11
Banguna SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Pelajaran 20152016 dengan menerapkan
model pembelajaran
kooperatif tipe
Team Assisted
Individualization TAI.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis Manfaat secara teori untuk memperkaya wawasan dalam pemilihan
model pembelajaran untuk mendalami pengetahuan dan pengalaman sebagai pendidik atau pengajar khususnya dalam meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar pada mata diklat Ilmu Statika dan Tegangan. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru 1. Meningkatkan pengetahuan guru mengenai penggunaan model
pembelajaran Kooperatif tipe TAI dalam mengajar. 2. Memberikan pandangan baru tentang pendekatan yang digunakan
dalam pembelajaran ilmu statika dan tegangan. 3. Memberikan motivasi guru
agar semakin mantap dalam mempersiapkan diri dalam proses pembelajaran
b. Bagi siswa 1. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ilmu statika
dan tegangan. 2. Memberikan pengalaman belajar yang baru kepada siswa dengan
diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TAI.
12
3. Membentuk sikap tanggung jawab, kerjasama, aktif, dan keratif antara siswa dalam menyelesaikan suatu masalah.
c. Bagi sekolah Memberikan pemikiran baru kepada sekolah dalam mengembangkan
pembelajaran yang menarik, kreatif dan mudah dipahami oleh siswa. d. Bagi peneliti
1. Melatih dan menambah pengalaman bagi mahasiswa dalam pembuatan karya ilmiah.
2. Sebagai masukan bagi mahasiswa calon guru untuk menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas PTK dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Persentase aktivitas belajar siswa setelah dilaksanakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI mengalami peningkatan. Hali ini dapat dibuktikan bahwa pada siklus I terdapat 25 siswa dalam kategori kurang
aktif dengan persentase 71,43 dan 9 siswa pada kategori cukup aktif dengan persentase 25,71 dan 1 siswa dalam kategori aktif dengan
persentase 2,86 sedangkan pada siklus II diketahui bahwa tidak ada siswa dalam kategori kurang aktif dan 8 siswa pada kategori cukup aktif
dengan persentase 25,86 dan 23 siswa dalam kategori aktif dengan persentase 65,71 sedangkan dalam kategori sangat aktif terdapat 4 siswa
dengan persentase 11,43 . Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 71,61 dengan persentase lulus 28,57 meningkat pada siklus II dengan
rerata kelas mencapai 82,25 dengan persentase lulus 100 . Hasil Uji t menunjukkan terjadinya peningkatan yang signifikan terhadap aktivitas
belajar yakni diperoleh t hitung 11,24 t tabel 2.054 dengan taraf signifikan 5 . Oleh karena itu, penerapan Model Pembelajaran Team
Assisted Individualization TAI dapat meningkatkan aktivitas belajar
83