Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan

(1)

ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

PADA CV. UJANG JAYA MEDAN

SKRIPSI MINOR

DIAJUKAN OLEH MUHAMMAD BAYU RAHMAN

052101027 KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

TANDA PENGESAHAN SKRIPSI MINOR

NAMA : MUHAMMAD BAYU RAHMAN NIM : 052101027

JURUSAN : KEUANGAN

JUDUL : ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA CV. UJANG JAYA MEDAN

Tanggal : ...Pembimbing/Penanggung Jawab

Drs, Syahyunan, MSi

NIP: 19660904 199103 1 003 Tanggal : ……… Ketua Program Studi

Prof. Paham Ginting, MSi NIP: 19530519 198403 1 001 Tanggal : ……….Dekan

Drs Jhon Tafbu Ritonga, MEc NIP: 19550810 198303 1 004


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT atas segala rahmat, hidayah dan ridho-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada kita kaum muslimin dan muslimat, serta shalawat dan salam keharibaanjunjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang membawa kita kepada jalan kebenaran dimuka bumi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi minor ini, guna menyelesaikan pendidikan pada program diploma III Keuangan. Dalam karya tulis ini penulis mengangkat judul : “ANALISA SUMBER DAN

PENGGUNAAN DANA PADA CV. UJANG JAYA MEDAN”.

Dalam skripsi minor ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan disebabkan keterbatasan penulis. Untuk itu penulis membuka diri dengan segala kerendahan hati untuk menerima kritik dan saran positif yang dapat membangun demi kesempurnaan skripsi minor ini dimasa mendatang.

Dalam penulisan skripsi minor ini, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagi pihak, baik bersifat moril maupun materil. Untuk itu penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ayahanda dan ibunda tercinta : H. Abdurrahman Gayo dan Nurhelmi

Kadir yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan moril dan selalu

mendoakan penulis dan kasih saying yang telah diberikan selama ini yang tak ternilai dengan apapun. Serta pihak lainnya :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

2. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS. Selaku Ketua Program Studi D III Keuangan beserta Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, Msi selaku Sekretaris Jurusan

3. Bapak Syahyunan, SE, Msi. Selaku Dosen Pembimbing

4. Ibu Dra. Friska Sipayung, Msi selaku Dosen Wali dan seluruh Dosen lain yang telah memberi pengajaran selama ini

5. Ibu Dra. Pepty Aniar. Selaku Kepala Sub Bagian Akademik dan seluruh staf pegawai, khususnya Ibu Nurailah yang sangat berperan dalam penyelesaian Skripsi Minor ini.

6. Pimpinan dan seluruh staf CV. UJANG JAYA Medan

7. Kak Amoy, yang mensuply Keuangan aku selama ini selain dari big bos, Kak Ipak, dan Bang Topan. Serta buat keponakan aku Sarah dan Po

8. Buat teman-teman seperjuangan 05, khususnya : Karin, Nuh, Andiko, semangat, serta buat Noni, Luthfi, Agung, dan lainnya yang kenal sama aku, makasih ya suportnya

Akhirul Kalam, penulis berharap semoga apa yang telah dibuat dalam skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua. Untuk itu hanya kepada ALLAH SWT penulis menyerahkan semua kepada-Nya, semoga kita semua selalu diberi berkah dan rahmat-Nya serta senantiasa dalam perlindungan-Nya. Amin Ya Rabbal A’lamin.

Hormat Saya


(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

BAB I : PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul B. Perumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian 2. Manfaat Penelitian D. Metode Penelitian

1. Sumber Data

2. Tekhnik Pengumpulan data

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan B. Struktur Organisasi Perusahaan C. Pengertian Dana

D. Analisa Sumber dan Penggunaan Dana

3. Pengertian Sumber dan Penggunaan Dana 4. Tujuan Sumber dan Penggunaan Dana 5. Peranan Sumber dan Penggunaan Dana E. Laporan Keuangan Perusahaan


(6)

1. Pengertian Laporan Keuangan

2. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan 3. Jeni-jenis Laporan Keuangan

BAB III : ANALISA DAN EVALUASI

A. Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Artian Kas 1. Sumber Dana

2. Penggunaan Dana

B. Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Modal Kerja 1. Sumber Modal Kerja

2. Penggunaan Modal Kerja

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan B. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Lampiran 1: Struktur Organisasi Perusahaan Lampiran 2: Tabel Neraca

Lampiran 3: Tabel Neraca Perbandingan Lampiran 4: Tabel Laporan Rugi Laba


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Sejarah perkembangan dunia usaha pada umumnya dapat diketahui melalui media informasi yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kelangsungan hidup suatu perusahaan. Suatu perusahaan yang menerapkan sistem pengolahan informasi yang baik akan menyajikan laporan keuangannya dalam bentuk yang lengkap dan dapat menggambarkan secara jelas perubahan serta perkembangan yang dialami oleh perusahaan dari satu periode ke periode lainnya. Penyajian laporan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai data keuangan dari suatu organisasi atau perusahaan yang akan digunakan di berbagai pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Pada dasarnya laporan keuangan (financial report) merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan secara ringkas semua transaksi yang bersifat keuangan selama tahun buku atau periode akuntansi yang bersangkutan dan biasanya disajikan dalam bentuk neraca, laporan rugi-laba, laporan perubahan modal atau laporan laba ditahan.

Disamping laporan keuangan yang utama tersebut masih ada laporan keuangan lainnya yang juga sangat penting bagi suatu perusahaan untuk dapat mengetahui kinerja perusahaan dalam hal efisiensi dana yaitu sejauh mana


(8)

perusahaan mampu mengelola dan membelanjakan dana tersebut, laporan inilah yang disebut dengan laporan sumber dan penggunaan dana.

Laporan sumber dan penggunaan dana dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen tentang posisi keuangan perusahaan saat ini, apakah lebih besar atau lebih kecil sumber dan penggunaannya. Selain itu, dapat juga diketahui dari mana sumber dana perusahaan pada periode tersebut dan kemana dana tersebut dibelanjakan dan diinvestasikan, apakah pengalokasiaannya telah berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. Pada dasaarnya ada dua sumber dana perusahaan, yaitu :

1. Sumber dana yang tersedia secara intern dari operasi suatu perusahaan, 2. Sumber dana ang tersedia secara ekstern melalui pinjaman atau penjualan

saham.

Sedangkan dana paling utama adalah untuk tujuan modal kerja, pembelian dari aktiva tetap, pembayaran deviden dan kewajiban jangka panjang.

Analisa sumber dan penggunaan dana ini sangat besar artinya bagi suatu perusahaan dalam mengambil keputusan ekonomi dan terutama bagi bank dalam menilai kredit yang diajukan kepadanya. Jadi, melalui laporan sumber dan penggunaan dana perusahaan, bagaimana stabilitas operasi perusahaan dan bagaimana pembelanjaan perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk menyusun skripsi minor ini dengan judul “Analisa Sumber dan Penggunaan Dana Pada


(9)

B. Perumusan Masalah

Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya memerlukan sejumlah dana yang akan digunakan untuk keperluan jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karena itu yang menjadi permasalahan dalam hal ini adalah :

1. Bagaimana peranan sumber dana yang tersedia dalam membelanjani setiap aktivitas perusahaan ?

2. Bagaimanakah perusahaan mengelola dan menggunakan dana yang diperoleh untuk menjalankan aktivitasnya ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengtahui bagaimana peranan sumber dana yang tersedia dalam membelanjani setiap aktivitas perusahaan.

b. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan mengelola dan

menggunakan dana yang diperoleh untuk menjalankan aktivitasnya.

c. Mendapatkan cara untuk memaksimalkan penggunaan dana sehingga tidak terjadi lagi kekeliruan untuk menggunakan dana tersebut, sehingga dalam penggunaan tersebut, dana dapat dipergunakan secara efektif dan efisien


(10)

2. Manfaat Penelitian

Dalam pengerjaan penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan perusahaan sebuah manfaat, diantaranya :

a. Memberikan sumbangan pemikiran melalui penelitian dalam hal menganalisa sumber dan penggunaan dana yang diharapkan dapat diterima sebagai masukan bagi perusahaan.

b. Guna melatih dan menguji serta meningkatkan kemampuan berfikir dalam menulis karya ilmiah.

c. Bagi perusahaan, kiranya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dimasa yang akan datang.

D. Metodologi Penelitian

Lokasi penelitian tempat penulis melakukan riset adalah di CV. Ujang Jaya Jl. Garuda 2 No. 95 Km. 13,8 Sei Semayang – Binjai – Medan.

1. Sumber Data

Untuk mendapatkan data dalam penulisan skripsi minor ini, maka digunakan 2 (dua) jenis data, yaitu :

a. Data Primer

Yaitu data yang dikumpulkan khususnya untuk riset tertentu yang sedang dilaksanakan. Data yang diperoleh langsung dari objeknya, misalnya data sumber dan unsur modal kerja perusahaan atau data internal yang datangnya dari perusahaan.


(11)

b. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh dari sumber lain dalam bentuk laporan atau publikasi, atau sering juga disebut data eksternal yang datangnya dari luar perusahaan, seperti : buku-buku, surat kabar, majalah dan media lainnya.

2. Tekhnik Pengumpulan Data

Sedangkan untuk memperoleh data tersebut, maka dipergunakan 2 (dua) metode, yaitu sebagai berikut :

a. Metode Penelitian Kepustakaan (Liberary Research )

Merupakan suatu cara pengumpulan data berdasarkan kepustakaan dengan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan skripsi minor ini yang sifatnya hanya teoritis semata. Dari studi pustaka ini dapat diketahui secara teoritis bagaimana masalah yang ada dalam laporan sumber dan penggunaan dana.

b. Metode Penelitian Lapangan (Field Research)

Merupakan penelitian yang difokuskan pada realita yang ada dalam perusahaan. Metode ini dilakukan langsung dengan mengadakan interview dan meminta data pada perusahaan yang relevan dngan materi penulisan skripsi minor ini

c. Metode Analisis

Dalam menganalisa masalah yang dihadapi di atas, maka untuk memecahkan masalah tersebut, digunakan metode analisis, metode yang digunakan adalah metode deskriptif (deskriptive research)


(12)

yaitu metode yang bertujuan membuat pencaderan/ lukisan/ deskripsi mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat suatu populasi atau daerah tertentu secara faktual, sitematik dan teliti. Serangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara data yang dikumpulkan, diklarifikasikan, serta diinterpretasikan sehinggsa memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi.


(13)

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Kopi pertama kali ditanam di Indonesia sejak abad 1696 dari jenis Arabika. Kopi pertama kali ditanam di pulau Jawa. Semenjak itu, Kopi Arabika berkembang dan mulai ditanam di daerah lain seperti di Sumatera, Bali dan Sulawesi. Perkembangan tanaman Kopi Arabika mulai surut dengan terserangnya penyakit karat daun (Hemileia Vastatrix) semenjak tahun 1876; yang bertahan hanya di daerah dataran tinggi (1000 m dpl).

