Arus Permukaan HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Arus Permukaan

Untuk standar deviasi SD dari kecepatan arus tiap periodenya digambarkan dengan kontur nilai SD yang ditampilkan pada Gambar 13. Pada periode 1 nilai SD terbesar bernilai 0,3 yang berada dibagian selatan Jawa antara 8 o LS hingga 10 o LS dari 105 o BT hingga 107 o BT. Pada periode 2 nilai SD terbesar bernilai 0,32 yang berada dibagian selatan Jawa disekitar antara 8 o LS hingga 10 o LS dari 105 o BT hingga 107 o BT juga terdapat disekitar ekuator. Sedangkan pada periode 3 nilai SD terbesar bernilai 0,2 yang berada dibagian selatan Jawa disekitar 10 o LS dari 105 o BT hingga 107 o BT juga didaerah ekuator hingga 7 o LS. Secara umum diambil kesimpulan bahwa SD yang besar berada di sekitar bagian selatan Jawa. Hal ini menandakan bahwa kecepatan arus di perairan selatan Jawa dan di ekuator memiliki keragaman yang tinggi. Periode 2 merupakan periode yang memiliki kontur yang lebih rapat dan nilai SD lebih tinggi dibandingkan dengan periode lainnya. Ini menunjukan bahwa periode 2 memiliki keragaman kecepatan arus yang tinggi lebih fluktuatif yang selanjutnya diikuti periode 1 dan periode 3. a b c Gambar 13. Kontur standar deviasi kecepatan arus a periode 19941995 b periode 19971998 c periode 20062007 Aliran arus pada bulan Januari 1994, umumnya mengalir ke arah Barat. Namun di wilayah 5 o LS hingga 10 o LS, pada bulan Februari hingga April terdapat arus yang mengalir ke arah timur. Arus ini merupakan ASK yang terdesak oleh AKU sehingga arus ini terdesak lebih ke selatan. Pada bulan Mei arus di Samudera Hindia timur di lintang 5 o LS hingga 10 o LS mengalir ke arah selatan yang mungkin dikarenakan desakan dari ASK. Pada bulan Agustus arus yang mengalir dominan menuju barat dengan AKS yang mulai menguat dengan kecepatan hingga 0,75 ms. AKS di bulan September memiliki kecepatan aliran yang cukup tinggi khususnya di selatan Jawa. Namun pada bulan ini juga terlihat menguatnya AKU yang mengakibatkan adanya arus yang mengalir menyusur pantai barat Sumatera. Arus yang menyusur ini terlihat dari bulan September hingga Desember, dengan puncaknya pada bulan Desember dimana arus ini terlihat sampai di selatan pantai Jawa. Pada bulan Oktober hingga November, AKU mengalir menuju ke arah tenggara, hal ini mungkin dikarenakan adanya desakan dari ASK atau Jet Wyrtki yang mengalir di sekitar ekuator. Arus yang mengalir ke timur ini kemudian mengakibatkan adanya aliran arus di sekitar ekuator yang menuju ke arah timur dengan kecepatan aliran yang kuat, sehingga AKS terdesak ke arah selatan dan mengalir lebih ke arah barat daya, sedangkan pada 115 o BT hingga 125 o BT mulai terlihat adanya arus yang mengalir dari barat daya menuju timur laut dengan kecepatan yang rendah. Berikut merupakan plot arah dan kecepatan arus tahun 1994 tiap bulannya. a b c d e f g h i j k l Gambar 14. Plot arus tahun 1994 berturut-turut bulan a Januari - l Desember Pada tahun 1995 arus yang mengalir menuju timurbarat daya dengan kecepatan sampai 0,5 ms terlihat di sekitar ekuator dari bulan Januari hingga bulan Mei, yang bergerak ke arah selatan karena adanya desakan dari AKU. AKS pada bulan Januari hingga Juni terlihat melemah dengan kecepatan yang rendah dan daerah yang lebih ke selatan sampai 10 o LS. Puncaknya pada bulan Juni dimana arus di bagian selatan dominan ke barat daya. Pada bulan Agustus AKS menguat dengan kecepatan hingga 0,75 ms dengan cakupan hingga sekitar 5 o LS yang kemudian melemah pada bulan November diikuti dengan menguatnya arus dari arah barat sehingga mendesak