Diagnosis dini 1. Pemeriksaan fisik 2. Pemeriksaan Penunjang 2.1. Pemeriksaan darah tepi 2.2. Pemeriksaan sumsum tulang

d. Pemeriksaan Kesehatan Pranikah

46 Pencegahan ini lebih ditujukan pada pasangan yang akan menikah. Pemeriksaan ini memastikan status kesehatan masing-masing calon mempelai. Apabila masing-masing pasangan atau salah satu dari pasangan tersebut mempunyai riwayat keluarga yang menderita sindrom Down atau kelainan gen lainnya, dianjurkan untuk konsultasi dengan ahli hematologi. Jadi pasangan tersebut dapat memutuskan untuk tetap menikah atau tidak.

2.7.2. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder bertujuan untuk menghentikan perkembangan penyakit atau cedera menuju suatu perkembangan ke arah kerusakan atau ketidakmampuan. 43 Dapat dilakukan dengan cara mendeteksi penyakit secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat. 47

a. Diagnosis dini

a.1. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik untuk jenis LLA yaitu ditemukan splenomegali 86, hepatomegali, limfadenopati, nyeri tekan tulang dada, ekimosis, dan perdarahan retina. Pada penderita LMA ditemukan hipertrofi gusi yang mudah berdarah. Kadang-kadang ada gangguan penglihatan yang disebabkan adanya perdarahan fundus oculi. Pada penderita leukemia jenis LLK ditemukan hepatosplenomegali dan limfadenopati. Anemia, gejala-gejala hipermetabolisme penurunan berat badan, berkeringat menunjukkan penyakitnya sudah berlanjut. Pada LGKLMK hampir selalu ditemukan splenomegali, yaitu pada 90 kasus. Selain itu Juga didapatkan nyeri tekan Universitas Sumatera Utara pada tulang dada dan hepatomegali. Kadang-kadang terdapat purpura, perdarahan retina, panas, pembesaran kelenjar getah bening dan kadang- kadang priapismus. 31, 41

a.2. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah tepi dan pemeriksaan sumsum tulang.

a.2.1. Pemeriksaan darah tepi

Pada penderita leukemia jenis LLA ditemukan leukositosis 60 dan kadang-kadang leukopenia 25. 48 Pada penderita LMA ditemukan penurunan eritrosit dan trombosit. 31 Pada penderita LLK ditemukan limfositosis lebih dari 50.000mm 3 , 48 sedangkan pada penderita LGKLMK ditemukan leukositosis lebih dari 50.000mm 3 . 18

a.2.2. Pemeriksaan sumsum tulang

Hasil pemeriksaan sumsum tulang pada penderita leukemia akut ditemukan keadaan hiperselular. Hampir semua sel sumsum tulang diganti sel leukemia blast, terdapat perubahan tiba-tiba dari sel muda blast ke sel yang matang tanpa sel antara leukemic gap. Jumlah blast minimal 30 dari sel berinti dalam sumsum tulang. 20 Pada penderita LLK ditemukan adanya infiltrasi merata oleh limfosit kecil yaitu lebih dari 40 dari total sel yang berinti. Kurang lebih 95 pasien LLK disebabkan oleh peningkatan limfosit B. 47 Sedangkan pada penderita LGKLMK ditemukan keadaan hiperselular dengan peningkatan jumlah megakariosit dan aktivitas granulopoeisis. Jumlah granulosit lebih dari 30.000mm 3 . 16 Universitas Sumatera Utara

b. Penatalaksanaan Medis