ANALISA DIMENSI PEMBENTUK BRAND EQUITY DALAM PEMBELIAN PASTA GIGI PEPSODENT DI KELURAHAN BALOWERTI KOTA KEDIRI

(1)

i

ANALISA DIMENSI PEMBENTUK BRAND EQUITY DALAM PEMBELIAN PASTA GIGI PEPSODENT

DI KELURAHAN BALOWERTI KOTA KEDIRI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh : DanangAbrianto NIM. 201020160312434

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISA DIMENSI PEMBENTUK BRAND EQUITY DALAM PEMBELIAN PASTA GIGI PEPSODENT

DI KELURAHAN BALOWERTI KOTA KEDIRI Yang disiapkan dan disusun oleh:

Nama : Danang Abrianto NIM : 201020160312434 Jurusan : Manajemen

Telah dipertahankan didepan penguji pada tanggal...2013 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Susunan Tim Penguji;

Penguji I : 1.

Penguji II : 2.

Penguji III : 3. Dr. Rohmat Dwi Jatmiko,M.M

Penguji IV : 4. Drs. Noor Aziz, M.M

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi, Ketua Jurusan Manajemen


(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

ANALISA DIMENSI PEMBENTUK BRAND EQUITY DALAM PEMBELIAN PASTA GIGI PEPSODENT

DI KELURAHAN BALOWERTI KOTA KEDIRI

Oleh : Danang Abrianto NIM. 201020160312434

Diterima dan disetujui Pada tanggal...

Pembimbing I

Dr. Rohmat Dwi Jatmiko, M.M

Mengetahui

Pembimbing II

Drs. Noor Azis, M.M

Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. H Nazarrudin Malik,M.si

Ketua Jurusan Manajemen


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Analisa Dimensi Pembentuk Brand Equity Dalam Pembelian Pasta Gigi Pepsodent Di Kelurahan Balowerti Kota Kediri”

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang. Dengan terselesaikannya laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Nazzaruddin Malik,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dra. Aniek Rumijati, M.M selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr Rohmat Dwi Jatmiko, M.M dan Drs Noor Azis, M.M. selaku Dosen Pembimbing atas segala masukan dan bimbingannya hingga terselesaikannya laporan Skripsi ini.

4. Bapak, Ibu, dan kakak-kakakku yang dengan sabar terus memotivasi, membimbing dan mendoakanku sehingga terselesaikan laporan ini.

5. Kekasih hati Dahlia Sritanjung Ayuningtyas yang senantiasa memotivasi dan mendukung hingga terselesaikan laporan skripsi ini.


(5)

v

6. Teman-teman dan semua pihak serta yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini karena itu dalam kesempatan kali ini penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, dengan segala kerendahan hati, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Malang, 5 Mei 2013


(6)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR...x

DAFTAR LAMPIRAN...xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori ... 5

2.2. Hasil Penelitian Terdahulu ... 18

2.3. Kerangka Pikir ... 20

2.4. Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 22

3.2. Definisi Operasiona Variabel ... 22


(7)

vii

3.4. Jenis dan Sumber Data ... 26

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.6. Pengujian Instrumen Penelitian ... 28

3.7. Teknik Analisis Data ... 29

3.8. Uji Hipotesis ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden ... 34

4.2. Deskriptif Variabel ... 36

4.3. Uji Instrumen... 43

4.4. Uji Normalitas ... 45

4.5. Analisa Data ... 47

4.6. Hasil Analisa Data ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 63

B. Saran... 63 DAFTAR PUSTAKA


(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 18

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 23

Tabel 4.1 Karakteristik Responden ... 34

Tabel 4.2 Jenis Kelamin ... 35

Tabel 4.3 Jenis Pekerjaan Responden ... 36

Tabel 4.4 Indeks Ekuitas Merek ... 37

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ... 44

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 45

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas... 46

Tabel 4.8 Nilai-t dan R2 (Dimensi Kesadaran Merek) ... 48

Tabel 4.9 Goodness Of Fit Dimensi Kesan Kualitas ... 50

Tabel 4.10 Nilai-t dan R2 (Dimensi Kesan Kualitas) ... 51

Tabel 4.11 Goodness Of Fit Dimensi Asosiasi Merek ... 53

Tabel 4.12 Nilai-t dan R2 (Dimensi Asosiasi Merek) ... 53

Tabel 4.13 Goodness Of Fit Dimensi Loyalitas Merek ... 55

Tabel 4.8 Nilai-t dan R2 (Dimensi Loyalitas Merek) ... 56

Tabel 4.9 Goodness Of Fit Variabel Ekuitas Merek ... 58


(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dimensi Ekuitas Merek ... 8

Gambar 2.2 Piramida Loyalitas ... 15

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ... 21

Gambar 3.1 Model Analisa Konfirmatori ... 31

Gambar 4.1 Standardize Loading Factor Dimensi Kesadaran Merek ... 47

Gambar 4.2 Standardize Loading Factor Dimensi Kesan Kualitas ... 49

Gambar 4.2 Standardize Loading Factor Dimensi Kesan Kualitas ke-2 ... 50

Gambar 4.2 Standardize Loading Factor Dimensi Asosiasi Merek ... 52

Gambar 4.2 Standardize Loading Factor Dimensi Loyalitas Merek ... 54


(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian Lampiran B Tabel Hasil Kuesioner Lampiran C Tabel Uji Validitas Lampiran D Tabel Uji Reliabilitas Lampiran E Tabel Uji Normalitas

Lampiran F Hasil Analisa Konfirmatori Dimensi Kesadaran Merek Lampiran G Hasil Analisa Konfirmatori Dimensi Kesan Kualitas Lampiran H Hasil Analisa Konfirmatori Dimensi Asosiasi Merek Lampiran I Hasil Analisa Konfirmatori Dimensi Loyalitas Merek Lampiran J Hasil Analisa Second Order to Confirmatory Ekuitas Merek


(11)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Sri Wahyuni & I Gede Cahyadi. 2007. Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motr Honda.

Ghozali, Imam, 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ferdinand, Augusty. 2000. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen. Program Magister Manajemen Universitas DiponegoroSemarang

http://www.unilever.co.id. Diakses tanggal 5 November 2012 http://www.malangkota.go.id Diakses tanggal 14 November 2012

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Prenhalindo.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2006. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Jakarta : Salemba Empat

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas. Jakarta : PT Erlangga.

