Hipotesis Penelitian Definisi Operasional

xlii

C. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Mayor Diduga ada hubungan yang signifikan antara karakteristik sosial ekonomi petani dengan tingkat adopsi inovasi budidaya tanaman jarak pagar Jatropha curcas L. oleh petani. 2. Hipotesis Minor 2.1 Diduga ada hubungan nyata antara luas lahan usaha tani dengan tingkat adopsi inovasi budidaya tanaman jarak pagar Jatropha curcas L. oleh petani. 2.2 Diduga ada hubungan nyata antara pendapatan dengan tingkat adopsi inovasi budidaya tanaman jarak pagar Jatropha curcas L. oleh petani. 2.3 Diduga ada hubungan nyata antara pendidikan formal dengan tingkat adopsi inovasi budidaya tanaman jarak pagar Jatropha curcas L. oleh petani. 2.4 Diduga ada hubungan nyata antara pendidikan non formal dengan tingkat adopsi inovasi budidaya tanaman jarak pagar Jatropha curcas L. oleh petani. 2.5 Diduga ada hubungan nyata antara umur petani dengan tingkat adopsi inovasi budidaya tanaman jarak pagar Jatropha curcas L. oleh petani. 2.6 Diduga ada hubungan nyata antara tingkat kekosmopolitan petani dengan tingkat adopsi inovasi budidaya tanaman jarak pagar Jatropha curcas L. oleh petani.

D. Definisi Operasional

1. Karakteristik Sosial Ekonomi Petani a. Luas lahan usaha tani, yaitu lahan yang dimiliki dan diusahakan untuk usahatani oleh petani. Diukur dalam satuan hektar. xliii b. Tingkat pendapatan, yaitu pendapatan petani yang diperoleh dari pekerjaannya baik dari usaha tani maupun diluar usaha tani dalam waktu 1 bulan. Diukur dalam satuan rupiah. c. Pendidikan formal, yaitu pendidikan yang diperoleh petani dibangku sekolah. Diukur dari jenjang pendidikan formal tertinggi dan dengan skala ordinal. d. Pendidikan nonformal, yaitu pendidikan yang diperoleh petani dari luar sekolah. Diukur dari frekuensi mengikuti kegiatan penyuluhan dan kegiatan pelatihan dengan skala ordinal. e. Umur, yaitu usia petani saat dilakukan penelitian. Diukur dalam satuan tahun dan dengan skala ordinal. f. Kosmopolitan, yaitu frekuensi responden pergi ke desa lainke ibu kota kecamatan dalam rangka mencari kebutuhan yang berhubungan dengan usaha taninya dalam satu bulan, yang diukur dengan skala ordinal. 2. Tahap Adopsi Inovasi a. Tahap sadar yaitu tahap dimana petani mulai mangetahui akan adanya budidaya tanaman jarak pagar, yang diukur dengan skala ordinal. b. Tahap minat yaitu tahap dimana petani mulai tertarik ingin mengetahui banyak hal tentang budidaya tanaman jarak pagar, yang diukur dengan skala ordinal. c. Tahap penilaian yaitu tahap dimana petani mulai berfikir dan menilai hal-hal tentang budidaya tanaman jarak pagar, yang diukur dengan skala ordinal. d. Tahap mencoba yaitu tahap dimana petani mulai mencoba-coba membudidayakan tanaman jarak pagar dalam luas dan jumlah yang sedikit, yang diukur dengan skala ordinal. e. Tahap menerapkan yaitu tahap dimana petani mulai menerima dan membudidayakan tanaman jarak pagar secara kontinyu, yang diukur dengan skala ordinal. xliv 3. Adopsi Inovasi Teknologi Budidaya jarak pagar Jatropha curcas L. Budidaya merupakan tahap untuk menghasilkan produk dari suatu tanaman. Untuk menghasilkan produksi biji jarak dengan kualitas yang baik, perlu memperhatikan beberapa aspek budidaya yaitu: a. Penanaman, yaitu kegiatan menanam jarak pagar Jatropha curcas L. yang dilakukan oleh petani baik secara setek batang, bibit seedling maupun teknik penanam benih, yang diukur dengan skala ordinal. b. Pemeliharaan, yaitu kegiatan petani dalam memelihara tanaman jarak pagar Jatropha curcas L. meliputi pembersihan lahan, pemupukan, dan pemangkasan, yang diukur dengan skala ordinal. c. Pengendalian hama dan penyakit, yaitu cara mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman jarak pagar Jatropha curcas L., yang diukur dengan skala ordinal. d. Panen dan pasca panen, yaitu kegiatan yang dilakukan petani yang meliputi pemanenan buah, pengeringan buah, pengupasan biji, dan penyimpanan biji, yang diukur dengan skala ordinal.

E. Pembatasan Masalah

Dokumen yang terkait

Tingkat Adopsi Petani Sayur Mayur Terhadap Teknologi Budidaya Anjuran di Kelurahan Tanah Enam Ratus ( Studi Kasus : Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan Kota Medan )

0 29 95

Hubungan Antara Faktor - Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Adopsi Inovasi Tenaga Kerja Wanita Upahan Pada Usahatani Kol( Brassica oleraceae)(Studi Kasus : Desa Dolat Rakyat Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo)

1 26 76

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Ikan Kerambah Dan Dampaknya Terhadap Produktivitas Dan Pendapatan Usaha Tani Kabupaten Toba Samosir (Kecamatan Simanindo Desa Simairiudo Sangkal)

1 30 89

Tingkat Adopsi Petani Sayur Bayam Jepang Terhadap Teknologi Budidaya Anjuran Dan Hubungannya Dengan Sosial Ekonomi Petani (Studi Kasus Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo )

10 71 79

Hubungan Antara Tingkat Adopsi Teknologi Dengan Produktivitas Padi Sawah Lahan Irigasi (Kasus : Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

3 41 78

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR – FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI PETANI PADA BUDIDAYA TANAMAN JERUK BESAR DI KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN

0 4 79

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI BUDIDAYA PADI SINTANUR DI DESA PEENG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR

0 5 74

HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT ADOPSI BUDIDAYA TANAMAN SEMANGKA HIBRIDA DI KABUPATEN KARANGANYAR BEKERJASAMA DENGAN PTTUNAS AGRO PERSADA SEMARANG

1 5 78

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI ORGANIK DI KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN

0 4 95

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9