Sebagai alternatif, didatangkan kopi jenis Robusta pada tahun 1875. Ternyata jenis ini mampu bertahan terhadap penyakit karat daun. Oleh karena itu, Kopi Robusta mulai menggantikan jenis Arabika khususnya di daerah dengan ketinggian dibawah 1.000 m dpl dan mulai menyebar ke seluruh daerah baik di Jawa, Sumatera, maupun di Indonesia bagian timur.

Semenjak Pemerintah Hindia Belanda hengkang dari Indonesia, perkebunan rakyat terus tumbuh dan berkembang, sedangkan perkebunan swasta hanya bertahan di Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian kecil di Sumatera; dan perkebunan negara (PTPN) hanya tinggal di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pada tahun 1959, luas perkebunan swasta dan perkebunan negara mencapai 47.291 hektar, sedangkan perkebunan rakyat mencapai 256.168 hektar. Total produksi kopi Indonesia pada tahun tersebut mencapai 84.274 ton.


(14)

Hingga tahun 2007 luas perkebunan swasta dan perkebunan negara tidak menunjukkan perkembangan yang berarti yaitu hanya 52.482 hektar (4%), sedangkan perkebunan rakyat telah mencapai 1.243.429 hektar (96%) (Ditjenbun – Departemen Pertanian, 2008). Produksi kopi Indonesia saat ini telah mencapai lebih kurang 650.000 ton per tahun, dimana sektor perkebunan rakyat merupakan penghasil utama kopi Indonesia (96,2%), sisanya dari sektor perkebunan swasta lebih kurang sebesar 10.000 ton (1,5%) dan dari sektor perkebunan negara menyumbang rata-rata 15.000 ton (2,3%) per tahun. Dari total produksi kopi Indonesia, 550.000 ton (81,2%) berupa Kopi Robusta dan 125.000 ton (18,8%) berupa Kopi Arabika. Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu merupakan daerah utama penghasil Kopi Robusta Indonesia yang dalam pasar dunia lebih dikenal sebagai Kopi Robusta Sumatera. Sedangkan daerah penghasil Kopi Arabika adalah Nanggro Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Utara, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Beberapa daerah seperti Jawa Timur, Bali dan Flores menghasilkan Kopi Arabika dan Robusta. Kopi-Kopi Arabika Indonesia di pasar dunia dikenal sebagai kopi spesialti karena mempunyai citarasa yang spesifik. Kopi-Kopi Arabika tersebut diantaranya adalah Gayo Coffee, Mandheling Coffee, Java Coffee dan Toraja Coffee.

Bisnis kopi CV. Ujang Jaya pertama kali didirikan pada tahun 1998. Pada mulanya hanya perusahaan lokal yang memasarkan dan mensuplai kopi untuk kedai-kedai kopi (coffee corner), dan juga mensuplai kopi ke perusahaan eksport lainnya yang lebih dahulu telah berdiri, jadi CV. Ujang Jaya sempat menjadi


(15)

pensuplai biji kopi yang kemudian perusahaan lain akan mengadakan eksport kopi ke Negara lain.

Saat ini CV. Ujang Jaya dikelola oleh pemilik langsung yang bernama Mr. Iradhah Hasnan. Beliau terjun langsung dalam pengelolaan perusahaan yang telah didirikannya sejak tahun 2004. Pada awal berdiri CV. Ujang Jaya tahun 2004 silam, CV. Ujang Jaya memulai eksport kopinya ke berbagai Negara di dunia., tetapi masih berupa biji kopi. Pada saat bergabung sekitar tahun 2008 dan menjadi anggota FLO-CERT, CV. Ujang Jaya mulai mensuplai kopi organik ke beberapa pelanggan di beberapa Negara di dunia.

Saat ini CV. Ujang Jaya masih menggunakan sertifikatnya untuk melengkapi kopi terbaik yang akan di perdagangkan ke berbagai Negara yang ada di dunia.

Misi dari perusahaan ini adalah untuk melayani sebagai penyalur dan bertanggung jawab atas kualitas produksi yang dimiliki oleh CV. Ujang Jaya, serta sebagai media untuk melestarikan perkebunan dan perkembangan sosial ekonomi. Visi dari perusahaan ini jelas untuk mencari keuntungan dan menjaga kualitas penjualan produksi.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Bagi setiap perusahaan terutama perusahaan yang besar, struktur organisasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan. Sebagaimana telah diketahui, bahwa struktur organisasi merupakan suatu lukisan yang dimaksudkan untuk


(16)

menggambarkan suatu organisasi baik menurut fungsinya, bidang-bidang pekerjaan maupun mengenai tingkatan-tingkatannya.

Struktur organisasi hendaklah diatur serta direncanakan untuk mencapai maksud dan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Tujuan utama dari penyusunan organisasi adalah untuk mempermudah melaksanakan tugas-tugas yang telah dilimpahkan dari atasan kepada para bawahannya. Hal ini dapat dicapai dengan menggolongkan atau membagi-bagi tugas atau pekerjaan dan diserahkan kepada orang-orang yang dapat melaksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memberi hasil semaksimal mungkin.

Adanya penggolongan tugas atau pekerjaan tersebut sekaligus dapat memberi tanggung jawab dan pengawasan kepada seseorang sesuai dengan besarnya tugas yang diberikan kepadanya. Dengan demikian para pelaksana atau pegawai dapat mengetahui sampai sejauh mana batas pengawasan dan tanggung jawabnya.

Dari pembagian tugas yang ditetapkan dari atas sampai ke bawah, tampaklah hubungan-hubungan antara orang yang satu dengan yang lainnya. Dengan adanya hubungan ini dapat menciptakan kerjasama yang baik dan teratur dalam lembaga atau organisasi itu sendiri.

CV. Ujang Jaya menetapkan bentuk garis dan staf (Line and Staf

Organization) sebagai struktur organisasi di perusahaan tersebut (lampiran 1),

dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pimpinan tertinggi kepada para kepala unit di bawahnya. Untuk membantu kelancaran kerja dalam rangka pelaksanaan seluruh tugas pokok organisasi, maka


(17)

langsung di bawahi pimpinan tertinggi atau langsung di bawahi pimpinan tertinggi atau langsung di bawahi masing-masing kepala unit atau departemen yang menempatkan seorang pejabat atau lebih yang tidak mempunyai wewenang komando. Para pejabat tersebut bertugas memberikan bantuan, nasehat, saran dan pelayanan yang sebaik-baiknya.

CV. Ujang Jaya mempunyai hubungan antara atasan dan bawahannya yang disusun seefektif mungkin. Hubungan ini biasanya digambarkan dalam garis organisasi yang meliputi pemberian perintah kerja sampai pengawasan dilapangan. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi CV. Ujang Jaya dapat dilihat pada bagian lampiran.

Secara garis besar, struktur kerja di CV. Ujang Jaya dapat diuraikan sebagai berikut :

1. General Manager

General Manager merupakan unit fungsionil tertinggi di lingkungan wilayah kerjanya, yang bertanggung jawab atas penetapan tujuan secara umum dan merumuskan kebijaksanaan perusahaan secara umum. Adapun tugas General Manager adalah :

a. Melaksanakan koordinasi tugas masing-masing fungsi yang berada dibawah pengelohannya sesuai struktur kerja yang telah ditetapkan,

b. Mengendalikan dan mengevaluasikan produksi dari segi biaya, mutu dan waktu secara berkala,

c. Menagmbil keputusan dan kebijaksanaan sehubungan dengan arah dan sasaran perusahaan yang ingin dicapai,


(18)

d. Mengupayakan terjadi hubungan yang setia dan saling menguntungkan dari pihak-pihak luar atau dari pihak-pihak yang berkaitan dengan lingkungan tugasnya,

e. Membuat peraturan-peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan dengan Undang-Undang yang ditetapkan.

2. Secretary

Adapun tugas dari secretary adalah :

a. Menyelenggarakan surat-menyurat dan mengisi semua janji, khususnya yang dipercayakan,

b. Menyiapkan laporan bulanan bagi General Manager,

c. Menyiapkan dan menghadiri rapat serta membuat laporan hasil rapat dan kemudian menyebarkannya,

d. Mencatat surat-surat atau fax yang masuk dan yang keluar,

e. Mengatur tamu-tamu CV. Ujang Jaya yang datang dari daerah maupun dari luar daerah dan juga yang datang dari luar negeri, seperti pengaturan akomodasinya, transportasinya, fasilitas dan penginapan, dan sebagainya, f. Menyusun dokumentasi.

3. Purchasing Manager

Adapun tugas dan tanggung jawab Purchasing Manager adalah :

a. Mengkoordinir setiap pembelian yang dibutuhkan oleh requesting

department,


(19)

c. Mempersiapkan barang sesuai dengan spesialisasi yang telah ditentukan, d. Bertanggung jawab kepada General Manager.

4. Finance Manager

Adapun tugas dan tanggung jawab Finance Manager adalah :

a. Membantu pencapaian sasaran keuangan perusahaan dengan

mempersiapkan laporan keuangan yang terkonsolidasi secara tepat waktu, b. Membantu General Manager mengumpulkan atau menyusun data untuk

rencana financial jangka pendek maupun jangka panjang, c. Bertanggung jawab kepada General Manager.

5. General Sales Manager

Adapun tugas dan tanggung jawab General Sales Manager adalah :

a. Mengorganisasi dan mengontrol pendistribusian atau pemasaran produk supaya target penjualan dan market share dapat tercapai,

b. Meningkatkan volume penjualan dan market share,

c. Bertanggung jawab menyediakan informasi pasar yang akurat dan up to

date.

d. Bartanggung jawab kepada General Manager.

6. Accounting Manager

Tugas Accounting Manager adalah :

a. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pelaksanaan pembukuan dan keuangan perusahaan.


(20)

c. Melaksanakan pembayaran pada pihak yang berkompeten terhadap jual beli barang perusahaan.

7. Manager Personalia

Tugas Manager Personalia adalah :

a. Merencanakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam perusahaan, b. Merencanakan penerimaan dan pemberhentian tenaga kerja,

c. Mengadakan pengawasan terhadap karyawan di perusahaan, d. Bertanggung jawab kepada General Manager.

8. Pengawas Pabrik (Supervisor)

Tugas pengawas pabrik adalah :

a. Merencanakan jumlah produksi dengan manager produksi, b. Mengatur pembagian shift kerja karyawan,

c. Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja karyawan, d. Bertanggung jawab atas pemakaian alat produksi perusahaan, e. Bertanggung jawab kepada General Manager.