AKS dan AKU. Pada bulan November dan Desember terdapat arus yang menyusur di pantai barat Sumatera dan pantai selatan Jawa, dengan AKS yang mengalir berkecepatan tinggi sekitar 0,75 ms – 1 ms dan dibulan Desember pada daerah sekitar ekuator mengalir arus dengan kecepatan hingga 0,5 ms menuju barat. Berikut merupakan plot arah dan kecepatan arus pada tahun 1995 pada tiap bulannya. a b c d e f g h i j k l Gambar 15. Plot arus tahun 1995 berturut-turut bulan a Januari - l Desember Pada bulan Januari tahun 1997 arus yang mengalir umumnya berkecepatan rendah, namun hanya di daerah sekitar ekuator arus yang mengalir memiliki kecepatan yang tinggi berkisar hingga 0,75 ms. Pada bulan Februari di sekitar ekuator terlihat adanya Arus Sakal Khatulistiwa ASK yang menuju arah timur dengan kecepatan hingga 0,75 ms dan juga terdapat arus di selatan Jawa yang mengalir menuju barat dengan kecepatan hingga 0,5 ms yang menyusur pantai selatan Jawa. Arus pada bulan Maret hingga April mengalir dengan kecepatan rendah hanya dibagian selatan Jawa arus mengalir dengan kecepatan hingga 0,5 ms menuju arah barat. Pada bulan Mei terdapat arus yang mengalir di sekitar ekuator dari arah barat menuju timur dengan kecepatan hingga 1 ms pada lintang antara 5 o LU hingga 5 o LS. Arus ini mendesak AKS dan AKU, hingga terlihat AKS mengalir menuju barat daya dan AKU mengalir menuju tenggara. Arus ini juga mengakibatkan adanya arus yang menyusur pantai barat Sumatera dengan arah menuju tenggara dan menyusur pantai selatan Jawa dengan arah ke barat. Arus yang mengalir kuat di sekitar ekuator ini diduga adalah Jet Wyrtki yang umumnya terlihat pada bulan Mei dan November pada tiap tahunnya. Pada bulan Juni 1997 Jet Wyrtki sudah tidak terlihat lagi, dimana arus pada sekitar ekuator mengalir berbalik yaitu menuju barat dengan kecepatan yang juga tinggi hingga 0,75 ms yang mendesak AKS dan AKU. Akibat adanya arus balik yang menuju barat ini, di pantai selatan Jawa terdapat arus yang mengalir menyusur pantai dengan arah menuju timur yang merupakan perpanjangan dari AKU. AKS menguat pada bulan Agustus dimana AKS terlihat hingga ekuator dengan kecepatan mengalir hingga 1 ms di daerah selatan Jawa. Pada bulan November hingga Desember AKS mulai melemah dengan terdapat arus menyusur pantai di barat Sumatera dan selatan Jawa. Berikut merupakan plot arah dan kecepatan arus ditiap bulannya pada tahun 1997. a b c d e f g h i j k l Gambar 16. Plot arus tahun 1997 berturut-turut bulan a Januari - l Desember Tahun 1998 memiliki pola arus yang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Dimulai pada bulan Januari, terdapat arus yang mengakibatkan adanya arus yang menyusur pantai di barat Sumatera hingga selatan Jawa. Namun hal ini berbeda dengan bulan Februari dimana arus yang mengalir disekitar ekuator menuju ke arah barat dengan kecepatan mencapai 0,5 ms. Pada bulan April hingga Mei arus dari arah barat mulai terlihat kembali di sekitar ekuator, namun dengan kecepatan yang lebih rendah dibandingkan dengan bulan Januari. Sedangkan dibulan Juni arus dari barat ini lebih ke selatan yaitu pada daerah 5 o LS hingga 10 o LS, hal ini mengakibatkan AKS terdesak dan mengalir dengan kecepatan rendah. Arus dari barat ini juga menyusur pantai selatan Jawa yang terlihat pada bulan Januari hingga puncaknya dibulan Juni dengan daerah hingga selatan Jawa Timur. Pada bulan Juli arus di selatan Jawa mengalir dengan kecepatan tinggi hingga 1,5 ms menuju ke barat. Arus yang kuat di daerah selatan ini mengakibatkan adanya arus yang menyusur pantai barat Sumatera dari arah tenggara