ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI KARYAWAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSER0) PABRIK GULA “DJOMBANG BARU”
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
i
ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI KARYAWAN
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSER0)
PABRIK GULA
“DJOMBANG
BARU”
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh
Rizky Nikita Yulia P 201010160311397
(2)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
ii
ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI KARYAWAN
PT.PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSER0)
PABRIK GULA
“DJOMBANG
BARU”
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh
Rizky Nikita Yulia P 201010160311397
(3)
(4)
(5)
(6)
No. Perubahan-Perubahan yang Harus Dilakukan Halaman Keterangan DAFTAR PERUBAHAN DRAF
Nama Mahaslswa Rlzky Nikita Yulla Paramudita NIM 201010160311397
UNIVERSITAS MUHAMMADIY AH MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
(7)
(8)
(9)
(10)
x
Surat Pernyataan
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Rizky Nikita Yulia Paramudita NIM : 201010160311397
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang
Dengan ini menyatakan yang sebenar-benarnya bahwa:
1. Tugas Akhir dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula “Djombang Baru” ” adalah hasil karya saya, dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademi di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, baik sebagaian maupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam tugas akhir ini dapat dibuktikan unsur-unsur PLAGIAT saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN. Serta diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSKLUSIF.
Demikian pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.
(11)
i
ABSTRAK
Judul:“Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula “Djombang Baru”. (Rizky Nikita, Dra. Erna Retna R,M.M, Drs. M Jihadi. M.Si)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan Koperasi Karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula “Djombang Baru”. Alat analisis yang digunakan ini adalah dengan menggunakan metode Time series yang memperhitungkan antara rasio tahun sekarang ketahun berikutnya selama 3 (tiga) tahun. Selanjutnya digunakan perbandingan dengan
peraturan menteri koperasi dan usaha kecil menengah
No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 yang terdiri dari 7 aspek penilaian yaitu aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian dan pertumbuhan serta jati diri koperasi.
Kinerja dianalisis selama 3 (tiga) tahun dari 2010 sampai dengan 2012. Berdasarkan dari 7 (tujuh) aspek penilaian hasil analisis kinerja Koperasi Karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula “Djombang Baru” pada tahun 2010 sampai 2012 di peroleh predikat cukup sehat. Hal ini terjadi karena diperoleh skor pada tahun 2010 sebesar 61,55%, tahun 2011 sebesar 67,75% dan tahun 2012 sebesar 69,85%. Ketiga skor tersebut berada pada standar skor yang telah diterapkan oleh Menteri koperasi yang ada pada rentang 60≤ x≤80.
(12)
ii ABSTRACT
Title:“An Analysis Financial of The Employees Cooperative’s Performance
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Sugar Company “Djombang Baru”.
(Rizky Nikita, Dra. Erna Retna R,M.M, Drs. M Jihadi. M.Si)
This research aims at knowing the performance of Employees
Cooperative PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Sugar Company “Djombang
Baru”. Time Series Method is used as the instrument in this research which
calculates the current ratio until the following 3 (three) years. 7 (seven) aspects of evaluation from the Decree of The Ministry of Cooperative and SMEs No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 which are stock, productive activa quality, management, efficiency, liquidity, independency, and growth are then used as the comparison.
It analyzes three years performance of the cooperative from 2010 to 2012. Based on the seven evaluation aspects, it shows that the performance of
Employees’ Cooperation during 2010 until 2012 is good enough. Those are
proven from the score which shows that it gets 61,55% in 2010, 67,75% in 2011,
and 69,85% in 2012. Those three scores are in the range of 60≤ x≤80 based on
the scoring standard of the Ministry of Cooperative and SMEs. Keywords: Performance, Decree of MENKOP, KSP Cooperative.
(13)
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tentang “Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula “Djombang Baru”. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui kinerja keuangan dan prospek koperasi di masa yang akan datang dan juga digunakan untuk mempertimbangkan pengambilan keputusan.
Atas berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan untuk memberikan segala yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini, perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti kegiatan perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Marsudi, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang atas kebijakan dalam penyusunan mata kuliah sesuai konsentrasi penjurusan.
3. Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M.AFP dan Drs.M. Jihadi, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan penuh kesabaran memberikan pengarahan, saran serta dukungan hingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.
4. Dra. Titiek Ambarwati, M.M, selaku dosen wali yang telah membimbing dan memberikan banyak masukan kepada penulis selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Ibu Irmingard Margareth, SH, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian guna mendapatkan informasi hingga terselesaikan skripsi ini.
6. Ayah dan Ibuku, bapak Edy Sunaryo dan Ibu Heny Herawati serta adik- adikku Riko Randika dan Rinda Yunia K. yang selalu memberikan doa,
(14)
4
dukungan, fasilitas, serta kasih sayang yang luar biasa hingga terselesaikan skripsi ini.