C. Pengertian Dana

Dana dalam arti yang sempit dapat diartikan sebagai “kas”, yaitu yang menunjukkan bahwa laporan sumber dan penggunaan dana menggambarkan suatu ringkasan sumber dan penggunaan dana selama periode yang bersangkutan. Tersedianya dana dalam jumlah yang cukup mutlak diperlukan untuk menjaga kelangsungan operasi yang dilaksanakan perusahaan.


(21)

Sedangkan dana dalam arti yang lebih luas dapat diartikan sebagai “modal kerja”, yaitu aktiva lancar dikurangi dengan kewajiban lancar yang dikenal dengan sebutan modal kerja netto. Jadi, modal kerja disini merupakan investasi passive dalam bentuk kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi dana kewajiban lancar yang diperoleh untuk menambah atau mengurangi kebutuhan aktiva lancar.

Menurut Farid Djahidin dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan(hal

: 141-143). Dana diartikan sebagai modal kerja dapat dibedakan atas tiga konsep,

yaitu:

1. Konsep Kuantitatif

Menitikberatkan modal kerja pada jumlah dana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin. Oleh karena itu, modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan jumlah aktiva lancar,

2. Konsep Kualitatif

Menitikberatkan pada kualitas modal kerja yaitu sisa pengurangan aktiva lancar terhadap hutang lancar yang disebut dengan modal kerja netto (net working capital),

3. Konsep Fungsional

Menekankan pengertian modal kerja yang dihubungkan dengan usaha menghasilkan laba dari kegiatan rutin pada tahun buku yang sedang berjalan.


(22)

Jumlah modal kerja yang tidak cukup akan menghambat operasi perusahaan dan sebaliknya jumlah modal kerja yang berlebihan mengakibatkan adanya dana yang menganggur yang mana hal ini akan merugikan perusahaan karena beban bunga tetap harus dibayar. Oleh karena itu, manajer keuangan harus membuat keputusan mengenai besarnya investasi pada modal kerja serta mengatur strukturnya dengan baik. Ada 2 (dua) pertimbangan pokok yang mendasari keputusan tersebut. Pertama adalah kemampulabaan yang dihendaki dan yang kedua adalah posisi likuiditas (liquidity position). Kedua pertimbangan tersebut menyangkut pertumbuhan (growth) atau kemakmuran perusahaan (the wealth of

the firm) dan nama baik atau reputasi perusahaan.

Apabila modal kerja terlalu besar pada piutang, maka perusahaan akan menghadapi resiko yaitu piutang sulit dikumpulkan, sehingga memperbesar piutang ragu-ragu. Sebaliknya apabila modal kerja tidak mencukupi atau terlalu rendah, maka perusahaan mungkin kehilangan pasar karena tidak mampu memenuhi pasar (market demand).

D. Analisa Sumber dan Penggunaan Dana

1. Pengertian Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

Analisa sumber dan penggunaan dana merupakan alat financial yang sangat penting bagi manajer keuangan disamping alat financial lainnya. Manajer keuangan harus bertanggung jawab penuh untuk mengatur sumber dan penggunaan dana, baik untuk keperluan jangka pendek maupun untuk keperluan jangka panjang.


(23)

Laporan sumber dan penggunaan dana adalah suatu ikhtisar mengenai perubahan-perubahan dalam bidang keuangan yang telah terjadi dalam suatu periode. Dalam laporan ini terdapat informasi tentang cara perusahaan memperoleh dana dan kemana atau untuk apa dana itu digunakan. Dengan membaca laporan sumber dan penggunaan dana, kita dapat memperoleh gambaran atau kesimpulan apakah perusahaan mempunyai dana dan apakah dana tersebut telah digunakan dengan tepat.

Pada umumnya sumber dana perusahaan tidak persis sama dengan penggunaannya, jika sumber dana lebih banyak dari penggunaannya, maka eksesnya merupakan peningkatan dalam modal kerja dan sebaliknya apabila sumber dana tidak mencukupi penggunaanya, maka eksesnya akan mengurangi modal kerja.

Dalam pembuatan laporan sumber dan penggunaan dana, diperluka data yang diambil dari neraca dan perhitungan rugi-laba. Namun, hal ini tidak dimaksudkan untuk membuat duplikat atau menggantikan laporan tersebut. Laporan sumber dan penggunaan dana berkaitan dengan dua laporan tersebut, baik dengan neraca maupun dengan perhitungan rugi-laba.

Bagian dari laporan keuangan yang menunjukkan sumber-sumber dan penggunaan dana dapat dilihat pada neraca perusahaan yaitu pada sebelah debit menunjukkan bagaimana aktiva-aktiva itu dibelanjai, sedangkan pada sebelah kredit menunjukkan dari mana dana tersebut diperoleh.

Pembelanjaan sangat erat hubungannya dengan laporan keuangan perusahaan, karena melalui pembelanjaan dapat dilihat dari mana dana diperoleh


(24)

dan untuk apa dana tersebut digunakan. Pembelanjaan meliputi semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan dan berusaha untuk mengunakan dana seefisien mungkin.

Sebagai langkah awal dalam analisa sumber dan penggunaan dana adalah penyusunan laporan perubahan neraca (Statement of Balance Sheet Changes) yang menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen neraca tersebut dan dibantu juga oleh laporan laba ditahan, dapatlah disusun laporan sumber dan penggunaan dana.

Pengertian dana yang dipergunakan dalam analisa sumber dan penggunaan dana tersebut dalam artian yang sempit yaitu “Kas” dan dalam artian yang lebih luas yaitu sebagai “Modal Kerja”. Pengertian yang mana yang akan digunakan dalam analisa sumber dan penggunaan dana tersebut tergantung kepada kita, yaitu apa yang akan dianalisa. Disini akan diuraikan kedua macam pengertian dana tersebut dalam hubungannya dengan analisa sumber dan penggunaan dana.

a). Analisa Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian “Kas” 1. Pengertian Kas

Dalam aktiva perusahaan, kas merupakan aktiva paling liquid dan mempunyai peranan yang paling penting dalam kegiatan perusahaan. Kas terlibat dalam hampir semua kegiatan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung serta merupakan dasar pengukuran dan pencatatan semua transaksi. Dalam penyajiannya di Neraca, maka kas biasanya dicantumkan pada urutan pertama dari perkiraan yang merupakan aktiva lancar karena kas dapat digunakan tanpa memerlukan waktu lama.


(25)

Pengertian kas menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya Analisa Kritis

Atas Laporan Keuangan cetakan I (hal: 257) adalah sebagai berikut :

“Kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Setiap saat dapat ditukar dengan kas,

b. Tanggal jatuh temponya sangat dekat,

c. Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat

bunga”.

Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa kas tidak hanya terbatas pada uang tunai yang tersedia di perusahaan, tetapi juga meliputi semua jenis alat pembayaran yang dapat dipergunakan dengan segera untuk memenuhi segala kegiatan perusahaan, seperti uang tunai yang disimpan di bank yang setiap saat dapat dipergunakan dengan penarikan cek.

Jadi, berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kas adalah :

a. Simpanan komersial dan tabungan di bank dan di tempat lainnya yang setiap saat dapat diambil,

b. Uang tunai yang ada di perusahaan yang dapat dipergunakan sebagai alat tukar atau yang diterima sebagai simpanan dengan nilai nominal oleh suatu bank tanpa adanya batasan terhadap penggunaannya.


(26)

2. Sumber dan Penggunaan Dana

a. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas,

Penerimaan dan pengeluaran dana pada perusahaan ada yang bersifat rutin atau terus-menerus dan ada yang bersifat isidentil atau tidak terus-menerus. Pada dasarnya sumber penerimaan dana pada perusahaan dapat berasal dari :

b. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas,

c. Pengeluaran surat tanda bukti hutang, baik hutang jangka panjang (hutang obligasi, hutang hipotik atau hutang jangka panjang lainnya) maupun hutang jangka pendek (wesel) serta bertambahnya hutang yang diimbangi dengan penerimaan kas,

d. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas.

e. Adanya penerimaan kas karena sewa, hutang atau deviden dari investasi, sumbangan atau hadiah maupun adanya pengambilan kelebihan pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya.

Sedangkan penggunaan dana atau pengeluaran kas dapat disebabkan oleh adanya transaksi-transaksi sebagai berikut :

a. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek serta adanya pembelian aktiva tetap lainnya,


(27)

b. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengambilan kas perusahaan oleh pemilik perusahaan,

c. Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang,

d. Pembelian barang dagangan secara tunai, adanya pembayaran biaya operasi yang meliputi upah dan gaji, pembelian supplies kantor, pembayaran sewa, bunga, premi asuransi, advertensi dan adanya persekot biaya maupun persekot pembelian,

e. Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden atau bentuk pembagian laba lainnya secara tunai, pembayaran pajak, denda-denda dan sebagainya. 3. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

a. Menyusun laporan perubahan neraca yang menggambarkan perubahan masing-masing elemen neraca, baik yang bulanan maupun tahunan,

Dalam menyusun laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian “Kas”, langkah-langkah penyusunannya adalah sebagai berikut :

b. Mengelompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam golongan perubahan yang memperbesar kas dan golongan perubahan-perubahan yang memperkecil kas,

c. Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan rugi-laba dan laporan laba ditahan ke dalam golongan yang memperbesar kas dan golongan yang memperkecil kas,

d. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam laporan sumber dan penggunaan dana.


(28)

Adapun perubahan-perubahan dari elemen-elemen neraca yang efeknya memperbesar kas dan dikatakan sebagai sumber dana adalah sebagai berikut :

a. Berkurangnya aktiva lancar selain kas, b. Berkurangnya aktiva tetap,

c. Bertambahnya setiap jenis hutang, d. Bertambahnya modal,

e. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan.

Sedangkan perubahan-perubahan dari elemen-elemen neraca yang efeknya memperkecil kas dan dikatakan sebagai penggunaan dana adalah sebagai berikut :

a. Bertambahnya aktiva lancar selain kas, b. Bertambahnya aktiva tetap,

c. Berkurangnya setiap jenis hutang, d. Berkurangnya modal,

e. Pembayaran cash deviden,

f. Adanya kerugian dalam operasi perusahaan.

b). Analisa Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian “Modal Kerja” 1. Pengertian Modal Kerja

Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membiayai kegiatan operasinya sehari-hari, misalnya membayar upah buruh, gaji pegawai, listrik, telepon dan sebagainya dengan harapan uang yang telah dikeluarkan tersebut dapat kembali lagi ke kas perusahaan dalam waktu pendek melalui hasil penjualan, baik berupa barang maupun jasa yang akan dikeluarkan kembali untuk biaya operasi selanjutnya.


(29)

Pengertian modal kerja menurut J. Fred Weston dan Thomas E.

Copeland dalam dalam bukunya Manajemen Keuangan Edisi VII (hal: 117)

adalah sebagai berikut :

“Modal Kerja adalah aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Jadi, modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat-surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar”.

Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi perusahaan karena dengan modal kerja yang cukup itu memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak lagi mengalami kesulitan atau menghadapi bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan.

Akan tetapi, adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan. Sebaliknya, adanya ketidakcukupan dalam modal kerja merupakan sebab utama kegagalan suatu perusahaan.

Pada dasarnya modal kerja dapat dibagi atau digolongkan atas 2 (dua) jenis, yaitu :

a. Modal Kerja Permanen

Modal kerja permanen adalah modal kerja yang secara teratur harus ada pada perusahaan untuk mendukung operasi-operasi yang dijalankan perusahaan.


(30)

Modal kerja permanen ini dapat dibagi dua, yaitu : 1. Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)

Modal kerja primer adalah modal kerja minimal yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk mempertahankan atau melanjutkan hidup perusahaan,

2. Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)

Modal kerja normal adalah modal kerja yang diperlukan oleh perusahaan untuk mendukung operasi-operasi normal dari perusahaan.

b. Modal Kerja Variabel

Modal kerja variable adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan permintaan. Misalnya jumlah permintaan terhadap suatu produk tertentu biasanya berubah-ubah sesuai dengan perekonomian. Kebutuhan modal kerja variabel bisanya di atas kebutuhan modal kerja normal. Modal kerja variabel ini dibagi atas tiga, yaitu :

1. Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital)

Modal kerja musiman adalah modal kerja yang disebabkan oleh fluktuasi musim. Misalnya pada waktu musim hujan biasanya perusahaan yang memperjualbelikan payung mempunyai persediaan yang lebih besar. Bila musim hujan berakhir, maka persediaan akan berkurang sampai batas persediaan normal.


(31)

2. Modal Kerja Siklus (Cyclical Working Capital)

Modal kerja siklus adalah modal kerja yang jumlahnya beruba-ubah sebagai akibat dari fluktuasi konjungtur. Kebutuhan modal kerja pada waktu terjadi resesi ekonomi dimana kegiatan perekonomian menurun akan bertambah kecil, dibandingkan dengan pada waktu kegiatan ekonomi meningkat.

3. Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)

Modal kerja darurat adalah modal kerja yang berubah-ubah besarnya karena terjadi hal yang mendadak.

2. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

a. Hasil Operasi Perusahaan,

Setelah perusahaan menetapkan besarnya modal kerja yang ddiperlukan untuk mendukung rencana-rencana yang hendak dijalankan, maka tahap selanjutnya adalah menetapkan sumber dan penggunaan dari dana yang diperlukan untuk membelanjai modal kerja tersebut.

Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan berasal dari :

Yaitu jumlah net income yang tampak pada laporan rugi-laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi. Jumlah ini menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari operasi perusahaan. Adanya laba dari usaha perusahaan dan apabila laba tersebut diambil oleh pemilik perusahaan, maka laba tersebut akan menambah modal perusahaan tersebut.


(32)

b. Keuntungan dari Penjualan Surat-Surat Berharga (Investasi Jangka Pendek),

Surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek adalah suatu elemen aktiva lancar yang segera dapat dijual dan akan menimbulkan keuntungan bagi perusahaan. Dengan adanya penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga menjadi kas. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat berharga ini merupakan suatu sumber untuk bertambahnya modal kerja.

c. Penjualan Aktiva Lancar,

Sumber lain yang menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas atau piutang yang menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan tersebut.

d. Penjualan Saham atau Obligasi.

Untuk menambah modal kerja yang dibutuhkan perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada pemilik perusahaan untuk menambah modalnya. Disamping itu, perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya.


(33)

Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah apabila aktiva lancar bertambah yang diimbangi dengan perubahan pada pos tidak lancar (non current account).

Pemakaian atau penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi penggunaan aktiva tidak lancar selalu diikuti dengan berubahnya atau menurunnya jumlah modal kerja yang dimiliki perusahaan. Misalnya penggunaan aktiva lancar untuk membayar hutang lancar, maka penggunaan aktiva lancar ini tidak mengakibatkan penurunan jumlah modal kerja karena penurunan aktiva lancar tersebut diimbangi dengan penurunan hutang lancar dalam jumlah yang sama.

3.

a. Berkurangnya aktiva tetap,

Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Laporan sumber dan penggunaan modal kerja menginformasikan adanya penambahan modal kerja yang merupakan sumber modal kerja dan pengurangan modal kerja yang merupakan penggunaan modal kerja. Dalam laporan ini disajikan secara terperinci perubahan- perubahan yang terjadi yang menyebabkan bertambahnya modal kerja.

Didalam penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana, maka terlebih dahulu harus diketahui elemen yang menyebabkan berkurangnya modal kerja dan yang menyebabkan bertambahnya modal kerja. Adapun perubahan-perubahan dari elemen-elemen neraca yang mengakibatkan bertambahnya modal kerja atau dikatakan sebagai sumber modal kerja adalah sebagai berikut :


(34)

b. Bertambahnya hutang jangka panjang, c. Bertambahnya modal,

d. Adanya keuntungan dari Operasi Perusahaan.

Sedangkan yang merupakan perubahan-perubahan dari elemen-elemen neraca yang mengakibatkan berkurangnya modal kerja atau dikatakan sebagai penggunaan modal kerja adalah sebagai berikut :

a. Bertambahnya aktiva tetap,

b. Berkurangnya hutang jangka panjang, c. Berkurangnya modal,

d. Pembayaran cash deviden,

e. Adanya kerugian dalam Operasi Perusahaan.

Laporan sumber dan penggunaan modal kerja disusun melalui penggunaan neraca minimal dua titik waktu, yaitu laporan rugi-laba dan laporan laba ditahan. Langkah-langkah dalam menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja adalah sebagai berikut :

1. Menyususn neraca perbandingan. Melalui neraca perbandingan tersebut akan tergambar apakah elemen-elemen neraca mengalami kenaikan atau penurunan dari tahun sebelumnya.

2. Menyusun laporan perubahan modal kerja yang menggambarkan

perubahan dari masing-masing unsur modal kerja atau unsur current

account antara dua titik waktu. Dengan laporan tersebut dapat diketahui

adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta besarnya perubahan modal kerja.


(35)

3. Mengelompokkan perubahan dari unsur non current account anatara dua titik waktu tersebut kedalam golongan yang mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja.

4. Mengelompokkan unsur dalam laporan laba ditahan kedalam golongan yang perubahannya mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang perubahannya mempunyai efek memperkecil modal kerja. 5. Kemudian berdasarkan informasi tersebut dapat disusun laporan sumber

dan penggunaan modal kerja.

2. Tujuan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

Beberapa tujuan dari penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan telah dibelanjai oleh dana-dana yang diperoleh dari kegiatan operasinya,

b. Dengan mengetahui hal tersebut, maka manajer keuangan dapat mengambil langka-langkah yang penting untuk masa yang akan datang, c. Melengkapi pengungkapan informasi perubahan posisi keuangan, d. Menjelaskan kegiatan investasi dan pembiayaan,

e. Melaporkan arus dana dari operasi.

3. Peranan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Perusahaan

Laporan sumber dan penggunaan dana mempunyai peranan yang sangat penting bagi perusahaan karena sumber dan penggunaan dana merupakan salah satu syarat untuk dapat dilaksanakannya perusahaan sehari-hari. Dikatakan


(36)

sebagai salah satu syarat karena disamping sumber dan penggunaan dana masih banyak faktor lain yang juga ikut menentukan kelangsungan usaha perusahaan, seperti manusia dan keahliannya, bahan baku dan sumber-sumber lainnya, peralatan dan teknologi. Kesemua faktor tersebut harus dapat saling menunjang dan bekerjasama dalam tubuh organisasi perusahaan agar dapat dicapai satu manfaat yang maksimal.

Sebagai suatu faktor yang menentukan kelangsungan hidup perusahaan, maka ketersediaan dana yang cukup harus diperhatikan. Cukup artinya tidak berlebihan tetapi tidak pula kekurangan dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, yaitu dengan melihat berbagai hal seperti ; ukuran perusahaan, bidang usaha, tingkat perputaran modal dan lain sebagainya. Bila perusahaan memiliki sumber dana yang terlalu besar dibandingkan dengan penggunaan dana, maka akan menimbulkan berbagai akibat yang dalam jangka panjang akan merugikan perusahaan itu sendiri.

Kerugian yang ditanggung akibat terlalu besarnya dana yang dimiliki dapat diakibatkan karena tidak terkendalinya investasi, dimana perusahaan terdorong untuk melakukan investasi yang berlebih-lebihan. Investasi yang berlebih-lebihan tentu saja akan mengakibatkan adanya beban tetap yang besar yang harus ditanggung perusahaan dari waktu ke waktu.

Sebaliknya dana yang kurang pun akan mendatangkan akibat yang kurang menguntungkan bagi perusahaan. Misalnya pembelian bahan baku akan menghabat sehingga mengakibatkan terganggunya kelancaran proses produksi. Apalagi bila pembayaran gaji karyawan juga mengalami keterlambatan, maka


(37)

akan mengakibatkan terganggunya kepuasan kerja yang lambat laun akan menurunkan produktivitas kerja karyawan. Jelas semuanya akan mendatangkan akibat yang tidak menguntungkan bagi perusahaan.

Berdasarkan hal itulah, maka dana memerlukan pengolahan yang sebaik mungkin. Pada dasarnya ada 2 (dua) hal utama yang dihadapi oleh seseorang yang bertugas mengelola dana dalam suatu perusahaan, yaitu :

a. Memikirkan Pemenuhan Kebutuhan Dana

Dalam hal ini pengelola dana perlu memperhitungkan 2 (dua) hal, akni berapa sesungguhnya dana yang dibutuhkan oleh perusahaan dan dari mana kebutuhan tersebut dipenuhi. Perkiraan jumlah dana yang sesungguhnya dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan apa yang telah diuraikan, yaitu bahwa jumlah dana yang dipegang hendaknya tidak berlebihan atau kekurangan.

b. Memikirkan Arah Penggunaan Dana

Dalam hal ini seorang pengelola dana dalam perusahaan berkewajiban untuk menghitung dengan seksama rugi atau laba dari penggunaan dana tersebut. Kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi, apalagi yang melibatkan dana yang relatif besar akan membawa akibat yang tidak menguntungkan perusahaan. Kesalahan ini tidak dengan mudah dapat diperbaiki begitu saja tanpa mengorbankan sesuatu. Misalnya, aktiva tetap yang terlanjur dibeli tidak begitu saja dapat dijual kembali tanpa mendatangkan kerugian.


