PENINGKATAN HASIL BELAJAR “INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM” MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV MI JAUHAROTUT THOLIBIN BLITAR
DENGAN LINGKUNGAN ALAM” MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV MI JAUHAROTUT THOLIBIN BLITAR
SKRIPSI
Oleh :
AHMAD FARIT IRAWAN 201010430311409
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG AGUSTUS 2016
(2)
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR “INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM” MELALUI METODE MAKE A MATCH
PADA SISWA KELAS IV MI JAUHAROTUT THOLIBIN BLITAR
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar
OLEH:
AHMAD FARIT IRAWAN NIM: 201010430311409
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG AGUSTUS 2016
(3)
(4)
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib
baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah atas RahmatNya dan tuntunanNya serta sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, Skripsi ini penulis persembahkan
kepada:
Kedua orang tuaku tercinta, adikku tersayang yang senantiasa memberikan dukungan motivasi, materi dan doa,
(5)
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, serta kemudahan dan kelapangan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ” Peningkatan Hasil Belajar “Interaksi Manusia Dengan Lingkungan Alam” Melalui Metode Make A Match Pada Siswa Kelas IV Mi Jauharotut Tholibin Blitar”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak sehingga dalam kesempatan ini dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. H. Fauzan, M.Pd, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan studi kepada penulis di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam pelaksanaan skripsi. 3. Dr. Ichsan Ansory AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar yang telah memberikan kemudahan dalam segala urusan administrasi yang peneliti perlukan dalam menyusun skripsi.
4. Dr. Ribut Wahyu Eriyanti, M.Si, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi.
5. Bustanol Arifin, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi. 6. Luk Luk’in, S.Pd.I, selaku Kepala Madrasah MI Jauharotut Tholibin Kabupaten
Blitar yang telah memberikan ijin penelitian.
7. Bapak dan Ibu guru, serta Siswa MI Jauharotut Tholibin Kabupaten Blitar atas segala bantuan yang diberikan.
8. Bapak, Ibu serta Adikku tercinta yang senantiasa mendo’akan penulis dalam menuntut ilmu.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga apa yang berikan kepada peneliti, senantiasa mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Peneliti sadar bahwa penelitian ini masih belum sempurna maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penyusun sendiri pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Malang, 11 Agustus 2016 Penulis
(6)
ix DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Surat Pernyataan Keaslian... iv
Halaman Motto dan Persembahan ... v
Abstrak dalam Bahasa Indonesia ... vi
Abstrak dalam Bahasa Inggris ... vii
Kata Pengantar ... viii
Daftar Isi... ix
Daftar Tabel ... xi
Daftar Gambar ... xii
Daftar Lampiran ... xiii
BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Batasan Masalah ……… 7
F. Definisi Istilah ……… ... 7
G. Hipotesis Tindakan ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran IPS... 9
2. Tujuan Pembelajaran IPS di SD ... 10
3. Ruang Lingkup IPS SD ... 13
4. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam ... 17
4.1.Pengertian Interaksi ... 17
4.2.Pengertian Lingkungan Alam ... 18
4.3.Hakikat Interaksi manusia dengan lingkungan alam ... 19
5. Metode Pembelajaran ... 20
5.1.Pengertian Metode Make a Match ... 21
5.2.Kelebihan dan Kekurangan Metode Make a Match ... 22
5.3.Langkah – Langkah Metode Make a Match ... 23
5.4.Manfaat Metode Make a Match ... 24
6. Penilaian Hasil Belajar ... 25
6.1.Hasil Belajar ... 29
6.2.Macam-Macam Hasil Belajar ... 30
6.3.Karateristik Penilaian Kelas ... 31
B. Kerangka Pikir ... 35
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 38
(7)
x
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39
D. Subyek Penelitian ... 40
E. Data dan Sumber Data ... 40
F. Teknik Pengumpulan Data ... 45
G. Teknik Analisis Data ... 46
H. Prosedur Penelitian... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data ... 54
B. Pembahasan ... 87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 98
B. Saran ... 100
DAFTAR PUSTAKA ... 101
(8)
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I ... 105
Lampiran 2 Materi RPP Siklus I ... 114
Lampiran 3 Media RPP Siklus I... 120
Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus I ... 121
