Berdasarkan rincian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran persepsi penderita hipertensi terhadap penyakit
hipertensi dan pengobatannya di Rumah Sakit Umum Kabanjahe.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi penderita hipertensi terhadap penyakit hipertensi dan
pengobatannya di Rumah Sakit Umum Kabanjahe.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui persepsi penderita hipertensi terhadap penyakit hipertensi dan pengobatannya di Rumah Sakit Umum Kabanjahe.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengidentifikasi persepsi penderita hipertensi tentang pengertian
penyakit hipertensi
2. Untuk mengidentifikasikan persepsi penderita hipertensi tentang faktor
risiko penyakit hipertensi
3. Untuk mengidentifikasikan persepsi penderita hipertensi tentang
komplikasi penyakit hipertensi
4. Untuk mengidentifikasikan persepsi penderita hipertensi tentang
pentingnya pengobatan farmakologi dan non farmakologi
5. Untuk mengidentifikasikan persepsi penderita hipertensi tentang lama
pengobatan hipertensi
1.4. Manfaat Hasil Penelitian
1. Data dan informasi hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Instansi kesehatan daerah setempat dalam menyusun program untuk
meningkatkan kualitas persepsi penderita hipertensi.
Universitas Sumatera Utara
2. Data dan informasi penelitian ini dapat menjadi manfaat bagi Rumah Sakit Umum Kabanjahe untuk meningkatkan promosi dan kualitas
pelayanan kesehatan bagi pasien dengan penyakit hipertensi. 3. Penelitian ini dapat menjadi tolok ukur bagi pasien hipertensi untuk
mengetahui sejauh mana persepsi mereka terhadap penyakit hipertensi dan pengobatannya.
4. Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti sendiri dalam menambah wawasan tentang metodologi penelitian dan gambaran persepsi penderita hipertensi
terhadap penyakit hipertensi dan pengobatannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hipertensi 2.1.1.
Definisi dan Klasifikasi
Hipertensi sulit untuk didefinisikan karena sering berubah-ubah dan harus disesuaikan dengan kondisi. Pasien hipertensi pada saat istirahat memiliki tekanan
darah diastolik dengan pengukuran berulang tetap konsisten pada atau di atas 90 mmHg 12,0 kPa dapat berisiko tinggi mengalami kesakitan dan kematian akibat
penyakit kardiovaskular. Sebaliknya, penurunan nilai tekanan darah diastolik dibawah 90 mmHg 12,0 kPa dapat mengurangi risiko stroke sekitar 35-40 dan
penyakit jantung koroner sekitar 15-20. Definisi terkini tentang hipertensi adalah tingkat tekanan darah sistolik pada atau di atas 140 mmHg 18,7 kPa, atau
tingkat tekanan darah diastolik pada atau di atas 90 mmHg 12,0 kPa. Namun karena tekanan darah sangat bervariasi, sebelum menetapkan pasien mengalami
hipertensi dan memutuskan untuk memulai pengobatan, perlu untuk memastikan peningkatan tekanan darah dengan pengukuran berulang-ulang selama beberapa
minggu. Setiap nilai pengukuran di kisaran hipertensi ringan atau borderline ditemukan, kepastian pengukuran harus diperpanjang selama 3-6 bulan. Periode
observasi yang singkat diperlukan pada pasien dengan peningkatan tekanan darah yang lebih tinggi atau pasien dengan komplikasi Brunner Suddarth, 2001; dan
Kaplan, 2006. Hipertensi sering disebut sebagai “the silent killer” karena individu yang
mengalami hipertensi sering tidak menampakkan gejala. Ketika penyakit ini diderita, tekanan darah pasien harus dipantau dengan interval teratur karena
hipertensi merupakan kondisi seumur hidup Brunner Suddarth, 2001. Tekanan sistolik dan diastolik bervariasi pada tingkat individu. Namun
disepakati bahwa hasil pengukuran tekanan darah yang sama atau lebih besar dari 14090 mmHg adalah hipertensi JNC VII,2003 dan WHO-ISH 1999. Hipertensi
menurut JNC VII dapat dilihat dari tabel 2.1.
Universitas Sumatera Utara