BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN
HIPOTESIS
3.1 Kerangka Teori Penelitian
Gambar 3.1 Kerangka Teori Penelitian
Kanker Nasofaring
Bersifat Radiosensitif
Letak anatomi yang tersembunyi
Terapi Utama Radioterapi
Sulit untuk dilakukan tindakan
pembedahan
Kerugian : mukositis oral,
dysfagia, xerostomia, dysgeusia
Keuntungan : Meregresi dan
mematikan sel sel tumor dan memelihara jaringan
ikat yang sehat disekitar.
Mempengaruhi asupan oral penderita
Terjadinya penurunan berat
badan pada penderita
Universitas Sumatera Utara
3.2 Kerangka Konsep Penelitian
Berat Badan Pasien Karsinoma Berat Badan Pasien Karsinoma
Nasofaring Sebelum Radioterapi Nasofaring Setelah Radioterapi
Radioterapi
Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian
3.3 Hipotesis Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
hipotesis pada penelitian ini adalah :
Ha : Terdapat perbedaan berat badan pada pasien karsinoma nasofaring sebelum dan setelah radioterapi
Ho : Tidak terdapat perbedaan berat badan pada pasien karsinoma nasofaring sebelum dan setelah radioterapi
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian analitik comparative, dua mean dependent paired sample yaitu untuk menguji perbedaan mean antara 2 kelompok data
yaitu berat badan pasien karsinoma nasofaring sebelum dan sesudah radioterapi. Desain penelitian ini adalah cross sectional, yaitu melakukan
observasi terhadap data berat badan pasien dalam satu kali pengamatan melalui rekam medis.
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan bulan Juli sampai bulan November 2016 di RSUP H Adam Malik dengan melihat data rekam medis pasien Karsinoma Nasofaring
yang menjalani radioterapi dari bulan Januari 2012 sampai bulan Desember 2015.
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi Penelitian
4.3.1.1 Populasi Target
Populasi Target penelitian ini adalah data berat badan semua penderita yang didiagnosis karsinoma nasofaring dan menjalani radioterapi.
4.3.1.2 Populasi Terjangkau
Merupakan bagian populasi umum yang dapat dijangkau oleh peneliti. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah data berat badan semua
penderita yang didiagnosis karsinoma nasofaring dan menjalani radioterapi di RSUP H Adam Malik Medan pada bulan Januari 2012
sampai bulan Desember 2015.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Sampel Penelitian 4.3.2.1 Teknik Sampling
Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik non-
probability sampling yaitu consecutive sampling. Metode consecutive
sampling yaitu metode penentuan sampel dengan cara semua subjek
yang memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi.
Sampel dalam penelitian ini adalah populasi terjangkau yang
memenuhi kriteria penelitian. Adapun kriteria sampel penelitian adalah :
Memiliki data berat badan sebelum radioterapi Memiliki data berat badan setelah radioterapi
4.3.2.2 Perhitungan Besar Sampel
Besar sampel minimum yang diperlukan dihitung dengan rumus analtik numerik berpasangan 1 populasi :
N = { Zα + Zb SD}
2
X1-X2 Keterangan :
N = besar sampel minimum Zα = deviat baku alfa ditetapkan = 1,96
Zb = deviat baku beta ditetapkan = 1,28 S
= standar deviasi dari selisih nilai antar kelompok X1-X2 = selisih minimal rerata yang dianggap bermakna clinical
judgement = 4 kg
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan rumus di atas, besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :
N = { Za + Zb SD}
2
X1-X2 = {1,96 + 1,28 8}
2
4 = 42
Dengan demikian besar sampel minimum yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebesar 42.
4.4 Teknik Pengumpulan data Jenis data yang dikumpukan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
yaitu data yang didapat dari rekam medis pasien karsinoma nasofaring yang menjalani radioterapi di RSUP H Adam Malik Medan dari bulan Januari
2012 sampai bulan Desember 2015. Data diambil secara consecutive sampling
sesuai dengan kriteria penelitian.
4.5 Metode Pengolahan dan Analisa Data 4.5.1 Pengolahan data
Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut:
1editing, dilakukan untuk pengecekan dan perbaikan dari data-data yang dikumpulkan.
2 coding, yaitu mengubah data berbentuk huruf atau kalimat menjadi bentuk bilangan atau angka.
3entry, yaitu memasukkan data-data kedalam program atau
software komputer. 4cleaning,
yaitu pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan- kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,
Universitas Sumatera Utara
ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan dan koreksi.
5 Saving, yaitu data disimpan dalam komputer sebelum dilakukan
analisa. 6 Analisa, yaitu semua data yang telah diperoleh dan dianalisa
menggunakan program komputer dengan uji t berpasangan.
4.5.2 Analisa data
Data yang terkumpul kemudian diolah dan di analisis dengan bantuan program SPSS for windows. Adapun analisis data berupa :
Analisis Univariat : Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik dari variabel penelitian.
Analisis Bivariat : Untuk melihat perbedaan antara variabel yang diteliti. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik
analitik comparative, dengan menggunakan uji T berpasangan. Dimana teknik ini digunakan untuk
membuktikan perbedaan antara 2 variabel yakni berat badan pasien karsinoma nasofaring sebelum dan
sesudah radioterapi. Dan dari hasil uji normalitas data didapatkan nilai p=0,287 untuk BB awal dan p= 0.148
untuk BMI awal dan p=0,066 untuk BB akhir dan p=0.268 untuk BMI akhir, karena nilai p0,05 maka
dapat kita simpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Karena data berdistribusi normal berdasarkan
uji Shapiro-Wilk maka kita dapat menggunakan uji t pair test
4.6 Variabel dan Defenisi Operasional