Implementasi Aplikasi antarmuka berbasis web

22

4.4. Analisis Sistem

4.4.1. Analisis Lingkungan

Data hasil akuisisi Node stasiun yang dikirimkan ke Node koordinator berupa nilai sensor ppm kemudian dilakukan perhitungan indeks standar pencemar udara dan mengkategorikannya berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-45MENLH101997. Tabel 10 memperlihatkan data hasil pengukuran yang diambil dari 6 Node stasiun. Tabel 10 Data hasil pengukuran CO dari 10 Node stasiun Node stasiun Ke- CO ISPU ppm Terhitung Kategori 1 25 Baik 2 25 Baik 3 26 Baik 4 26 Baik 5 26 Baik 6 27 Baik Berdasarkan beberapa nilai sensor CO ppm hasil pengukuran dilapangan yang diubah kedalam ISPU terhitung diperoleh nilai 0 yang dikategorikan baik. Hal ini mengindikasikan bahwa lingkungan disekitar kampus dalam keadaan baik untuk parameter polusi CO.

4.4.2. Analisis Kinerja Sistem

Tahapan ini adalah melakukan pengujian kinerja sistem berdasarkan parameter Quality of Service QoS, yaitu throughput, delay dan packet loss ratio. Data yang dianalisis sebanyak 400 data dengan payload paket sebesar 52 byte. Setiap paket data yang dikirim besarnya mengacu pada struktur paket IEEE 802.15.4. Struktur paket IEEE 802.15.4 dapat dilihat pada Gambar 14 . PHY protocol data unit PPDU Preamble Start of packet delimiter Length Field PHY layer payload PHY service data unit PSDU 4 bytes 1 byte 1 byte 2 – 127 bytes Gambar 14 IEEE 802.15.4 Struktur Paket Howitt dan Jose 2003. Skenario pengujian kinerja sistem adalah: Skenario 1 hop dan 2 hop terjadi pada saat kondisi sistem normal, tidak ada perangkat yang mengalami kegagalan atau down. Skenario 3 hop terjadi pada saat koordinator salah satu cluster down. Untuk mencapai koordinator, Node stasiun 2 membentuk jalur baru dalam jaringan.

4.4.2.1 Analisis Throughput

Pengukuran throughput dilakukan dengan mengukur sejumlah paket data yang dikirimkan dari sumber ke tujuan pada suatu satuan waktu tertentu. Dalam penelitian ini digunakan untuk nilai throughput adalah kbps kilo bit per second. Throughput 1 Hop, 2 Hop dan 3 Hop untuk masing-masing Node stasiun terdapat 23 Tabel 11. Dari Tabel 11 terlihat bahwa skenario 1 Hop memiliki nilai throughput yang lebih besar dibandingkan 2 Hop dan 3 Hop, sedangkan skenariao 2 hop memiliki nilai throughput yang lebih besar dari 3 hop. Pengurangan sebanyak 1 hop meningkatkan nilai throughput rata-rata sebesar 32.06 atau 0.52 kbps. Hal ini karena jumlah perangkat Node stasiun yang terhubung lebih sedikit sehingga data yang mampu dilewatkan lebih banyak. Grafik perbandingan throughput untuk 1 Hop, 2 Hop dan 3 Hop dapat dilihat pada Gambar 15. Tabel 11 Throughput untuk 1 Hop, 2 Hop dan 3 Hop Hop Ke- Node Stasiun Ke- Throughput kbps Minimum Maksimum Rata-rata 1 1 1.486 3.036 2.615 3 1.288 3.617 2.399 4 1.430 2.419 2.253 2 2 1.106 2.633 1.972 5 1.112 2.080 1.809 6 1.631 1.825 1.756 3 2 0.844 1.588 1.389 a b c Gambar 14 Perbandingan Throughput untuk a 1 Hop, b 2 Hop dan c 3 Hop