(38)

Melihat besarnya peranan dana bagi perusahaan, maka tidak dapat disangkal lagi betapa perlunya pengelolaan dana dalam setiap perusahaan. Keberhasilan pengelola (manajer) dalam mengelola dana perusahaannya akan mendatangkan berbagai manfaaat bagi perusahaan, yaitu antara lain :

a. Memungkinkan ditekannya biaya modal (cost of capital) karena dana modal didapat dari sumber yang tepat. Biaya modal adalah suatu biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan dalam rangka menggunakan dana dalam jumlah tertentu,

b. Memungkinkan perusahaan bekerja efisien. Artinya, dengan sejumlah dana tertentu dapat diperoleh hasil yang maksimal,

c. Menjaga posisi keuangan perusahaan dalam keadaan yang memungkinkan untuk menjalankan segala kegiatannya,

d. Memungkinkan perusahaan lebih leluasa memilih bidang investasi yang dapat mendatangkan hasil tertinggi bagi perusahaan tersebut.

e. Memungkinkan dicapainya kelangsungan hidup perusahaan sebagai suatu tujuan jangka panjang yang ditetapkan oleh setiap perusahaan.

E. Laporan Keuangan Perusahaan 1. Pengertian LaporanKeuangan

Laporan keuangan perusahaan adalah laporan informasi data keuangan perusahaan pada suatu kurun waktu tertentu. Penyajian laporan keuangan oleh suatu perusahaan dimaksudkan untuk memberikan informasi kuantitatif mengenai keuangan perusahaan tersebut pada satu periode, baik untuk kepentingan


(39)

manajemen, pemilik perusahaan, pemerintah atau pihak-pihak lain yang berkepentingan. Karena masing-masing pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan tersebut mempunyai tekanan yang berbeda-beda, maka laporan keuangan tersebut harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi segala kebutuhan seluruh pihak yang berkepentingan.

Pengertian laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap adalah sebagai berikut : “Laporan Keuangan adalah suatu alat dengan mana informasi dikumpulkan dan diproses dalam akuntansi keuangan yang akhirnya dimasukkan dalam laopran keuangan yang dikomunikasikan secara periodic kepada para pemakainya”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan suatu laporan yang disusun secara periodik berdasarkan data atau transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi perusahaan selama satu tahun (satu periode tertentu), yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada periode tersebut dan disajikan dalam bentuk neraca, laporan rugi-laba, laporan perubahan modal dan laporan pendukung lainnya.

2. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan a. Tujuan Laporan Keuangan

Adapun tujuan dari laporan keuangan adalah :

1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. 2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai


(40)

suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.

3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.

5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

b. Manfaat Laporan Keuangan

Adapun manfaat laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.

2. Dapat menggali informasi yang tidak Nampak secara kasat mata

(explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik

laporan keuangan (implicit).

3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.


(41)

4. Dapat mebongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisiten dalam hubungannya dalam suatu laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat dilapangan, seperti untuk prediksi, peningkatan (rating).

3. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Menurut Standart Akuntansi Keuangan jenis-jenis laporan keuangan, terdiri dari : “Laporan Keuangan meliputi neraca, perhitungan rugi-laba,

laporan perubahan modal dan catatan atas laporan keuangan”.

Akan tetapi pada umumnya laporan keuangan yang dihasilkan dalam proses akuntansi suatu perusahaan, terdiri dari :

a. Neraca (Balance Sheet)

b. Laporan Rugi-Laba (Income Statement) c. Laporan Perubahan Modal

Ad. a. Neraca (Balance Sheet)

Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang atau kewajiban dan modal dari suatu perusahaan pada periode tertentu, dimana laporan ini disusun untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan. Dalam hal ini, aktiva, hutang dan modal pada suatu masa dimana buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiscal.


(42)

Pada dasarnya neraca terdiri dari tiga bagian utama, yaitu : 1. Aktiva (Assets)

Aktiva adalah keseluruhan harta yang dimiliki oleh perusahaan, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Aktiva pada dasarnya dapat dikelompokkan kedalam beberapa bagian berdasarkan likuiditasnya, yaitu:

a. Aktiva Lancar (Current Assets)

Aktiva lancar adalah uang kas atau aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsi dalam periode berikutnya atau paling lama satu tahun dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal. Aktiva lancar terdiri dari :

1. Kas (Cash)

Kas adalah uang kertas, uang logam, cek, atau segala sesuatu yang dapat disamakan dengan uang kas. Pada dasarnya kas dapat dibagi dua, yaitu :

a. Cash on Hand, yaitu uang kas yang ada diperusahaan. b. Cash on Bank, yaitu uang kas perusahaan yang ada di bank. 2. Surat-Surat Berharga (Marketable Securities)

Surat-Surat Berharga adalah investasi perusahaan dalam bentuk surat-surat berharga jangka pendek yang dapat segera diuangkan atau dicairkan menjadi uang tubai apabila diperlukan. Biasanya investasi iniberupa saham, obligasi jangka pendek dan jenis-jenis surat berharga lainnya.


(43)

3. Piutang Dagang (Account Receibable)

Piutang adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang tidak disertai dengan janji tertulis secara formal, piutang dibedakan atas : a. Piutang Dagang (Account Receivable), yaitu tagihan yang timbul dari penjualan secara kredit.

b. Piutang lain-lain, misalnya pinjaman pegawai. 4. Wesel Tagih (Notes Payable)

Wesel Tagih adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang disertai dengan surat perjanjian tertulis untuk membayar sejumlah uang kepada perusahaan pada saat tertentu yang dicantumkan dalam surat tersebut.

5. Penghasilan yang masih harus diterima (Acrued Receivable)

Penghasilan yang masih harus diterima adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang timbul dari penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi saat penyesuaian neraca belum diterima pembayarannya.

6. Persediaan Barang (Inventory)

Persediaan Barang adalah barang yang berupa barang dagangan, bahan mentah (material) atau barang setengah jadi (unfinished

goods) yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu.

7. Biaya yang dibayar dimuka (Prepaid Expense)

Biaya yang dibayar dimuka adalah pembayaran dimuka yang telah dilakukan perusahaan untuk memperoleh jasa dari pihak lain.


(44)

b. Investasi atau Penyertaan (Investment)

Investasi adalah penanaman modal pada perusahaan lain yang dapat berbentuk investasi saham, obligasi atau kekayaan lainnya. c. Aktiva Tetap (Fixed Assets)

Aktiva Tetap adalah keseluruhan harta kekayaan perusahaan yang berwujud dan bersifat permanen yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan atau dibeli untuk dijual kembali dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Aktiva tetap terdiri dari tanah, gedung, mesin, inventasris dan kenderaan.

d. Aktiva tak Berwujud (Intangible Assets)

Aktiva tak Berwujud adalah aktiva yang tidak mempunyai fisik tetapi berupa hak yang mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya, hak paten, lisensi, goodwill, dan lain-lain.

e. Aktiva Lain-Lain (Other Assets)

Aktiva Lain-Lain adalah aktiva yang tidak termasuk dalam aktiva lancar, investasi, aktiva tetap, dan aktiva tak berwujud. Misalnya, piutang jangka panjang, bangunan dalam pendirian.

2. Hutang (Liabilities)

Hutang adalah semua kewajiban perusahaan pada pihak ketiga (kreditur) yang belum dipenuhi dan wajib dipenuhi oleh perusahaan pada waktunya. Berdasarkan jangka waktu pengembaliannya, hutang dikelompokkan atas dua bagian, yaitu :


(45)

a. Hutang Lancar (Current Liabilities)

Hutang Lancar adalah hutang atau kewajiban yang harus diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun. Hutang lancar terdiri dari :

1. Hutang Dagang (Account Payable)

Hutang Dagang adalah hutang yang tidak disertai dengan perjanjian tertulis secara formal dan biasanya timbul karena pembelian barang atau jasa secara kredit.

2. Wesel Bayar (Notes Payable)

Wesel Bayar adalah suatu bentuk hutang yang disertai dengan perjanjian tertulis yang dibuat oleh perusahaan untuk membayar sejumlah uang kepada pihak lain pada waktu yang ditetapkan dalam surat perjanjian tersebut.

3. Biaya yang masih harus masih dibayar (Acrued Expense Payable) Biaya yang masih harus dibayar adalah hutang atau kewajiban yang timbul karena jasa-jasa yang diterima oleh perusahaan pada suatu periode tertentu, akan tetapi pada saat penyusunan neraca belum diterima pembayarannya. Misalnya, hutang gaji, hutang sewa, hutang pajak, dan lain-lain.

4. Penerimaan Dimuka (Unearned Income)

Penerimaan Dimuka adalah hutang atau kewajiban yang timbul karena telah menerima pembayaran dimuka atas barang atau jasa


(46)

yang penyelesaiannya baru akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Misalnnya sewa.

b. Hutang Jangka Panjang (Longterm Liabilities)

Hutang Jangka Panjang adalah hutang atau kewajiban perusahaan yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Hutang jangka panjang, terdiri dari :

1. Hutang Hipotek (Mortgage Note Payable)

Hutang Hipotek adalah suatu jenis hutang jangka panjang dimana peminjam harus memberikan jaminan yang berbentuk harta tak bergerak, seperti : tanah, gedung, dan lain-lain.

2. Hutang Obligasi (Obligation Payable)

Hutang Obligasi adalah suatu perjanjian tertulis untuk membayar pokok pinjaman pada saat jatuh tempo ditambah dengan bunga yang akan dibayar secara teratur pada waktu tertentu.

3. Modal (Capital)

Modal adalah menggambarkan bagian pemilik perusahaan atas kekayaan (aktiva) perusahaan. Modal yang berasal dari pemilik perusahaan dibedakan namanya sesuai dengan bentuk badan hukum perusahaan, yaitu:

a. Pada Perusahaan Perseorangan disebut Modal,

b. Pada Perusahaan Firma disebut Modal untuk masing-masing anggota Firma.


(47)

1). Modal disetor : modal yang disetor oleh para pemegang saham yang terdiri dari : modal saham dan agio saham.

2). Laba Ditahan.

3). Modal Sumbangan (donasi).

Ad. b. Laporan Rugi-Laba (Income Statement)

Laporan rugi-laba merupakan suatu laporan yang sistematis yang menyajikan tentang penghasilan, biaya dan rugi-laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.

Pada prinsipnya susunan laporan rugi-laba adalah sebagai berikut :

1. Bagian pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan, yaitu dari penjualan barang atau jasa kemudian diikuti dengan harga pokok barang yang dijual sehingga diperoleh laba kotor. 2. Bagian kedua menunjukkan biaya operasional yang terdiri dari biaya

penjualan dan biaya umum atau administrasi.

3. Bagian ketiga menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari luar operasi pokok perusahaan yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi diluar usaha pokok perusahaan.

4. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi insidentil sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak penghasilan.

Ad. c. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah suatu ringkasan mengenai perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Untuk suatu perusahaan yang relatif besar dengan banyak pemilik saham, misalnya Perusahaan


(48)

Perseroan Terbatas (PT) yang ditekankan adalah perubahan laba ditahan yang merupakan suatu ringkasan mengenai perubahan laba ditahan dari suatu perusahaan yang terjadi pada suatu periode tertentu.

