Standar mutu laboratorium menurut LP3M 2015 dari komponen sarana dan prasarana, peralatan, manajemen, pendukung layananan praktikum dan


(18)

14

kebersihan, kesehatan dan keselamatan. Sedangkan masih ada dari mahasiswa yang mengatakan kurang memuaskan yaitu pernyataan tentang “kepuasan anda terhadap

ketersediaan alat atau instrumen dalam ujian OSCA”. Alinier (2003), menemukan

bahwa OSCE untuk penilaian formatif mahasiswa keperawatan diaktifkan untuk menjadi akrab dengan prosedur, potongan-potongan peralatan, atau keterampilan yang membantu untuk membangun kepercayaan dan kompetensi. Penelitian lain oleh mahasiswa Mitchell et all (2010) keterbatasan sumber daya dan peralatan yang ada bisa berdampak pada kualitas hasil evaluasi yang pada gilirannya berdampak pada kompetensi yang dicapai.

f. Kepuasan terhadap proses OSCA berdasarkan karakteristik

Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa sebagian responden menyatakan cukup memuaskan, seperti pada pernyataan” Kepuasan anda terhadap sistem pelaksanaan OSCA”. Hal tersebut menggambarkan bahwa mahasiswa merasa ujian OSCA memberikan banyak manfaat dan dampak positif. Brosnan et all (2006), OSCE/OSCA penting bagi mahasiswa dan memiliki berbagai keunggulan bahwa OSCE berdampak positif yaitu, memiliki penilaian yang berarti (47,7%), sebagai penilaian yang fair (57,3%), dan menjadikan mahasiswa lebih siap sebelum praktik di Rumah Sakit (47,7%). Tetapi masih ada dari mahasiswa yang mengatakan kurang memuaskan terutama pernyataan tentang “Kepuasan anda terhadap SP/probandus dalam OSCA menjalankan tugasnya dengan baik”. Menurut Widyandana (2006) penggunaan pasien simulasi adalah salah satu inovasi besar dalam dunia pendidikan keterampilan medis, penggunaan pasien simulasi dapat mendorong mahasiswa untuk dapat berlatih keterampilan medis secara terintergrasi dan sesuai dengan konteks klinik.

Penggunaan SP/probandus dalam ujian sangat penting karena bertujuan untuk melatih mahasiswa menghadapi pasien sessungguhnya meskipun masih ada dari mahasiswa yang mengatakan kurang memuaskan karena mahasiswa merasa bahwa SP/probandus kurang kooperatif dalam ujian, tetapi meskipun demikian kepuasan mahasiswa terhadap proses OSCA rata-rata mahasiswa puas meskipun dalam rentang cukup puas.

4. PENUTUP 4.1 Simpulan


(19)

15

karakteristik demografi mahasiswa Sarjana Keperawatan semester III Universitas Muhammadiyah Surakarta jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. usia responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah berusia 19 tahun, kemudian 20 tahun, dan 18 tahun. Analisa univariat menunjukkan dari 105 jumlah responden bahwa distribusi terbesar adalah cukup memuaskan dan memuaskan.

4.2 Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Institusi pendidikan diharapkan dapat bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi terhadap pelaksanaan OSCA agar mahasiswa lebih termotivasi dalam menjalani ujian OSCA.

2. Mahasiswa Keperawatan

Diharapkan agar mahasiswa lebih aktif lagi terhadap pembelajaran praktek di laboratorium, agar saat pelaksaan OSCA mahasiswa lebih siap sehingga dapat meningkatkan kepuasan mahasiswa terhadap pelaksanaan OSCA.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, C., Ahmad, N., & Abu Bakar, R. (2009). Assessing nursing clinical skills performance using objective structured clinical examination (OSCE) for open distance learning students in Open University Malaysia Paper presented at the ICI9 - International Conference on Information.

