4. Jika  hasil pengukuran  tidak memenuhi baku mutu air hasil pengukuran
baku mutu air maka diberi skor sesuai dengan Tabel 2. Tabel 2. Penilaian Skor Data Kualitas Air Dengan Metode STORET
Jumlah Contoh Nilai
Parameter Fisika
Kimia Biologi
10 Maksimum
Minimum Rata-rata
-1 -1
-3 -2
-2 -6
-3 -3
-9
10 Maksimum
Minimum Rata-Rata
-2 -2
-6 -4
-4 -12
-6 -6
-18 5.
Jumlah negatif dari seluruh parameter dihitung dan ditentukan status mutunya dari jumlah skor total yang didapat dengan menggunakan sistem nilai seperti
tercantum pada Tabel 3.  Penentuan status mutu air dengan menggunakan sistem nilai dari US-EPA United States Environmental Protection Agency.
Tabel 3. Klasifikasi Penilaian Skor Dengan Metode STORET
Klasifikasi Status
Mutu air Skor
Kelas A Kelas B
Kelas C Kelas D
Baik sekali Baik sekali
Sedang Buruk
Memenuhi baku mutu Tercemar ringan
Tercemar sedang Tercemar berat
-1 sd -10 -11 sd -30
-31 Penghitungan Plankton
Data plankton yang diperoleh dihitung nilai kelimpahannya K, kelimpahan  relatif KR, frekuensi kehadiran FK, indeks diversitas Shannon-
Wienner H
’
, indeks keseragaman E, indeks dominansi D.
a.  Kelimpahan Plankton K
Menurut Fachrul 2007, kelimpahan plankton dilakukan berdasarkan metode sapuan di atas gelas objek Sedgwick Rafter.
Kelimpahan plankton  dinyatakan secara  kuantitatif  dalam  jumlah selliter dan  menggunakan
Universitas Sumatera Utara
rumus sebagai berikut ; N = n
Vr Vo
×
1 Vs
Keterangan : N  = Jumlah sel per liter indL
Vo  = Volume air yang diamati ml n  = Jumlah sel yang diamatididapat
Vs   = Volume air yang tersaring ml Vr = Volume air tersaring ml
b.  Kelimpahan Relatif KR
Perhitungan kelimpahan relatif dengan menggunakan rumus sebagai berikut: KR =
Kelimpahan suatu jenis Kelimpahan total
x 100 Suatu habitat  dikatakan cocok dan sesuai bagi perkembangan suatu organisme
apabila  nilai KR  10 Barus, 2004.
c.  Frekuensi Kehadiran FK
Frekuensi kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies dalam sampling plot yang ditentukan, yang dapat  dihitung, dengan
menggunakan rumus sebagai berikut: FK =
Jumlah plot yang ditempati suatu jenis jumlah total plot
x 100 Keterangan nilai FK : 0 – 25
= Kehadiran Sangat Jarang 25 – 50
= Kehadiran Jarang 50 – 75
= Kehadiran Sedang 75 – 100
= Kehadiran Absolut Suatu habitat dikatakan cocok dan sesuai bagi perkembangan suatu organisme
apabila  nilai FK  25 Barus, 2004.
Universitas Sumatera Utara
d.  Indeks Diversitas Shannon-Wienner H
’
Indeks keanekaragaman dilakukan dengan menggunakan persamaan Shannon-Wienner H
’
dengan rumus sebagai berikut : H
′
= − � �� ln ��
� �=1
Keterangan : H
’
= Indeks diversitas Shannon-Wienner pi  = Perbandingan jumlah individu suatu jenis dengan keseluruhan
∑ ��� Ni = Jumlah individu jenis plankton ke-i
N  = Jumlah total individu plankton ln  =Logaritma nature
kriteria : H’  1
= Keanekaragaman rendah Komunitas biota tidak stabil 1  H’ 3 = Keanekaragaman sedang Stabilitas komunitas biota sedang
H’ 3 = Keanekaragaman  tinggi   Stabilitas  komunitas  biota d alam kondisi
prima Ludwig dan James, 1988.
e.  Indeks Keseragaman E