7. Teman-teman Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang yang bersedia memberikan semangat untuk menunjang penyelesaian skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat terbaikku Lidya, Gretti, Rully, Ninik terima kasih atas semangat yang kalian berikan selama menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman kost Jl.Tlogomas 15 C, No.04 yang memberikan semangat dan bersedia menemani dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya secara optimal untuk menyelesaikan penelitian ini, namun kritik dan saran senantiasa penulis harapkan dalam rangka penyempurnaan hasil penelitian ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi mahasiswa, pemerhati masalah pembelajaran dan penulis lain.
Malang, Juli 2014 Penulis,
(15)
5
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Batasan Penelitian ... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
1. Tujuan Penelitian ... 7
2. Manfaat Penelitian... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 8
B. Tinjauan Teori... 9
1. Kinerja ... 9
2. Kinerja Keuangan ... 10
3. Analisis Laporan Keuangan Koperasi ... 12
4. Tolak Ukur Keberhasilan Koperasi ... 15
C. Kerangka Pikir ... 17
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian ... 19
(16)
6
D. Teknik Pengumpulan Data ... 20
E. Definisi Operasional Variabel ... 20
F. Teknik Analisis Data ... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ... 32
1. Sejarah Pabrik Gula ”DjombangBaru” ... 32
2. Koperasi Karyawan Pabrik Gula ”DjombangBaru” ... 35
B. Analisis Data ... 42
1. Hasil Analisis Rasio Berdasarkan Peraturan MENKOP Tahun 2009 ... 42
2. Hasil Perhitungan Skor Keselurahan Dengan Metode Time Serries ... 64
C. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 66
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 70
B. Saran ... 70
DAFAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
(17)
vii
Tabel 1.1 Perkembangan jumlah koperasi, jumlah anggota, dan
Halaman
Volume usaha di Indonesia tahun 2010-2012 ... 2
Tabel 1.2 Laporan RAT Koperasi karyawan PG “DjombangBaru” Tutup buku 2010-2012... ... 4
Tabel 3.1 Penetapan Predikat Tinggkat Kesehatan Koperasi ... 31
Tabel 4.1 Jumlah anggota koperasi karyawan PG “DjombangBaru” Tahun 2010-2012. ... 41
Tabel 4.2 Modal Awal Koperasi karyawan PG “DjombangBaru” ... 42
Tabel 4.3 Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset (RMSTA) ... 43
Tabel 4.4 Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan Berisiko ... 44
Tabel 4.5 Rasio Kecukupan Modal Sendiri (RKMS) ... 45
Tabel 4.6 Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan (RVPA) ... 46
Tabel 4.7 Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman Diberikan ... 47
Tabel 4.8 Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah ... 48
Tabel 4.9 Rasio Pinjaman Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan ... 49
Tabel 4.10 Rasio-rasio Aspek Manajemen ... 50
Tabel 4.11 Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto ... 53
Tabel 4.12 Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor (RBUSHUK) ... 54
Tabel 4.13 Rasio Efisiensi Pelayanan (REP) ... 55
Tabel 4.14 Rasio Kas ... 56
Tabel 4.15 Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima ... 57
Tabel 4.16 Rasio rentabilitas Aset (RRA) ... 58
Tabel 4.17 Rasio Rentabilitas Modal Sendiri (RRMS) ... 59
Tabel 4.18 Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan (RKOP) ... 60
(18)
8
Tabel 4.20 Rasio Promosi Ekonomi Anggota... 62 Tabel 4.21 Perhitungan Time Series Koperasi Karyawan
PG.. “DjombangBaru” ... 64 Tabel 4.22 Skor keseluruhan penilaian Kinerja Koperasi
Karyawan PG “DjombangBaru”... 65 Tabel 4.23 Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi Karyawan
(19)
9
Halaman Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian ... 18 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Koperasi Karyawan PG.. “Djombang Baru 37
(20)
1
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Perhitungan Rasio Koperasi Karyawan PG “DjombangBaru” Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Aspek Manajemen
Lampiran 3 Laporan Keuangan Koperasi Karyawan PG “Djombang Baru”2010-2012.
Lampiran 4 Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
(21)
1
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharsimi. 2002. Prosedur Penilaian Study Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE .Universitas Gajah Mada Yogyakarta
Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil 1997/1998. Ukuran Keberhasilan Koperasi.
Indarti, 2012. Penilaian Kinerja Koperasi Serba Usaha Karyawan Pemerintah Kota Semarang tahun 2011. Semarang: Sekolah tinggi ilmu ekonomi widya manggala.
Ikatan Akuntan Indosesia. (2001) Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Peersada Maria, Aike. 2009. Evaluasi Kinerja Koperasi Argo Niaga Indonesia
(KANINDO) Kab. Malang. Malang: Unifersitas Muhammadiyah
Malang.
