penyebaran memiliki garis normal maka dapat dikatakan data berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamataan ke pengamatan yang lain tetap, atau disebut homoskedastisitas Ghozali, 2005 :105. Model regresi yang baik
adalah yang homoskedastisitas, tidak heteroskedastisitas Ghozali, 2005 :105.
c. Uji Multikolinearitas
Uji ini dimaksudkan untuk mendeteksi gejala korelasi antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain. Uji
Multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF Variance Inflation Factors dan nilai tolerance. Jika VIF 10 dan
nilai tolerance 0,10 maka tidak terjadi gejala Multikolinieritas Ghozali,2005:92.
3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisa data dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + ε
Dimana : Y = Independensi auditor
a = konstanta b1 = koefisien regresi X1
b2 = koefisien regresi X2 b3 = koefisien regresi X3
b4 = koefisien regresi X4 X
1
= Pengalaman Audit X
2
= Tingkat Stress X
3
= Pengetahuan X
4
= imbalan dan sanksi
e : Error Toleransi kesalahan α yang ditetapkan sebesar 5 dengan signifikasi
sebesar 95. Menurut Ghozali 2005: 160 untuk melihat pengaruh variabel
intervening tersebut digunakan metode analisis jalur .
mengestimasi hubungan kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya. Analisis jalur tidak dapat menentukan hubungan
sebab akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai subsitusi untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Analisis jalur menentukan pola
hubungan antara tiga atau lebih variabel. Adapun koefesien jalur diperoleh dari hasil uji t dengan melihat nilai
Ghozali, 2005 : 161. Koefesien
disimbolkan dengan .
3.6.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik parametrik. Oleh karena itu, setiap data konstruk variabel harus terlebih
dahulu diuji normalitasnya. Statistik parametrik menurut Ghozali Ikhsan 2006 merupakan uji yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat
tertentu tentang parameter populasi yang merupakan sumber sampel penelitiannya. Syarat-syarat itu biasanya tidak diuji dan dianggap sudah
dipenuhi. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan α 0,05 atau 5 untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
diterima atau ditolak dengan cara menguji nilai F. Apabila nilai F positif berarti hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan pengalaman audit, tingkat
stress kerja, pengetahuan, dan reward and punishment imbalan dan sanksi secara simultan berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Untuk
menguji masing-masing variabel independen secara terpisah terhadap kualitas hasil pemeriksaan dilakukan dengan menguji nilai t dengan uji dua
sisi pada tingkat signifikansi α 0,05 atau 5. Kriteria pengujian yang digunakan adalah menerima hipotesis jika nilai t hasil perhitungan adalah
positif signifikan.
3.7. Jadwal Penelitian