Torsi Motor Induksi Tiga Fasa

= ts P rugi tembaga stator watt = is P rugi inti stator watt = tr P rugi tembaga rotor watt = g a P rugi gesek dan angin watt = b P rugi buta lain-lain watt

2.8 Torsi Motor Induksi Tiga Fasa

Suatu persamaan torsi pada motor induksi dapat dihasilkan dengan bantuan teori rangkaian Thevenin. Dalam bentuk umumya, teori Thevenin mengijinkan penggantian sembarang jaringan yang terdiri atas unsur-unsur rangkaian linier dan sumber tegangan phasor seperti pada terminal a dan b Gambar 2.16a, serta juga sumber tegangan phasor eq Vˆ dalam hubungan seri dengan impedansi Z eq Gambar 2.16b. Rangkaian ekivalen Thevenin, eq Vˆ berada di antara terminal a dan b dari sistem jaringan rangkaian terbuka. Aplikasi dari rangkaian ekivalen motor induksi, titik a dan b didesain pada Gambar 2.13. Rangkaian ekivalen Thevenin diasumsikan pada Gambar 2.17 dimana sumber tegangan eq V , 1 ˆ terhubung seri dengan impedansi eq eq eq jX R Z , 1 , 1 , 1 + = . Jaringan Elektrik dari elemen rangkaian linear dan sumber phasor-tegangan konstan Dihubungkan ke jaringan lainnya eq Vˆ e q Zˆ Sumber Tegangan Impedansi Konstan Dihubungkan ke jaringan lainnya a b a b a b Gambar 2.16 a Rangkaian umum jaringan b Rangkaian ekivalen Thevenin Gambar 2.17 Rangkaian ekivalen Thevenin pada motor induksi Dari Gambar 2.17a dapat dihitung tegangan Thevenin eq V , 1 ˆ dan Impedansi Thevenin eq Z , 1 .       + + = ˆ ˆ 1 1 1 , 1 m m eq X X j R jX V V 2.31 m m eq eq eq X X j R jX R jX jX R Z + + + = + = 1 1 1 , 1 , 1 , 1 2.32 Dari Gambar 2.17b nilai 2 ˆI dapat dihitung dengan persamaan: s R jX Z V I eq eq ˆ ˆ 2 2 , 1 , 1 2 + + = 2.33 Torsi mekanik pada motor induksi dapat dihitung dengan persamaan berikut:         + + + = 2 2 , 1 2 2 , 1 2 2 , 1 1 X X s R R s R V n T eq eq eq ph s mech ω 2.34 dimana, c c s poles poles f ω π ω       = = 2 4 2.35 Bentuk umum dari kurva torsi-kecepatan atau torsi-slip pada motor induksi dengan tegangan konstan dan frekuensi konstan ditunjukkan pada Gambar 2.18. Pada keadaan motor bekerja normal, rotor berputar pada arah putaran medan magnetik yang dihasilkan oleh arus stator, kecepatannya diantara nol sampai kecepatan serempak dan slipnya diantara nol dengan satu dimana slip daripada motor adalah satu. Kecepatan Slip Daerah Generator Daerah Motor Daerah Pengereman Torsi Gambar 2.18 Kurva karakteristik torsi-kecepatan pada motor induksi Untuk mendapatkan mesin induksi yang bekerja sebagai generator, maka terminal stator dihubungkan pada suatu sumber tegangan dengan frekuensi tetap dan rotornya digerakkan di atas kecepatan serempak dengan suatu penggerak mula.

2.9 Kelas Motor Induksi Tiga Fasa