Alinier, G. (2003). Nursing students‟ and lecturers‟ perspectives of objective structured clinical examination incorporating stimulation. Nursing Education Today, 23, 419-426. Alma, Bbuchari. 2010. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabet.

Amiri, Marzieh & Nickbakht, Mansoureh. 2012. The Objective Structured Clinical Examination: A Study On Satisfaction Of Students, Faculty Members, And Tutors. Life Science Journal; 9 (4).

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Bartfay, W., Rombough, R., Howse, E., & Leblanc, R. (2004). The OSCE approach in nursing education. Canadian Nurse, 100(3), 19-23.


(20)

16

Bedewy, D. & Gabriel, A. 2013. The Development and Psychometric Assessment of a Scale to Measure The Severity of Examination Anxiety Among Undergraduate University Student. International journal of educational psychology, 2 (1), pp.81-104.

Brannick, M, T., Erol-Korkmaz, H.T., Prewett, M., 2011. A Systematic Review Of The Reliability Of Objective Structured Clinical Examination Scores, Med. Educ. 45, 1181-1189. Doi: 10.1111/j. 1365-2923. 2011. 0407. X .

Brosnan M et all. 2006. Implementing Objective Structured Clinical Skill Evaluation (OSCE) In Nurse Education Programmes In A Centre In Ireland: A Utilisation Focused Evaluation. Nurse Education Today: 26:2, 115-122.

Cazzel, Mary (2011). Qualitative Analisys Of Student Beliefs And Attitudes After An Objective Stuctural Clinical Evaluation: implication for effective domain learning in undergraduate nursing edication. Jurnal Of Nursing Education. Vol 50

Creswell, John W. 2013. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed Edisi Tiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2008. Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi (MTKP)

Emerson, Ralph Waldo. 2009. Experience. Essays. USA: Accessible Systems.

Esswi, A, Badawy, A, S., & Shaliabe, H. 2013. OSCE In Maternity And Community Health Nursing: Saudi Nursing Students Perspective. American Journal Of Research Communication, Vol.1, no.3, 143-162.

Febriyani, K. 2014. Perbedaan Adversity Question Pada Mahasiswa Yang Mengikuti Objective Structural Clinical Examination (OSCE) Berdasarkan Motivasi Berprestasi (skripsi). Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Gadjah Mada.

Fidment, S. 2012. The Objective Structured Clinical Exam (OSCE) A Qualitative Study Exploring The Health Care Students Experience. Students Engagement And Experience Journal, 1 (1). Pp 1-11

Gemiyani, et all. 2014. Hubungan Adversity Quotient (AQ) Dengan Nilai OSCE Pada Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Jom FK Volume 1 No.2 Oktober 2014.


(21)

17

Green, Kathryn & Taylor, Celia. 2013. OSCE Feedback: A Ramdomized Trial Of Effectiveness, Cost-Effectiveness And Students Satisfaction. Creative Education vol 4, no 6A 9-14.

Gupta, et all. 2010. Objective Structured Clinical Examination Revisited. Indian pediatric, 47: 911-920.

Handoko, T Hani. 2009. Manajemen. Cetakan Duapuluh Yogyakarta: Penerbit BPEE.

Hannie, M.H.G. (2001). Penjaminan Kualitas Dalam Keperawatan; Konsep Metode Dan Studi Kasus. Jakarta: EGC.

Harden, R. M. 1988. What is an OSCE?. Med Teacher, 10 (1): 19-12

Hartaji, Damar A. 2012. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah Dengan Jurusan Pilihan Orang Tua. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.

Hidayat, A Aziz, Alimul. 2008. Metodologi Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

HPEQ komponen 2. (2013). Panduan Penyelenggaraan OSCE

Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008

Kementrian Kesehatan R.I. 2014. Profil Kesehatan 2014. Jakarta

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta.