menuju barat laut. Pada bulan Agustus terlihat AKS melemah dikarenakan adanya arus dari barat menuju timur di sekitar ekuator dari 5 o LU hingga 5 o LS, namun hal ini menyebabkan adanya arus yang menyusur pantai barat Sumatera hingga Selat Sunda dengan arah menuju tenggara dan di pantai selatan Jawa dengan arah menuju barat. Arus dibulan September pada daerah ekuator mengalir menuju barat dengan kecepatan hingga 0,5 ms.. AKS terdesak kearah selatan, dimana AKS mulai terlihat di sekitar 10 o LS mengalir menuju barat dengan kecepatan maksimum hingga 1,25 ms. Bulan Oktober hingga Desember disekitar ekuator terdapat arus dari arah barat menuju timurtenggara, dengan puncaknya pada bulan November dimana arus mengalir dengan kecepatan maksimum hingga 1 ms yang diduga arus ini merupakan Jet Wyrtki. Berikut merupakan plot arah dan kecepatan arus tiap bulannya pada tahun 1998. a b c d e f g h i j k l Gambar 17. Plot arus tahun 1998 berturut-turut bulan a Januari - l Desember Pada tahun 2006 kecepatan arus rata-rata mengalir rendah pada setiap bulannya. Januari hingga bulan Juni terdapat arus yang mengalir ke arah tenggaratimur di sekitar lintang 5 o LS hingga 10 o LS dengan kecepatan maksimum dibulan April hingga 0,5 ms. Kecepatan aliran AKS mulai menguat pada bulan Juni di daerah selatan Jawa yang berkisar 0,5 ms dengan arah menuju barat daya, hal ini dikarenakan desakan dari arus yang mengalir menuju tenggara di sekitar lintang 5 o LS hingga 10 o LS. Pada bulan Juli AKS mulai menguat dengan puncaknya pada bulan Agustus, dimana AKS terlihat hingga 3 o LU dengan kecepatan yang rata-rata sama yaitu berkisar 0,5 ms sehingga mendesak AKU lebih ke utara. Terdapat arus yang mengalir menuju timur di sekitar ekuator hingga 5 o LU dengan kecepatan rendah dibulan September, sehingga mengakibatkan adanya arus yang mengalir menyusur pantai barat Sumatera. Pada bulan November dan Desember arus yang menuju timur ini terlihat kembali dan menguat di sekitar ekuator. Berikut merupakan plot arah dan kecepatan arus tiap bulannya pada tahun 2006. a b c d e f g h i j k l Gambar 18. Plot arus tahun 2006 berturut-turut bulan a Januari - l Desember Tahun 2007 bulan Januari di daerah antara ekuator dan 5 o LS terdapat arus yang mengalir menuju timur dengan kecepatan tinggi hingga 0,75 ms, sehingga mengakibatkan adanya arus yang menyusur pantai di selatan pantai barat Sumatera hingga selatan Jawa bagian timur. Arus ini menyebabkan terdesaknya AKU dan AKS, namun pada bulan Februari arus ini melemah sehingga hanya terdapat disekitar 5 o LS dengan kecepatan yang menurun. Pada daerah di sekitar ekuator terdapat arus yang mengalir menuju arah barat dengan kecepatan hingga 1,25 ms. Pada bulan Maret hingga Mei arus dari arah barat ini mulai menguat kembali dengan cakupan dari 5 o LS hingga 10 o LS dan mencapai puncaknya pada bulan April dimana arus ini terlihat dari ekuator hingga 10 o LS dengan kecepatan hingga 0,5 ms sehingga mengakibatkan adanya arus yang menyusur pantai barat Sumatera dan selatan Jawa bagian tengah dengan arah menuju tenggara. AKS mencapai maksimum pada bulan Agustus dengan kecepatan hingga 0,75 ms dengan cakupan daerah hingga ekuator. Bulan September AKU kembali menguat hingga mencapai 3 o LS, sedangkan dibulan November arus dari barat yang menuju timur ini mulai terlihat kembali. Pada bulan November arus ini berada di sekitar 5 o LS dengan kecepatan hingga 1 ms yang mengakibatkan terdesaknya AKS ke selatan dan juga menyebabkan adanya arus yang menyusur pantai barat Sumatera bagian selatan dan pantai selatan Jawa. Arus yang menyusur pantai