3. 4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen laporan keuangan dari perusahaan
manufaktur pada periode tahun 2008-2011 yang tersedia pada situs Bursa Efek Indonesia.
3. 5. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain,
dalam penelitian ini data yang digunakan yaitu data laporan keuangan yang telah dipublikasikan Bursa Efek Indonesia.
3. 6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel terikat dependent variable adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
a. Dividend Payout Ratio merupakan persentase jumlah pembayaran dividen tunai yang diberikan perusahaan berdasarkan laba bersih setelah pajak.
2. Variabel bebas independent variable adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan variabel terikat.
a. Cash position X
1
b. Kebijakan Hutang X
2
c. Firm Size X
3
d. Profitabilitas X
4
e. Pertumbuhan Investasi X
5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3. Defenisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Defenisi Operasional
Indikator Skala
Cash Position Rasio yang mengukur saldo kas akhir tahun yang
dihasilkan dari laba bersih setelah pajak
Rasio
Kebijakan Hutang
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang
ditunjukkan oleh berapa bagian modal sendiri yang
digunakan untuk membayar hutang
Rasio
Firm Size Simbol ukuran perusahaan
yang menjelaskan fleksibilitas dalam
memperoleh modal Rasio
Profitabilitas Rasio untuk mengukur tingkat penghasilan bersih
yang diperoleh dari total aktiva perusahaan
Rasio
Pertumbuhan Investasi
Simbol yang menjelaskan adanya aktivitas investasi
yang dilihat dari adanya perubahan asset tahun ini
dan tahun sebelumnya Rasio
Dividend Payout Ratio
Persentase jumlah pembayaran dividen tunai
yang diberikan perusahaan berdasarkan laba bersih
setelah pajak Rasio
3. 7.
Model Analisis Data Penelitian
Model analisis data yang digunakan dalam hipotesis penelitian ini adalah Model Analisis Regresi Linier Berganda. Model analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel–
variabel independen baik secara bersama–sama maupun secara parsial terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program Software SPSS Statistical Package for Social Science. Adapun persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
3.7.1 Model Regresi Sektor Manufaktur
Adapun model regresi untuk sektor manufaktur adalah sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+b
5
X
5
+d
1
X
6
+d
2
X
7
+d
3
X
8
Dimana :
+e
Y = Dividend Payout Ratio DPR
a = Konstanta
b
1
, b
2,
b
3,
b
4,
b
5,
b
6,
b
7,
b
8
= Koefisien Regresi Variabel X
1
, X
2
, X
3,
X
4,
X
5,
X
6,
X
7,
X X
8 1
X = Cash Position CP
2
X3 = Firm Size FS
= Kebijakan Hutang KH X4
= Profitabilitas P X5
= Pertumbuhan Investasi Inv d
1
d = Subsektor Industri Dasar Kimia Variabel dummy
2
d = Subsektor Aneka Indsutri Variabel dummy
3
e = error
= Subsektor Industri Barang Konsumsi Variabel dummy
Kriteria pengujian hipotesis secara serempak simultan adalah sebagai berikut:
H
0 :
b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
= b
6
= b
7
= b
8
H
1
:
minimal satu dari b
i
≠ 0, Cash Position, Kebijakan Hutang, Firm Size, Profitabilitas, Pertumbuhan Investasi dan Variabel dummy secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. = 0, Cash Position, Kebijakan Hutang, Firm Size,
Profitabilitas, Pertumbuhan Investasi dan Variabel dummy secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Dalam penelitian ini nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan F
tabel
, pada tingkat signifikan yaitu α = 5 . Kriteria penilaian hipotesis pada uji F ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
H diterima jika : F
hitung
≤ F
tabel
H
1
diterima jika : F
hitung
F Kriteria pengujian hipotesis secara parsial individual adalah sebagai berikut :
tabel
H
0 :
b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
= b
6
= b
7
= b
8
H
1
:
b
i
≠ 0, Cash Position, Kebijakan Hutang, Firm Size, Profitabilitas, Pertumbuhan Investasi dan Variabel dummy secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. =0, Cash Position, Kebijakan Hutang, Firm Size,
Profitabilitas, Pertumbuhan Investasi dan Variabel dummy secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Dalam penelitian ini nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
H , pada tingkat signifikan
yaitu sebesar α = 5 . Kriteria penilaian hipotesis pada uji t ini adalah :
diterima jika -t
tabel
≤t
hitung
≤ t H
tabel 1
diterima jika : t
hitung
t
tabel
t
hitung
≤ -t
tabel
3.7.2 Model Regresi Subsektor Industri Dasar Kimia
Adapun model regresi untuk sektor manufaktur adalah sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+b
5
X
5
Dimana :
+ e
Y = Dividend Payout Ratio DPR
a = Konstanta
b
1
, b
2,
b
3,
b
4,
b
5
= Koefisien Regresi Variabel X
1
, X
2
, X
3,
X
4,
X X
5 1
X = Cash Position CP
2
X = Kebijakan Hutang KH
3
X = Firm Size FS
4
X = Profitabilitas P
5
e = error
= Pertumbuhan Investasi Inv
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengujian hipotesis secara serempak simultan adalah sebagai berikut:
H
0 :
b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
H
1
:
minimal satu dari b
i
≠ 0, Cash Position, Kebijakan Hutang, Firm Size, Profitabilitas dan Pertumbuhan Investasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio
pada subsektor industri dasar kimia di Bursa Efek Indonesia. =0, Cash Position, Kebijakan Hutang, Firm Size, Profitabilitas dan
Pertumbuhan Investasi secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada subsektor industri dasar kimia di Bursa Efek Indonesia.