Maran, Di Mark. 2014. Students Perceptions of Practice Assessment In The Skill Laboratory: An Evaluation Study of OSCAs With Immediate Feedback. Jurnal of Nurse Education in Practice. 14, 627-634

Martin, I., Stark, P., & Jolly, B. (2000). Benefiting from clinical experience: The influence of learning style and clinical experience on performance in an undergraduate objective structured clinical examination. Medical Education, 34, 530-534.

Martono M, et all. 2010. Perbedaan Gender Dalam Prestasi Belajar Mahasiswa Unsoed. Purwokerto; Universitas Jendral Soedirman.


(22)

18

McWilliam, et.,all. (2010). Developing a Successful Nursing Objective Structured Clinical Examination. Jurnal of Nuesing Education. Vol.49. no.1

Mcwilliam, PL, botwinski,CA. 2012. Identifying Strenghs And Weaknesess In The Utilization Of Objective Structured Clinical Examination (OSCE) In A Nursing Program . nurs educ.perspect . 33 (1), 35e39

Miller G. 1990. The assessment of clinical skill/ competence/ performance. Academic medicine; 65: 9, 63-67

Mitchell, M. L., Henderson, A., Groves, M., Dalton, M., & Nulty, D. (2010). The objective structured clinical examination (OSCE): Optimising its value in the undergraduate nursing curriculum. Retrieved from http://www98.griffith.edu.au/dspace/bitstream/ 10072/28505/1/56208_1.pdf

Notoatmodjo, s. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nurhidayah, Rieka Endah. 2009. Pendidikan Keperawatan. USU Press

Nursalam & Effendi, Ferry. 2008. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nursalam. 2015. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi 3.

Jakarta: Salemba Medika.

Nurul & Mubarok. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika

Poerwandari, E.k. 2009. Pendekatan Kualittaif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: LPSP3. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Redfern, et all. (2002). Assessing competence to practice in nursing: A review of the literature. Research Papers in Education, 17(1), 51-77.

Riana, Eka 2011. Pengalaman Mahasiswa Mengikuti Evaluasi Praktikum Dengan Metode OSCA Di DIII Kebidanan Stikes „Aisyiah Yogyakarta Tahun 2011

Rusli et,.all . 2000. Panduan Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Angkasa Pura


(23)

19

Santrock, Jhon W. 2002. Life Span Development. Jakarta: Erlangga.

Sarjono, yetty. 2007. Faktor-Faktor Strategik Pelayanan Dosen Dan Dampaknya Terhadap Kepuasan Mahasiswa FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Varidika, Vol 19, No 1.

Saryono & Anggraeni, Mekar Dwi. 2010. Metodologi penelitian kualitatif dalam bidang kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Siswoyo, Dwi. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sopiatin, Popi. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia.

Srinadi, G.A.M & Nilakusumawati, Desak P. 2008. Faktor-Faktor Penentu Kepuasan Mahasiswa Terhadap Pelayanan Fakultas Sebagai Lembaga Pendidikan Universitas Udayana. Cakrawala pendidikan. November, Th XXVII, No 3, hal. 217-231.

Suciati & Prasetya Irawan. 2005. Teori Belajar dan Motivasi. Cetakan Kelima. Jakarta: PAU. PPAI, Universitas Terbuka.

Sugiyono. 2015. Metode penelitian manajemen. Bandung: Alfabeta

Suharmo & Retnoningsih. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Sujarweni, Wiratna. 2014. SPSS Untuk Penelitian. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Suryadi, E. 2008. Pendidikan Di Laboratorium Keterampilan Klinik. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Tomey, Ann Marriner & Martha Raile Alligod. 2006. Nursing Theories And Ther Work. USA: Mosby Elsevier.

Wahyuni & Baharudin. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Wahyuni, sri. 2012. Analisi Kepuasan Mahasiswa Terhadap Metode OSCA Pada Ujian Akhir Semester Di Prodi D III Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Jilid 2, hlm 1-94.