Maiyanti, Sri Indra, at all. 2008. Aplikasi Analisis Faktor Konfirmatori Untuk Mengetahui Hubungan Peubah Indikator Dengan Peubah Laten Yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Di Jurusan Matematika Fmipa Unsri.


(12)

xii

Masyhuri dan Zainuddin, M. 2008. Metodologi Penelitian : Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung : Refika Aditama

McNally, David., & Speak, Karl.D.(2004). Be Your Own Brand.

Rangkuti, Freddy. 2004.The Power of Brand, Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek plus Analisis Kasusdengan SPSS. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Sadat, Andi M. 2009. Brand Belief (Strategi Mmbangun Merek Berbasis Keyakinan). Jakarta : Salemba Empat.

Santoso, Singgihdan Tjiptono, Fandy, 2001, Riset Pemasaran: Konsepdan Aplikasi dengan SPSS, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Setyaningsih, Rahmawati. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekuitas Merek Untuk Meningkatkan Minat Beli Ulang.Diakses pada tanggal 28 Januari 2012

Sugiyono. 2003. Cetakan ke-5. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifm R&D. Bandung :

Alfabeta

Widayat & Amirullah, 2002. Riset Bisnis. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Widayat (2004), Metode Penelitian Pemasaran Aplikasi Software SPSS.

Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

Widhiarso, Wahyu. 2004. Evaluasi faktor Big Five : Pendekatan Analisis Faktor Konfirmatori. Diakses pada tanggal 28 Januari 2012

Wijanto, Setyo Hari. 2008. Structural Equation Model dengan Lisrel 8.8 . Graha Ilmu : Yogyakarta


(13)

5

BAB II

TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Merek

Melihat fenomena persaingan pemasaran yang terjadi, membuat para pemasar mampu untuk mencari, mengembangkan bahkan merebut pangsa pasar dari para pesaingnya.Selain mengandalkan produk yang dihasilkan dengan segala macam perbedaaan dan keunggulannya, salah satu modal untuk memenangkan persaingan adalah melalui merek (brand).Suatu produk dapat dibedakan dari produk lainnya dari segi merek. Merek tersebut dapat dipakai sebagai alat untuk menciptakan pandangan tertentu dari para pembeli, baik melalui iklan maupun kegiatan promosi yang lain.

Menurut McNally (2004:6), merek merupakan persepsi atau emosi yang dipertahankan dan dipelihara oleh para pembeli atau calon pembeli yang melukiskan pengalaman yang berhubungan dengan persoalan menjalankan bisnis- bisnis bersama sebuah organisasi atau memakai produk atau jasa-jasanya

Menurut American Marketing Association(dalam Rangkuty, 2004:2) Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, atau rancangan atau kombinasi dari hal – hal tersebut. Tujuan pemberian merek adalah untuk mengidentifiaksi produk atau jasa yang dihasilakn sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing. Merek dapat dibagi dalam pengertian lainnya, seperti :


(14)

6

a. Brand name (nama merek) yang merupakan bagian dari yang dapat diucapkan, misalnya, Pepsodent, BMW, Toyota, dan sebagainya.

b. Brand mark (tanda merek) yang merupakan sebagian dari merek yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain huruf, atau warna khusus. Misalnya, symbol Toyota, gambar tiga berlian Mitsubisi.

c. Trade mark (tanda merek dagang) yang merupakan merek atau sebagian merek yang dilindungi hokum karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini melindungi penjual dengan hak istimewanya untuk menggunakan nama merek (tanda merek).

d. Copyright (hak cipta) yang merupakan hak istimewa yang dilindungi undang – undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya tulis, karya music, atau karya seni.

Merek merupakan hal yang sangat penting, baik bagi sisi produsen maupun konsumen.Dari sisi produsen, merek dapat dipromosikan.Merek dapat dengan mudah diketahui ketika diperlihatnkan atau ditempatkan dalam suatu

display.Selain itu, merek dapat dipakai untuk mengurangi perbandingan harga, karena merek adalah salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membandingkan produk - produk sejenis yang berbeda.

“Dari sisi konsumen, merek mempermudah pembelian. Bila tidak ada merek, konsumen harus mengevalusi semua produk yang tidak memiliki merek setiap kali mereka akan melakukan pembelian. Merek meyakinkan konsumen bahwa mereka akan mendapatkan kualitas yang konsisten ketika mereka membeli produk tersebut”. (Rangkuti,2004 : 2)


(15)

7

2. Ekuitas Merek

Equity atau ekuitas berarti nilai.Nilai sebuah merek sebenarnya didapatkan dari kata – kata dan tindakan konsumennya.Keputusan pembelian konsumen didasarkan pada faktor – faktor yang menurut mereka penting, semakin banyak faktor yang nilai penting, maka merek tersebut dapat dikatakan sebagai merek yang bernilai.Berikut adalah beberpa definisi ekuitas merek dari beberapa ahli.Menurut Kotler dan Keller (2008:263) ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar,dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan.

Pemasar dan periset menggunakan berbagai perspektif untuk mempelajari ekuitas merek. Pendekatan berbasis pelanggan memandang ekuitas merek dari perspektif konsumen baik perorangan maupun organisasi. Prinsip dari model ekuitas merek berbasis pelanggan adalah bahwa kekuatan merek terletak pada apa yang dilihat, dibaca, didengar, dipelajari, dipikirkan dan dirasakan pelanggan tentang merek sepanjang waktu.

Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau kepada pelanggan perusahaan. (Aaker dalam Rangkuty,2004:39). Dalam modelnya, Aaker menjabarkan ekuitas merek yang dibentuk dari empat dimensi,


(16)

8

yaitu kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek. Seperti terlihat dalam tampilan berikut ini

Gambar 2.1 Dimensi Ekuitas Merek

Sumber: Sadat (2009 : 165)

3. Elemen – Elemen Ekuitas Merek

a. Kesadaran Merek (Brand Awareness)

Menurut Aaker dalam Rangkuti (2004 : 39) Kesadaran merek (brand awareness)adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Kesadaran merek dalam mempengaruhi ekuitas sebuah merek dapat mengacu pada beberapa indikator. Dengan demikian, seorang pelanggan yang memiliki kesadaran terhadap sebuah merek akan secara otomatis mampu menguraikan elemen-elemen merek tanpa harus dibantu.