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ... 123
Lampiran 6 Rubrik Penskoran Soal Evaluasi Siklus I ... 124
Lampiran 7 Contoh Lembar Hasil Kerja Evaluasi Siswa Siklus I ... 128
Lampiran 8 RPP Siklus II ... 134
Lampiran 9 Materi RPP Siklus II ... 143
Lampiran 10 Media RPP Siklus II ... 148
Lampiran 11 Soal Evaluasi Siklus II ... 149
Lampiran 12 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ... 151
Lampiran 13 Rubrik Penskoran Soal Evaluasi Siklus II ... 152
Lampiran 14 Contoh Lembar Hasil Kerja Evaluasi Siswa Siklus I ... 155
Lampiran 15 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 161
Lampiran 16 Lembar Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 163
Lampiran 17 Hasil Evaluasi Siklus I ... 166
Lampiran 18 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 169
Lampiran 19 Lembar Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 171
Lampiran 20 Hasil Evaluasi Siklus II ... 174
Lampiran 21 Foto Kegiatan Pembelajaran ... 177
Lampiran 22 Berita Acara Seminar Proposal... 180
(9)
101
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk.2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. --- (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Ajim, Nanang. 2015. (Online) (
http://www.mikirbae.com/2015/05/interaksi-manusia-alam-sosial-budaya.html ) diakses 18 agustus 2015.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Ilmu dan Teknologi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Daryanto.2008.Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Endang Sri Astuti, Resminingsih. 2010. Bahan Dasar Untuk Pelayanan Konseling
Pada Satuan Pendidikan Menengah Jilid I. Jakarta : PT Grasindo.
Etin Solihatin. (2007). Coopetative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.
Ginting, Abdurrahman.2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora.
Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model
Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Irene MJA, dkk. 2014. BUPENA Tema Indahnya Negeriku. Jakarta: Erlangga Isjoni. 2010. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isjoni dan Arif, Mohd. 2008. Model-Model Pembelajaran Mutakhir (Perpaduan Indonesia-Malaysia). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Lie, Anita. (2005). Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : Grasindo.
Kemendikbud. 2013. Implementasi Kurikulum 2013.Jakarta : Kemendikbud. Kemendikbud. (2013). Permendikbud No.54 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(10)
Kemendikbud. (2013). Permendikbud No.64 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud. (2013). Permendikbud No.65 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud. (2013). Permendikbud No.66 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Purwanto, M. Ngalim. 2010. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ruminiatini .2007. Pengembangan pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta: Depdiknas.
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
____________. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Rosda. Sardjiyo. 2009. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Siregar, Evelin dan Hartini Nara, 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sudaryono.2012. Dasar-Dasar evaluasi Pmbelajaran.Yogyakarta: Graham Ilmu Sudiyono. (2007). Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijakan Pendidikan. Buku
Ajar.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar, Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugandi, Ahmad, 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES. Sugiyanto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Sukardi, M. 2008. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta:
Bumi Aksara.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
(11)
Susanto, A. (2013). Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
(12)
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan pendidikan nasional yang termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah dan masyarakat diharuskan menyelenggarakan pendidikan. Pendidikan menurut Thompson (dalam Mikarsa 2007: 1.3) adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap di dalam kebiasan-kebiasaan, pemikiran, sikap-sikap, dan tingkah laku.
Pada kurikulum baru SD masing-masing kelas akan disediakan banyak tema. Umumnya tiap tingkatan kelas mempunyai delapan tema berbeda. Tema yang sudah dipilih itu harus selesai diajarkan dalam jangka waktu satu tahun. Guru yang menentukan atau memilih teknis pengajaran maupun durasi pembelajaran satu tema.