(24)

20

Walsh, M., Bailey, P. H., & Koren, I. (2009). Objective structured clinical evaluation of clinical competence: an integrative review Journal of Advanced Nursing, 65 (8), 1584-1595.

Yanti & Pertiwi. H. W. 2008. Panduan Praktek Menghadapi UAP Metode OSCA . Yogyakarta: Mitra Cendekia

Zayyan, M. 2011. Objective Structured Clinical Examination: The Assessment of Choice.


(1)

15

karakteristik demografi mahasiswa Sarjana Keperawatan semester III Universitas Muhammadiyah Surakarta jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. usia responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah berusia 19 tahun, kemudian 20 tahun, dan 18 tahun. Analisa univariat menunjukkan dari 105 jumlah responden bahwa distribusi terbesar adalah cukup memuaskan dan memuaskan.

4.2 Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Institusi pendidikan diharapkan dapat bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi terhadap pelaksanaan OSCA agar mahasiswa lebih termotivasi dalam menjalani ujian OSCA.

2. Mahasiswa Keperawatan

Diharapkan agar mahasiswa lebih aktif lagi terhadap pembelajaran praktek di laboratorium, agar saat pelaksaan OSCA mahasiswa lebih siap sehingga dapat meningkatkan kepuasan mahasiswa terhadap pelaksanaan OSCA.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, C., Ahmad, N., & Abu Bakar, R. (2009). Assessing nursing clinical skills performance using objective structured clinical examination (OSCE) for open distance

learning students in Open University Malaysia Paper presented at the ICI9 -

International Conference on Information.

Alinier, G. (2003). Nursing students‟ and lecturers‟ perspectives of objective structured clinical examination incorporating stimulation. Nursing Education Today, 23, 419-426. Alma, Bbuchari. 2010. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabet. Amiri, Marzieh & Nickbakht, Mansoureh. 2012. The Objective Structured Clinical

Examination: A Study On Satisfaction Of Students, Faculty Members, And Tutors. Life Science Journal; 9 (4).

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Bartfay, W., Rombough, R., Howse, E., & Leblanc, R. (2004). The OSCE approach in nursing education. Canadian Nurse, 100(3), 19-23.


(2)

16

Bedewy, D. & Gabriel, A. 2013. The Development and Psychometric Assessment of a Scale to Measure The Severity of Examination Anxiety Among Undergraduate University

Student. International journal of educational psychology, 2 (1), pp.81-104.

Brannick, M, T., Erol-Korkmaz, H.T., Prewett, M., 2011. A Systematic Review Of The Reliability Of Objective Structured Clinical Examination Scores, Med. Educ. 45, 1181-1189. Doi: 10.1111/j. 1365-2923. 2011. 0407. X .

Brosnan M et all. 2006. Implementing Objective Structured Clinical Skill Evaluation (OSCE) In Nurse Education Programmes In A Centre In Ireland: A Utilisation Focused Evaluation. Nurse Education Today: 26:2, 115-122.

Cazzel, Mary (2011). Qualitative Analisys Of Student Beliefs And Attitudes After An Objective Stuctural Clinical Evaluation: implication for effective domain learning in undergraduate nursing edication. Jurnal Of Nursing Education. Vol 50

Creswell, John W. 2013. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed

Edisi Tiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2008. Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi (MTKP) Emerson, Ralph Waldo. 2009. Experience. Essays. USA: Accessible Systems.

Esswi, A, Badawy, A, S., & Shaliabe, H. 2013. OSCE In Maternity And Community Health Nursing: Saudi Nursing Students Perspective. American Journal Of Research Communication, Vol.1, no.3, 143-162.

Febriyani, K. 2014. Perbedaan Adversity Question Pada Mahasiswa Yang Mengikuti Objective Structural Clinical Examination (OSCE) Berdasarkan Motivasi Berprestasi (skripsi). Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Gadjah Mada.