Peran kesadaran merek dalam keseluruhan ekuitas merek tergantung dari sejauh mana tingkatan kesadaran yang dicapai oleh suatu merek. Ada 4 tingkatan kesadaran merek secara berurutan yaitu :

Ekuitas

Merek

Kesadaran

Merek

Persepsi

Kualitas

Asosiasi

Merek

Loyalitas

Merek


(17)

9

1. Unware of Brand (tidak menyadari merek) Merupakan tingkat paling rendah dalam piramida kesadaran merek, di mana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek.

2. Brand Recogantion (pengenalan merek) Tingkat minimal dari kesadaraan merek. Hal ini penting pada saat seseorang pembeli memilih suatu merek pada saat melakukan pembelian.

3. Brand Recall (pengingatan kembali terhadap merek) Pengingatan kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas produk. Hal ini diistilahkan dengan pengingatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda dari tugas pengenalan, responden tidak perlu dibantu untuk memunculkan merek tersebut.

4. Top of Mind (puncak pikiran) Apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan dan ia dapat menyebutkan satu nama merek, maka merek yang paling banyak disebutkan pertama sekali merupakan puncak pikiran.

Upaya meraih kesadaran merek, baik dalam tingkat pengenalan maupun pengingatan kembali, melibatkan dua kegiatan, yaitu berusaha memperoleh identitas merek dan berusaha mengakitkan dengan kelas produk tertentu..

Brand Awarness dapat dicapai dan diperbaiki melalui beberapa cara berikut.Suatu produk atau perusahaan untuk dapat meraih, memelihara dan meningkatkan kesadaran perlu menjadi berbeda dan dikenang (be different, memorable), melibatkan sebuah slogan dan jingle (involve a slogan or jingle), menampakkan simbol (symbol expose), publisitas (publicity), sponsor kegiatan


(18)

10

(event sponsorship), mempertimbangkan perluasan merek (brand extention), serta menggunakan tanda-tanda (using cues). (Muafi dan Effendi, 2001)

b. Kesan Kualitas (Perceived Quality)

Menurut Aakerdalam Freddy Rangkuty (2004 : 41)pengertian dan keuntungan kesan kualitas adalah Persepsi pelanggan terhadap keseluruhan atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan maksud yang diharapkan. Terdapat lima nilai kesan kualitas. Keuntungan pertama adalah alasan membeli. Kesan kualitas sebuah merek memberikan alas an yang penting untuk membeli. Hal ini mempengaruhi merek – merek mana yang harus dipertimbangkan dan selanjutnya mempengaruhi merek apa yang akan dipilih. Keuntungan kedua adalah diferensiasi.Artinya, seuatu karakterisktik penting dari merek adalah posisinya dalam dimensi kesan kualitas.

Keuntungan ketiga adalah harga optimum, keuntungan ketiga ini memberikan pilihan – pilihan dimana menetapkan harga optimum (premium price).Keuntungan keempat adalah meningkatkan minat para distributor.Keuntungan keempat ini memiliki arti penting bagi para istributor, pengecer serta berbagai asaluran distribusi lainnya.Karena hal itu sangat penting dalam emmbantu perluasan distribusi. Keuntungan kelima adalah perluasan merek, kesan kualiats ini dapat diekspoitasikan dengan cara mengenalkan berbagai perluasan merek yaitu dengan menggunakan merek tertentu untuk masuk ke dalam kategori produk baru.


(19)

11

Menurut Simamora (dalam Ema, 2011) , apabila perceived quality

dipahami dan dikelola, perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Adapun dimensi kualitas yang dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu :

a. Kualitas Produk, meliputi :

1) Kinerja : Kemampuan produk untuk melaksanakan fungsi utamanya.

2) Feature : Apakah yang menjadi keunggulan ataukarakteristik tertentu dari suatu produk.

3) Kesesuaian dengan spesifikasi : Seberapa dekat produk denganspesifikasi yang dijanjikan.

4) Keandalan : Konsistensi kinerja dari suatu pembelian hinggapembelian berikutnya, dan persentase waktu yang dimiliki produkuntuk berfungsi sebagaimana mestinya.

5) Ketahanan : Mencerminkan kehidupan ekonomis produk atau berapalama produk tersebut dapat bertahan dalam keadaan baik.

6) Pelayanann : Mencerminkan kemampuan memberikan layanan.

7) Hasil akhir : Menunjukkan pada munculnya atau dirasakannyakualitas. b. Kualitas jasa, meliputi :

1) Aspek fisik : Penampilan fisik, peralatan, personil, dan materialkomunikasi. 2) Keandalan : Kemampuan untuk memberikan pelayanan yangdijanjikan secara

akurat.

3) Kompetensi : Pengetahuan dan kesopanan para karyawan dankemampuan mereka untuk menciptakan keyakinan akan kualitaspelayanannya.


(20)

12

4) Tanggung jawab : Kesediaan untuk membantu konsumen dan dayatanggap karyawan terhadap permintaan pelayanan dalam waktusingkat.

5) Empati : Perhatian dan kesungguhan memahami kebutuhan konsumen. c. Asosiasi Merek (Brand Association)

Menurut Aaker dalam Rangkuti(2004 : 43) asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan merek. Asosiasi ini tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan. Keterkaitan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman untuk mengkomunikasikannya. Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat dirangkai sehingga membentuk citra tentang merek atau brand image di dalam benak konsumen.

Secara sederhana brand image merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk di benak konsumen.Konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap brand image atau hal ini disebut juga dengan kepribadian merek.Selanjutnya apabila para konsumen beranggapan bahwa merek tertentu secara fisik berbeda dari merek pesaing. Citra merek tersebut akan melekast secara terus menerus, sehingga dapat membentuk kesetiaan terhadap merek tertentu, yang biasa disebut dengan loyalitas merek. Dijelaskan Aaker dalam Sadat (2009 : 169) setidaknya terdapat sebelas jenis asosiasi yaitu :

1. Atribut produk

Atribut produk yang paling banyak digunakan dalam strategi posisioning adalah mengasosiasikan suatu obyek dengan salah satu atau beberapa atribut atau karakteristik produk yang bermakna dan saling


(21)

13

mendukung, sehingga asosiasi bisa secara langsung diterjemahkan dalam alasan untuk pembelian suatu produk.