Martono dan Harjito. 2002. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Ekonosia. Yogyakarta.
Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty. Yogyakarta.
Peraturan Menteri Negara koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor:14/PER/M.KUKM/XII/2009.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. BPFE: Yogyakarta.
Supranto, J. 1997. Metode Riset. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Syahrul dan Muhammad Afdi Nijar. 2004. Kamus Akuntansi. Cetakan Kedua. Jakarta: Citra Harta Prima.
Warsono, 2002, Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Kedua, cetakan pertama, UMM Press, Malang
http://news.detik.com/read/2013/07/27/010002/2315692/727/koperasi menggerakkan-ekonomi-rakyat
(22)
1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Perkembangan dalam berbagai bidang dewasa ini sangatlah cepat, hal ini dapat di lihat dari perubahan-perubahan yang terjadi sekarang khususnya dalam bidang ekonomi. Perubahan ini merupakan suatu dampak dari globalisasi ekonomi yang tidak lain adalah liberalisme perdagangan dan investasi ekonomi di pasar bebas, akibat dari itu pasar bebas kemungkinan besar akan menjadi persaingan yang ketat. Sehingga pihak yang kuat daya belinya tinggi akan mengguasai pasar dan akan menjadi pemenang dalam persaingan tersebut. Sedangkan pihak yang lemah dengan daya beli yang rendah secara otomatis akan tersisihkan dari lingkup persaingan dalam perdagangan.
Sesuai UUD 1945 yang mengatakan bahwa sistem perekonomian disusun berdasarkan atas dasar kekeluargaan yang di dalamnya menyangkut tiga pelaku ekonomi yaitu: BUMN, Swasta, dan Koperasi. Koperasi merupakan pelaku ekonomi yang juga harus siap menghadapi tantangan persaingan dan hal ini sangatlah bergantung pada insan-insan koperasi yang mampu bersifat proaktif, serta memiliki jiwa kewirausahaan yang inovatif dalam mengatisipasi segala hal yang akan dihadapi di masa akan datang. Selain itu juga harus didasari oleh semangat yang tinggi serta berpegang teguh terhadap prinsip-prinsip dan nilai guna mengembangakan pencapaian tujuan sesuai yang diinginkan.
(23)
Perkembangan koperasi dewasa ini menjadi salah satu sorotan dari pemerintah, sehingga secara tidak langsung pemerintah mempunyai peranan yang penting dalam usaha mengembangkan perkoperasian dan juga peran masyarakat atau anggota yang merupakan pelaku koperasi. Dalam rangka membangun ekonomi dan mengembangkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, koperasi berperan dan bertugas untuk membina dan mengembangkan potensi, daya kreasi, daya usaha rakyat untuk meningkatkan produksi dan mewujudkan tercapainya pendapatan yang adil dan kemakmuran yang merata.
Dalam pencapaian tujuan koperasi, maka koperasi harus mampu mempertahankan eksistensinya ditengah usaha alat-alat perekonomian lainnya yang pada umumnya tidak saja kuat dan lebih berpengalaman lebih bebas dalam tindakannya. Koperasi memerlukan penanganan yang benar-benar efektif dan efisien dalam segala aspek kegiatannya. Setiap koperasi harus mampu melihat kondisi lingkungan organisasinya untuk mempertahankan eksistensinya. Salah satu hal yang dapat dilakukan koperasi dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat adalah mengupayakan kinerja keuangan yang baik dan sehat.
Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Koperasi, Jumlah anggota, dan volume usaha di Indonesia tahun 2010-2012.
Tahun Jumlah Koperasi Jumlah Anggota Jumlah Volume Usaha
2010 177.482 30.461.121 76,8 triliun
2011 186.907 30.472.000 97,2 triliun
2012 194.295 33.869.439 119,2 triliun
Sumber:( detik news.com,12 juli 2013)
Berdasarkan pada Tabel 1.1 di atas dapat dilihat perkembangan koperasi di Indonesia semakin mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat melalui
(24)
pertumbuhan jumlah koperasi yang tersebar di Indonesia pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 5,31% dari tahun 2010. Sedangkan pada tahun 2012 mengalami peningkatan yang sedikit lebih rendah dari tahun 2011 yaitu sebesar 3,95%.
Berdasarkan jumlah anggota koperasi setiap tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 jumlah anggota meningkat sebesar 0,03% dari tahun 2010. Sedangkan tahun 2012 lebih banyak mengalami peningkatan dari tahun 2011 yaitu 11,1%. Dilihat dari volume usaha juga mengalami peningkatan setiap tahun. Pada tahun 2011 mengalami peningkatan 26,3% sedangkan di tahun 2012 mengalami peningkatan 22,6%. Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat di Indonesia tinggi dalam bergabung dalam mengembangkan koperasi. Peningkatan ini diharapkan dapat mensejahterakan para anggotanya.