Adapun jenis-jenis laporan keuangan yang dihasilkan oleh masing-masing perusahaan tidaklah sama. Dimana penyusunannya dilakukan sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing perusahaan, tetapi tetap mempunyai tujuan yang sama. Dalam penyusunannya laporan keuangan harus memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu jelas, relevan, dapat dimengerti, dapat diuji kebenarannya, mencemirkan keadaan perusahaan yang sebenarnya, dapat diperbandingkan, lengkap dan netral.


(49)

Dalam bab ini akan dianalisa dan dievaluasi mengenai sumber dan penggunaan dana pada CV. Ujang Jaya, baik dalam artian kas maupun dalam artian modal kerja dan membandingkannya dengan teori-teori yang ada maupun bacaan lainnya yang relevan dengan skripsi minor ini.

A. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian Kas 1. Sumber Dana

Adapun yang menjadi sumber-sumber dana CV. Ujang Jaya adalah sebagai berikut :

a. Laba Bersih

Dari lampiran 4 dapat diketahui bahwa pada tahun 2007 laba bersih sebesar Rp. 1.136.000.000,- dan pada tahun 2008 menjadi Rp. 1.033.700.000,- atau penurunan sebesar Rp. 102.300.000,-. Hal ini disebabkan karena meningkatnya biaya operasional pada tahun 2008 dan mempengaruhi besarnya laba pada tahun tersebut,

b. Depresiasi

Adanya kenaikan penyusutan sebesar Rp. 340.000.000,- yaitu penyusutan mesin Rp. 250.000.000,- dan penyusutan gedung Rp. 90.000.000,- (lampiran 3). Kejadian ini tidak memerlukan pengeluaran kas karena kenaikannya disebabkan oleh bertambahnya aktiva tetap yang setiap tahunnya mengalami penyusutan,


(50)

c. Bertambahnya Hutang

Dari dua tahun terakhir perkembangan hutang mengalami kenaikan sebesar Rp. 105.000.000,- yaitu hutang wesel sebesar Rp. 45.000.000,- dan hutang gaji sebesar Rp. 60.000.000,- (lampiran 3),

d. Bertambahnya Obligasi

Bertambahnya obligasi sebesar Rp. 206.300.000,- yaitu pada tahun 2007 sebesar Rp. 11.103.700.000,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp. 11.310.000.000,- atau naik sebesar 1,85% (lampiran 3),

e. Bertambahnya Modal Saham

Adanya kenaikan modal saham sebesar Rp. 230.000.000,- yaitu pada tahun 2007 sebesar 1.720.000.000,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp. 1.950.000.000,- atau naik sekitar 13,37% (lampiran 3),

f. Berkurangnya Kas

Kas mengalami penurunan sebesar Rp. 9.500.000,- yaitu pada tahun 2007 sebesar Rp. 159.500.000,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp. 150.000.000,- atau turun sekitar 5,96% (lampiran 3). Adanya penurunan kas merupakan sumber dana bagi perusahaan.

2. Penggunaan Dana

Adapun penggunaan dana CV. Ujang Jaya adalah : a. Pembayaran Deviden

Pembayran deviden jelas merupakan penggunaan dana. Deviden dibayarkan dari keuntunga netto sesudah pajak kepada pemilik perusahaan,


(51)

b. Bertambahnya Surat-Surat Berharga

Adanya kenaikan surat-surat berharga sebesar Rp. 7.500.000,- yaitu pada tahun 2007 sebesar Rp. 1.267.500.000,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp. 1.275.000.000,- atau naik sebesar 0,60% (lampiran 3),

c. Bertambahnya Piutang

Dari duat tahun perkembangan piutang menunjukkan kenaikan, dimana pada tahun 2007 sebesar Rp. 4.279.000.000,- dan pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp. 4.350.000.000,- atau naik sebesar 1,66% (lampiran3). Bertambahnya piutang berarti pembayaran piutang oleh pihak lain belum dilaksanakan sepenuhnya dan ini bukan merupakan sumber penerimaan melainkan penggunaan dana bagi perusahaan,

d. Bertambahnya Persediaan

Perkembangan persediaan menunjukkan kenaikan sebesar 0,61% (lampiran 3), yaitu jika pada tahun 2007 sebesar Rp. 9.169.000.000,- maka pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp. 9.225.000.000,-. Kenaikan ini disebabkan adanya pembelian barang yang merupakan penggunaan dana bagi perusahaan,

e. Bertambahnya Mesin

Bertambahnya mesin sebesar Rp. 1.000.0000.000,- yaitu pada tahun 2007 sebesar Rp. 6.315.000.000,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp. 7.315.000.000,- atau naik sebesar 15,8% (lampiran 3). Kenaikan ini disebabkan karena kurangnya mesin dalam menjalankan kegiatan operasi perusahaan sehingga harus menambah mesin baru lagi,


(52)

f. Bertambahnya Gedung

Pertambahan gedung dari dua tahun terakhir sebesar Rp. 180.000.000,- yaitu dari Rp. 5.445.000.000,- pada tahun 2007 naik menjadi Rp. 5.625.000.000,- pada tahun 2008 (lampiran 3). Dengan bertambahnya gedung ini berarti sudah diadakan penggunaan dana untuk membangun atau membeli gedung,

g. Berkurangnya Hutang Dagang

Dari dua tahun terakhir perkembanga hutang dagang menunjukkan penurunan, jika pada tahun 2007 sebesar Rp. 930.000.000,- maka pada tahun 2008 turun menjadi Rp. 900.000.000,- atau penurunannya sebesar 3,23% (lampiran 3).

Dari laporan sumber dan penggunaan dana diatas, jelaslah dapat diketahui bahwa penggunaan dana yang paling menonjol adalah pembelian mesin sebesar Rp. 1.000.000.000,- kemudian diikuti dengan pembayaran deviden sebesar Rp. 580.000.000,- serta penambahan gedung sebesar Rp. 180.000.000,-. Dengan bertambahnya pembelian mesin berarti kegiatan operasi perusahaan semakin berkembang yang disertai dengan penambahan gedung sebagai tempat untuk mendukung terlaksananya kegiatan operasi perusahaan tersebut.

Sedangkan sumber dana yang paling menonjol adalah dana yang berasal dari keuntungan laba (laba bersih). Dari keuntungan netto ini digunakan untuk pembayaran deviden sebesar Rp. 580.000.000,- atau sekitar 56% (lampiran 4), sehingga masih tersisa keuntungan netto sebesar Rp. 453.700.000,- (Rp. 1.033.700.000 – Rp. 580.000.000).


(53)

Pada neraca perusahaan dapat dilihat adanya surplus modal sebesar Rp. 600.000.000,- pada tahun 2007 dan 2008. meskipun surplus modal dari tahun ke tahun sama jumlahnya, tetapi surplus modal tersebut dapat menjamin harta tetap yang ada diperusahaan tersebut.

Dari jumlah aktiva lancar, dapat dilakukan usaha untuk menutupi kebutuhan dana atas hutang lancar. Dengan demikian, hutang lancar sudah cukup dijamin oleh aktiva lancar. Dimana besarnya aktiva lancar pada tahun 2007 Rp. 14.875.000.000,- dan tahun 2008 Rp. 15.0000.0000.000,- sedangkan hutang lancar pada tahun 2007 sebesar Rp. 4.575.000.000,- dan rahun 2008 sebesar Rp. 4.650.000.000,-.

Pada tahun 2008 adanya penurunan kas sebesar Rp. 9.500.000,- yaitu pada tahun 2007 sebesar Rp. 159.500.00,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp. 150.000.000,- (lampiran 3). Jika diamati penurunan kas ini disebabkan tingginya biaya operasional pada tahun 2008 yang mencapai Rp. 31.230.000.000,- jika dibandingkan dengan tahun 2007 yang hanya sebesar Rp. 2.716.000.000,-.

Dari laporan sumber dan penggunaan dana tersebut terlihat bahwa penggunaan dana jauh lebih besar jika dibandingkan dengan sumber dana, sehingga perusahaan mengalami kekurangan kas sebesar Rp. 9.500.000,- dan penggunaan dana yang paling menonjol adalah naiknya aktiva tetap sebesar Rp. 840.000.000,- serta adanya penambahan piutang sebesar Rp. 71.000.000,-.

Sesuai dengan prinsip pembelanjaan yaitu penggunaan dana dalam jangka pendek dibelanjai oleh sumber dana jangka pendek dan pengguaan dana dalam jangka panjang oleh sumber dana jangka panjang, maka naiknya piutang sebesar


(54)

Rp. 71.000.000,- harus ditutupi dana jangka pendek yang berjumlah Rp. 660.800.000,-. Berarti sumber dana jangka pendek memiliki sisa dana sebesar Rp. 589.800.000,- yang digunakan untuk menutupi dana kebutuhan jangka pendek lainnya. Sementara itu, penggunaan dana jangka pendek sebesar Rp. 164.500.000,- artinya masih ada kelebihan sumber dana jangka pendek untuk keperluan penggunaan jangka pendek tersebut.

Dari laporan tersebut, dapat juga diketahui bagaimana gambaran kebutuhan dana jangka panjang sebesara Rp. 1.180.000.000,- untuk ekspansi perusahaan dalam bentuk gedung, mesin dan lain sebagainya. Kebutuhan dana itu tidak dapat ditutupi oleh sumber dana jangka panjang yaitu sebesar Rp. 230.000.000,- yang berarti bahwa adanya kekurangan dana sebesar Rp. 950.000.000,-. Kekurangan dana ini bisa saja ditutupi oleh sumber dana jangka pendek, tetapi hal ini berarti perusahaan telah menyalahi prinsip pembelanjaan yang ada.

B. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian Modal Kerja

Dalam laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian modal kerja per periode 2008 terlihat bahwa ada penambahan modal kerja sebesar Rp. 50.000.00,-. Hal ini berarti penggu naan modal kerja jauh lebih besar jika dibandingkan dengan sumber modal kerja perusahaan. Untuk lebih jelasnyasumber dan penggunaan modal kerja CV. Ujang Jaya adalah sebagai berikut :


(55)

1. Sumber Modal Kerja

Adapun sumber-sumber modal kerja pada CV. Ujang Jaya pada tahun 2008 dapat dilihat pada tabel 5, yaitu sebagai berikut :

Tabel 5

Sumber-Sumber Modal Kerja

Laba Bersih Rp. 1.033.700.000,-

Depresiasi Mesin Rp. 250.000.000,-

Depresiasi Gedung Rp. 90.000.000,-

Bertambahnya Obligasi Rp. 206.300.000,- Bertambahnya Modal Dasar Rp. 230.000.000,-

Sumber CV. Ujang Jaya

2. Penggunaan Modal Kerja

Adapun penggunaan modal kerja CV. Ujang Jaya pada tahun 2008 dapat dilihat pada table 5, yaitu sebagai berikut :

Tabel 5

Penggunaan Modal Kerja

Pembayaran Deviden Rp. 580.000.000,- Bertambahnya Mesin Rp. 1.000.000.000,- Bertambahnya Gedung Rp. 180.000.000,-

Sumber CV. Ujang Jaya

Sesuai dengan pengertian dana sebagai modal kerja, maka untuk periode 2008 akan terlihat modal kerja perusahaan menurut konsep modal kerja, yaitu sebagai berikut :


(56)

1. Konsep Kuantitatif

Menurut konsep ini modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar atau disebut juga dengan Modal Kerja Bruto (Gross Working Capital), yaitu sebesar Rp. 15.000.000.000,-. Konsep ini tidak mempermasalahkan dari mana sumber modal kerja atau kualitas modal kerja untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari, apakah dibiayai oleh hutang jangka pendek atau dibiayai oleh hutang jangka panjang.