Fidment, S. 2012. The Objective Structured Clinical Exam (OSCE) A Qualitative Study Exploring The Health Care Students Experience. Students Engagement And Experience Journal, 1 (1). Pp 1-11

Gemiyani, et all. 2014. Hubungan Adversity Quotient (AQ) Dengan Nilai OSCE Pada Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Jom FK Volume 1 No.2 Oktober 2014.


(3)

17

Green, Kathryn & Taylor, Celia. 2013. OSCE Feedback: A Ramdomized Trial Of Effectiveness, Cost-Effectiveness And Students Satisfaction. Creative Education vol 4, no 6A 9-14.

Gupta, et all. 2010. Objective Structured Clinical Examination Revisited. Indian pediatric, 47: 911-920.

Handoko, T Hani. 2009. Manajemen. Cetakan Duapuluh Yogyakarta: Penerbit BPEE.

Hannie, M.H.G. (2001). Penjaminan Kualitas Dalam Keperawatan; Konsep Metode Dan Studi Kasus. Jakarta: EGC.

Harden, R. M. 1988. What is an OSCE?. Med Teacher, 10 (1): 19-12

Hartaji, Damar A. 2012. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah Dengan Jurusan Pilihan Orang Tua. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.

Hidayat, A Aziz, Alimul. 2008. Metodologi Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

HPEQ komponen 2. (2013). Panduan Penyelenggaraan OSCE Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008

Kementrian Kesehatan R.I. 2014. Profil Kesehatan 2014. Jakarta Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta.

Maran, Di Mark. 2014. Students Perceptions of Practice Assessment In The Skill Laboratory: An Evaluation Study of OSCAs With Immediate Feedback. Jurnal of Nurse Education in Practice. 14, 627-634

Martin, I., Stark, P., & Jolly, B. (2000). Benefiting from clinical experience: The influence of learning style and clinical experience on performance in an undergraduate objective structured clinical examination. Medical Education, 34, 530-534.

Martono M, et all. 2010. Perbedaan Gender Dalam Prestasi Belajar Mahasiswa Unsoed. Purwokerto; Universitas Jendral Soedirman.


(4)

18

McWilliam, et.,all. (2010). Developing a Successful Nursing Objective Structured Clinical Examination. Jurnal of Nuesing Education. Vol.49. no.1

Mcwilliam, PL, botwinski,CA. 2012. Identifying Strenghs And Weaknesess In The Utilization Of Objective Structured Clinical Examination (OSCE) In A Nursing Program . nurs educ.perspect . 33 (1), 35e39

Miller G. 1990. The assessment of clinical skill/ competence/ performance. Academic medicine; 65: 9, 63-67

Mitchell, M. L., Henderson, A., Groves, M., Dalton, M., & Nulty, D. (2010). The objective structured clinical examination (OSCE): Optimising its value in the undergraduate nursing curriculum. Retrieved from http://www98.griffith.edu.au/dspace/bitstream/ 10072/28505/1/56208_1.pdf

Notoatmodjo, s. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nurhidayah, Rieka Endah. 2009. Pendidikan Keperawatan. USU Press

Nursalam & Effendi, Ferry. 2008. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nursalam. 2015. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi 3.

Jakarta: Salemba Medika.

Nurul & Mubarok. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika

Poerwandari, E.k. 2009. Pendekatan Kualittaif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: LPSP3. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Redfern, et all. (2002). Assessing competence to practice in nursing: A review of the literature. Research Papers in Education, 17(1), 51-77.

Riana, Eka 2011. Pengalaman Mahasiswa Mengikuti Evaluasi Praktikum Dengan Metode OSCA Di DIII Kebidanan Stikes „Aisyiah Yogyakarta Tahun 2011

Rusli et,.all . 2000. Panduan Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Angkasa Pura


(5)

19

Santrock, Jhon W. 2002. Life Span Development. Jakarta: Erlangga.