Seperti badan usaha lain, koperasi memerlukan suatu alat yang dapat memberikan informasi bagi pihak yang berkepentingan pada perkembangan koperasi. Alat yang dimaksudkan disini adalah laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen, selain digunakan sebagai sumber informasi mengenai perkembangan usaha dapat juga sebagai alat pertanggung jawaban dari pihak manajemen koperasi. Penilaian kinerja koperasi pada dasarnya merupakan perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan dari koperasi. Penilaian kinerja itu dilakukan bertujuan untuk memotivasi pengurus dan pengelola koperasi dalam mencapai sasaran organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya, agar memperoleh hasil yang diinginkan.
(25)
Dengan adanya analisis kinerja keuangan, koperasi dapat mengidentifikasi kodisi dari keuangannya.
Koperasi Karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula ”Djombang Baru” merupakan salah satui koperasi fungsional yang anggotanya terdiri dari karyawan perusahaan itu sendiri. Kegiatan usaha yang dilakukan antara lain terdiri dari: pertokoan, simpan pinjam, dan foto copy. Pada dasarnya koperasi ini memulai usahanya dengan skala kecil dan hanya melayani anggota yang terdaftar sebagai pegawai atau karyawan pabrik gula tersebut. Hal ini memberikan kemudahan dalam memberikan pinjaman, karena proses pembayaran angsuran yang langsung dapat dipotong dari nominal gaji yang sudah ditetapkan oleh pegawai pabrik gula tersebut. Hingga kini koperasi mengupayakan kegiatan ekonomi di bidang simpan pinjam agar berjalan dengan optimal untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya.
Tabel 1.2 Laporan RAT Koperasi Karyawan PG “Djombang Baru” 2010-2012
Komponen Tahun 2010
(Rp)
Tahun 2011 (Rp)
Tahun 2012 (Rp)
Asset 848.489.188 2.465.100.827 3.320.173.534
Modal sendiri 401.153.676 1.985.263.322 2.581.299.342 Besar Simpanan 408.196.881 523.964.455 687.310.867
SHU 138.358.234 188.690.015 264.349.665
Jumlah Anggota 257 299 323
Sumber :Koperasi Karyawan PG ”Djombang Baru”
Pada tabel 1.2 yang tertera diatas menjelaskan dari hasil RAT Koperasi bahwa Asset dan modal sendiri meningkat derastis pada tahun 2011 dibanding dengan tahun 2010 dan 2012, dengan rincian asset tahun 2011 mengalami
(26)
kenaikan 191%, Modal sendiri tahun 2011 mengalami kenaikan yang drastis 167 %, sedangkan besar simpanan dan SHU meningkat drastis pada tahun 2012 sebesar 40% dan simpanan 31%.
Manfaat penilaian kinerja bagi koperasi ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan koperasi, agar dapat mengelola kegiatan koperasi secara efektif dan efisien, membantu pengambilan keputusan, mengidentifikasi kebutuhan koperasi, serta membantu merencanakan kegiatan operasional koperasi pada masa berikutnya. Analisis kinerja ini bertujuan untuk memberikan pedoman kepada pengurus serta anggota koperasi agar dapat melakukan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi secara profesional, kehati-hatian, sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada anggota. Sekaligus dengan adanya analisis ini dapat memberikan manfaat kepada pengurus koperasi untuk mengevaluasi hasil RAT selama tahun berjalan dan mengetahui tingkat kesehatan koperasi.
Kinerja manajemen dalam mengelola kelembagaan dan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi dapat diketahui melalui analisis kinerja keuangan yang baik. Dalam hal ini mengikuti acuan yang dikeluarkan oleh kementerian koperasi. Untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan koperasi ini, dalam mengelola usaha dan memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisian maka perlu dilakukan analisis kinerja keuangan, dengan menggunkan standart penilaian kinerja keuanagan koperasi yang ditetapkan oleh Menteri
Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
(27)
Pengukuran kinerja keuangan Koperasi Karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula ”Djombang Baru”, memberi gambaran mengenai perkembangan koperasi tersebut, apakah koperasi mengalami kemajuan atau kemunduran khususnya dalam rentang waktu dari tahun ke tahun. Dengan demikian diharapakan hal tersebut akan berguna bagi para pengambil keputusan untuk dapat mengambil langkah-langkah yang tepat sehingga senantiasa dilakukan analisis kinerja pada koperasi tersebut pada masa yang akan datang.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula ” Djombang Baru”.