2. Konsep Kualitatif

Menurut konsep ini modal kerja adalah selisih antar aktiva lancar dengan hutang lancar, yaitu sebesar Rp. 10.350.000.000,-. Dalam hal ini sebagian aktiva lancar telah disediakan untuk memenuhi kewajiban financial yang segera harus dibayar dan menjaga likuiditas perusahaan dan sebagian lagi merupakan modal kerja yang benar-benar digunakan untuk operasi perusahaan.

3. Konsep Fungsional

Menurut konsep ini modal kerja diartikan sebagai dana yang menghasilkan pendapatan sekarang untuk satu periode akuntansi atau current income, yaitu sebesar Rp. 15.165.000.000,- yang terdiri dari kas, piutang, persediaan, dan penyusutan.

Dengan melihat konsep modal kerja kualitatif, maka pihak kreditur akan merasa sangsi atau khawatir bahwa perusahaan tidak akan mampu untuk memenuhi kewajibannya. Hal ini dapat dilihat dari likuiditas perusahaan (perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar), yaitu sebesar 3,22 : 1


(57)

artinya bahwa setiap satu rupiah hutang lancar dijamin oleh Rp. 3,22 aktiva lancar.

Jumlah aktiva lancar perusahaan sebesar Rp. 15.000.000,- seluruhnya dibiayai oleh hutang lancar yaitu sebesar Rp. 4.650.000.000,- dan sisanya ditambah dengan modal kerja sendiri yang digunakan untuk membiayai aktiva tetap.


(58)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan serta analisa pada bab-bab sebelumnya, yaitu mengenai analisa sumber dan penggunaan dana, maka penulis akan memberikan beberapa kesimpulan dan beberapa saran yang dianggap perlu sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan demi perkembangan dan penyempurnaan pada masa yang akan datang.

A. Kesimpulan

1. Sumber dana CV. Ujang Jaya berasal dari : a. Laba bersih sebesar Rp. 1.033.700.000,-, b. Depresiasi sebesar Rp. 340.000.000,-,

c. Penambahan hutang sebesar Rp. 105.000.000,-, d. Penambahan obligasi sebesar Rp. 206.300.000,-, e. Modal dasar sebesar Rp. 230.000.000,-,

f. Kas sebesar Rp. 230.000.000,-.

2. Penggunaan dana pada CV. Ujang Jaya adalah untuk : a. Pembayran deviden sebesar Rp. 580.000.000,-, b. Surat-surat berharga sebesar Rp. 7.500.000,-, c. Penambahan piutang sebesar Rp. 71.000.000,-, d. Penambahan persediaan sebesar Rp. 56.000.000,-, e. Pembelian mesin sebesar Rp. 1.000.000.000,-, f. Penambahan gedung sebesar Rp. 180.000.000,-,


(59)

g. Penurunan hutang dagang sebesar Rp. 30.000.000,-. 3. Sumber modal kerja CV. Ujang Jaya berasal dari :

a. Laba bersih sebesar Rp. 1.033.700.000,-, b. Depresiasi sebesar Rp. 340.000.000,-,

c. Bertambahnya obligasi sebesar Rp. 206.300.000,-, d. Bertambahnya modal dasar Rp. 230.000.000,-. 4. Penggunaan modal kerja CV. Ujang Jaya adalah untuk :

a. Pembayaran deviden sebesar Rp. 580.000.000,-, b. Bertambahnya mesin sebesar Rp. 1.000.000.000,-, c. Bertambahnya gedung sebesar Rp. 180.000.000,-.

5. Berdasarkan pengertian dana menurut konsep modal kerja, maka modal kerja CV. Ujang Jaya adalah sebagai berikut :

a. Menurut konsep kuantitatif modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar, yaitu sebesar Rp. 15.000.000.000,-,

b. Menurut konsep kualitatif modal kerja adalah selisih aktiva lancar dengan hutang lancar, yaitu sebesar Rp. 10.350.000.000,-,

c. Menurut konsep fungsional modal kerja adalah dana yang menghasilkan pendapatan sekarang untuk satu periode akuntansi, yaitu sebesar Rp. 15.165.000.000,-.

B. Saran-Saran

1. Kebijaksanaan pembelanjaan perusahaan perlu ditinjau kembali untuk mendapatkan tingkat likuiditas yang lebih baik.


(60)

2. Untuk mendapatkan laba yang lebih baik sebaiknya perusahaan mengurangi pengeluaran-pengeluaran atau biaya-biaya.

3. kebijaksanaan perusahaan dalam mengumpulkan piutangnya perlu ditinjau kembali, karena aktiva atau modal perusahaan terlalu besar tertanam pada piutang. Sebaiknya perusahaan mengembangkan suatu cara agar piutang dapat segera dibayar oleh langganan, misalnya menetapkan batas maksimal pembayaran piutang atau memberi potongan penjualan bagi pelanggan yang pembayaran piutangnya lebih cepat dari yang ditetapkan.

4. Dengan berhasilnya pengumpulan piutang perusahaan, sebaiknya digunakan untuk membayar hutang-hutang perusahaan yang memang cukup besar. Dengan pembayaran hutang tersebut diharapkan tingkat likuiditas perusahaan akan lebih baik, yang berarti meningkatkan kepercayaan kreditur atau investor pada perusahaan.

5. Dengan semakin beratnya tantangan yang dihadapi, maka upaya untuk perbaikan perusahaan dalam aspek operasional perusahaan sebaiknya lebih ditingkatkan, berupa efisiensi, kualitas pelayanan, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan, karena kualitas sumber daya manusia merupakan aset utama bagi perusahaan dan yang perlu lagi diperhatikan adalah mengembangkan hubungan baik dengan perusahaan lain.


(61)

DAFTAR PUSTAKA

Djahidin, Farid, Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Kelima, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 1995.

Harahap, Syafri, Sofyan, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi I, Cetakan Kedua, PT. Rja Grafindo Persada, Jakarta, 1994.

Harahap, Syafri, Sofyan, Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 1996.

Ikatan Akuntansi Indonesia, Standart Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 1996.

J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland, Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1996.

Kartono, Kartini, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Cetakan Keempat, Penerbit Mandar Maju, Jakarta 1990.

Purba, Parentahen, Analisis dan Perencanaan Keuangan, Edisi I, USU Press, Medan, 2002.

Riyanto, Bambang, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Kedua, BPEE, Yogyakarta, 1996.

Sumarti, Murti dan Jhon Suprihanto, Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi

Perusahaan), Edisi Kedua, Cetakan Kedua, Penerbit Liberty, Yogyakarta,

1991.

Sutrisno, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Ekonesia, FE-UI, Jakarta, 2001.

Syamsuddin, Lukman, Manajemen Keuangan Perusahaan, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994.


(62)

LAMPIRAN

Struktur Organisasi Perusahaan

Neraca

Neraca Perbandingan

Laporan Rugi-Laba

Laporan Sumber dan Penggunaan

Dana dalam artian Kas dan Modal

Kerja


(63)

ahm an : A n al is a S um b e r D an P en gg u n aan D an a P ad a C V . U jang J ay a M ed an, 2 01 0. vi

HR & Dev. Manager Finance Manager Cold Drink Eq. Manager Tech. Opr.

Manager IS. Manager

Gen. Sales Manager Secretary General Manager Purchasing Manager


(64)

Lampiran 2

Tabel 1

CV. UJANG JAYA NERACA

Per 31 Desember 2007 & 2008

Keterangan 2007 2008

Aktiva

Aktiva Lancar

Rp 159.500.000,00 Rp 1.267.500.000,00 Rp 4.279.000.000,00 Rp 9.169.000.000,00 :

Kas

Surat-surat Berharga Piutang Usaha Persediaan

Rp 150.000.000,00 Rp 1.275.000.000,00 Rp 4.350.000.000,00 Rp 9.225.000.000,00 Total Aktiva Lancar Rp 14. 875.000.000,00 Rp 15.000.000.000,00 Aktiva tetap

Rp 6.315.000.000,00 Rp (585.000.000,00) Rp 5.445.000.000,00 Rp (515.000.000,00) Rp 3.500.000.000,00 :

Mesin

Akumulasi penyusutan mesin Gedung

Akumulasi penyusutan gedung Tanah

Rp 7.315.000.000,00 Rp (835.000.000,00) Rp 5.625.000.000,00 Rp (605.000.000,00) Rp 3.500.000.000,00 Total Aktiva Tetap Rp 14.160.000.000,00 Rp 15.000.000.000,00

Total Aktiva Passiva

Hutang lancar

Rp 29.035.000.000,00

Rp 930.000.000,00 Rp 1.605.000.000,00 Rp 2.040.000.000,00 :

Hutang dagang Hutang wesel Hutang gaji

Rp 30.000.000.000,00

Rp 900.000.000,00 Rp 1.650.000.000,00 Rp 2.100.000.000,00 Total Hutang Lancar Rp 4.575.000.000,00 Rp 4.650.000.000,00 Hutang Jangka Panjang :

Obligasi Jangka Panjang Modal

Rp 11.103.700.000,00 Rp 1.720.000.000,00 Rp 600.000.000,00 Rp 11.036.300,00 :

Modal saham Surplus modal Laba ditahan

Rp 11.310.000.000,00 Rp 1.950.000.000,00 Rp 600.000.000,00 Rp 11.490.000.000,00


(65)

Lampiran 3

Tabel 2

CV. UJANG JAYA NERACA PERBANDINGAN Per 31 Desember 2007 & 2008

Keterangan 2007 2008 Perbandingan Naik Turun Aktiva

Aktiva Lancar : Kas

Surat-surat Berharga Piutang Usaha Persediaan Total Aktiva Lancar

Aktiva tetap

Rp 159.500.000,00 Rp 1.267.500.000,00 Rp 4.279.000.000,00 Rp 9.169.000.000,00 Rp 14. 875.000.000,00