Sarjono, yetty. 2007. Faktor-Faktor Strategik Pelayanan Dosen Dan Dampaknya Terhadap Kepuasan Mahasiswa FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Varidika, Vol 19, No 1.

Saryono & Anggraeni, Mekar Dwi. 2010. Metodologi penelitian kualitatif dalam bidang kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Siswoyo, Dwi. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sopiatin, Popi. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia.

Srinadi, G.A.M & Nilakusumawati, Desak P. 2008. Faktor-Faktor Penentu Kepuasan Mahasiswa Terhadap Pelayanan Fakultas Sebagai Lembaga Pendidikan Universitas Udayana. Cakrawala pendidikan. November, Th XXVII, No 3, hal. 217-231.

Suciati & Prasetya Irawan. 2005. Teori Belajar dan Motivasi. Cetakan Kelima. Jakarta: PAU. PPAI, Universitas Terbuka.

Sugiyono. 2015. Metode penelitian manajemen. Bandung: Alfabeta Suharmo & Retnoningsih. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Sujarweni, Wiratna. 2014. SPSS Untuk Penelitian. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Suryadi, E. 2008. Pendidikan Di Laboratorium Keterampilan Klinik. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Tomey, Ann Marriner & Martha Raile Alligod. 2006. Nursing Theories And Ther Work. USA: Mosby Elsevier.

Wahyuni & Baharudin. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Wahyuni, sri. 2012. Analisi Kepuasan Mahasiswa Terhadap Metode OSCA Pada Ujian Akhir Semester Di Prodi D III Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Jilid 2, hlm 1-94.


(6)

20

Walsh, M., Bailey, P. H., & Koren, I. (2009). Objective structured clinical evaluation of clinical competence: an integrative review Journal of Advanced Nursing, 65 (8), 1584-1595.

Yanti & Pertiwi. H. W. 2008. Panduan Praktek Menghadapi UAP Metode OSCA . Yogyakarta: Mitra Cendekia

Zayyan, M. 2011. Objective Structured Clinical Examination: The Assessment of Choice.


Dokumen yang terkait

PERSEPSI DOSEN KEPERAWATAN TENTANG PELAKSANAAN OSCA DI UNIVERSITAS Persepsi Dosen Keperawatan Tentang Pelaksanaan Osca Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 15

PERSEPSI DOSEN KEPERAWATAN TENTANG PELAKSANAAN OSCA DI UNIVERSITAS Persepsi Dosen Keperawatan Tentang Pelaksanaan Osca Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 5 16

PENDAHULUAN Persepsi Dosen Keperawatan Tentang Pelaksanaan Osca Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 10

DAFTAR PUSTAKA Persepsi Dosen Keperawatan Tentang Pelaksanaan Osca Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 5

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA S1 KEPERAWATAN TERHADAP PELAKSANAAN OSCA DI UNIVERSITAS Gambaran Tingkat Kepuasan Mahasiswa S1 Keperawatan Terhadap Pelaksanaan Osca Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 14

PENDAHULUAN Gambaran Tingkat Kepuasan Mahasiswa S1 Keperawatan Terhadap Pelaksanaan Osca Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 5 8

DAFTAR PUSTAKA Gambaran Tingkat Kepuasan Mahasiswa S1 Keperawatan Terhadap Pelaksanaan Osca Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 5 5

PENILAIAN MAHASISWA KEPERAWATAN TENTANG STANDARDIZED PATIENT DALAM UJIAN OSCA DI UNIVERSITAS Penilaian Mahasiswa Keperawatan Tentang Standardized Patient Dalam Ujian OSCA Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

1 5 12

PENILAIAN MAHASISWA KEPERAWATAN TENTANG STANDARDIZED PATIENT DALAM UJIAN OSCA DI Penilaian Mahasiswa Keperawatan Tentang Standardized Patient Dalam Ujian OSCA Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 14

PENDAHULUAN Persepsi Mahasiswa Keperawatan Dalam Menjalani Osca Komprehensif Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 5 8