B.Rumusan Masalah
Sebagai suatu badan usaha koperasi dalam menjalankan bidang usahanya perlu menganalisis kinerja keuangan pada Koperasi. Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang diajukan dalam kajian ini adalah :
“Bagaimana kinerja keuangan koperasi karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula ”Djombang Baru” pada tahun 2010 -2012?”.
C.Batasan Penelitian
Untuk menghindari perluasan masalah dan lebih terfokus terhadap pembahasan masalah yang diteliti, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Laporan keuangan tahun 2010-2012
2. Analisis yang dipakai mengacu pada peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Menengah Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
(28)
D.Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui Kinerja Keuangan Koperasi Karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula ”Djombang Baru”
Tahun 2010-2012. 2. Manfaat Penelitian
Manfaat kajian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu:
a. Bagi pengurus koperasi hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif untuk membantu dalam perencanaan yang tepat dan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
b. Bagi anggota koperasi, hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan gambaran sejauh mana perkembangan koperasi dari segi keuangan maupun usahanya untuk anggota maupun pihak eksternal. c. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai refrensi bagi peneliti lain yang
(29)
8
TINJAUAN PUSTAKA
A.Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tinjauan peneliti terdahulu yang dijadikan pertimbangan penulis yaitu pertama, penelitian yang dilakukan oleh Mariya (2009) di koperasi KANINDO (Koperasi Agro Niaga Indonesia) Kab. Malang. Metode analisis yang digunakan adalah menggunakan standart penilaian kinerja koperasi yang ditetapkan oleh menteri dan usaha kecil dan menengah Republik Indonesia No: 20/Per/M.KUKM/XI/2008. Hasil penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa kinerja koperasi KANINDO (Koperasi Agro Niaga Indonesia) pada periode 2004-2008 dinyatakan tidak sehat.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Indiarti (2012) obyek penelitian ini dilakukan pada koperasi serba usaha karyawan pemerintah di Kab. Semarang. Metode analisis yang digunakan adalah menggunakan standart penilaian kinerja koperasi yang ditetapkan oleh Menteri negara koperasi dan usaha kecil menengah Republik Indonesia No: 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan kurang sehat, dan anggota merasa kurang puas dengan kinerja koperasi. karena anggota merasa SHU yang diterima tidak mengalami peninggkatan.
Penelitian saat ini menggunakan konsep yang sedikit berbeda dengan peneliti yang sebelumnya. Penelitian ini menggunkan obyek koperasi karyawan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula “Djombang
(30)
Baru”. Metode analisis yang digunakan adalah menggunakan standart penilaian kinerja koperasi yang ditetapkan oleh menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Republik Indonesia No: 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
B.Tinjauan Teori
1. Kineja
Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran mengenai posisi atau keadaan finansial suatu perusahaan, yang mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri serta mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu, biasanya meliputi periode satu tahun. Dengan melakukan analisa laporan finansiil dari suatu perusahaan, akan dapat diketahui keadaan dan perkembangan finansiil dari perusahaan tersebut dan akan dapat diketahui hasil-hasil finansiil yang telah dicapai di waktu yang lalu dan waktu yang sedang berjalan (Riyanto, 2001:327-328).
Adapun kinerja merupakan prestasi yang ingin dicapai dalam periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dibidang keuangan yang ditunjukkan melalui laporan keuangan perusahaan. Penilaian kinerja merupakan salah satu faktor penting. Selain digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan, juga dapat digunakan sebagai dasar perencanaan keuangan. Kinerja koperasi merupakan suatu tampilan tentang kondisi financial koperasi selama periode waktu tertentu. Untuk mengukur keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya berfokus pada laporan keuangan disamping data-data non keuangan lain yang bersifat sebagai penunjang. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas
(31)
koperasi dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. (Munawir 2007:9)
2. Kinerja Keuangan
Menurut Martono (2002;52) kinerja keuangan suatu koperasi atau badan usaha lain sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholders), seperti investor, kreditur, analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba-rugi dari suatu koperasi atau badan usaha lain, apabila disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu koperasi atau badan usaha lain selama kurun waktu tertentu. Dalam mengelola sebuah perusahaan,manajemen biasanya menetapkan sasaran yang akan dicapai di masa yang akan datang dalam proses yang disebut perencanan. Pelaksanaan rencana tersebut memerlukan pengendalian agar efktif dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pengendalian yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dapaat berupan penilaian kinerja atau prestasi seorang manajer, dengan cara menilai dan membandingkan keuangan perusahaan selama periode berjalan. Informasi fluktuasi kinerja sangat penting dan bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan atau koperasi dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Munawir (2007:31) juga menjelaskan dari hasil analisis kinerja dapat diperoleh data yang akan mendukung keputusan yang akan diambil.
