b. Eosinofil
Eosinofil merupakan fagositik yang lemah. Jumlahnya akan meningkat saat terjadi alergi atau penyakit parasit. Eosinofil memiliki granula sitoplasma
yang kasar dan besar.
25
Sel granulanya berwarna merah sampai merah jingga
18
gambar 2.4. hapusan sumsum tulang dengan perbesaran 1000x.
27
Eosinofil memasuki darah dari sumsum tulang dan beredar hanya 6-10 jam sebelum bermigrasi ke dalam jaringan ikat, tempat eosinofil
menghabiskan sisa 8-12 hari dari jangka hidupnya.
26
Dalam darah normal, eosinofil jauh lebih sedikit dari neutrofil, hanya 2-4 dari jumlah sel darah
putih.
24
c. Basofil
Basofil adalah jenis leukosit yang paling sedikit jumlahnya yaitu kurang dari 1 dari jumlah sel darah putih. Basofil memiliki sejumlah granula
sitoplasma yang bentuknya tidak beraturan dan berwarna keunguan sampai hitam
25
gambar 2.5. hapusan sumsum tulang dengan perbesaran 1000x.
27
Basofil memiliki fungsi menyerupai sel mast, mengandung histamin untuk meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera dan heparin untuk
membantu mencegah pembekuan darah intravaskular.
25
2.2.2. Agranulosit
Agranulosit merupakan leukosit tanpa granula sitoplasma. Agranulosit terdiri dari limfosit dan monosit.
25
Universitas Sumatera Utara
a. Limfosit
Limfosit adalah golongan leukosit kedua terbanyak setelah neutrofil, berkisar 20-35 dari sel darah putih, memiliki fungsi dalam reaksi imunitas.
25
Limfosit memiliki inti yang bulat atau oval yang dikelilingi oleh pinggiran sitoplasma yang sempit berwarna biru
18
gambar 2.6. hapusan sumsum tulang dengan perbesaran 1000x.
27
Terdapat dua jenis limfosit yaitu limfosit T dan limfosit B. Limfosit T bergantung timus, berumur panjang, dibentuk dalam timus. Limfosit B tidak
bergantung timus, tersebar dalam folikel-folikel kelenjar getah bening. Limfosit T bertanggung jawab atas respons kekebalan selular melalui
pembentukan sel yang reaktif antigen sedangkan limfosit B, jika dirangsang dengan semestinya, berdiferesiansi menjadi sel-sel plasma yang menghasilkan
imunoglobulin, sel-sel ini bertanggung jawab atas respons kekebalan hormonal.
18
b. Monosit
Monosit merupakan leukosit terbesar. Monosit mencapai 3-8 dari sel darah putih, memiliki waktu paruh 12-100 jam di dalam darah.
24
Intinya terlipat atau berlekuk dan terlihat berlobus, protoplasmanya melebar, warna
biru keabuan yang mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan
18,28
gambar 2.7. hapusan sumsum tulang dengan perbesaran 1000x.
27
Monosit memiliki fungsi fagositik dan sangat aktif, membuang sel-sel cedera dan mati, fragmen-fragmen sel, dan mikroorganisme.
24, 25
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Sel darah putih
27
Gambar 2.2. Leukemia
27
Granulosit
Gambar 2.3. Neutrofil
27
Gambar 2.4. Eosinofil
27
Gambar 2.5. Basofil
27
Agranulosit
Gambar 2.6. Limfosit
27
Gambar 2.7. Monosit
27
Universitas Sumatera Utara
2.3. Patofisiologi