dilakukan dengan cara direct selling, telephone selling, mail order atau door to door. Sedangkan kegiatan publisitas digunakan untuk membentuk pengaruh secara tidak
langsung kepada konsumen sehingga konsumen tertarik dengan produk yang dipasarkan, misalnya dengan mengikuti pameran, menyiarkan berita di surat kabar
radio dan televisi. Dalam menetapkan kebijakan promosi, perusahaan sebaiknya mempertimbangkan waktu yang tepat dalam penyampaian, menetapkan anggaran
promosi, memilih media yang tepat dan mampu menetapkan tujuan komunikasi, sehingga dengan kegiatan promosi mampu meningkatkan pertumbuhan penjualan
produk. Strategi pemasaran di bidang promosi sering dikenal dengan istilah promotional mix.
Menurut Usman dkk 2010. Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu iklan advertising, Personal Selling dan Publisitas. Kegiatan promosi
yang paling efektif adalah melalui iklan, karena dapat menjangkau semua kalangan dan lintas sektoral, walaupun biaya yang dikeluarkan lebih mahal 21 dari total
biaya operasional, karena efektifitas komunikasi yang disampaikan lebih baik dan menarik.
4. Place Saluran Distribusi
Saluran distribusi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produk dapat dengan mudah diperoleh oleh konsumen. Produk yang sudah
dikemas dengan baik, harus diikuti dengan sistem distribusi yang baik, agar produk tersebut benar-benar dapat dirasakan oleh konsumen memiliki keunggulan dibanding
produk sejenis dari perusahaan pesaing.
C. Faktor Internal dan Eksternal
1. Faktor Internal
Faktor internal dikelompokkan menjadi faktor yang memberikan kekuatan dan yang memberikan kelemahan. Kekuatan dan kelemahan internal merupakan segala
kegiatan dalam kendali organisasi yang bisa dilakukan dengan selang sangat baik atau buruk David, 2006. Kekuatan menurut Pearce dan Robinson 1997 adalah
keunggulan sumber daya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin ditangani oleh
perusahaan. Sedangkan kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan.
David 2006 menyebutkan ada beberapa faktor internal perusahaan yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan, antara lain :
a. Manajemen
Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penunjukan staf dan pengendalian. Perencanaan
terdiri dari semua aktifitas manajerial yang berkaitan dengan persiapan menghadapi masa depan. Pengorganisasian berkaitan dengan semua kualitas
manajerial yang menghasilkan struktur tugas dan hubungan wewenang. Fungsi pengorganisasian berkaitan dengan desain organisasi, spesialisasi pekerjaan dan
analisis pekerjaan. Fungsi pemotivasian berkaitan erat dengan kepemimpinan, komunikasi, kerjasama, delegasi wewenang, kepuasan pekerjaan, pemenuhan
kebutuhan, perubahan organisasi, moral karyawan dan moral manajerial. Penunjukan staf berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya yaitu administrasi
gaji dan upah, tunjangan karyawan, wawancara penerimaan, pelatihan dan pengembangan manajemen. Pengendalian terdiri dari semua aktivitas manajerial
yang diarahkan untuk memastikan hasil konsisten dengan yang direncanakan. b.
Pemasaran Pemasaran merupakan proses menetapkan, mangantisipasi, menciptkana dan
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk dan jasa. Keputusan mendasar yang harus dibuat untuk menentukan pemasaran yang tepat adalah
keputusan dalam bauran pemasaran seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaannya.
c. Sumber Daya Manusia
Masalah SDM sering menjadi faktor utama dalam sebuah perusahaan. Kegiatan mengelola orang-orang yang merupakan unsur dasar organisasi seringkali
menjadi masalah bagi perusahaan. Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumberdaya manusia.
d. Produksi dan operasi
Produksi terdiri dari semua aktivitas yang mengubah masukan menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi terdiri dari lima fungsi atau bidang keputusan
yaitu proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu proses menyangkut desain dari sistem produksi fisik. Kapasitas menyangkut penetapan tingkat luaran
maksimal untuk organisasi. Persediaan mencakup mengelola banyaknya bahan baku, barang setangah jadi dan barang jadi. Tenaga kerja berkenaan dengan
mengelola tenaga kerja terampil, tidak terampil dan manajerial. Mutu bertujuan untuk memastikan bahwa barang dan jasa yang bermutu tinggi yang dihasilkan.