(32)
Kinerja juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan atau koperasi dalam memanfaatkan tambahan sumber dayanya. a. Faktor Penentu Kinerja Keuangan
Munawir (2007:31) dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan-kemajuan perusahaan, faktor yang paling utama mempengaruhi dan mendapatkan perhatian oleh penganalisa adalah pertama, Likuiditas yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampua perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan dikatakan dalam keadaan “likuid”.
Kedua, Solvabilitas yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu perusahaan dikatakan solvabel apabila, perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup baik untuk membayar semua hutang-hutangnya. Sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil daripada jumlah hutangnya, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan insolvabel.
Ketiga, Rentablitas atau profitabilitas yang menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan
(33)
perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.
Keempat, Stabilitas usaha yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang-hutang tersebut tepat pada waktunya, serta kemampuan perusahaan untuk membayar deviden secara teratur pada pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.
3. Analisis laporan Keuangan Koperasi
Analisis laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan dalam satu periode. Analisis laporan keuangan koperasi yang digunakan saat ini adalah bersumber dari Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009, berisikan tentang rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja laporan keuangan koperasi.
a. Permodalan
Rasio untuk mengukur kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan.
(34)
b. Kualitas Aktiva Produktif
Rasio untuk mengukur kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aktiva-aktiva yang dimiliki koperasi untuk menghasilkan manfaat bagi koperasi.
c. Manajemen
Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan manajemen dalam mengelola organisasinya terkait dengan bidang usaha yang dijalankan. d. Efisiensi
Rasio untuk mengukur keefisiensian kinerja yang dilakukan koperasi selama menjalankan kegiatannya.
e. Likuiditas
Rasio untuk mengukur kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih.
f. Kemandirian dan Pertumbuhan
Rasio untuk mengetahui sejauh mana koperasi dapat menghasilkan manfaat bagi anggotanya atas seluruh aset yang dimiliki
g. Jati diri Koperasi
Rasio untuk mengukur keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonomi anggota atau memberikan manfaat atas partisipasi anggota.
Menurut IAI (2001;PSAK No.27:12-13) Standar Akuntansi Keuangan koperasi dalam kaitannya dengan laporan keuangan memiliki karakteristik tentang laporan keuangan koperasi sebagai berikut:
(35)
a. Laporan keuangan koperasi meliputi; neraca, perhitungan Hasil Usaha, laporan arus kas, promosi ekonomi anggota, dan catatan atas laporan keuangan.
b. Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas koperasi pada waktu tertentu.
c. Perhitungan hasil usaha harus memuat hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non anggota.
d. Perhitungan hasil usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama periode tertentu. Perhitungan hasil usaha menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). SHU yang diperoleh mencakup hasil usaha anggota dan laba atau rugi kotor dengan non anggota. Istilah perhitungan hasil usaha digunakan mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari sisa usaha atau laba tetapi lebih ditentukan pada manfaat bagi anggota.
e. Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal kas,sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, saldo akhir kas pada periode tertentu.
f. Dalam hal SHU tahun berjalan belum dibagi, maka manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dari pembagian SHU pada akhir tahun buku dapat dicatat sebesar taksiran jumlah SHU yang akan dibagi untuk anggota.
(36)
g. Laporan promosi ekonomi adalah laporan yang memperhatikan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama tahun tertentu.
h. Manfaat tersebut mencakup manfaat yang diperoleh selama tahun berjalan dari transaksi pelayanan yang dilakukan koperasi untuk anggota dan manfaat yang diperoleh pada akhir tahun buku dari pembagian SHU tahun berjalan. Laporan promosi ekonomi anggota ini disesuaikan dengan jenis koperasi dan usaha yang dijalankannya. i. SHU tahun berjalan harus dibagi sesuai dengan ketentuan anggaran
dan anggaran rumah tangga koperasi. Bagian SHU untuk anggota merupakan manfaat ekonomi yang diterima anggota pada akhir tahun buku. Dalam hal pembagian SHU tahun berjalan belum dibagi karena tidak diatur secara tegas pembagiannya dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga harus menunggu keputusan rapat anggota, maka manfaat ekonomi yang diterima dari pembagian SHU dapat dicatat atas dasar taksiran jumlah bagian SHU yang akan diterima oleh anggota.
j. Catatan atas laporan keuangan menyajikan pengakuan (disclousers) yang memuat perlakuan akuntansi dan pengungkapan informasi.