Rp 6.315.000.000,00 Rp (585.000.000,00) Rp 5.445.000.000,00 Rp (515.000.000,00) Rp 3.500.000.000,00 Rp 14.160.000.000,00 :

Mesin

Akm Peny. mesin Gedung

Akm. Peny. gedung Tanah

Total Aktiva Tetap

Rp 150.000.000,00 Rp 1.275.000.000,00 Rp 4.350.000.000,00 Rp 9.225.000.000,00 Rp 15.000.000.000,00

Rp 7.315.000.000,00 Rp (835.000.000,00) Rp 5.625.000.000,00 Rp (605.000.000,00) Rp 3.500.000.000,00 Rp 15.000.000.000,00

-

Rp 7.500.000,00 Rp 71.000.000,00 Rp 56.000.000,00

-

Rp 1.000.000.000,00 -

Rp 180.000.000,00 -

- - -

Rp. 30.000.000,00 - - - - - - -

Rp 9.500.000,00 -

- - -

-

Rp (250.000.000,00) -

Rp (90.000.000,00) -

- -

-

Rp 45.000.000,00 Rp 60.000.000,00

-

Rp 206.300.900,00

Rp 230.000.000,00 -

Rp 453.700.000,00

Total Aktiva Rp 29.035.000.000,00 Rp 30.000.000.000,00 Passiva

Hutang lancar : Hutang dagang Hutang wesel Hutang gaji Total Hutang Lancar

Hutang Jangka Panjang : Obligasi Jangka Panjang

Modal

Rp 930.000.000,00 Rp 1.605.000.000,00 Rp 2.040.000.000,00 Rp 4.575.000.000,00

Rp 11.103.700.000,00

Rp 1.720.000.000,00 Rp 600.000.000,00 Rp 11.036.300,00 :

Modal saham Surplus modal Laba ditahan

Rp 900.000.000,00 Rp 1.650.000.000,00 Rp 2.100.000.000,00 Rp 4.650.000.000,00

Rp 11.310.000.000,00

Rp 1.950.000.000,00 Rp 600.000.000,00 Rp 11.490.000.000,00


(1)

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.

v

LAMPIRAN

Struktur Organisasi Perusahaan

Neraca

Neraca Perbandingan

Laporan Rugi-Laba

Laporan Sumber dan Penggunaan

Dana dalam artian Kas dan Modal

Kerja


(2)

M

u

h

am

m

ad B

a

y

u

R

ahm

an

:

A

n

al

is

a S

um

b

e

r D

an P

en

gg

u

n

aan

D

an

a

P

ad

a

C

V

.

L

am

p

ir

an

1

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Cold Drink

Eq. Manager

Secretary

General

Manager

Purchasing

Manager


(3)

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.

vii

Lampiran 2

Tabel 1

CV. UJANG JAYA NERACA

Per 31 Desember 2007 & 2008

Keterangan 2007 2008 Aktiva

Aktiva Lancar

Rp 159.500.000,00

Rp 1.267.500.000,00 Rp 4.279.000.000,00 Rp 9.169.000.000,00 :

Kas

Surat-surat Berharga Piutang Usaha Persediaan

Rp 150.000.000,00 Rp 1.275.000.000,00 Rp 4.350.000.000,00 Rp 9.225.000.000,00

Total Aktiva Lancar Rp 14. 875.000.000,00 Rp 15.000.000.000,00

Aktiva tetap

Rp 6.315.000.000,00 Rp (585.000.000,00) Rp 5.445.000.000,00 Rp (515.000.000,00) Rp 3.500.000.000,00 :

Mesin

Akumulasi penyusutan mesin Gedung

Akumulasi penyusutan gedung Tanah

Rp 7.315.000.000,00 Rp (835.000.000,00) Rp 5.625.000.000,00 Rp (605.000.000,00) Rp 3.500.000.000,00

Total Aktiva Tetap Rp 14.160.000.000,00 Rp 15.000.000.000,00

Total Aktiva Passiva

Hutang lancar

Rp 29.035.000.000,00

Rp 930.000.000,00

Rp 1.605.000.000,00

Rp 2.040.000.000,00

: Hutang dagang Hutang wesel Hutang gaji

Rp 30.000.000.000,00

Rp 900.000.000,00

Rp 1.650.000.000,00

Rp 2.100.000.000,00

Total Hutang Lancar Rp 4.575.000.000,00 Rp 4.650.000.000,00

Hutang Jangka Panjang : Obligasi Jangka Panjang

Modal

Rp 11.103.700.000,00

Rp 1.720.000.000,00

Rp 600.000.000,00

Rp 11.036.300,00

: Modal saham Surplus modal Laba ditahan

Rp 11.310.000.000,00

Rp 1.950.000.000,00

Rp 600.000.000,00

Rp 11.490.000.000,00


(4)

viii

Lampiran 3

Tabel 2

CV. UJANG JAYA NERACA PERBANDINGAN Per 31 Desember 2007 & 2008

Keterangan 2007 2008 Perbandingan Naik Turun Aktiva

Aktiva Lancar : Kas

Surat-surat Berharga Piutang Usaha Persediaan Total Aktiva Lancar Aktiva tetap

Rp 159.500.000,00 Rp 1.267.500.000,00 Rp 4.279.000.000,00 Rp 9.169.000.000,00 Rp 14. 875.000.000,00

Rp 6.315.000.000,00 Rp (585.000.000,00) Rp 5.445.000.000,00 Rp (515.000.000,00) Rp 3.500.000.000,00 Rp 14.160.000.000,00 :

Mesin

Akm Peny. mesin Gedung

Akm. Peny. gedung Tanah

Total Aktiva Tetap

Rp 150.000.000,00 Rp 1.275.000.000,00 Rp 4.350.000.000,00 Rp 9.225.000.000,00 Rp 15.000.000.000,00

Rp 7.315.000.000,00 Rp (835.000.000,00) Rp 5.625.000.000,00 Rp (605.000.000,00) Rp 3.500.000.000,00 Rp 15.000.000.000,00

-

Rp 7.500.000,00 Rp 71.000.000,00 Rp 56.000.000,00

-

Rp 1.000.000.000,00 -

Rp 180.000.000,00 -

- - -

Rp. 30.000.000,00 - - - - - -

Rp 9.500.000,00 -

- - -

-

Rp (250.000.000,00) -

Rp (90.000.000,00) -

- -

-

Rp 45.000.000,00 Rp 60.000.000,00

-

Rp 206.300.900,00

Rp 230.000.000,00 -

Total Aktiva Rp 29.035.000.000,00 Rp 30.000.000.000,00 Passiva

Hutang lancar : Hutang dagang Hutang wesel Hutang gaji Total Hutang Lancar Hutang Jangka Panjang : Obligasi Jangka Panjang Modal

Rp 930.000.000,00 Rp 1.605.000.000,00 Rp 2.040.000.000,00 Rp 4.575.000.000,00

Rp 11.103.700.000,00

Rp 1.720.000.000,00 Rp 600.000.000,00 :

Modal saham Surplus modal Laba ditahan

Rp 900.000.000,00 Rp 1.650.000.000,00 Rp 2.100.000.000,00 Rp 4.650.000.000,00

Rp 11.310.000.000,00

Rp 1.950.000.000,00 Rp 600.000.000,00


(5)

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.

ix

Lampiran 4

Tabel 3

CV. UJANG JAYA LAPORAN RUGI LABA

Untuk tahun yang berakhir pada Per 31 Desember 2007 & 2008 Keterangan 2007 2008

Penjualan Biaya-biaya Penyusutan

Total Biaya Operasi

EBIT Bunga EBT Pajak

NI sebelum deviden preferen Deviden preferen

NI tersedia untuk saham biasa Deviden saham biasa

Penambahan pada laba ditahan NI sebelum deviden preferen Deviden preferen

NI tersedia untuk saham biasa

Deviden saham biasa

Penambahan pada laba ditahan

Rp 3.000.000.000,00

Rp 2.616.000.000,00

Rp 100.000.000,00

Rp 2.716.000.000,00

Rp 2.840.000.000,00

Rp 880.000.000,00

Rp 1.960.000.000,00

Rp 784.000.000,00

Rp 1.176.000.000,00

Rp 40.000.000,00

Rp 1.136.000.000,00

Rp 580.000.000,00

Rp 556.000.000,00

Rp 1.176.000.000,00

Rp 40.000.000,00

Rp 1.136.000.000,00

Rp 580.000.000,00

Rp 556.000.000,00

Rp 34.219.920.000,00

Rp 30.080.000.000,00

Rp 1.150.000.000,00

Rp 31.230.000.000,00

Rp 2.989.920.000,00

Rp 1.013.700.000,00

Rp 1.976.220.000,00

Rp 902.520.000,00

Rp 1.073.700.000,00

Rp 40.000.000,00

Rp 1.033.700.000,00

Rp 580.000.000,00

Rp 453.700.000,00

Rp 1.073.700.000,00

Rp 40.000.000,00

Rp 1.033.700.000,00

Rp 580.000.000,00


(6)

x

Lampiran 5

Tabel 4 CV. Ujang Jaya

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Kas

Per Periode 2007

Sumber-Sumber Dana Penggunaan Dana

Sumber dana berasal dari :

Laba bersih Rp 1.033.700.000,00

Depresiasi mesin Rp 250.000.000,00

Depresiasi gedung Rp 90.000.000,00

Bertambahnya hutang wesel Rp 45.000.000,00 Bertambahnya hutang gaji Rp 60.000.000,00 Bertambahnya obligasi Rp 206.300.000,00 Bertambahnya modal dasar Rp 230.000.000,00

Kurangnya kas Rp 9.500.000,00

Penggunaan dana untuk :

Pembayaran deviden Rp 580.000.000,00

Bertambahnya surat-surat berharga Rp 7.500.000,00

Bertambahnya piutang Rp 71.000.000,00

Bertambahnya persediaan Rp 56.000.000,00

Bertambahnya mesin Rp 1.000.000.000,00

Bertambahnya gedng Rp 180.000.000,00

Berkurangnya hutang dagang Rp 30.000.000,00

Jumlah Rp 1.924.500.000,00 Jumlah Rp 1.924.500.000,00

Tabel 5 CV. Ujang Jaya

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Modal Kerja

Per Periode 2007

Sumber-Sumber Dana Penggunaan Dana

Sumber dana berasal dari :

Laba bersih Rp 1.033.700.000,00

Depresiasi mesin Rp 250.000.000,00

Depresiasi gedung Rp 90.000.000,00

Bertambahnya obligasi Rp 206.300.000,00 Bertambahnya modal dasar Rp 230.000.000,00

Penggunaan Modal Kerja untuk :

Pembayaran deviden Rp 580.000.000,00

Bertambahnya mesin Rp 1.000.000.000,00

Bertambahnya gedung Rp 180.000.000,00

Bertambahnya modak kerja Rp 50.000.000,00