2. Atribut produk intangibles

Suatu faktor tak berwujud merupakan atribut umum, seperti halnya persepsi kualitas, kemajuan teknologi, inovasi, atau kesan nilai yang mengikhtisarkan serangkaian atribut yang obyektif.

3. Manfaat

Biasanya terdapat hubungan antara atribut produk dan manfaat bagi pelanggan

4. Harga relatif

Evaluasi terhadap suatu merek di sebagian kelas produk ini akan diawali dengan penentuan posisi merek tersebut dalam satu atau dua dari tingkat harga.

5. Aplikasi

Pendekatan ini adalah dengan mengasosiasikan merek tersebut dengan suatu penggunaan atau aplikasi tertentu.

6. Pemakai

Pendekatan ini adalah dengan mengasosiasikan sebuah merek dengansebuah tipe pengguna atau pelanggandari produk tersebut.

7. Selebritas

Mengkaitkan orang terkenal atau artis dengan sebuah merek dapat mentransfer asosiasi kuat yang dimiliki oleh orang terkenal ke merek tersebut. 8. Gaya hidup


(22)

14

Sebuah merek bisa diilhami oleh para pelanggan merek tersebut dengan aneka kepribadian dan karakteristik gaya hidup yang hampir sama.

9. Kelas produk

Beberapa merek perlu membuat keputusan posisioning yang menentukan dan melibatkan asosiasi-asosiasi kelas produk.

10. Pesaing

Mengetahui pesaing dan berusaha untuk menyamai atau bahkan mengungguli pesaing.

11. Wilayah geografis

Sebuah negara dapat menjadi simbol yang kuat, asalkan negara itu mempunyai hubungan yang erat dengan produk, bahan, dan kemampuan. Asosiasi negara bisa menjadi komplek dan penting apabila negara berusaha mengembangkan strategi global.

d. Loyalitas Merek (Brand Loyalty)

Menurut Rangkuti (2004 : 60) Loyalitas merek merupakan ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap suatu merek. Loyalitas merek merupakan inti dari ekuitas merek yang menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, karena hal ini merupakan suatu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek.Apabila loyalitas merek meningkat, maka kerentaan kelompok pelanggan dari serangan competitor dapat dikurangi.Hal ini merupakan suatu indicator dari ekuitas merek yang berkaitan dengan perolehan laba dimasa yang akan datang, karena loyalitas merek secara langsung dapat diartikan sebagai penjualan dimasa


(23)

15

depan. Loyalitas memiliki tingkatan sebagaimana dapat dilihat pada gambar di bawah ini,

Gambar 2.2 Piramida Loyalitas

(Sumber : Freddy Rangkuti, 2004 : 61)

Berdasarkan piramida loyalitas merek di atas, dapat dijelaskan bahwa,

1. Tingkat loyalitas yang paling dasar adalah pembeli tidak loyal atau sama sekali tidak tertarik pada merek – merek apapun yang ditawarkan. Dengan demikian merek memainkan peran yang kecil dalam keputusan pembelian. Pada umumnya jenis konsumen seperti ini suka bverpindah – pindah merek atau disebut tipe konsumen switcher atau price buyer

(konsumen lebih memperhatikan harga di dalam melakukan pembelian) 2. Tingkat kedua adalah para pembeli merasa puas dengan produk yangia

gunakan atau minimal; ia tidak mengalami kekecewaan. Pada dasarnya tidak terdapat dimensi ketidakpuasan yang cukup memadai untuk mendorong suatu perubahan, terutama apabila pergantian ke merek lain

Menyukai Merek

Pembeli yang puas Dengan biaya peralihan

Pembeli yang puas tidak ada masalah untuk beralih

Berpindah-pindah, peka terhadap perubahan harga, tidak ada loyalitas merek


(24)

16

memerlukan suatu tambahan biaya. Para pembeli tipe ini dapat disebut pembeli tipe kebiasaan (habitual buyer)

3. Tingkat ketiga berisi orang – orang yang puas, namun mereka memikul biaya perlaihan (switching cost), baik dalam waktu, uang atau resiko sehubungan dengan upaya untuk melakukan pergantian ke merek lain. Kelompok ini biasa disebut dengan konsumen loyal yang merasakan adanya suatu pengorbanan apabila ia melakukan penggantian ke merek lain. Para pembeli tipe ini disebut dengan satisfied buyer.

4. Tingkat keempat adalah konseumen benar – benar menyukai merek tersebut. Pilihan mereka terhadap suatu merek dilandasi pada suatu aosiasi, seperti symbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakannya atau kesan kualitas yang tinggi. Para pembeli pada tingkat ini disebut sahabat merek, karena terdapat perasaan emosional dalam menyukai merek

5. Tingkat teratas adalah para pelanggan yang setia. Mereka mempunyai suatu kebanggan dalam menemukan ata menjadi pengguna satu merek. Merek tersebut sangat penting bagi mereka baik dari segi fungsinya, maupun sebagai ekspresi mengenai siapa mereka sebenarnya (commted buyers)

Menurut Aaker dalam Fitria (2009), brand loyalty adalah inti dari ekuitas merek. Jika customer tidak membedakan merek, dan di dalam kenyataannya membeli berdasarkan feature, harga dan kenyamanan, dengan sedikit perhatian pada merek, ada kemungkinan memiliki ekuitas yang kecil. Dengan adanya brand


(25)

17

loyalty, akan memberikan nilai lebih pada merek. Walaupun merek memiliki

awareness, asosiasiz dan perceived quality yang baik, tetapi jangka waktu dapat dinikmatinya produk menjadi pertanyaan berikutnya. Brand loyalty akan memberikan kepastian pemasukan bagi merek dalam jangka panjang. Dalam Aaker (1991) disebutkan “ a direct way to determine loyality especially habitual behaviour, is to consider actual purchase pattern. Among the measures that can be used are :

1. Repurchase rates 2. Percent of purchase

3. Number of brand Purchase

4. Hubungan Brand Equity terhadap Pembelian

Ekuitas merek berhubungan erat dengan proses pengambilan keputusan pembelian. Merek yang kuat akan meningkatkan konsumen untuk membeli produk tersebut. Kotler dan Armstrong (2008 : 281) mengemukakan bahwa ekuitas mempengaruhi pembelian produk, bahkan konsumen bersedia untuk membayar lebih tinggi untuk produk dengan ekuitas merek tinggi.