Satu tema yang dipilih oleh guru dapat diintegrasikan pada enam mata pelajaran wajib yang ditentukan yaitu Agama, PPKn, Matematika, bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Kurikulum baru SD ini menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis test dan portofolio yang saling melengkapi. Elemen perubahan kurikulum untuk jenjang SD secara umum adalah holistik integratif berfokus pada alam, sosial, dan budaya. Tema-tema pada pembelajaran tematik integratif Kurikulum 2013 berkaitan dengan alam dan kehidupan manusia. Keduanya memberi makna
(13)
yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Penjaskes pada kelas I-III. Kompetensi dasar dari IPA dan IPS sebagai pengikat dan pengembang kompetensi dasar mata pelajaran lainnya. Siswa belum mampu berpikir abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV-VI sudah mulai mampu berpikir abstrak
Ilmu pengetahuan sosial adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan di Sekolah Dasar dan saat ini dalam Kurikulum 2013 pelajaran sosial di integrasikan dengan pelajaran lainya. Pendidikan sosial bertujuan membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan utama pembelajaran sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari (Susanto, 2013:145).
Terkait dengan mutu pendidikan khususnya pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) sampai saat ini masih jauh dari apa yang di harapkan. Kondisi demikian dapat dilihat pada proses belajar mengajar, yakni masih rendahnya hasil belajar siswa. Hal tersebut juga terjadi pada guru MI Jauharotut Tholibin Blitar yang telah peneliti observasi. Guru mengajar menggunakan metode ceramah tanpa ada variasi. Kecenderungan proses pembelajaran teacher centered. Guru bercerita panjang lebar dan siswa
mendengarkan. Pembelajaran tidak menuntut keaktifan siswa untuk berperan dalam proses pembelajaran. Ketika saat proses pembelajaran interaksi manusia dengan lingkungan alam. Di mana guru hanya bercerita apa yang ada di dalam
(14)
buku babon dan siswa mendengarkan, melihat gambar yang ada di buku siswa. Kondisi demikian tentu membuat proses pembelajaran hanya dikuasai guru, apalagi pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student
centered) yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subyek belajar
sedangkan guru leboh banyak berperan sebagai fasilitator.
Hal ini terlihat pada hasil belajar siswa kelas IV di MI Jauharotut Tholibin Blitar masih rendah, khususnya tentang interaksi manusia dengan lingkungan alam, yakni prosentasi ketuntasan 37.5%. Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar tersebut adalah 66. Rendahnya hasil belajar interaksi manusia dengan lingkungan alam terlihat dari 32 siswa terdapat 20 siswa (62.5%) yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal.
Masalah yang dihadapi siswa kelas IV MI Jauharotut Tholibin Blitar dalam pembelajaran menurut Ibu Chofsoh selaku Guru kelas IV adalah tidak adanya motivasi untuk belajar karena merasa bosan dan jenuh dengan pembelajaran yang menuntut siswa menghafalkan banyak materi. Salah satu faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa menurun karena proses pembelajaran hanya terpusat pada guru. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara beberapa siswa yang mengatakan mengantuk ketika proses pembelajaran karena hanya mendengarkan cerita guru.
Interaksi merupakan suatu bentuk hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok.interaksi manusia bukan hanya dengan individu dan kelompok saja, melainkan mencakup inetraksi manusia dengan lingkungan alam, social, budaya, dan ekonomi. Dalam inetraksi tersebut, terjadi berbagai macam
(15)
permasalahan yang disebut dengan dinamika inetraksi. Dinamika ini mendorong terbentuknya suatu perubahan kepada hal yang baik ataupun hal yang sebaliknya.
Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Interaksi antara manusia dan lingkungan hidupnya merupakan proses saling mempengaruhi antara satu dan lainnya. Lingkungan hidup memiliki pengaruh besar bagi manusia karena meupakan komponen penting dari kehidupan manusia. Begiupun sebaliknya, manusia memeliki pengaruh besar terhadap lingkungan hidup dalam hal pemeliharaan dan pelestarian. Lingkungan hidup manusia terdiri atas lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi (Ajim, 2015).
Kurnia (2007: 1-21) berpendapat bahwa anak usia SD senang bermain dalam kelompoknya dengan melakukan permainan yang konstruktif dan olahraga. Oleh karena itu, dalam membelajarkan siswa diperlukan metode pembelajaran yang baik, tepat, bervariasi dan menyenangkan agar materi pembelajaran yang diajarkan dapat dipahami oleh siswa. Salah satu metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia SD dan tujuan pembelajaran interaksi manusia dengan lingkungan alam yaitu metode pembelajaran kooperatif.
Pada pembelajaran kooperatif, setidaknya terdapat 14 teknik yang sering diterapkan di Indonesia (Huda, 2011: 134). Salah satu teknik metode pembelajaran kooperatif adalah make a match atau mencari pasangan. Make a
match merupakan metode yang terdiri dari kartu yang berisi
(16)
pertanyaan-pertanyaan. Kartu-kartu inilah yang menjadi media dalam metode make a
match.
Metode make a match melibatkan siswa sepenuhnya karena guru di sini
berlaku sebagai pembimbing jalannya diskusi dalam mencocokkan jawaban siswa. Salah satu keunggulan metode make a match adalah siswa mencari
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan (Isjoni, 2010: 77). Keterlibatan siswa jelas terlihat dari bagaimana usaha siswa dalam mencari jawaban yang sesuai dengan pertanyaan. Keterlibatan siswa dalam metode make a match dapat dikatakan
sebagai pengalaman belajar siswa itu sendiri. Pengalaman belajar merupakan salah satu upaya siswa untuk terus berkembang dan memperluas pengetahuan siswa. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR ”INTERAKSI MANUSIA
DENGAN LINGKUNGAN ALAM” MELALUI METODE MAKE A MATCH
PADA SISWA KELAS IV MI JAUHAROTUT THOLIBIN BLITAR”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana Penerapan metode make a match untuk meningkatkan hasil
belajar interaksi manusia dengan lingkungan alam pada siswa kelas IV MI Jauharotut Tholibin Blitar?
(17)
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar interaksi manusia dengan lingkungan
alam menggunakan metode make a match pada siswa kelas IV MI
Jauharotut Tholibin Blitar?
C. Tujuan Penelitan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka, tujuan penelitian adalah: 1. Mendiskripsikan penerapan metode make a matchuntuk meningkatkan hasil
belajar interaksi manusia dengan lingkungan alam pada siswa kelas IV MI Jauharotut Tholibin Blitar
2. Meningkatkan hasil belajar belajar interaksi manusia dengan lingkungan alam menggunakan metode make a match pada siswa kelas IV MI
Jauharotut Tholibin Blitar.
D. Manfaat Penelitian
Secara teoritis, penilitian ini diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran yang bervariasi khususnya menggunakan metode pembelajaran Make a Match untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap
pelajaran IPS. Make a match diharapkan menjadi salah satu metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa untuk belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:
a) Bagi siswa
1. Membantu siswa agar lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.
2. Membantu siswa meningkatkan wawasan dan pengetahuan melalui
(18)
b) Bagi Guru
1. Memberikan informasi kepada guru dalam proses belajar yang
menarik dengan menggunakan metode Make a Match.
2. Memberikan gambaran kepada guru cara merancang pembelajaran
menggunakan metode Make a Match.
3. Memberikan pengetahuan kepada guru mengenai pengaruh penggunaan metode Make a Match terhadap motivasi belajar siswa.
c) Bagi Peneliti
1. Memberi bekal peneliti, sebagai calon guru untuk meningkatkan penggunaan metode pembelajaran yang lebih bervariasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti melalui
penelitian ini.
E. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Hal ini dilaksanakan agar hasil penelitian mendapat temuan yang lebih fokus dan mendalami permasalahan. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan untuk meningkatkan hasil belajar materi interaksi manusia dengan lingkungan alam melalui metode Make a
Match pada siswa kelas IV MI Jauharotut Tholibin Blitar.
F. Definisi Istilah
1. Metode Make A Match
Anita Lie (2008: 56) menyatakan bahwa metode Make a Match atau
(19)
siswa untuk bekerja sama dengan orang lain. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. 2. Hasil Belajar
Pengertian hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya, sedangkan menurut Gagne hasil belajar harus harus didasarkan pada pengamatan tingkah laku melalui stimulus respon (Sudjana, 2005:19).
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan beberapa teori pendukung dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan metode pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar interaksi
manusia dengan lingkungan alam pada mata pelajaran IPS kelas IV MI Jauharotut Tholibin Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar.
(1)
buku babon dan siswa mendengarkan, melihat gambar yang ada di buku siswa. Kondisi demikian tentu membuat proses pembelajaran hanya dikuasai guru, apalagi pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered) yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subyek belajar sedangkan guru leboh banyak berperan sebagai fasilitator.
Hal ini terlihat pada hasil belajar siswa kelas IV di MI Jauharotut Tholibin Blitar masih rendah, khususnya tentang interaksi manusia dengan lingkungan alam, yakni prosentasi ketuntasan 37.5%. Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar tersebut adalah 66. Rendahnya hasil belajar interaksi manusia dengan lingkungan alam terlihat dari 32 siswa terdapat 20 siswa (62.5%) yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal.
Masalah yang dihadapi siswa kelas IV MI Jauharotut Tholibin Blitar dalam pembelajaran menurut Ibu Chofsoh selaku Guru kelas IV adalah tidak adanya motivasi untuk belajar karena merasa bosan dan jenuh dengan pembelajaran yang menuntut siswa menghafalkan banyak materi. Salah satu faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa menurun karena proses pembelajaran hanya terpusat pada guru. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara beberapa siswa yang mengatakan mengantuk ketika proses pembelajaran karena hanya mendengarkan cerita guru.
Interaksi merupakan suatu bentuk hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok.interaksi manusia bukan hanya dengan individu dan kelompok saja, melainkan mencakup inetraksi manusia dengan lingkungan alam, social, budaya, dan ekonomi. Dalam inetraksi tersebut, terjadi berbagai macam
(2)
permasalahan yang disebut dengan dinamika inetraksi. Dinamika ini mendorong terbentuknya suatu perubahan kepada hal yang baik ataupun hal yang sebaliknya.
Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Interaksi antara manusia dan lingkungan hidupnya merupakan proses saling mempengaruhi antara satu dan lainnya. Lingkungan hidup memiliki pengaruh besar bagi manusia karena meupakan komponen penting dari kehidupan manusia. Begiupun sebaliknya, manusia memeliki pengaruh besar terhadap lingkungan hidup dalam hal pemeliharaan dan pelestarian. Lingkungan hidup manusia terdiri atas lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi (Ajim, 2015).
Kurnia (2007: 1-21) berpendapat bahwa anak usia SD senang bermain dalam kelompoknya dengan melakukan permainan yang konstruktif dan olahraga. Oleh karena itu, dalam membelajarkan siswa diperlukan metode pembelajaran yang baik, tepat, bervariasi dan menyenangkan agar materi pembelajaran yang diajarkan dapat dipahami oleh siswa. Salah satu metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia SD dan tujuan pembelajaran interaksi manusia dengan lingkungan alam yaitu metode pembelajaran kooperatif.
