3.3 Pencetakan
Adonan diekstruksi dengan menggunakan multifunctional noodle machine. Untaian mi yang keluar dari ekstruder dikukus pada suhu ± 95
C selama tiga kali pengukusan. Pengukusan pertama dilakukan selama 1 menit.
Untaian mi kemudian dikeluarkan dan dibalik. Untaian mi yang telah dibalik kemudian di kukus lagi selama 1 menit. Setelah itu untaian mi dicetak dan di
kukus kembali selama 1 menit. Selanjutnya untaian mi dikeringkan di dalam oven udara pada suhu 60-70
C selama 1 jam. Diagram alir dalam pembuatan mi glosor instan substitusi tepung labu kuning disajikan pada Gambar 6.
Gambar 6 Diagram alir pencetakan mi glosor instan.
4. Analisis Karakteristik Sensori, Tingkat Kesukaan dan Persen Penerimaan Produk
Karakteristik sensori, tingkat kesukaan dan persen penerimaan produk diketahui dengan menggunakan uji organoleptik. Uji organoleptik produk
meliputi parameter rasa, warna, aroma dan tekstur. Uji organoleptik terhadap produk terdiri atas uji mutu hedonik dan uji hedonik. Uji mutu hedonik
merupakan uji yang dipergunakan untuk mengetahui karakteristik sensori produk menurut panelis. Pengukuran skala mutu hedonik dilakukan dengan
menggunakan skala garis dari mulai bernilai satu amat sangat lemah sampai sembilan amat sangat kuat. Sementara itu uji hedonik dipergunakan untuk
mengetahui tingkat kesukaan dan persen penerimaan panelis terhadap produk. Skala yang digunakan dalam uji hedonik dimulai dari satu amat sangat tidak
dimasukkan ke ekstruder untaian mi
dimasukkan ke ekstruder
dikukus 3 menit dioven; 60
C; 1 jam mi glosor instan
adonan
suka sampai sembilan amat sangat suka. Panelis yang dilibatkan dalam uji organoleptik ini sebanyak 30 orang yang merupakan mahasiswa yang sudah
cukup sering dilibatkan dalam uji organoleptik berbagai produk penelitian mahasiswa.
5. Analisis Karakteristik Kimia Produk
Analisis karakteristik kimia produk terdiri atas analisis proksimat dan analisis kadar beta karoten. Analisis proksimat digunakan untuk mengetahui
kandungan zat gizi makro produk seperti air, abu, protein, lemak dan karbohidrat. Kadar air dan abu produk ditentukan secara gravimetri. Kadar
lemak produk ditentukan dengan menggunakan metode soxhletasi. Metode mikro-kjedahl digunakan untuk mengetahui kandungan protein pada produk.
Sementara itu kandungan karbohidrat produk ditentukan secara by-difference, yaitu dengan mengurangi 100 dengan air + abu + lemak + protein.
Kadar beta karoten pada produk dihitung dengan menggunakan metode HPLC.
6. Analisis Karakteristik Fisik Produk