DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1. Skala Berbagai Termometer 24
Gambar 2.2. Pemuaian Panjang 26
Gambar 2.3. Pemuaian Luas 27
Gambar 2.4. Pemuaian Volume 28
Gambar 2.5. Grafik Antara Tekanan Dan Volume Gas Pada Suhu Konstan 30 Gambar 2.6. Kalor Berbentuk Energi Yang Berpindah
31 Gambar 2.7. Peristiwa Perubahan Wujud
35 Gambar 2.8. Perpindahan Kalor Secara Konveksi
37 Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian
44 Gambar 4.1.
Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen 53
Gambar 4.2. Diagram Batang Data Pretes Kelas Kontrol 53
Gambar 4.3. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen 55
Gambar 4.4. Diagram Batang Data Postes Kelas Kontrol 55
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Dimensi Proses Pengetahuan 10
Tabel 2.2. Aspek Sikap Dan Indikator 13
Tabel 2.3. Aspek Keterampilan Dan Indikator 15
Tabel 2.4. Sintaks Problem Based Learning PBL 18
Tabel 2.5. Konversi Skala Termometer 25
Tabel 2.6. Koefisien Pemuaian Berbagai Zat 26
Tabel 2.7. Sifat – Sifat Wujud Zat
34 Tabel 2.8. Perubahan Wujud Zat
34 Tabel 3.1. Two Group Pretest - Postest Design
42 Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Keterampilan Berpikir Kritis
45 Tabel 3.3. Kategori Kemampuan Berpikir Kritis
46 Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
52 Tabel 4.2. Data Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
54 Tabel 4.3. Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen Dan Kontrol
56 Tabel 4.4. Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen Dan Kontrol
56 Tabel 4.5. Uji Homogenitas Pretes Kelas Eksperimen Dan Kontrol
56 Tabel 4.6. Uji Homogenitas Posttes Kelas Eksperimen Dan Kontrol
57 Tabel 4.7. Ringkasan Perhitungan Uji T Pretes
58 Tabel 4.8. Ringkasan Perhitungan Uji T Postes
59
xi
DAFTAR LAMPIRAN halaman
Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen Dan Kontrol
68 Lampiran 2
Lembar Kerja siswa LKS 100
Lampiran 3   Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 108
Lampiran 4   Tes Keterampilan Berpikir Kritis 119
Lampiran 5 Rubrik Berfikir Kritis
122 Lampiran 6     Penilaian Validitas Instrumen
126 Lampiran 7
Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 130
Lampiran 8 Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen
132 Lampiran 9
Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 134
Lampiran 10  Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol 136
Lampiran 11  Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 138
Lampiran 12  Perhitungan Uji Normalitas 141
Lampiran 13  Perhitungan Uji Homogenitas 145
Lampiran 14  Perhitungan Uji Hipotesis 147
Lampiran 15  Dokumentasi Penelitian 152
Lampiran 16  Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 156
Lampiran 17  Tabel Wilayah Luas di Dawah Kurva Normal 0 Ke z 157
Lampiran 18  Daftar Nilai presentil Untuk Distribusi F 158
Lampiran 19  Daftar Nilai presentil Untuk Distribusi t 160
Lampiran 20  Daftar Nilai r Product Moment 161
Lampiran 21  Surat Persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi 162
Lampiran 22  Surat Izin Melaksanakan Penelitian 163
Lampiran 23  Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Penelitian 164
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada abad ke 21, pendidikan nasional menghadapi tantangan  yang sangat besar dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya
manusia  yang  berkualitas  yaitu  mempunyai  moral  dan  pengetahuan  dalam menguasai  perkembangan  Ilmu  Pengetahuan  dan  Teknologi  IPTEK  sehingga
mampu  bersaing  di  era  globalisasi.  Perkembangan  ilmu  pengetahuan  dan teknologi  saat  ini  merupakan  salah  satu  aspek  yang  sangat  mempengaruhi  aspek
kehidupan  manusia.  Salah  satu  hal  yang  dilakukan  untuk  meningkatkan  ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut adalah melalui proses pendidikan.