“Brand equity can affect customer’s confidence in the purchase decision" Aaker dalam (Astuti & Cahyadi, 2007) Kesadaran merek mempengaruhi rasa percaya diri pelanggan atas keputusan pembelian dengan mengurangi tingkat resiko yang dirasakan atas suatu merek yang diputuskan untuk dibeli. Selain itu Aaker menyatakan bahwa asosiasi merek dapat mempengaruhi rasa percayadiri pelanggan atas keputusan pembelian melalui penciptaan kredibilitas merek yang baikdi benak pelanggan. Merek dengan kredibilitas yang baik menciptakan


(26)

18

kepercayaan yangbesar atas merek tersebut. Asosiasi merek juga dapat mempengaruhi rasa percaya diripelanggan atas keputusan pembelian melalui penciptaan benefit association yang positifdi benak pelanggan.

B. Landasan Penelitian terdahulu

Sebagai bahan perbandingan dan sebagai penunjang hasil penelitian ini, maka diperlukan suatu dasar yang nantinya dipergunakan sebagai bahan pertimbangan.Hal ini dimaksudkan agar nantinya hasil penelitian yang diperoleh akurat dan dapat dipertanggung jawabkan kepada semua pihak.Secara garis besar hasil penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dalam penelitian ini dapat dicermati pada tabel di bawah ini,

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Metodologi Hasil penelitian 1. Winda

Wahyuni (2011) Politeknik Negeri Malang Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pepsodent Di Kota Malang X1. Kesadaran merek (brand awareness) X2. Asosiasi merek (brand asociation) X3. Persepsi kualitas (perceived quality) X4. Loyalitas merek (brand loyalty) Y : Keputusan Pembelian Teknik pengambilan sample dengan menggunakan Purposive Sampling teknik Analisis Data Menggunakan Regresi Linier

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai pengaruh ekuitas merek (kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek) terhadap keputusan pembelian konsumen Pepsodent di Kota Malang dapat diambil kesimpulan bahwa variabel dependen (keputusan pembelian) terbukti secara signifikan baik simultan

dipengaruhi oleh seluruh variabel independen (kesadaran merek, kesan


(27)

19

kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek) yang digunakan dalam penelitian ini.

2. Muhamad

Arief Pratama (2010) Universitas Gunadarma

Faktor – Faktor Yang Mempengar uhi Keputusan Pembelian Melalui Dimensi Pembentuk Ekuitas Merek X1. Kesadaran merek (brand awareness) X2. Asosiasi merek (brand asociation) X3. Persepsi kualitas (perceived quality) X4. Loyalitas merek (brand loyalty) Y : Keputusan Pembelian Teknik pengambilan sample dengan menggunakan accidental sampling. Analisis data menggunakan analisa faktor dan regresi

Dalam hasil penelitian ini diketahui

bahwa dimensi pembentuk ekuitas merek (brand equity) yaitu faktor

kesadaran merek (brand awareness),

asosiasi merek (brand associations),

kesan kualitas

(perceived quality), dan kesetiaan merek (brand loyalty) secara bersama-sama memengaruhi keputusan pembelian. Secara parsial yang memengaruhi keputusan pembelian adalah faktor asosiasi merek (brand

associations).

Kesamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada kesamaan tema dalam memandang konsep ekuitas merek sebagai suatu kumpulan aset yang menambah nilai dari suatu barang dan jasa bagi pelanggan dan bagi perusahaan serta menjadi acuan untuk meneliti beberapa komponen dari ekuitas merek pada keputusan pembagian elemen ekuitas mereknya.Pada penelitian ini, elemen ekuitas merek terdiri dari kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek.


(28)

20

Perbedaan penelitian ini dengan semua penelitian terdahulu antara lain terletak pada rumusan penelitian dimana pada penelitian ini yang dianalisa adalah dimensipembentuk Brand equity sedangkan dalam penelitian Wahyuni dan Arief, meneliti pengaruh Brand equity terhadap keputusan pembelian. Pada Penelitian yang dilakukan Arief, analisa faktor yang digunakan menggunakan analisa faktor eksploratif. Perbedaan lain terletak pada responden yang digunakan sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan responden pemakai pasta gigi Pepsodent di Kelurahan Balowerti Kota Kediri, sedangkan pada penelitian Wahyuni responden yang digunakan berada di kota Malang.

C. Kerangka Berpikir

Menurut Mashuri dan Zainuddin (2008:113), kerangka berpikir atau juga disebut sebagai kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.Deskripsi penelitian dan hasil penelitian terdahulu merupakan landasan utama untuk menyusun kerangka berpikir yang pada akhirnya digunakan dalam merumuskan hipotesis.

Berdasarkan kajian teori dan empiris yang telah dijelaskan sebelumnya, maka, kerangka pemikiran penelitian ini ingin mengetahui dimensi pembentuk Ekuitas Merek dalam pembelian Pasta Gigi Pepsodent di Kelurahan Balowerti Kota Kediri.Berikut adalah kerangka berpikir dari penelitian ini.


(29)

21

Gambar 2.5

Kerangka Berpikir Penelitian

Sumber : Diadopsi dari Rangkuti 2004, Aaker 1991

D. Hipotesis Penelitian

Menurut Mashuri dan Zainuddin (2008 : 136) hipotesis adalah kesimpulan sementara yang harus dibuktikan kebenarannya atau dapat dikatakan proposisi tentative tentang hubungan antara dua variable atau lebih. Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, kajian teori dan kajian empiris penelitian sebelumnya, maka diduga seluruh dimensidapat digunakan untuk menyusun

Brand Equitydalam pembelian pasta gigi pepsodent di Kelurahan Balowerti Kota Kediri.

KESADARAN MEREK

ASOSIASI MEREK

PERSEPSI KUALITAS

LOYALITAS MEREK EKUITAS


(30)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebuah merek mempunyai peranan yang sangat penting dalam benak konsumen. Mayoritas seorang konsumen akan selalu melakukan pembelian produk berbekal dari kualitas produk yang mereka gunakan. Produk yang ada dipasaran memiliki berbagai jenis merek beserta dengan keunggulan dan kelemahan, konsumen akan menyadari hal tersebut dan memilih produk dengan merek yang sesuai dengan keunggulan yang mereka dapatkan. Merek sangat diperlukan seorang konsumen untuk mengenali jenis produk yang akan mereka gunakan. Kebiasaan dalam menggunakan merek produk tertentu akan menimbulkan perilaku bahwa seorang konsumen akan selalu nyaman dan loyal terhadap merek yang sering mereka gunakan.. Ketika hal ini terjadi imbal balik

benefit antara produsen dan konsumen akan terjalin selaras dengan produk yang telah diciptakan.

