Diencerkan larutan standar fluorida 10mgFml sebanyak 100 ml kedalam 1 liter air dan larutan inidisimpan ke dalam botol
polyetylen.
3.3.2.Pengambilan sampel gas
Gas HF diambil dari pipa saluran gas yang terdapat pada saluran utama gas inletdan cerobong gas outlet.
a. Disediakan dua botol absorbsi dan dimasukkan 80 ml larutan
NaOH 0.1 N lalu ditutup dengan penutup botol. b.
Dirangkai alat yang akan digunakan. c.
Kemudian pengisapan sampel gas dimulai. d.
Diatur kecepatan pengisapan sampel gas sebesar 2 liter menit dengan pengatur katup pompa pengisap.
e. Sampel gas dihisap selama ± 30 menit pada saluran utama inlet
dan kira-kira 4 jam pada cerobong gas outlet. f.
Setelah selesai dicatat suhu dan volume gas pada gas meter.
3.3.3. Penentuan kadar fluorida dengan cara elektroda selektif ion fluorida
a. penyediaan larutan sampel 1. Sampel gas pada saluran utama gas inlet
1.1. Dipindahkan larutan sampel dari botol absorbsi kedalam labu
ukur 200 ml lalu ditambahkan 2-3 tetes indikator PP untuk mengetahui apakah larutan tersebut masih suasana basa atau
suasana asam. 1.2.
Diambil larutan sampel diatas dengan memakai pipet volum 5 ml dan dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml kemudian
diencerkan dengan air destilat sampai tanda batas. 2. Sampel gas pada cerobong outlet
Universitas Sumatera Utara
Dipindahkan larutan sampel dari botol absorbsi kedalam labu ukur 100 ml lalu ditambah 2-3 tetes indikator PP,diencerkan sampai
tanda batas untuk mengetahui apakah larutan tersebut masih suasana basa atau asam.
b. Cara analisa konsentrasi gas HF 1.
Disiapkan ion meter dengan elektroda – elektrodanya. 2.
Diambil larutan sampel sebanyak 20 ml dengan pipet volum dan dimasukkan ke dalam beaker polyetylen.
3. Ditambahkan 20 ml larutan buffer B Tisab-B untuk pengaturan
kekuatan total ion. 4.
Diukur potensial elektroda larutan sampel dengan cara kedua elektroda ion meter dicelupkan kedalam larutan sampel sambil
diaduk dengan pengaduk magnetic stirrer hingga harga potensial elektroda stabil.
5. Setelah pengukuran, kedua elektroda dibilas dengan air murni dan
dikeringkan dengan kertas halus sampai bersih selanjutnya kedua elektroda tersebut dicelupkan kedalam larutan sampel berikutnya.
6. Lalu dilakukan pengukuran potensial elektroda larutan blanko
sesuai cara kerja larutan sampel. c.
Penentuan kurva standar fluorida 1.
Ambil sebanyak 20 ml larutan standar Fluorida yang masing – masing konsentrasinya 0,5;1,0;3,0;5,0;10,0;100. mgFml.
2. Masukkan ke dalam beaker glass lalu tambahkan 20 ml larutan
tisab B. 3.
Ukur dan catat angka potensial elektroda masing – masing larutan standar di atas.
4. Buat kurva standar larutan pada kertas grafik yang
menghubungkan antara potensial terhadap konsentrasi standar fluorida.
Universitas Sumatera Utara
3.3.4. Flowsheet