4. Tolak Ukur Keberhasilan koperasi
Ukuran keberhasilan koperasi menurut Departemen Koperasi dan pembinaan Pengusaha Kecil Derektorat pada tahun 1997/1998 sebagai berikut:
(37)
a. Mempunyai anggota penuh minimal 25% dari penduduk dewasa yang memenuhi persyaratan keanggotaan koperasi di daerah kerjanya. b. Dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha anggota, maka
pelayanan kepada anggota minimal 60% dari volume usaha koperasi secara keseluruhan.
c. Minimal 3 tahun buku berturut-turut Rapat Anggota Tahunan (RAT) dilaksanakan tepat waktunya sesuai petunjuk dinas.
d. Anggota pengurus dan pengawas semua berasal dari anggota koperasi dengan jumlah maksimal untuk pengurus 5 orang dan pengawas 3 orang serta koperasi tetap memperkerjakan manajer dan karyawan. e. Modal sendiri koperasi minumal Rp. 25.000.000,00
f. Hasil audit laporan keuangan layak tanpa cacat.
g. Batas toleransi devisiasi usaha terhadap rencana usaha koperasi (Program dan non program) sebesar maksimal 20% untuk negatif dan maksimal 50% untuk devisiasi positif.
h. Rasio keuangan, likuiditas 150% sampai 200% dan solvabilitas minimal 100%.
i. Total volume usaha harus proposional dengan jumlah anggota dengan minimal rata-rata Rp. 250.000,00 per anggota pertahun.
j. Pendapat kotor minimal dapat menutup biaya berdasrkan prinsip efisiensi.
(38)
l. Tidak ada penyelewengan dan manipulasi yang merugikan koperasi oleh pengelola koperasi.
m. Tidak mempunyai tunggakan.
Menurut Warsono (2002;28-29) tolok ukur untuk membandingkan rasio keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Metode Lintas seksi atau industri (Metode Cross-Section)
Metode tolok ukur yang digunakan untuk menentukan sehat tidaknya posisi keuangan perusahaan yang dilakukan dengan cara membandingkan rasio keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu dengan rasio keuangan rasio keuangan rata-rata industrinya pada periode yang bersangkutan. Metode ini paling cocok digunakan untuk perusahaan yang sudah go public, atau yang sahamnya sudah tercatat di pasar modal.
2. Metode Lintas Waktu (Metode Time Series)
Metode yang merupakan tolok ukur analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan cara membandingkan suatu rasio keuangan perusahaan dari satu periode tertentu dengan sebelumnya.
C.Kerangka Pikir
Berdasarkan penjelasan dan teori yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat disusun suatu kerangka pikir yang menggambarkan tentang penerapan perhitungan kinerja suatu koperasi berdasar pada Peraturan Menteri Negara
(39)
Koperasi dan UMKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Berikut kerangka pikir dalam penelitian ini.
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Laporan Keuangan yang mendukung 2010-2012
Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009
Kinerja Keuanga Koperasi Variabel:
1. Permodalan
2. Kualitas Aktiva Produktif 3. Manajemen
4. Efisiensi 5. Likuiditas
6. Kemandirian & Pertumbuhan 7. Jatidiri Koperasi
Analisi time series
�2012 > �2011 >�2010
Koperasi PT. Perkebunan Nusantara x (Persero) Pabrik Gula “ Djombang Baru ”
(1)
b. Kualitas Aktiva Produktif
Rasio untuk mengukur kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aktiva-aktiva yang dimiliki koperasi untuk menghasilkan manfaat bagi koperasi.
c. Manajemen
Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan manajemen dalam mengelola organisasinya terkait dengan bidang usaha yang dijalankan. d. Efisiensi
Rasio untuk mengukur keefisiensian kinerja yang dilakukan koperasi selama menjalankan kegiatannya.
e. Likuiditas
Rasio untuk mengukur kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih.
f. Kemandirian dan Pertumbuhan
Rasio untuk mengetahui sejauh mana koperasi dapat menghasilkan manfaat bagi anggotanya atas seluruh aset yang dimiliki
g. Jati diri Koperasi
Rasio untuk mengukur keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonomi anggota atau memberikan manfaat atas partisipasi anggota.
Menurut IAI (2001;PSAK No.27:12-13) Standar Akuntansi Keuangan koperasi dalam kaitannya dengan laporan keuangan memiliki karakteristik tentang laporan keuangan koperasi sebagai berikut:
(2)
a. Laporan keuangan koperasi meliputi; neraca, perhitungan Hasil Usaha, laporan arus kas, promosi ekonomi anggota, dan catatan atas laporan keuangan.
b. Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas koperasi pada waktu tertentu.
c. Perhitungan hasil usaha harus memuat hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non anggota.
d. Perhitungan hasil usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama periode tertentu. Perhitungan hasil usaha menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). SHU yang diperoleh mencakup hasil usaha anggota dan laba atau rugi kotor dengan non anggota. Istilah perhitungan hasil usaha digunakan mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari sisa usaha atau laba tetapi lebih ditentukan pada manfaat bagi anggota.
e. Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal kas,sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, saldo akhir kas pada periode tertentu.
f. Dalam hal SHU tahun berjalan belum dibagi, maka manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dari pembagian SHU pada akhir tahun buku dapat dicatat sebesar taksiran jumlah SHU yang akan dibagi untuk anggota.
