Radiasi matahari menentukan intensitas cahaya pada suatu kedalaman tertentu dan juga sangat mempengaruhi suhu perairan. Sinar matahari yang jatuh
di permukaan air sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi menembus kedalam air. Cahaya yang menembus permukaan air adalah penting bila ditinjau dari
produktivitas perairan Sutika, 1989. Kecerahan air tergantung pada warna dan kekeruhan. Kecerahan
merupakan ukuran tranparansi perairan yang ditentukan secara visual dengan menggunakan secchi disk. Nilai kecerahan dinyatakan dalam satuan meter. Nilai
ini sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu pengukuran, kekeruhan, dan padatan tersuspensi, serta ketelitian peneliti yang melakukan pengukuran
Effendi, 2003.
c. Kecepatan Arus
Adanya arus pada ekosistem akuatik membawa plankton khususnya fitoplankton menumpuk pada tempat tertentu. Tempat baru yang kaya akan nutrisi
akan menunjang pertumbuhan fitoplankton dengan faktor abiotik yang mendukung bagi pertumbuhan kehidupan plankton. Pengaruh arus bagi organisme
air adalah ancaman bagi organisme tersebut Basmi, 1992. Kecepatan arus air dari suatu badan air ikut menentukan penyebaran
organisme yang hidup di badan air tersebut. Penyebaran plankton, baik fitoplankton maupun zooplankton ditentukan oleh aliran air. Tingkah laku hewan
air juga ikut ditentukan oleh aliran air. Selain itu, aliran air juga ikut berpengaruh terhadap kelarutan udara dan garam-garam dalam air, sehingga secara tidak
langsung akan berpengaruh terhadap kehidupan organism air Suin, 2002. Arus sangat penting sebagai faktor pembatas, terutama pada aliran air.
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh arus terhadap organisme akuatik adalah ancaman bagi organisme tersebut dihanyutkan oleh arus yang deras. Oleh karena itu, organisme
mempunyai adaptasi morfologis yang spesifik untuk bertahan hidup. Berbagai jenis ikan juga mempunyai adaptasi morfologis yang khas untuk dapat bertahan
pada habitat yang berarus deras. Pada prinsipnya organisme akuatik akan berusaha mencari perlindungan untuk menghindarkan diri dari ancaman hanyut, terutama
pada substrat batu-batuan besar yang terlindung dari arus air yang deras Odum, 1994.
d. pH
Nilai pH normal adalah sekitar netral, yaitu antara pH 6 sampai 8, sedangkan pH air yang terpolusi misalnya air buangan berbeda-beda tergantung
dari jenis buangannya. Sebagai contoh, air buangan pabrik pengalengan mempunyai pH 6,2 sampai 7,2, air buangan pabrik susu dan produk-produk susu
biasanya mempunyai pH 7,6 sampai 9,5 Agusnar, 2007. Kondisi perairan yang bersifat asam maupun basa akan mempengaruhi
kelangsungan hidup organisme karena akan membahayakan terjadinya gangguan metabolisme dan respirasi. pH yang sangat rendah akan menyebabkan mobilitas
berbagai senyawa logam berat terutama ion aluminium yang bersifat toksik semakin tinggi dan tentunya akan mengancam kelangsungan hidup organisme air.
pH yang tinggi akan menyebabkan keseimbangan antara amonium dan amoniak dalam air akan terganggu. Kenaikan pH diatas netral akan meningkatkan
konsentrasi amoniak dan juga bersifat sangat toksik bagi organisme Barus, 2004.
Universitas Sumatera Utara
e. Dissolved Oxygen DO