Koran Tempo http:koran.tempo.cokonten20120620277774 SKANDAL-ANGGARAN-INFRASTRUKTURDPR-Diduga- Film

www.kak2012.wordpress.com 244 crosscheck

3. Koran Tempo http:koran.tempo.cokonten20120620277774 SKANDAL-ANGGARAN-INFRASTRUKTURDPR-Diduga-

Bancakan-Proyek-Rp-77-Triliun Judul Artikel DPR Diduga Bancakan Proyek Rp 7,7 Triliun Waktu 20 Juni 2012 Isi berita Selain membahas tentang perkembangan kasus Wa Ode Nurhayati seperti media lain, Tempo mengungkap informasi investigasi. Informasi investigasinya berupa kode Kode pada Kue Rp 7,7 T. Komisi Pemberantasan Korupsi menemukan sejumlah kode dalam dokumen yang diduga terkait dengan kasus suap anggaran Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah. Berikut ini kode dalam daftar 524 daerah penerima DPID beserta nilai nominalnya dalam proyek dengan nilai total Rp 7,7 triliun tersebut. 1. Kode Partai Demokrat Warna dasar kuning, tulisan PPD warna biru 2. Kode PKS Warna dasar kuning, tulisan PPKS warna merahcokelat 3. Kode Partai Golkar Warna dasar kuning, tulisan PPG warna hitam 4. Kode PAN Warna dasar biru, tulisan PAN warna hitam 5. Kode Partai Hanura Warna dasar cokelat, tulisan HAN warna hitam 6. Kode PPP Warna dasar hijau tua, tulisan PPP warna hitam 7. Kode PKB Warna dasar hijau muda, tulisan PKB warna hitam 8. Kode pr Tidak diketahui 9. Kode zj Tidak diketahui 10. Kode P4+PAN Pemimpin ke-4 Badan Anggaran 2010 + Fraksi PAN

4. Film

Judul Film Kita vs Korupsi Waktu 2012 Isi Film Film ini menceritakan tentang korupsi di kalangan masyarakat. Film ini terdiri dari rangkaian empat film pendek berjudul Rumah Perkara karya Emil Heradi, Aku Padamu karya Lasja Susatyo, Selamat Siang, Risa karya Ine Febriyanti, dan Ssttt Jangan Bilang Siapa-siapa karya Chaerun Nissa. Masing-masing film berdurasi 15-20 menit. Film 1: Rumah Perkara Film by Emil Heradi Film ini bercerita tentang seorang lurah Pak Yatna yang harus memilih antara mempertahankan tanah warga atau ikut membantu penggusuran demi sebuah proyek real eastate. Sang pengusaha, yang telah mengeluarkan banyak dana untuk menggolkan proyek ini. Tinggal sebuah rumah janda yang jadi penghalang. Sang lurah rupanya telah lama memperoleh sokongan pengusaha itu sehingga sang pengusaha berharap mudah menaklukkannya. Namun di lain pihak sang lurah juga memiliki hubungan gelap dengan si janda. Sang lurah kesulitan untuk mengusirnya, diiringin kekhawatiran hubungan mereka terungkap. Dihadapkan pada nasib kampungnya, janjinya kepada keluarga dan warganya untuk menjadi pemimpin yang melindungi, Yatna harus bisa mengambil keputusan antara mendukung penggusuran atau melawannya. Film 2: Aku Padamu Lasja F. Susatyo Dua sejoli bertekad mengikat sumpah setia mengikat janji di hadapan Tuhan. Namun dihadapkan pada keterbatasan waktu dan syarat-syarat administrasi yang rumit, sang calon mempelai laki-laki memutuskan untuk menyuap petugas KUA untuk www.kak2012.wordpress.com 245 memperlancar urusan. Teringat dengan masa kecilnya, sang calon mempelai perempuan menolak melakukan suap. Ia sangat mengidolakan gurunya pak Markoen di SD kampunya dulu. Namun, entah mengapa sang guru tidak juga diangkat menjadi guru tetap. Belakangan ia tahu Ayahnya yang membuang lamaran guru Markoen karena tak menyisipkan amplop dalam berkas-berkasnya. Kegusaran terhadap figur ayah korup membuatnya enggan untuk meminta restu untuk menikah dari ayahnya.Kedua sejoli ini pun berdebat. Bagaimana mungkin menikah di hadapan Tuhan yang suci, dimulai dengan menyuap Tuhan? Film 3: Selamat Siang Rissa Film by Ine Febriyanti Bercerita tentang Jasmine Karissa, pejabat bagian pengadaan proyek diminta meloloskan proyek pembangunan mall. Tentu dengan imbal balik yang sudah pasti di depan mata. Dengan kewenangannya, ia bisa saja memberi persetujuan dengan mudah. Dalam dilema moral itu, Karissa lalu teringat dengan kegigihan ayahnya untuk menjaga amanah meskipun dalam situasi keluarga yang sedang buruk. Saat itu, seorang pengusaha mencoba menyuap Arwoko, ayah Karissa, agar bisa menggunakan gudang perusahaan BUMN yang berada di bawah penjagaan Arwoko. Sang ayah bersikeras menolak meskipun saat itu ia sangat membutuhkan dana untuk pengobatan anaknya yang sedang sakit keras. Karissa adalah wanita dewasa yang kariernya sedang menanjak. Gaya dan kebutuhan untuk bisnis dan hidup di Jakarta tidak murah. Dihadapkan pada pilihan-pilihan ini, Karissa harus memilih antara menolak atau berdamai dengan kejahatan. Film 4: Pssttt… jangan bilang siapa-siapa Film by Chaerun Nissa Bercerita tentang gaya hidup dan permisivitas terhadap praktik pemerasan di sekolah yang kemudian direkam oleh seorang siswa, Gita. Tersebut Olla 16th, anak SMA yang gaul, tokoh yang menjadi pintu masuk Gita dalam mengekspose situasi sekolahnya. Untuk menjalani gaya hidupnya, Olla yang selalu up date dengan gadget dan fashion bersandar pada kelihaian menipu orang tua dengan cara me-mark-up setiap permintaan kebutuhan sekolah maupun jajan. Keluarganya tidak ambil pusing karena ayahnya di kantor, maupun ibunya di rumah biasa melakukan hal yang sama. Di sekolah, Olla dan teman-temannya tanpa sadar telah menjadi korban kepala sekolah dan guru yang memperdagangkan buku di sekolah. Siapapun yang tidak membeli buku yang telah di- mark-up akan celaka. Melalui bermain-main gadget yang menjadi kesenangannya, Gita dan Olla bisa mengungkap banyak persoalan di sekitarnya. http:www.indonesiabersih.orginfo-cibsinopsis-film Analisa Film ini baru menggambarkan realita korupsi di level bawah belum menjangkau mafia korupsi birokrasi kelas atas. Yang disayangkan adalah pemutaran film ini masih terbatas.

5. Media Online