Merek mengandung nilai-nilai yang bersifat intangible, emosional, keyakinan, harapan serta sarat dengan persepsi pelanggan, sehingga sulit untuk ditiru pesaing (Rangkuti, 2004:15). Kekuatan merek terletak pada kemampuannya memikat konsumen untuk membeli produk yangg diiginkannya. Karena merek secara tidak sadar melibatkan prestice, keyakinan, harapan, dan kebanggan dari para konsumen. Maka dari itu menempatkan merek sebagai salah satu bagian dari modal keunggulan bersaing, selain unsur kualitas dan harga adalah kebijakan yang


(31)

2

sangat tepat. Walaupun merek dapat dijadikan sebagai atribut kompetitif, namun tidak berarti semua merek dapat melakukannya. Hanya merek – merek tertentu dengan ekuitas merektinggi yang dapat melakukannya.

Suatu merek memiliki ekuitas merek yang kuat atau lemah diindikasikan oleh kesadaran merek (brand awareness), asosiasi merek (brand asociation), persepsi kualitas (perceived quality), loyalitas merek (brand loyalty) dan aset-aset lain seperti paten, trademark dan hubungan dengan perantara (Durianto, 2004 : 3). Suatu produk dengan ekuitas merek yang kuat dapat membentuk landasan merek (Brand Platform) yang kuat dan mampu mengembangkan keberadaan suatu merek dalam persaingan apa pun dalam jangka waktu yang lama. Dengan kata lain, suatu merek dapat dikatakan sebagai merek berkualitas apabila mampu memberikan nilai tambah suatu produk dimata konsumen sehingga menghasilkan ekuitas merek yang kuat.

Pada hakikatnya kebutuhan manusia dapat dikelompokkan dalam tiga kebutuhan dasar yaitu kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Salah satu kebutuhan primer manusia adalah kesehatan, dan termasuk di dalamnya adalah kesehatan gigi. Dari pentingnya kesehatan gigi maka orang akan berusaha untuk menjaga dan merawat gigi. Survei yang dilakukan oleh FDI (Federasi Dokter Gigi) tentang kebiasaan dan sikap menunjukkan hanya sekitar 34% dari rakyat Indonesia yang menyikat gigi mereka sebelum tidur. FDI menyarankan untuk selalu menggosok gigi 2 kali sehari ditambah 1 setiap malam, untuk mencegah hadirnya gigi berlubang.

Pepsodent merupakan salah satu merek pasta gigi yang terkenal dan tertua di Indonesia, sejak awal keberadaannya selalu memberikan lebih dari sekedar kemanjuran dasar. Pepsodent merupakan pasta gigi pertama di Indonesia yang


(32)

3

kembali meluncurkan pasta gigi berflorida pada tahun 1980-an dan satu - satunya pasta gigi di Indonesia yang secara aktif mendidik dan mempromosikan kebiasaan menyikat gigi secara benar melalui program sekolah dan layanan pemeriksaan gigi gratis. Sejak itu Pepsodent telah melengkapi jajaran produknya mulai dari pembersihan dasar hingga pasta gigi dengan manfaat lengkap. Fakta menunjukkan bahwa Pepsodent merupakan merek terkemuka di sebagian besar negara Asia dengan Indonesia dan India sebagai pasar terbesar dan pada tahun 2005

Menurut survei yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group pada tahun 2012, menunjukkan bahwa kinerja merek Pepsodent pada kategori produk pasta gigi pada peringkat pertama Riset ini didasarkan pada 3 parameter utama yaitu

Mind Share, Market Share Commitment dan Share. Dari Market Share yang dimiliki pasta gigi Pepsodent, ini mengindikasikan bahwa pasta gigi Pepsodent memiliki Ekuitas Merek yang tinggi dari produk pasta gigi lainnya. Pangsa pasar tinggi ini berarti masyarakat lebih sadar akan merek Pepsodent dibandingkan merek lainnya, masyarakat lebih loyal menggunakan Pepsodent dibandingkan merek lainnya dan masyarakat menilai kualitas pasta gigi Pepsodent lebih baik daripada pasta gigi lainnya.

Berbekal dari fakta tersebut, maka Peneliti ingin, mengetahui dan menganalisis dimensi yang menyusun ekuitas merek Pasta Gigi Pepsodent dalam pembelian konsumen di Kelurahan Balowerti Kota Kediri. Dengan jumlah penduduk lebih dari 2000 jiwa hal ini tentunya mengindikasikan bahwa terdapat ribuan orang yang setiap hari memperhatikan kesehatan giginya. Untuk itu ini merupakan fenomena yang menarik untuk diteliti, dimensi yang menyusun


(33)

4

ekuitas merek dalam pembelian konsumen. Berdasarkan uraian diatas maka Peneliti mengambil judul, “Analisa Dimensi Pembentuk Brand Equity Dalam Pembelian Pasta Gigi Pepsodent Di Kelurahan Balowerti Kota Kediri”

.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah seluruh dimensi dari ekuitas merek mampu menyusun Brand Equity dalam pembelian konsumen Pasta Gigi Pepsodent di Kelurahan Balowerti Kota Kediri?

D. Tujuan Penelitian

Untuk menganalisa dan mengetahui dimensi yang menyusun Brand Equity

dalam pembelian Pasta Gigi Pepsodent di Kelurahan Balowerti Kota Kediri.

E. Kegunaan Penelitian a. Bagi konsumen

Memberikan pengetahuan kepada konsumen mengenai pembentukan ekuitas merek dalam pembelian pasta gigi merek Pepsodent

b. Bagi pihak lain

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap kajian teoritis khususnya di bidang ilmu terkait dimensi dalam ekuitas me


(34)

(35)

i

ANALISA DIMENSI PEMBENTUK BRAND EQUITY DALAM PEMBELIAN PASTA GIGI PEPSODENT

DI KELURAHAN BALOWERTI KOTA KEDIRI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh : DanangAbrianto NIM. 201020160312434

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(36)

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISA DIMENSI PEMBENTUK BRAND EQUITY DALAM PEMBELIAN PASTA GIGI PEPSODENT

DI KELURAHAN BALOWERTI KOTA KEDIRI Yang disiapkan dan disusun oleh:

Nama : Danang Abrianto NIM : 201020160312434 Jurusan : Manajemen

Telah dipertahankan didepan penguji pada tanggal...2013 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Susunan Tim Penguji;

Penguji I : 1.

