Eosinofil Limfosit Monosit BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Leukemia

b. Eosinofil

Eosinofil merupakan fagositik yang lemah. Jumlahnya akan meningkat saat terjadi alergi atau penyakit parasit. Eosinofil memiliki granula sitoplasma yang kasar dan besar. 25 Sel granulanya berwarna merah sampai merah jingga 18 gambar 2.4. hapusan sumsum tulang dengan perbesaran 1000x. 27 Eosinofil memasuki darah dari sumsum tulang dan beredar hanya 6-10 jam sebelum bermigrasi ke dalam jaringan ikat, tempat eosinofil menghabiskan sisa 8-12 hari dari jangka hidupnya. 26 Dalam darah normal, eosinofil jauh lebih sedikit dari neutrofil, hanya 2-4 dari jumlah sel darah putih. 24

c. Basofil

Basofil adalah jenis leukosit yang paling sedikit jumlahnya yaitu kurang dari 1 dari jumlah sel darah putih. Basofil memiliki sejumlah granula sitoplasma yang bentuknya tidak beraturan dan berwarna keunguan sampai hitam 25 gambar 2.5. hapusan sumsum tulang dengan perbesaran 1000x. 27 Basofil memiliki fungsi menyerupai sel mast, mengandung histamin untuk meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera dan heparin untuk membantu mencegah pembekuan darah intravaskular. 25

2.2.2. Agranulosit

Agranulosit merupakan leukosit tanpa granula sitoplasma. Agranulosit terdiri dari limfosit dan monosit. 25 Universitas Sumatera Utara

a. Limfosit

Limfosit adalah golongan leukosit kedua terbanyak setelah neutrofil, berkisar 20-35 dari sel darah putih, memiliki fungsi dalam reaksi imunitas. 25 Limfosit memiliki inti yang bulat atau oval yang dikelilingi oleh pinggiran sitoplasma yang sempit berwarna biru 18 gambar 2.6. hapusan sumsum tulang dengan perbesaran 1000x. 27 Terdapat dua jenis limfosit yaitu limfosit T dan limfosit B. Limfosit T bergantung timus, berumur panjang, dibentuk dalam timus. Limfosit B tidak bergantung timus, tersebar dalam folikel-folikel kelenjar getah bening. Limfosit T bertanggung jawab atas respons kekebalan selular melalui pembentukan sel yang reaktif antigen sedangkan limfosit B, jika dirangsang dengan semestinya, berdiferesiansi menjadi sel-sel plasma yang menghasilkan imunoglobulin, sel-sel ini bertanggung jawab atas respons kekebalan hormonal. 18

b. Monosit

Monosit merupakan leukosit terbesar. Monosit mencapai 3-8 dari sel darah putih, memiliki waktu paruh 12-100 jam di dalam darah. 24 Intinya terlipat atau berlekuk dan terlihat berlobus, protoplasmanya melebar, warna biru keabuan yang mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan 18,28 gambar 2.7. hapusan sumsum tulang dengan perbesaran 1000x. 27 Monosit memiliki fungsi fagositik dan sangat aktif, membuang sel-sel cedera dan mati, fragmen-fragmen sel, dan mikroorganisme. 24, 25 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Sel darah putih 27 Gambar 2.2. Leukemia 27 Granulosit Gambar 2.3. Neutrofil 27 Gambar 2.4. Eosinofil 27 Gambar 2.5. Basofil 27 Agranulosit Gambar 2.6. Limfosit 27 Gambar 2.7. Monosit 27 Universitas Sumatera Utara

2.3. Patofisiologi