Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

25

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitan ini berdasarkan permasalahan yang dihadapi adalah penelitian sebab akibat causal research.Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dan merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel.Tujuan utamanya adalah mengidentifikasikan hubungan sebab akibat antara berbagai variabel Erlina, 2011:20.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Medan, SMK Negeri 2 Medan, SMK Negeri 3 Medan, SMK Negeri 4 Medan, SMK Negeri 5 Medan, SMK Negeri 6 Medan, SMK Negeri 7 Medan, SMK Negeri 8 Medan, SMK Negeri 10 Medan dan SMK Negeri 11 Medan. Waktu penelitian adalah bulan Juli- September 2015. 26

3.3 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian Erlina, 2011:48. Dalam penelitian ini variabel dependen dan independen yang dipergunakan adalah: a. Variabel Dependen Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau variabel bebas Erlina, 2011:36. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah akuntabilitas kinerja yang disimbolkan dengan Y. Akuntabilitas kinerja dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilankegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan sejumlah pertanyaan yang dikembangkan oleh peneliti, dimana masing-masing pertanyaan menjelaskan variabel.Setiap item pertanyaan menggunakan skala interval yang terdiri dari 1 Sangat tidak setuju, 2 Tidak Setuju, 3 Netral, 4 Setuju, 5 Sangat setuju. b. Variabel Independen Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi variabel terikat variabel dependen dan mempunyai 27 hubungan positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya Erlina, 2011:37. Variabel independen dalam penelitian ini adalah partisipasi penyusunan anggaran yang disimbolkan dengan X1 dan sistem pelaporan yang disimbolkan dengan X2. Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih, dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap organisasi. Sistem pelaporan merupakan laporan yang menggambarkan sistem pertanggungjawaban dari bawahan pimpinan unit anggaran kepada atasan kepala bagian anggaran Abdulah, 2005 dalam Wahyuni, Raja Adri dan Enni Savitri, 2014. Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan sejumlah pertanyaan yang dikembangkan oleh peneliti, dimana masing-masing pertanyaan menjelaskan variabel.Setiap item pertanyaan menggunakan skala interval yang terdiri dari 1 Sangat tidak setuju, 2 Tidak Setuju, 3 Netral, 4 Setuju, 5 Sangat setuju. Definisi operasional masing-masing variabel yang diteliti, indikator dan skala pengukuran dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1 Definisi operasional Variabel Definisi Indikator Skala Pengukuran Partisipasi Penyusunan Anggaran X1 Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian Keikutsertaan, pendapat, keaktifan berpendapat, sasaran anggaran, pemahaman penyusunan anggaran, Skala Interval 28 atau lebih, dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap organisasi. pemahaman dalam mengelola anggaran Sistem Pelaporan X2 Sistem pelaporan merupakan laporan yang menggambarkan sistem pertanggungjawaban dari bawahan pimpinan unit anggaran kepada atasan kepala bagian anggaran Abdulah, 2005 dalam Wahyuni, Raja Adri dan Enni Savitri, 2014. Laporan oleh bendahara, pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran, kejelasan dalam pelaporan Skala Interval Akuntabilitas Kinerja Y Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilankegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan- tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik Inpres Nomor 7 Tahun 1999. Pencapaian kinerja, analisis keuangan, pengecekan program, pengontrolan kegiatan, pertanggungjawaban, pengakuan peran pegawai, keterlibatan semua pihak, penghambat penggunaan informasi Skala Interval

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Medan

11 58 93

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabiltas Kinerja Kepala Sekolah SMP dan SMA Negeri Semarang.

0 5 11

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Medan

1 6 99

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH.

0 5 15

Cover Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Medan

0 0 14

Abstract Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Medan

0 0 2

Chapter I Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Medan

0 0 8

Chapter II Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Medan

0 0 16

Reference Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Medan

0 0 2

Appendix Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Medan

0 0 22