(3)
g. Laporan promosi ekonomi adalah laporan yang memperhatikan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama tahun tertentu.
h. Manfaat tersebut mencakup manfaat yang diperoleh selama tahun berjalan dari transaksi pelayanan yang dilakukan koperasi untuk anggota dan manfaat yang diperoleh pada akhir tahun buku dari pembagian SHU tahun berjalan. Laporan promosi ekonomi anggota ini disesuaikan dengan jenis koperasi dan usaha yang dijalankannya. i. SHU tahun berjalan harus dibagi sesuai dengan ketentuan anggaran
dan anggaran rumah tangga koperasi. Bagian SHU untuk anggota merupakan manfaat ekonomi yang diterima anggota pada akhir tahun buku. Dalam hal pembagian SHU tahun berjalan belum dibagi karena tidak diatur secara tegas pembagiannya dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga harus menunggu keputusan rapat anggota, maka manfaat ekonomi yang diterima dari pembagian SHU dapat dicatat atas dasar taksiran jumlah bagian SHU yang akan diterima oleh anggota.
j. Catatan atas laporan keuangan menyajikan pengakuan (disclousers) yang memuat perlakuan akuntansi dan pengungkapan informasi.
4. Tolak Ukur Keberhasilan koperasi
Ukuran keberhasilan koperasi menurut Departemen Koperasi dan pembinaan Pengusaha Kecil Derektorat pada tahun 1997/1998 sebagai berikut:
(4)
a. Mempunyai anggota penuh minimal 25% dari penduduk dewasa yang memenuhi persyaratan keanggotaan koperasi di daerah kerjanya. b. Dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha anggota, maka
pelayanan kepada anggota minimal 60% dari volume usaha koperasi secara keseluruhan.
c. Minimal 3 tahun buku berturut-turut Rapat Anggota Tahunan (RAT) dilaksanakan tepat waktunya sesuai petunjuk dinas.
d. Anggota pengurus dan pengawas semua berasal dari anggota koperasi dengan jumlah maksimal untuk pengurus 5 orang dan pengawas 3 orang serta koperasi tetap memperkerjakan manajer dan karyawan. e. Modal sendiri koperasi minumal Rp. 25.000.000,00
f. Hasil audit laporan keuangan layak tanpa cacat.
g. Batas toleransi devisiasi usaha terhadap rencana usaha koperasi (Program dan non program) sebesar maksimal 20% untuk negatif dan maksimal 50% untuk devisiasi positif.
h. Rasio keuangan, likuiditas 150% sampai 200% dan solvabilitas minimal 100%.
i. Total volume usaha harus proposional dengan jumlah anggota dengan minimal rata-rata Rp. 250.000,00 per anggota pertahun.
j. Pendapat kotor minimal dapat menutup biaya berdasrkan prinsip efisiensi.
(5)
l. Tidak ada penyelewengan dan manipulasi yang merugikan koperasi oleh pengelola koperasi.
m. Tidak mempunyai tunggakan.
Menurut Warsono (2002;28-29) tolok ukur untuk membandingkan rasio keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Metode Lintas seksi atau industri (Metode Cross-Section)
Metode tolok ukur yang digunakan untuk menentukan sehat tidaknya posisi keuangan perusahaan yang dilakukan dengan cara membandingkan rasio keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu dengan rasio keuangan rasio keuangan rata-rata industrinya pada periode yang bersangkutan. Metode ini paling cocok digunakan untuk perusahaan yang sudah go public, atau yang sahamnya sudah tercatat di pasar modal.
2. Metode Lintas Waktu (Metode Time Series)
Metode yang merupakan tolok ukur analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan cara membandingkan suatu rasio keuangan perusahaan dari satu periode tertentu dengan sebelumnya.
C.Kerangka Pikir
Berdasarkan penjelasan dan teori yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat disusun suatu kerangka pikir yang menggambarkan tentang penerapan perhitungan kinerja suatu koperasi berdasar pada Peraturan Menteri Negara
(6)
Koperasi dan UMKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Berikut kerangka pikir dalam penelitian ini.
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Laporan Keuangan yang mendukung 2010-2012
Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009
Kinerja Keuanga Koperasi Variabel:
1. Permodalan
2. Kualitas Aktiva Produktif 3. Manajemen
4. Efisiensi 5. Likuiditas
6. Kemandirian & Pertumbuhan 7. Jatidiri Koperasi
Analisi time series
�2012 > �2011 >�2010
Koperasi PT. Perkebunan Nusantara x (Persero) Pabrik Gula “ Djombang Baru ”