Pengertian Tindak Pidana Penegakan Hukum Pidana

perilaku masyarakat ini sama artinya dengan menantang aparat penegak hukum untuk mengimplementasikan law in books menjadi law in action. 4 Sarana dan kultur Sarana juga merupakan suatu unsur yang penting dalam penegakan hukum. Sedangkan kultur akan terbentuk dengan baik kalau budaya yang ada di dalamnya juga baik. Sehingga semua unsur-unsur penegakan hukum law enforcement itu harus saling bersinergi dan mendukung.

d. Pengertian Tindak Pidana

Istilah tindak pidana adalah berasal dari istilah yang dikenal dalam hukum pidana Belanda yaitu ”stafbaar feit”. Walaupun istilah ini terdapat dalam WvS Belanda dengan demikian juga WvS Hindia Belanda KUHP, tetapi tidak ada penjelasan resmi tentang apa yang dimaksaud dengan stafbaar feit itu. Strafbaar feit terdiri dari tiga kata, yaitu :straf, baar dan feit. Straf diterjemahkan dengan pidana dan hukum. Perkataan baar diterjemahkan dengan dapat dan boleh. Sedangkan untuk kata feit diterjemahkan untuk tindak, peristiwa, pelanggaran dan perbuatan .Dan dalam bahasa Belanda, feit juga bisa diartikan sebagian dari suatu kenyataan. Jadi secara harafiah ”strafbaar feit” itu dapat diterjemahkan sebagai sebagian dari suatu kenyataan yang dapat dihukum. Menurut Jan Remmelink guru besar hukum pidana yang menjabat Jaksa Agung di Hooge Raad Belanda, mendefinisikan tindak pidana adalah perilaku yang pada waktu tertentu dalam konteks suatu budaya dianggap tidak dapat ditolerir dan harus diperbaiki dengan mendayagunakan sarana-sarana yang disediakan oleh hukum pidana Jan Remmelink, 2003:61. Ada dua kelompok penulis sarjana, kelompok pertama merumuskan tindak pidana itu sebagai satu kesatuan yang utuh, yaitu kelompok sarjana yang berpendirian atau berpandangan monistis. Mereka melihat unsur-unsur dari tindak pidana itu sebagai satu kesatuan yang utuh, sehingga memungkinkan dijatuhkannya pidana pada pelakunya. Para sarjana itu antara lain: 1 Simons Merumuskan bahwa tindak pidana strafbaarfeit adalah kelakuan yang diancam dengan pidana, yang bersifat melawan hukum yang berhubungan dengan kesalahan yang dilakukan oleh orang yang mampu bertanggung jawab. Jonkers dan Ultrecht memandang rumusan Simons ini merupakan rumusan yang lengkap, yang meliputi: a Diancam dengan pidana oleh hukum b Bertentangan dengan hukum c Dilakukan oleh orang yang bersalah d Orang itu dipandang bertanggung jawab atas perbuatannya. 2 Van Hamel Merumuskan tindak pidana strafbaar feit itu sebagai kelakuan manusia yang dirumuskan dalam undang-undang, melawan hukum, yang patut dipidana dan dilakukan dengan kesalahan. 3 Karni Mengatakan delik itu mengandung perbuatan yang mengandung perlawanan hak yang dilakukan dengan salah dosa, oleh orang yang sempurna akal budinya dan kepada siapa perbuatan patut dipertanggungjawabkan. 4 Wirjono Prodjodikoro Merumuskan tindak pidana itu sebagai suatu perbuatan yang pelakunya dapat dikenakan pidana. Dari rumusan-rumusan itu tampak bahwa semua unsur-unsur yang memungkinkan seseorang dijatuhi pidana dikumpulkan menjadi satu dan tidak dipisahkan antara criminal act perbuatan dan akibatnya dan criminal responsibility pertanggungjawaban Sudarto, 1990: 41-43. Kelompok yang lain disebut dengan aliran dualistis. Aliran ini memisahkan antara perbuatan yang dilarang dalam undang - undang dan diancam pidana actus reus disatu pihak dan pertanggungjawabkan means rea di lain pihak. Mereka ini antara lain adalah: 1 Pompe Definisi menurut teori memberikan pengertian tindak pidana adalah suatu pelanggaran terhadap norma, yang dilakukan karena kesalahan pelanggar dan diancam pidana untuk mempertahankan tata hukum dan menyelamatkan kesejahteraan umum. 2 Moeljatno Moeljatno menggunakan istilah perbuatan pidana, yang didefinisikan beliau sebagai ”perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum larangan mana disertai ancaman sanksi yang berupa pidana tertentu, bagi barangsiapa melanggar larangan tersebut”. Menurut Moeljatno istilah perbuatan pidana lebih tepat, alasannya adalah bahwa yang dilarang itu perbuatannya perbuatan manusia, yaitu suatu kejadian atau keadaan yang ditimbulkan oleh kelakuan orang, artinya larangan itu ditujukan pada perbuatannya. Sedangkan ancaman pidanya itu ditujukan pada orangnya. Antara larangan yang ditujukan pada perbuatan dengan ancaman pidana yang ditujukan pada orangnya ada hubungan yang erat, dan oleh karena itu perbuatan yang berupa keadaan atau kejadian yang ditimbulkan orang tadi, melanggar larangan dengan orang yang menimbulkan perbuatan tadi juga ada hubungan erat.

e. Unsur-unsur Tindak Pidana