Penguji II : 2.

Penguji III : 3. Dr. Rohmat Dwi Jatmiko,M.M

Penguji IV : 4. Drs. Noor Aziz, M.M

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi, Ketua Jurusan Manajemen


(37)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

ANALISA DIMENSI PEMBENTUK BRAND EQUITY DALAM PEMBELIAN PASTA GIGI PEPSODENT

DI KELURAHAN BALOWERTI KOTA KEDIRI

Oleh : Danang Abrianto NIM. 201020160312434

Diterima dan disetujui Pada tanggal...

Pembimbing I

Dr. Rohmat Dwi Jatmiko, M.M

Mengetahui

Pembimbing II

Drs. Noor Azis, M.M

Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. H Nazarrudin Malik,M.si

Ketua Jurusan Manajemen


(38)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Analisa Dimensi Pembentuk Brand Equity Dalam Pembelian Pasta Gigi Pepsodent Di Kelurahan Balowerti Kota Kediri”

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang. Dengan terselesaikannya laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Nazzaruddin Malik,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dra. Aniek Rumijati, M.M selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr Rohmat Dwi Jatmiko, M.M dan Drs Noor Azis, M.M. selaku Dosen Pembimbing atas segala masukan dan bimbingannya hingga terselesaikannya laporan Skripsi ini.

4. Bapak, Ibu, dan kakak-kakakku yang dengan sabar terus memotivasi, membimbing dan mendoakanku sehingga terselesaikan laporan ini.

5. Kekasih hati Dahlia Sritanjung Ayuningtyas yang senantiasa memotivasi dan mendukung hingga terselesaikan laporan skripsi ini.


(39)

v

6. Teman-teman dan semua pihak serta yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini karena itu dalam kesempatan kali ini penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, dengan segala kerendahan hati, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Malang, 5 Mei 2013


(40)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR...x

DAFTAR LAMPIRAN...xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori ... 5

2.2. Hasil Penelitian Terdahulu ... 18

2.3. Kerangka Pikir ... 20

2.4. Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 22

3.2. Definisi Operasiona Variabel ... 22


(41)

vii

3.4. Jenis dan Sumber Data ... 26

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.6. Pengujian Instrumen Penelitian ... 28

3.7. Teknik Analisis Data ... 29

3.8. Uji Hipotesis ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden ... 34

4.2. Deskriptif Variabel ... 36

4.3. Uji Instrumen... 43

4.4. Uji Normalitas ... 45

4.5. Analisa Data ... 47

4.6. Hasil Analisa Data ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 63

B. Saran... 63 DAFTAR PUSTAKA


(42)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 18

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 23

Tabel 4.1 Karakteristik Responden ... 34

Tabel 4.2 Jenis Kelamin ... 35

Tabel 4.3 Jenis Pekerjaan Responden ... 36

Tabel 4.4 Indeks Ekuitas Merek ... 37

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ... 44

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 45

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas... 46

Tabel 4.8 Nilai-t dan R2 (Dimensi Kesadaran Merek) ... 48

Tabel 4.9 Goodness Of Fit Dimensi Kesan Kualitas ... 50

Tabel 4.10 Nilai-t dan R2 (Dimensi Kesan Kualitas) ... 51

Tabel 4.11 Goodness Of Fit Dimensi Asosiasi Merek ... 53

Tabel 4.12 Nilai-t dan R2 (Dimensi Asosiasi Merek) ... 53

Tabel 4.13 Goodness Of Fit Dimensi Loyalitas Merek ... 55

Tabel 4.8 Nilai-t dan R2 (Dimensi Loyalitas Merek) ... 56

Tabel 4.9 Goodness Of Fit Variabel Ekuitas Merek ... 58


(43)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dimensi Ekuitas Merek ... 8

Gambar 2.2 Piramida Loyalitas ... 15

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ... 21

Gambar 3.1 Model Analisa Konfirmatori ... 31

Gambar 4.1 Standardize Loading Factor Dimensi Kesadaran Merek ... 47

Gambar 4.2 Standardize Loading Factor Dimensi Kesan Kualitas ... 49

Gambar 4.2 Standardize Loading Factor Dimensi Kesan Kualitas ke-2 ... 50

Gambar 4.2 Standardize Loading Factor Dimensi Asosiasi Merek ... 52

Gambar 4.2 Standardize Loading Factor Dimensi Loyalitas Merek ... 54


(44)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian Lampiran B Tabel Hasil Kuesioner Lampiran C Tabel Uji Validitas Lampiran D Tabel Uji Reliabilitas Lampiran E Tabel Uji Normalitas

Lampiran F Hasil Analisa Konfirmatori Dimensi Kesadaran Merek Lampiran G Hasil Analisa Konfirmatori Dimensi Kesan Kualitas Lampiran H Hasil Analisa Konfirmatori Dimensi Asosiasi Merek Lampiran I Hasil Analisa Konfirmatori Dimensi Loyalitas Merek Lampiran J Hasil Analisa Second Order to Confirmatory Ekuitas Merek


(45)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Sri Wahyuni & I Gede Cahyadi. 2007. Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motr Honda.

Ghozali, Imam, 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ferdinand, Augusty. 2000. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen. Program Magister Manajemen Universitas DiponegoroSemarang

http://www.unilever.co.id. Diakses tanggal 5 November 2012 http://www.malangkota.go.id Diakses tanggal 14 November 2012

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Prenhalindo.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2006. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Jakarta : Salemba Empat

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas. Jakarta : PT Erlangga.

Maiyanti, Sri Indra, at all. 2008. Aplikasi Analisis Faktor Konfirmatori Untuk Mengetahui Hubungan Peubah Indikator Dengan Peubah Laten Yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Di Jurusan Matematika Fmipa Unsri.


(46)

xii

Masyhuri dan Zainuddin, M. 2008. Metodologi Penelitian : Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung : Refika Aditama

McNally, David., & Speak, Karl.D.(2004). Be Your Own Brand.

