Tempat dan Waktu Penelitian
15 Proses akuisisi data dilakukan Node stasiun oleh mikrokontroler arduino
leonardo yang terdiri dari unit sensor CO MQ-7 dan dummy sensor berupa Light Dependent Resistor LDR untuk menggantikan sensor PM-10, CO
2
, dan O
3
. Penggunaan dummy sensor ini dikarenakan keterbatasan alat sehingga pada
pengembangan prototype hanya mengutamakan fungsi kerja sistem. Data sensor kemudian dikirim dari Node stasiun secara wireless ke Node koordinator
menggunakan XBee 2mW Wire Antenna - Series 2.
Analisis Sistem
1 Analisis Lingkungan Tahapan ini adalah melakukan analisis akurasi sistem berdasarkan nilai
sensor yang diperoleh dilapangan dengan nilai perhitungan ISPU yang ditetapkan oleh
Keputusan Menteri
Negara Lingkungan
Hidup Nomor:
KEP- 45MENLH101997. Perhitungan indeks standar pencemar udara didefinisikan
pada persamaan 1. Setelah diperoleh nilai ISPU terhitung maka nilai tersebut dapat menggambarkan kualitas udara berdasarkan kategori ISPU. Tabel 2.5
memperlihatkan angka dan kategori ISPU. 2 Analisis Kinerja Sistem
Tahapan ini adalah melakukan pengujian kinerja sistem berdasarkan parameter Quality of Service QoS, yaitu throughput, delay dan packet loss.
Kinerja jaringan yang dihitung adalah throughput yang didefinisikan pada Persamaan 2, delay yang didefinisikan pada Persamaan 3, dan packet loss ratio
yang didefinisikan pada Persamaan 4
Birla, J et al. 2012; Uikey, R et al. 2013; Lubomir Mraz et al. 2013
. Menganalisis jaringan WSN ini dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem dilingkungan nyata. Analisis didasarkan pada kondisi
objek dilapangan dengan menggunakan alat yang digunakan pada penelitian. Skenario pengujian berdasarkan banyaknya hop.
Pengujian Sistem
Setelah semua tahapan selesai dilakukan maka tahap terakhir yang harus dilakukan ialah pengujian sistem. Pengujian dengan mengakses website sistem
pemantauan udara secara real-time dimana sebelumnya menjalankan terlebih dahulu semua perangkat sistem.