Keputusan spesifik termasuk kendali mutu, mengambil contoh, pengujian, pemastian mutu dan kendali biaya. Kekuatan dan kelemahan dalam lima fungsi
produksi dapat berarti sukses dan gagalnya suatu usaha. e.
Keuangan Kondisi keuangan sering dianggap ukuran tunggal terbaik dari posisi bersaing
usaha kecil dan daya tarik keseluruhan bagi investor. Menetapkan kekuatan keuangan usaha kecil dan kelemahan amat penting untuk memutuskan alternatif
strategi secara efektif.
2. Faktor Eksternal
Faktor strategi eksternal yang dimiliki organisasi meliputi peluang dan ancaman. Peluang dan ancaman eksternal merujuk pada peristiwa dan tren ekonomi, sosial,
budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintahan, teknologi dan persaingan yang dapat menguntungkan atau merugikan suatu organisasi secara berarti
di masa depan, sebagian besar di luar kendali suatu organisasi David, 2006. Ada beberapa faktor eksternal dalam perusahaan yang mempengaruhi
positioning perusahaan antara lain David, 2006 : a.
Ekonomi Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi suatu usaha
beroperasi. Faktor ekonomi mempunyai daya tarik langsung pada daya tarik potensial dari berbagai strategi. Faktor ekonomi yang harus dipertimbangkan
dalam pengembangan usaha adalah pola konsumsi, laju inflasi, ketersediaan kredit, tingkat pajak, tren pertumbuhan ekonomi.
b. Kebijakan Pemerintah dan Politik
Kebijakan pemerintah dan politik dapat memberikan ancaman dan peluang bagi dunia usaha. Kebijakan pemerintah dapat berupa undang-undang baik di tingkat
pusat, propinsi maupun kabupaten yang menentukan beroperasinya suatu perusahaan. Kebijakan perusahaan merupakan pertimbangan penting bagi
pemimpin perusahaan dalam menentukan strategi pengembangan perusahaan. c.
Teknologi Teknologi ini digunakan untuk menghindari keusangan dan mendorong inovasi.
Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus
dipertimbangkan dalam merumuskan strategi. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, menghasilkan perkembangan produk baru yang lebih
baik, menciptakan rangkaian produksi yang lebih pendek. d.
Pesaing Persaingan diantara perusahaan yang bersaing biasanya paling berpengaruh di
antara kekuatan. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil sejauh strategi itu menyediakan keunggulan bersaing atas strategi yang
dijalankan perusahaan pesaing. Persaingan ini terjadi karena satu atau lebih pesaing melihat peluang untuk memperbaiki posisi. Intensitas persaingan
cenderung meningkat kalau jumlah pesaing bertambah karena perusahaan yang bersaing menjadi setera dalam ukuran dan kemampuan.
e. Ancaman pendatang baru
Ancaman pendatang baru ke dalam suatu industri membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar dan sumberdaya yang cukup besar.
Besarnya ancaman masuk pendatang baru ini tergantung pada hambatan masuk yang ada dan reaksi dari peserta persaingan yang sudah ada. Sumber utama
hambatan masuk industri diantaranya skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, biaya beralih, pemasok, akses saluran distribusi.
f. Kekuatan tawar menawar konsumen
Konsumen selalu menginginkan kualitas produk yang tinggi, pelayanan yang baik dan harga yang murah. Konsumen yang kuat sering dapat negosiasi harga
jual dengan memaksa harga turun, melakukan tawar menawar untuk mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik.
g. Kekuatan tawar menawar pemasok
Hal ini mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri terutama kalau jumlah pemasok sedikit, pemasok tidak menghadapi produk pengganti lain untuk
dijual ke industri. h.
Ancaman produk substitusi Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu akan bersaing
pula dengan produk substitusi. Produk substitusi ini akan menjadi ancaman apabila mutunya sama bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri dan
dihasilkan oleh industri yang menikmati laba tinggi.
D. Matriks SWOT