Pendidikan  merupakan  hal  yang  penting  dalam  membangun  peradaban bangsa.  Pendidikan  adalah  satu
–  satunya  aset  untuk  membangun  sumber  daya manusia yang berkualitas melalui pendidikan yang bermutu, sehingga bangsa dan
negara akan terjunjung tinggi martabatnya dimata dunia. Kemajuan suatu bangsa sangat  ditentukan  oleh  kualitas  sumber  daya  manusia  SDM.  Pendidikan
memegang  peranan  penting  dalam  pembangunan  bangsa  karena  berhasilnya pembangunan  di  bidang  pendidikan  akan  sangat  berpengaruh  terhadap
pembangunan di  bidang  lainnya. Sekarang ini, diperlukan pendidikan  yang tidak hanya  mampu  menjadikan  peserta  didik  cerdas  dalam  teoritical  science  teori
ilmu,  tetapi  juga  cerdas  practical  science  praktik  ilmu.  Oleh  karenanya diperlukan  strategi  bagaimana  pendidikan  bisa  menjadi  sarana  untuk  membuka
pola pikir peserta didik. Ilmu yang mereka pelajari memiliki kebermaknaan untuk hidup  sehingga  ilmu  tersebut  mampu  mengubah  sikap,  pengetahuan  dan
keterampilan menjadi lebih baik Shoimin, 2014:20-21. Masalah  utama  dalam  pembelajaran  pada  pendidikan  formal  sekolah
dewasa  ini  adalah  masih  rendahnya  kemampun  berpikir  kritis  siswa.  Prestasi belajar  siswa  tentunya  hasil  dari  proses  pembelajaran  yang  melibatkan  guru.
Kecenderungan  ini  berawal  dari  pengalaman  belajar  mereka  menemukan kenyataan bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran berat dan serius yang tidak jauh
dari  persoalan  konsep,  pemahaman  konsep,  penyelesaian  soal-soal  yang  rumit melalui  pendekatan  matematis.  Selain  itu  juga  keterbatasan  waktu  untuk
melakukan praktikum membuat siswa sangat sulit untuk memahami materi fisika.
Trianto, 2009:4-5
Rendahnya  kemampuan  berpikir  kritis  siswa  dalam  pelajaran  fisika disebabkan  karena  model  pembelajaran  yang  digunakan  oleh  guru  kurang
melibatkan aspek keterampilan sains. Model pembelajaran  yang biasa digunakan di  sekolah  tersebut  adalah  model  pembelajaran  konvensional.  Model
pembelajaran  konvensional  adalah  model  pembelajaran  yang  lazim  diterapkan dalam  pembelajaran  sehari-hari  yang  sudah  terbiasa  dilakukan  di  kelas,  sifatnya
berpusat  pada  guru  teacher  centered  learning  dan  kurang  memperhatikan keseluruhan situasi  belajar dan  guru jarang memanfaatkan teknologi  yang  ada di
sekolah.  Selama  proses  pembelajaran  fisika  di  kelas,  metode  yang  dominan digunakan guru adalah ceramah, tanya jawab, dan penugasan, dan siswa diarahkan
untuk menghapal informasi serta rumus-rumus, jarang siswa dihadapkan terhadap masalah-masalah yang kontekstual.
Pengalaman  peneliti  ketika  melaksanakan  Praktek  Pengalaman  Lapangan Terpadu PPLT, pembelajaran fisika  yang sering terjadi di  sekolah menekankan
pengerjaan soal-soal yang bersifat hitungan matematis yag identik dengan rumus- rumus.  Selain  itu,  siswa  tidak  pernah  dihadapkan  pada  suatu  masalah.  Padahal
yang  dipelajari  dalam  fisika  adalah  masalah  yang  sering  dilihat  bahkan  dialami siswa  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Selain  itu,  pada  abad  ke-21  ini  dituntun
keterampilan  siswa  yang  meliputi  ;  tanggung  jawab  pribadi  dan  sosial; perencanaan  berpikir  kritis,  penalaran,  dan  kretivitas;  keterampilan  komunikasi
yang baik  untuk  kebutuhan  yang interpersonal  dan presentasi; pemahaman lintas budaya; serta visualisasi dan pengambilan keputusan.
Berdasarkan  hasil  studi  pendahuluan  yang  peneliti  lakukan  di  SMA  N  1 Batang  Kuis    pada  hari  Sabtu,  12  Desember    2015  peneliti  menemukan  bahwa
hasil belajar fisika rendah dimana sekitar 60 siswa pada masing - masing kelas X  masih  memiliki  nilai  dibawah  standar    Kriteria  Ketuntasan  Minimal  KKM
Fisika di sekolah tersebut  yakni 70 dan harus melalui remedial.  Rendahnya hasil