Rangkuti, Freddy. 2004.The Power of Brand, Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek plus Analisis Kasusdengan SPSS. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Sadat, Andi M. 2009. Brand Belief (Strategi Mmbangun Merek Berbasis Keyakinan). Jakarta : Salemba Empat.

Santoso, Singgihdan Tjiptono, Fandy, 2001, Riset Pemasaran: Konsepdan Aplikasi dengan SPSS, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Setyaningsih, Rahmawati. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekuitas Merek Untuk Meningkatkan Minat Beli Ulang.Diakses pada tanggal 28 Januari 2012

Sugiyono. 2003. Cetakan ke-5. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifm R&D. Bandung :

Alfabeta

Widayat & Amirullah, 2002. Riset Bisnis. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Widayat (2004), Metode Penelitian Pemasaran Aplikasi Software SPSS.

Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

Widhiarso, Wahyu. 2004. Evaluasi faktor Big Five : Pendekatan Analisis Faktor Konfirmatori. Diakses pada tanggal 28 Januari 2012

Wijanto, Setyo Hari. 2008. Structural Equation Model dengan Lisrel 8.8 . Graha Ilmu : Yogyakarta


(1)

vii

3.4. Jenis dan Sumber Data ... 26

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.6. Pengujian Instrumen Penelitian ... 28

3.7. Teknik Analisis Data ... 29

3.8. Uji Hipotesis ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden ... 34

4.2. Deskriptif Variabel ... 36

4.3. Uji Instrumen... 43

4.4. Uji Normalitas ... 45

4.5. Analisa Data ... 47

4.6. Hasil Analisa Data ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 63

B. Saran... 63 DAFTAR PUSTAKA


(2)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 18

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 23

Tabel 4.1 Karakteristik Responden ... 34

Tabel 4.2 Jenis Kelamin ... 35

Tabel 4.3 Jenis Pekerjaan Responden ... 36

Tabel 4.4 Indeks Ekuitas Merek ... 37

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ... 44

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 45

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas... 46

Tabel 4.8 Nilai-t dan R2 (Dimensi Kesadaran Merek) ... 48

Tabel 4.9 Goodness Of Fit Dimensi Kesan Kualitas ... 50

Tabel 4.10 Nilai-t dan R2 (Dimensi Kesan Kualitas) ... 51

Tabel 4.11 Goodness Of Fit Dimensi Asosiasi Merek ... 53

Tabel 4.12 Nilai-t dan R2 (Dimensi Asosiasi Merek) ... 53

Tabel 4.13 Goodness Of Fit Dimensi Loyalitas Merek ... 55

Tabel 4.8 Nilai-t dan R2 (Dimensi Loyalitas Merek) ... 56

Tabel 4.9 Goodness Of Fit Variabel Ekuitas Merek ... 58


(3)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dimensi Ekuitas Merek ... 8

Gambar 2.2 Piramida Loyalitas ... 15

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ... 21

Gambar 3.1 Model Analisa Konfirmatori ... 31

Gambar 4.1 Standardize Loading Factor Dimensi Kesadaran Merek ... 47

Gambar 4.2 Standardize Loading Factor Dimensi Kesan Kualitas ... 49

Gambar 4.2 Standardize Loading Factor Dimensi Kesan Kualitas ke-2 ... 50

Gambar 4.2 Standardize Loading Factor Dimensi Asosiasi Merek ... 52

Gambar 4.2 Standardize Loading Factor Dimensi Loyalitas Merek ... 54


(4)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian Lampiran B Tabel Hasil Kuesioner Lampiran C Tabel Uji Validitas Lampiran D Tabel Uji Reliabilitas Lampiran E Tabel Uji Normalitas

Lampiran F Hasil Analisa Konfirmatori Dimensi Kesadaran Merek Lampiran G Hasil Analisa Konfirmatori Dimensi Kesan Kualitas Lampiran H Hasil Analisa Konfirmatori Dimensi Asosiasi Merek Lampiran I Hasil Analisa Konfirmatori Dimensi Loyalitas Merek Lampiran J Hasil Analisa Second Order to Confirmatory Ekuitas Merek


(5)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Sri Wahyuni & I Gede Cahyadi. 2007. Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motr Honda.

Ghozali, Imam, 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ferdinand, Augusty. 2000. Structural Equation Modelling dalam Penelitian

Manajemen. Program Magister Manajemen Universitas

DiponegoroSemarang

http://www.unilever.co.id. Diakses tanggal 5 November 2012 http://www.malangkota.go.id Diakses tanggal 14 November 2012

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Prenhalindo.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2006. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Jakarta : Salemba Empat

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga

Belas. Jakarta : PT Erlangga.

Maiyanti, Sri Indra, at all. 2008. Aplikasi Analisis Faktor Konfirmatori Untuk Mengetahui Hubungan Peubah Indikator Dengan Peubah Laten Yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Di Jurusan Matematika Fmipa Unsri. Diakses pada tanggal 28 Januari 2012


(6)

xii

Masyhuri dan Zainuddin, M. 2008. Metodologi Penelitian : Pendekatan Praktis

dan Aplikatif. Bandung : Refika Aditama

McNally, David., & Speak, Karl.D.(2004). Be Your Own Brand.

Rangkuti, Freddy. 2004.The Power of Brand, Teknik Mengelola Brand Equity dan

Strategi Pengembangan Merek plus Analisis Kasusdengan SPSS. Jakarta :

PT Gramedia Pustaka Utama.

Sadat, Andi M. 2009. Brand Belief (Strategi Mmbangun Merek Berbasis

Keyakinan). Jakarta : Salemba Empat.

Santoso, Singgihdan Tjiptono, Fandy, 2001, Riset Pemasaran: Konsepdan

Aplikasi dengan SPSS, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Setyaningsih, Rahmawati. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Ekuitas Merek Untuk Meningkatkan Minat Beli Ulang.Diakses pada

tanggal 28 Januari 2012

Sugiyono. 2003. Cetakan ke-5. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifm R&D. Bandung :

Alfabeta

Widayat & Amirullah, 2002. Riset Bisnis. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Widayat (2004), Metode Penelitian Pemasaran Aplikasi Software SPSS. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

Widhiarso, Wahyu. 2004. Evaluasi faktor Big Five : Pendekatan Analisis Faktor

Konfirmatori. Diakses pada tanggal 28 Januari 2012

Wijanto, Setyo Hari. 2008. Structural Equation Model dengan Lisrel 8.8 . Graha Ilmu : Yogyakarta