Sumatera bagian selatan ini mengalir menuju barat laut dan di selatan Jawa arus ini mengalir ke timur dengan kecepatan hingga 0,75 ms. Sekitar daerah ekuator terdapat arus yang mengalir berlawanan dengan arus yang datang dari arah barat, arus ini mengalir menuju barat dengan kecepatan hingga 0,5 ms, dimana terdapat juga AKS yang mengalir menuju barat pada lintang 10 o LS namun dengan kecepatan hingga 1.25 ms. Di bulan Desember arus dari arah barat ini mulai meluas dengan kecepatan yang melemah namun menyebabkan adanya arus yang menyusur pantai barat Sumatera dan selatan Jawa, dengan arah tenggara di barat Sumatera dan timur diselatan Jawa. Berikut merupakan plot arah dan kecepatan arus tiap bulannya pada tahun 2007. a b c d e f g h i j k l Gambar 19. Plot arus tahun 2007 berturut-turut bulan a Januari - l Desember Pada saat bertiupnya angin Muson Timur Juni – Agustus arus yang mengalir dominan menuju arah barat namun dapat dilihat pada tahun 1998 dibulan Agustus terdapat pola aliran arus yang berbeda dimana di sekitar ekuator arus yang mengalir menuju ke arah timur. Pada saat angin Muson Barat Laut bertiup Desember – Februari terdapat arus dari barat menuju timur yang mengakibatkan AKS terdesak ke selatan. Sehingga di selatan Jawa terdapat APJ yang berasal dari pantai barat Sumatera yang mengalir ke arah timur hingga Jawa bagian timur dan bahkan hingga P. Timor di tahun 1998. Namun pada tahun 1997 dimana bertepatan dengan adanya fenomena El Nino, arus dari pantai barat Sumatera ini hanya sampai di Selat Sunda dan di Jawa bagian selatan arus yang menyusur pantai mengalir menuju barat. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Wyrtki 1962 yang mengatakan bahwa pada saat bertiupnya Muson Barat Laut poros AKS bergeser ke lepas pantai dan di perairan selatan Jawa APJ yang berasal dari pantai barat Sumatera mengalir ke arah timur sampai P.Timor. Pada Muson Peralihan I dan II Maret hingga Mei dan September hingga November terdapat arus dari arah barat menuju timur yang mengakibatkan adanya arus yang menyusur pantai di barat Sumatera dan selatan Jawa. Pada bulan Mei dan November terdapat Jet Wyrtki dan gelombang Kelvin yang mengalir dari Samudera Hindia barat. Pada tahun 1998 dibulan November dan tahun 1997 dibulan Mei arus ini mengalir dengan kuat. Menurut Molcard et al 2001 dalam Purba 2007 pada musim pancaroba Mei dan November, gelombang Kelvin yang berasal dari tropis barat dan tengah Samudera Hindia bergerak mengalir ke timur. Arus pada periode 1 dan periode 3 memiliki kecepatan arus yang lebih rendah dibandingkan dengan periode 2. Hal ini dapat dikaitkan dengan adanya fenomena El Nino pada tahun 1997 yang diikuti dengan fenomena La Nina pada tahun 1998. Adanya hubungan fenomena El Nino dan La Nina dikarenakan adanya aliran massa air dari S. Pasifik Utara yang masuk melalui AKU dan massa air dari barat daya perairan Australia melalui AKS. Pola kecepatan arus tinggi terjadi sekitar bulan Mei sampai November pada tiap tahun pengamatan, sedangkan kecepatan angin yang rendah terjadi sekitar bulan Desember sampai April tiap tahun pengamatan. Berikut merupakan table perbedaan karakter arus di Samudera Hindia timur pada tiap periode. Tabel 2. Perbedaan karakter arus pada tiap periode No Faktor Pembeda Periode 1 Periode 2 Periode 3 1994 1995 1997 1998 2006 2007 1. Lokasi standar deviasi tinggi - Sekitar Jawa Barat - Selatan Jawa Barat - Sekitar Ekuator - Selatan Jawa Barat 2. Nilai standar deviasi tinggi - 0,3 - 0.32 - 0,32 - 0,2 3. ASK Jet Wyrtki kuat Desember November Desember November Desember November

4.3 Suhu Laut