Sub Basin Loss Rate Method Proses kehilangan air

Bab 2 Dasar Teori II - 16 Tugas Akhir | Perencanaan Waduk UNDIP Tembalang Semarang Pada basin model ini dibutuhkan sebuah peta background yang bisa di-import dari GIS Geografic Information System ataupun CAD Computer Aided Design. Untuk Autocad dibutuhkan patch tambalan untuk bisa meng-export gambar menjadi berakhiran “.map”. Elemen-elemen yang digunakan untuk mensimulasikan limpasan adalah subbasin, reach, dan junction.

2.6.1.1 Sub Basin Loss Rate Method Proses kehilangan air

Loss rate method adalah pemodelan untuk manghitung kehilangan air yang terjadi karena proses infiltrasi dan pengurangan tampungan. Metode yang digunakan pemodelan ini adalah Initial and Constant Loss Method. Konsep dasar dari metode ini memperhitungkan rata-rata kehilangan air hujan yang terjadi selama hujan berlangsung. Infiltrasi merupakan hasil dari proses penyerapan air hujan oleh permukaan tanah, sedang pengurangan tampungan akibat dari perbedaan topografi pada suatu DAS. Air hujan yang jatuh akan diinfiltrasi atau dievaporasikan, hal ini akan sangat berpengaruh pada debit banjir yang akan mengalir pada sungai tersebut. Metode ini terdiri dari satu parameter Constant Rate dan satu kondisi yang telah ditentukan Initial Loss, yang menggambarkan keadaan fisik DAS seperti tanah dan tata guna lahan. Dalam penentuannya digunakan Tabel 2-8 – 2-12. Ada 5 metode perhitungan infitrasi disertakan, pada Tugas Akhir ini digunakan cara perhitungan dari SCS. SCS mengembangkan parameter curve number empiris yang mengasumsikan berbagai faktor dari lapisan tanah, tata guna lahan, dan porositas untuk menghitung total limpasan curah hujan Ponce and Hawkins, 1996. SCS Curve Number terdiri dari beberapa parameter yang harus diinput yaitu initial loss atau nilai infiltrasi awal, SCS Curve Number, dan imperviousness kekedapan air. Untuk nilai infiltrasi awal dan SCS Curve Number dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Bab 2 Dasar Teori II - 17 Tugas Akhir | Perencanaan Waduk UNDIP Tembalang Semarang Tabel 2-8 Runoff curve numbers for urban areas Sumber: Suseno Darsono, 2006 Bab 2 Dasar Teori II - 18 Tugas Akhir | Perencanaan Waduk UNDIP Tembalang Semarang Tabel 2-9 Runoff curve numbers for cultivated agricultural lands Sumber: Suseno Darsono, 2006 Bab 2 Dasar Teori II - 19 Tugas Akhir | Perencanaan Waduk UNDIP Tembalang Semarang Tabel 2-10 Runoff curve numbers for other agricultural lands Sumber : Suseno Darsono, 2006 Bab 2 Dasar Teori II - 20 Tugas Akhir | Perencanaan Waduk UNDIP Tembalang Semarang Tabel 2-11 Runoff curve numbers for arid and semiarid Tabel 2-12 SCS soil group and infiltration loss rates Sumber: Suseno Darsono, 2006 Bab 2 Dasar Teori II - 21 Tugas Akhir | Perencanaan Waduk UNDIP Tembalang Semarang

2.6.1.2 Sub Basin Transform Transformasi hidrograf satuan limpasan