Mekanisme Perlindungan Ekstrak Tempe terhadap Kerusakan Ginjal akibat Induksi Parasetamol

34 breaking antioxidant, kemudian mengubahnya menjadi produk yang lebih stabil Winarsi, 2007. Vitamin E dapat menghambat peroksidasi lipid oleh radikal bebas yang dibentuk dari persenyawaan NAPQI melalui mekanisme penangkapan radikal bebas dan metal chelation Priya dan Vasudha, 2009. Selain itu, vitamin E dapat mempertahankan integritas membran sel dengan menghambat aktivitas NO nitrit oxide endotel dan menghambat adhesi leukosit pada sel yang mengalami kerusakan. Inhibisi aktivitas NO juga diperankan vitamin C, selain vitamin C juga merupakan penyetabil keberadaan vitamin E Sukandar, 2006. Antioksidan fitosterol dan fenol bermanfaat dalam menghambat radikal bebas. Fitosterol dan komponennya β-sitosterol, stigmasterol, dan campesterol dapat melawan peroksidasi lipid Yoshida and Niki, 2003. Fenol mempunyai efek antioksidan terhadap adanya stres oksidatif. Fenol juga mempunyai efek antimikroba sehingga dapat melawan infeksi Shetty et al., 2000. Aktivitas antioksidan mineral berpengaruh sebagai kofaktor enzim antioksidan endogen. Baik Fe, Cu, Zn, dan Mn merupakan kofaktor aktivasi SOD yang dapat menghambat ROS, hasil persenyawaan NAPQI Winarsi, 2007. Selenium merupakan satu satunya unsur yang dapat mengaktivasi glutathione peroxidase yang penting untuk mencegah kerusakan ginjal akibat adanya stres oksidatif dan Tumor Growth Factor-β TGF-β, serta dapat mengkatalisis GSH, sehingga kadar GSH untuk konjugasi NAPQI dapat efektif Singh et al., 2006. 35

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Fakultas Kedokteran Unila. Waktu penelitian selama 42 hari.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi target meliputi tikus putih jantan galur wistar. Populasi terjangaku meliputi tikus putih galur wistar yang berusia 2 bulan dengan berat badan 150-200 yang diperoleh dari laboratorium Balai Penelitian Veteriner BALTIVET Bogor.

2. Sampel

Sampel yang digunakan diambil secara acak dari populasi terjangkau yaitu tikus putih jantan galur wistar yang berusia 2 bulan dengan berat badan 150-200 gram yang diperoleh dari laboratorium Balai Penelitian Veteriner BALTITET Bogor. Sampel : jumlah sampel yang digunakan berdasarkan rumus Menurut Federer yaitu : 36 k - 1 n - 1 15 5 – 1 n – 1 15 4 n – 1 15 4n 15 + 4 n 4, 75 Keterangan k : jumlah kelompok n : jumlah sampel dalam tiap kelompok Pada penelitian ini jumlah sampel untuk tiap kelompok sebanyak 5 ekor tikus putih n 4, 75. Jumlah kelompok mencit ada 5 sehingga penelitian ini membutuhkan 25 ekor mencit dari populasi yang ada.

D. Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Kriteria Inklusi adalah kriteria atau standar yang ditetapkan sebelum penelitian atau penelaahan dilakukan. Sedangkan kriteria eksklusi adalah kriteria pengecualian. Kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dalam penelitian ini sebagai berikut : Kriteria Inklusi : 1. Sehat 2. Berusia 2 bulan 3. Memiliki berat badan antara 150-200 gram 4. Jenis kelamin jantan

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian ekstrak etanol buah muda mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap gambaran histopatologi nekrosis sel hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi parasetamol

2 7 26

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI ISONIAZID

4 40 83

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI RIFAMPISIN

6 25 78

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 40% KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI RIFAMPISIN

2 30 64

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 26 71

UJI EFEK PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma Uji Efek Pemberian Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Parasetamol.

0 8 15

UJI EFEK PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma Uji Efek Pemberian Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Parasetamol.

0 3 14

DAFTAR PUSTAKA Uji Efek Pemberian Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Parasetamol.

0 2 4

Pengaruh Pemberian Propolis Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Yang Diberikan Parasetamol Dosis Tinggi.

0 0 12

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sirsak Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Yang Diinduksi Dmba

0 1 8