Leukemia Limfositik Kronis LLK Leukemia GranulositikMielositik Kronik LGKLMK 2. Jenis Kelamin 3. Ras

2.4.1. Leukemia Kronik

Leukemia kronik merupakan suatu penyakit yang ditandai proliferasi neoplastik dari salah satu sel yang berlangsung atau terjadi karena keganasan hematologi. 22

a. Leukemia Limfositik Kronis LLK

LLK adalah suatu keganasan klonal limfosit B jarang pada limfosit T. Perjalanan penyakit ini biasanya perlahan, dengan akumulasi progresif yang berjalan lambat dari limfosit kecil yang berumur panjang. 34 gambar 2.8. a dan b. hapusan sumsum tulang dengan pewarnaan giemsa perbesaran 1000x. 27 LLK cenderung dikenal sebagai kelainan ringan yang menyerang individu yang berusia 50 sampai 70 tahun dengan perbandingan 2:1 untuk laki-laki. 35 a b Gambar 2.10. Leukemia Limfositik Kronik

b. Leukemia GranulositikMielositik Kronik LGKLMK

LGKLMK adalah gangguan mieloproliferatif yang ditandai dengan produksi berlebihan sel mieloid seri granulosit yang relatif matang. 34 LGKLMK mencakup 20 leukemia dan paling sering dijumpai pada orang dewasa usia pertengahan 40-50 tahun. Abnormalitas genetik yang Universitas Sumatera Utara dinamakan kromosom philadelphia ditemukan pada 90-95 penderita LGKLMK. 36 gambar 2.8. hapusan sumsum tulang dengan pewarnaan giemsa a. perbesaran 200x, b. perbesaran 1000x. 27 Sebagian besar penderita LGKLMK akan meninggal setelah memasuki fase akhir yang disebut fase krisis blastik yaitu produksi berlebihan sel muda leukosit, biasanya berupa mieloblaspromielosit, disertai produksi neutrofil, trombosit dan sel darah merah yang amat kurang. 21 a b Gambar 2.11. Leukemia GranulositikMielositik Kronik

2.5. Epidemiologi

2.5.1. Distribusi Frekuensi Leukemia a.

Berdasarkan Orang a.1. Umur Berdasarkan data The Leukemia and Lymphoma Society 2009 di Amerika Serikat, leukemia menyerang semua umur. Pada tahun 2008, penderita leukemia 44.270 orang dewasa dan 4.220 pada anak-anak. Biasanya jenis leukemia yang menyerang orang dewasa yaitu LMA dan LLK sedangkan LLA paling sering dijumpai pada anak-anak . 12 Menurut penelitian Kartiningsih L.dkk 2001, melaporkan bahwa di RSUD Dr. Soetomo LLA menduduki peringkat pertama kanker pada anak Universitas Sumatera Utara selama tahun 1991-2000. Ada 524 kasus atau 50 dari seluruh keganasan pada anak yang tercatat di RSUD Dr. Soetomo, 430 anak 82 adalah LLA, 50 anak 10 menderita nonlimfoblastik leukemia, dan 42 kasus merupakan leukemia mielositik kronik. 19 Penelitian Simamora di RSUP H. Adam Malik Medan tahun2004-2007 menunjukkan bahwa leukemia lebih banyak diderita oleh anak-anak usia 15 tahun khususnya LLA yaitu 87. Pada usia 15-20 tahun 7,4, usia 20-60 tahun 20,4, dan pada usia 60 tahun 1,8. 17

a.2. Jenis Kelamin

Insiden rate untuk seluruh jenis leukemia lebih tinggi pada laki-laki dibanding perempuan. Pada tahun 2009, diperkirakan lebih dari 57 kasus baru leukemia pada laki-laki . 10 Berdasarkan laporan dari Surveillance Epidemiology And End Result SEER di Amerika tahun 2009, kejadian leukemia lebih besar pada laki-laki daripada perempuan dengan perbandingan 57,22:42,77. 38 Menurut penelitian Simamora 2009 di RSUP H. Adam Malik Medan, proporsi penderita leukemia berdasarkan jenis kelamin lebih tinggi pada laki- laki dibandingkan dengan perempuan 58:42. 17

a.3. Ras

IR di negara barat adalah 4 per 100.000 anak-anak di bawah usia 15 tahun. Angka kejadian terendah terdapat di Afrika 1,18-1,61100.000 dan tertinggi di antara anak-anak Hispanik Costa Rica 5,94100.000 dan Los Universitas Sumatera Utara Angeles 5,02100.000. IR ini lebih umum pada ras kulit putih 42,1 per 100.000 per tahun daripada ras kulit berwarna 24,3 per 100.000 per tahun. 19 Berdasarkan data The Leukemia and Lymphoma Society 2009, leukemia merupakan salah satu dari 15 penyakit kanker yang sering terjadi dalam semua ras atau etnis. Insiden leukemia paling tinggi terjadi pada ras kulit putih 12,8 per 100.000 dan paling rendah pada suku Indian Amerikapenduduk asli Alaska 7,0 per 100.000. 10

b. Berdasarkan Tempat dan Waktu