Dalam penelitian ini nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan F
tabel
H , pada tingkat signifikan
yaitu α = 5 . Kriteria penilaian hipotesis pada uji F ini adalah: diterima jika : F
hitung
≤ F
tabel
H
1
diterima jika : F
hitung
F Kriteria pengujian hipotesis secara parsial individual adalah sebagai berikut :
tabel
H
0 :
b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
H
1
:
b
i
≠ 0, Cash Position, Kebijakan Hutang, Firm Size, Profitabilitas dan Pertumbuhan Investasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada subsektor
industri dasar kimia di Bursa Efek Indonesia. = 0, Cash Position, Kebijakan Hutang, Firm Size, Profitabilitas dan
Pertumbuhan Investasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada subsektor industri dasar kimia di Bursa Efek Indonesia.
Dalam penelitian ini nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
H , pada tingkat signifikan
yaitu sebesar α = 5 . Kriteria penilaian hipotesis pada uji t ini adalah :
diterima jika -t
tabel
≤t
hitung
≤ t H
tabel 1
diterima jika : t
hitung
t
tabel
t
hitung
≤ -t
tabel
Universitas Sumatera Utara
3.7.3 Model Regresi Subsektor Aneka Industri
Adapun model regresi untuk sektor manufaktur adalah sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+b
5
X
5
Dimana :
+ e
Y = Dividend Payout Ratio DPR
a = Konstanta
b
1
, b
2,
b
3,
b
4,
b
5
= Koefisien Regresi Variabel X
1
, X
2
, X
3,
X
4,
X X
5 1
X = Cash Position CP
2
X = Kebijakan Hutang KH
3
X = Firm Size FS
4
X = Profitabilitas P
5
e = error
= Pertumbuhan Investasi Inv
Kriteria pengujian hipotesis secara serempak simultan adalah sebagai berikut:
H
0 :
b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
H
1
:
minimal satu dari b
i
≠ 0, Cash Position, Kebijakan Hutang, Firm Size, Profitabilitas dan Pertumbuhan Investasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio
pada subsektor aneka industri di Bursa Efek Indonesia. =0, Cash Position, Kebijakan Hutang, Firm Size, Profitabilitas dan
Pertumbuhan Investasi secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada subsektor aneka industri di Bursa Efek Indonesia.
Dalam penelitian ini nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan F
tabel
H , pada tingkat signifikan
yaitu α = 5 . Kriteria penilaian hipotesis pada uji F ini adalah: diterima jika : F
hitung
≤ F
tabel
H
1
diterima jika : F
hitung
F Kriteria pengujian hipotesis secara parsial individual adalah sebagai berikut :
tabel
Universitas Sumatera Utara
H
0 :
b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
H
1
:
b
i
≠ 0, Cash Position, Kebijakan Hutang, Firm Size, Profitabilitas dan Pertumbuhan Investasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada subsektor
aneka industri di Bursa Efek Indonesia. = 0, Cash Position, Kebijakan Hutang, Firm Size, Profitabilitas dan
Pertumbuhan Investasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada subsektor aneka industri di Bursa Efek Indonesia.
Dalam penelitian ini nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
H , pada tingkat signifikan
yaitu sebesar α = 5 . Kriteria penilaian hipotesis pada uji t ini adalah :
diterima jika -t
tabel
≤t
hitung
≤ t H
tabel 1
diterima jika : t
hitung
t
tabel
t
hitung
≤ -t
tabel
3.7.4 Model Regresi Subsektor Industri Barang Konsumsi
Adapun model regresi untuk sektor manufaktur adalah sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+b
5
X
5
Dimana :
+ e
Y = Dividend Payout Ratio DPR
a = Konstanta
b
1
, b
2,
b
3,
b
4,
b
5
= Koefisien Regresi Variabel X
1
, X
2
, X
3,
X
4,
X X
5 1
X = Cash Position CP
2
X = Kebijakan Hutang KH
3
X = Firm Size FS
4
X = Profitabilitas P
5
e = error
= Pertumbuhan Investasi Inv
Kriteria pengujian hipotesis secara serempak simultan adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
H
0 :
b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
H
1
:
minimal satu dari b
i
≠ 0, Cash Position, Kebijakan Hutang, Firm Size, Profitabilitas dan Pertumbuhan Investasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio
pada subsektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia. =0, Cash Position, Kebijakan Hutang, Firm Size, Profitabilitas dan
Pertumbuhan Investasi secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada subsektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia.
Dalam penelitian ini nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan F
tabel
H , pada tingkat signifikan
yaitu α = 5 . Kriteria penilaian hipotesis pada uji F ini adalah: diterima jika : F
hitung
≤ F
tabel
H
1
diterima jika : F
hitung
F Kriteria pengujian hipotesis secara parsial individual adalah sebagai berikut :
tabel
H
0 :
b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
H
1
:
b
i
≠ 0, Cash Position, Kebijakan Hutang, Firm Size, Profitabilitas dan Pertumbuhan Investasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada subsektor
industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia. = 0, Cash Position, Kebijakan Hutang, Firm Size, Profitabilitas dan
Pertumbuhan Investasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada subsektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia.
Dalam penelitian ini nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
H , pada tingkat signifikan
yaitu sebesar α = 5 . Kriteria penilaian hipotesis pada uji t ini adalah :
diterima jika -t
tabel
≤t
hitung
≤ t H
tabel 1
diterima jika : t
hitung
t
tabel
t
hitung
≤ -t
tabel
Universitas Sumatera Utara
3. 8. Pengujian Asumsi Klasik