IMPEDANSI SURJA ELEKTRODA PEMBUMIAN

Dimana, Zs = Impedansi dengan ketebalan menara Zs = Impedansi dengan jarak antar kaki menara Zt = Impedansi total menara r = Jarak kawat antar menara Menara jenis C : 2.10

II.5 IMPEDANSI SURJA ELEKTRODA PEMBUMIAN

Impedansi surja pembumian didefenisikan sebagai besarnya tegangan surjaimpuls dibagi dengan arus impuls petir . Rangkaian ekivalen satu elektroda batang dibuat dengan elemen rangkaian terkonsentrasi seperti Gambar 2.5. Model tersebut didasarkan kenyataan bahwa impedansi pentanahan tidak bersifat sebagai tahanan murni tetapi juga berperilaku sebagai induktansi dan kapasitansi. Tahanan murni lebih banyak disebabkan karena adanya sifat resistivitas tanah dimana sistem pentanahan tersebut ditanam. Induktansi lebih dipengaruhi oleh panjang konduktor yang ditanam dan sifat permeabilitas tanah. Seperti halnya sifat induktansi yang lain, maka makin panjang konduktor yang ditanam maka makin besar induktansi sistem pembumianya. Komponen kapasitor 60 90 ln 60 −       +       = h b b h Z m       −       = 1 2 2 ln r h Z t       = t i t v t Z dari sistem pembumian dapat diterangkan dari konduktor yang saat ini diinjeksi arus berarti konduktor tersebut bertegangan. Beda tegangan antara konduktor dengan titik nol referensi menyebabkan sifat kapasitansi dari sistem tersebut dengan media tanah yang mempunyai permitivitas ε. Dengan demikian impedansi pembumian dapat dibuat rangkaian ekivalennya seperti Gambar 2.5. Gambar 2.5 Rangkaian ekivalen impedansi surja pembumian satu elektroda batang Permitivitas tanah harganya bermacam-macam tergantung pada komposisi tanah dengan faktor-faktor yang mempengaruhi permitivitas tanah antara lain kandungan garam mineral, kandungan air, besar butiran tanah, dan suhu tanah. Pengelompokan tahanan jenis tanah dari berbagai jenis tanah pada kedalaman tertentu bergantung pada beberapa hal antara lain pengaruh temperatur, pengaruh kelembaban, pengaruh kandungan kimia dan sebagainya. Berdasarkan Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 PUIL 2000 tahanan jenis dari bermacam-macam jenis tanah dapat dilihat dalam Tabel 2.1[2]. Tabel 2.1 Tahanan Jenis Tanah Jenis Tanah Tahanan Jenis Tanah Ω -m Tanah Rawa 30 Tanah Liat dan Tanah Ladang 100 Pasir Basah 200 Kerikil Basah 500 Pasir dan Kerikil kering 1000 Tanah Berbatu 3000 Untuk empat batang elektrode pembumian yang diparalel masing-masing elektroda mempunyai panjang l dan radius r ditanam tegak lurus pada tanah yang mempunyai resistivitas tanah ρ homogen, maka elektroda bersama tanah akan mempunyai tahanan, induktansi dan kapasitansi yang besarnya adalah[3]: Ohm 2.11 Henry 2.12 Farad 2.13 dimana: l = panjang pengetanahan, meter. r = radius batang, meter.                 = 4 3 2 1 . . 2 2 ln 2 r s l l R π ρ 7 3 2 1 3 10 . . 16 ln 2 − ×         = s s r l l L 9 4 3 2 1 10 . . 2 2 ln 9 . − ×         = r s l l C r ε s = jarak antar batang elektroda, meter. ρ = tahanan jenis tanah, Ohm-meter. ε r = permitivitas relatif tanah. Misalkan arus surja yang mengalir pada rangkaian seperti Gambar 2.5: 2.14 dengan Transformasi Laplace didapatkan : 2.15 V p = = = 2.16 c R i i i + = ∫ = R i dt i c R c . 1 dt di RC i R C . = 1 1 RC p RC i pRC i p i p p R + = + = dt di L p Ri V R t + =         + + Lp RC p C i p 1 1         + + + − + Lp RC p C b p a p i 1 1 1 1         + − + + + + − + + 1 1 1 1 b p Lp a p Lp RC p b p C RC p a p C i V t = = = 2.17 Ketika arus impuls diinjeksikan ke sistem pembumian, impedansi impulsnya didefenisikan sebagai perbandingan tegangan yang dibangkitkan terhadap nilai arus pada suatu titik injeksi. Ohm. Ω 2.18

II.6 MENURUNKAN TAHANAN JENIS TANAH DENGAN PENABURAN GARAM PADA TANAH KIMIAWI