lxv optimal seperti tanaman kelapa, jarak pagar, ubikayu, ataupun tanaman buah.
Saat ini tanaman kelapa adalah komoditas utama dari Kecamatan Lendah. Selain buah kelapa, gula jawa adalah produksi dari tanaman ini yang sudah
dilakukan atau diproduksi oleh masyarakat secara turun temurun. Dan dengan adanya tanaman jarak pagar maka pemanfaatan lahan kering atau pekarangan
ini dapat lebih dioptimalkan lagi.
E. Gambaran Umum Tentang Adopsi Inovasi Budidaya Tanaman Jarak
Pagar Jatropha curcas L.
Pengembangan tentang budidaya tanaman jarak pagar telah dicanangkan oleh pemerintah melalui Peraturan Presiden Perpres Nomor 5
tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional. Budidaya tanaman jarak pagar dilakukan sebagai upaya pengembangan potensi lokal yang belum
termanfaatkan padahal potensi yang dimiliki sangat baik secara ekonomi maupun sosial. Berdasarkan potensi ekonominya, tanaman jarak pagar dapat
diolah menjadi biodiesel pengganti solar, sabun, pestisida alami dan lain- lainnya yang dapat menambah penghasilan masyarakat khususnya petani jarak
pagar. Sedangkan potensi sosial yang dimiliki tanaman jarak pagar yaitu tidak membutuhkan lahan khusus untuk pertumbuhannya sehingga mudah untuk
tumbuh dan berkembang. Tanaman jarak pagar sejak dulu telah ada tetapi belum dikembangkan
sepenuhnya sehingga dianggap sebagai tanaman liar. Pengembangan teknologi budidaya tanaman jarak pagar bertujuan untuk pemberdayaan SDM
Sumber Daya Masyarakat dan SDA Sumber Daya Alam. Pemberdayaan SDM yaitu melalui pelatihan keterampilan untuk membudidayakan tanaman
jarak pagar dan pengolahan jarak pagar. Pemberdayaan SDA melalui produktivitas lahan tegalkritis, pekarangan dan lahan berpasir karena tanaman
ini dapat tumbuh dilahan-lahan tersebut. Oleh karena itu adanya pengembangan tanaman jarak pagar ini diharapkan dapat memanfaatkan lahan
non produktif, peningkatan pendapatan, memperluas lapangan kerja dan pemberdayaan masyarakat menuju mandiri energi minyak jarak. Salah satu
lxvi daerah yang memiliki potensi lahan kering yang dapat dimanfaatkan untuk
budidaya tanaman jarak pagar yaitu Kecamatan Lendah dimana tanaman jarak pagar mulai dibudidayakan tahun 2007.
Dalam pengembangan inovasi teknologi budidaya tanaman jarak pagar di Kecamatan Lendah bekerjasama dengan pemerintah setempat yaitu
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kulon Progo dan juga bekerjasama dengan PT. Fierna Biodisel Center. Instansi-instansi tersebut
sebagai penyuluh dan motivator bagi para petani. Sebagai strategi dan kebijakan yang diambil dengan adanya program pengembangan tanaman jarak
pagar yaitu dengan memberikan bantuan bibit jarak pagar yang dianggarkan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan adanya pabrik pengolahan biji
jarak pagar yang dikelola sepenuhnya oleh kelompok tani Sidorukun. Hasil dari pengolahan biji jarak pagar sebagian digunakan oleh kelompok tani
Sidorukun sendiri sebagian lagi untuk dijual kepada PT. Fierna Biodisel Center.
Permasalahan yang terdapat dilapang dalam pembuatan minyak jarak adalah minimnya bahan baku berupa biji jarak pagar karena Kecamatan
Lendah belum pernah panen raya. Selama ini bahan baku yang diolah diperoleh dari luar daerah misalnya Kalimantan dan NTB. Keadaan ini
menyebabkan produktivitas pabrik tersebut kurang maksimal.
lxvii
V. HASIL DAN PEMBAHASAN