PENDAHULUAN Pengaruh Impedansi Pembumian Menara Transmisi Terhadap Distribusi Tegangan Surja Petir Pada Tiap Menara Transmisi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada sistem transmisi diperlukan adanya menara-menara transmisi untuk menyalurkan daya dari suatu tempat ke tempat lain. Menara-menara transmisi ini terdapat di sepanjang saluran yang panjangnya bisa sampai ratusan kilometer. Pada umumnya menara transmisi lebih tinggi daripada objek yang di sekitarnya, sehingga jika terjadi sambaran petir, objek yang akan disambar adalah kawat tanah pada menara transmisi. Pada kaki menara transmisi terhubung kawat tanah yang digunakan sebagai pembumian. Sedangkan pada pembumian kaki menara transmisi terdapat resistansi, induktansi, dan kapasitansi. Jika terjadi sambaran petir pada kawat tanah transmisi, maka sebagian arus petir akan disalurkan melalui menara tersebut ke bumi, sebagian lagi diteruskan ke menara selanjutnya.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah: 1. Untuk mengetahui distribusi tegangan pada tiap menara transmisi. 2. Untuk mengetahui hubungan resistansi, induktansi, dan kapasitansi terhadap distribusi tegangan pada tiap menara. Adapun manfaat penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang berguna dalam perancangan sistem pembumian yang lebih bagus dengan melibatkan pengaruh resistansi, induktansi, dan kapasitansi pembumian kaki menara.

1.3 Batasan Masalah

Mengingat perhitungan tegangan surja adalah hal yang cukup rumit dan cukup luas, maka perlu dibuat beberapa batasan. Adapun batasan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menara yang di teliti adalah menara transmisi tegangan 150 kV milik PT PLN di Titi Kuning-Medan saluran Titi Kuning-Berastagi. 2. Bentuk gelombang petir yang dipakai dalam penelitian ini adalah gelombang petir standar IEC International Electrotechnical Commission yaitu 1,250 µs. 3. Arus petir pada titik sambaran diasumsikan 60 kA, untuk sambaran titik tengah kawat tanah antara menara 69 dan 70. 4. Objek penelitian adalah 11 menara Menara No. 70 sampai Menara No. 80. 5. Komponen pembumian yang hitung adalah perubahan panjang elektroda, jarak elektroda dan permitivitas tanah pembumian.

1.4 Metodologi Penulisan

Penelitian ini di teliti pada studi kasus yaitu di PT PLN Menara transmisi No. 70 sampai Menara No. 80, tegangan 150 kV pada transmisi Titi Kuning-Medan Saluran Titi Kuning-Berastagi. Kemudian Impedansi resistansi, induktansi, dan kapasitansi di hitung pada tiap-tiap menara transmisi. Surja petir di buat dengan standar IEC 1,2 µs. Sedangkan pada kawat tanah transmisi tersebut terdapat resistansi dan indukansi kemudian semua parameter ini impedansi kaki menara, Resistansi dan induktansi kawat tanah, resisitansi menara dan arus petir digambarkan pada rangkaian ekivalen listrik. Dari rangkaian ekivalen ini akan di hitung distribusi tegangan pada tiap transmisi.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini ditulis dan disusun dalam urutan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bagian ini berisikan latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN KAWAT TANAH

Bagian ini menjelaskan tentang besar impedansi surja gelombang berjalan dan parameter-parameter kawat tanah

BAB III DISTRIBUSI TEGANGAN SURJA PETIR

PADA TIAP MENARA TRANSMISI Bagian ini menjelaskan tentang distribusi tegangan surja petir pada tiap menara. BAB IV PENGARUH IMPEDANSI PEMBUMIAN MENARA TRANSMISI TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN SURJA PETIR PADA TIAP MENARA TRANSMISI Bab ini memaparkan tentang pengaruh impedansi pembumian menara transmisi dan penghitungan distribusi tegangan pada tiap menara.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini berisikan kesimpulan yang di dapat dari penelitian dan saran-saran.

BAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN KAWAT TANAH