Sifat dan Bahan Pembuat Sirup

digunakan sebagai obat tradisional yaitu bagian daun, bunga, dan buah yang mengandung saponin, tanin, glukosida, kalsium oksalat, sulfur, asam format, dan peroksidase. Bagian daun dapat digunakan untuk obat sakit perut, gondongan, dan rematik. Bagian bunga untuk obat batuk dan sariawan, dan bagian buah digunakan untuk obat batuk, gusi berdarah, sariawan, gigi berlubang, jerawat, tekanan darah tinggi, dan memperbaiki fungsi pencernaan Rizky, 2009. Komposisi kimia buah belimbing wuluh yang telah masak dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi kimia buah belimbing wuluh per 100 g bahan No. Komposisi Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kalori Air Protein Lemak Karbohidrat Kalsium Fosfor Besi Vitamin A Vitamin B1 Vitamin C Bagian yang dapat dimakan 32,00 kal 90,00 0,60 g 0,40 g 7,20 g 8,00 mg 9,00 mg 0,20 mg 37,00 S.I 0,1 mg 25,80 mg 86,00 Sumber: Direktorat Gizi Depkes RI, 1981 dalam Soetanto 1998

B. Sifat dan Bahan Pembuat Sirup

Sirup adalah sejenis minuman ringan berupa larutan kental dengan cita rasa beraneka ragam. Sirup adalah larutan gula yang kental. Sirup sering disertai penambahan rasa, pewarna, asam sitrat, asam tartrat asam laktat untuk menambah rasa dan aroma Rahayu et al., 1993. Berdasarkan bahan baku utama, sirup dibedakan menjadi: sirup essens, yaitu cita rasanya ditentukan oleh essens yang ditambahkan, sirup glukosa yang hanya mempunyai rasa manis saja, dan sirup buah-buahan yang rasa dan aromanya ditentukan oleh bahan dasarnya yaitu buah segar Satuhu, 1994. Berbeda dengan sari buah, sirup penggunaannya tidak langsung diminum tetapi harus diencerkan terlebih dahulu. Pengenceran diperlukan karena kandungan gulanya yang tinggi sekitar 65 Satuhu, 1994. Menurut Margono et al., 1993, pada prinsipnya dikenal 2 macam sari buah, yaitu: 1. Sari buah encer dapat langsung diminum, yaitu cairan buah yang diperoleh dari pengepresan sari buah, dilanjutkan dengan penambahan air dan gula pasir. 2. Sari buah pekatsirup, yaitu cairan yang dihasilkan dari pengepresan daging buah dan dilanjutkan dengan proses pemekatan. Sirup ini tidak langsung diminum, tetapi harus diencerkan terlebih dahulu dengan air. Kualitas sirup yang baik adalah memiliki aroma dan rasa normal, misalnya sirup jeruk maka sirup tersebut harus memiliki aroma dan rasa buah jeruk Anonim, 1993. Kadar kekentalan dalam sirup biasanya sekitar 70-90 bv. Dalam proses pembuatan sirup agar menghasilkan kualitas sirup yang baik sebaiknya tidak menggunakan bahan tambahan makanan yang berbahaya untuk dikonsumsi, misalnya pemanis buatan, sedangkan untuk zat pengental minuman dan pengawet sesuai dengan ketentuan yang diperbolehkan. Sirup yang berkualitas baik memiliki angka lempeng total 5 x 10 2 koloniml, kapang dan khamir maksimal 50 koloniml. Persyaratan mutu yang ditetapkan untuk produk sirup dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Syarat Mutu Sirup No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1 1.1. 1.2. Keadaan Aroma Rasa - - Normal Normal 2 Gula jumlah dihitung sebagai sukrosa bb Min. 65 3 3.1. 3.2. 3.3. Bahan Tambahan Makanan: Pemanis Buatan Pewarna Tambahan Pengawet - - mgkg Tidak boleh ada Sesuai SNI 01-0222-1995 Maks. 250 4 4.1. 4.2. 4.3. Cemaran Logam: Timbal Pb Tembaga Cu Seng Zn mgkg mgkg mgkg Maks. 1,0 Maks. 10 Maks. 25 5 Cemaran Arsen As mgkg Maks. 0,5 6 6.1. 6.2. 6.3. Cemaran Mikrobia: Angka Lempeng Total Kapang Khamir koloniml koloniml koloniml Maks. 5 x 10 2 Maks. 50 Maks. 50 Sumber: SNI 01-3544-1994

C. Sifat – sifat Kimia Sukrosa

Dokumen yang terkait

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

6 112 90

Pengaruh Pemberian Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Kadar Kadmium (Cd) Pada Kerang (Bivalvia) Yang Berasal Dari Laut Belawan Tahun 2010

7 59 114

Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet

4 103 73

Pengaruh Perbandingan Sari Belimbing Wuluh dengan Sari aMangga Kweni dan Konsentrasi Gum Arab Terhadap aMutu Sorbet Nira Tebu

1 45 103

PENGARUH KONSENTRASI STARTER DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KUALITAS KOMBUCHA BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.)

0 5 1

Uji Aktivitas Antibiofilm Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap Biofilm Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro

7 24 91

SKRIPSI KUALITAS SIRUP YANG DIBUAT DENGAN PENAMBAHAN SARI BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.).

0 3 14

V. SIMPULAN DAN SARAN KUALITAS SIRUP YANG DIBUAT DENGAN PENAMBAHAN SARI BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.).

0 2 20

PEMANFAATAN EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DENGAN KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN YANG BERBEDA SEBAGAI Pemanfaatan Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Dengan Konsentrasi Dan Lama Perendaman Yang Berbe

0 6 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) 2.1.1 Taksonomi Belimbing Wuluh (Parikesit, 2011) - DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epiderm

1 2 13