Pada pembelajaran kooperatif, setidaknya terdapat 14 teknik yang sering diterapkan di Indonesia (Huda, 2011: 134). Salah satu teknik metode pembelajaran kooperatif adalah make a match atau mencari pasangan. Make a match merupakan metode yang terdiri dari kartu yang berisi pertanyaan, sedangkan kartu lainnya berisi jawaban-jawaban dari
(3)
pertanyaan-pertanyaan. Kartu-kartu inilah yang menjadi media dalam metode make a match.
Metode make a match melibatkan siswa sepenuhnya karena guru di sini berlaku sebagai pembimbing jalannya diskusi dalam mencocokkan jawaban siswa. Salah satu keunggulan metode make a match adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan (Isjoni, 2010: 77). Keterlibatan siswa jelas terlihat dari bagaimana usaha siswa dalam mencari jawaban yang sesuai dengan pertanyaan. Keterlibatan siswa dalam metode make a match dapat dikatakan sebagai pengalaman belajar siswa itu sendiri. Pengalaman belajar merupakan salah satu upaya siswa untuk terus berkembang dan memperluas pengetahuan siswa. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR ”INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM” MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV MI JAUHAROTUT THOLIBIN BLITAR”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana Penerapan metode make a match untuk meningkatkan hasil belajar interaksi manusia dengan lingkungan alam pada siswa kelas IV MI Jauharotut Tholibin Blitar?
(4)
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar interaksi manusia dengan lingkungan alam menggunakan metode make a match pada siswa kelas IV MI Jauharotut Tholibin Blitar?
C. Tujuan Penelitan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka, tujuan penelitian adalah: 1. Mendiskripsikan penerapan metode make a matchuntuk meningkatkan hasil
belajar interaksi manusia dengan lingkungan alam pada siswa kelas IV MI Jauharotut Tholibin Blitar
2. Meningkatkan hasil belajar belajar interaksi manusia dengan lingkungan alam menggunakan metode make a match pada siswa kelas IV MI Jauharotut Tholibin Blitar.
D. Manfaat Penelitian
Secara teoritis, penilitian ini diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran yang bervariasi khususnya menggunakan metode pembelajaran Make a Match untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran IPS. Make a match diharapkan menjadi salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa untuk belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:
a) Bagi siswa
1. Membantu siswa agar lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. 2. Membantu siswa meningkatkan wawasan dan pengetahuan melalui
(5)
b) Bagi Guru
1. Memberikan informasi kepada guru dalam proses belajar yang menarik dengan menggunakan metode Make a Match.
2. Memberikan gambaran kepada guru cara merancang pembelajaran menggunakan metode Make a Match.
3. Memberikan pengetahuan kepada guru mengenai pengaruh penggunaan metode Make a Match terhadap motivasi belajar siswa. c) Bagi Peneliti
1. Memberi bekal peneliti, sebagai calon guru untuk meningkatkan penggunaan metode pembelajaran yang lebih bervariasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti melalui penelitian ini.
E. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Hal ini dilaksanakan agar hasil penelitian mendapat temuan yang lebih fokus dan mendalami permasalahan. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan untuk meningkatkan hasil belajar materi interaksi manusia dengan lingkungan alam melalui metode Make a Match pada siswa kelas IV MI Jauharotut Tholibin Blitar.
F. Definisi Istilah
1. Metode Make A Match
Anita Lie (2008: 56) menyatakan bahwa metode Make a Match atau bertukar pasangan merupakan teknik belajar yang memberi kesempatan
(6)
siswa untuk bekerja sama dengan orang lain. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. 2. Hasil Belajar
Pengertian hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya, sedangkan menurut Gagne hasil belajar harus harus didasarkan pada pengamatan tingkah laku melalui stimulus respon (Sudjana, 2005:19).
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan beberapa teori pendukung dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan metode pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar interaksi manusia dengan lingkungan alam pada mata pelajaran IPS kelas IV MI Jauharotut Tholibin Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar.