Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.) Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.)

UJI EFEKTIVITAS BEBERAPA WAKTU APLIKASI PUPUK
HIJAU
KRINYU (Chromolaena odorata L.) TERHADAP
PERTUMBUHAN
DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.)

SKRIPSI

Oleh:

JONAHA K PURBA
040301043 / BDP-AGRONOMI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009


UJI EFEKTIVITAS BEBERAPA WAKTU APLIKASI PUPUK
HIJAU
KRINYU (Chromolaena odorata L.) TERHADAP
PERTUMBUHAN
DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.)

SKRIPSI

Oleh:

JONAHA K PURBA
040301043 / BDP-AGRONOMI

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Judul Skripsi : Uji

Efektivitas Beberapa

Waktu

Aplikasi

Pupuk

Hijau

Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan dan

Produksi Jagung (Zea mays L.)
Nama

: Jonaha Kristiansen Purba

NIM

: 040301043

Departemen

: Budidaya Pertanian

Program Studi : Agronomi

Disetujui oleh:
Komisi Pembimbing

(Ir. Edison Purba, Ph.D)
Ketua


(Ir. Sanggam Silitonga)
Anggota

Mengetahui,

(Ir. Edison Purba, Ph.D)
Ketua Departemen Budidaya Pertanian

Tanggal Lulus:
Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

ABSTRACT

The objective of the research was to know the effectivity of time of krinyu
(Chromolaena odorata L.) application to growing and production of
maize (Zea mays L.). The research was conducted at Namo Rambe village, Deli
Serdang with altitude about 30 m above sea level, started from August until the

end of November 2008. The design of the research was non factorial randomized
block design consisted of six treatment levels with three replications. The
treatment levels consisted of K0 (without fertilizer), K1 (krinyu application 3
weeks before planting), K2 (krinyu application 2 weeks before planting), K3
(krinyu application 1 weeks before planting), K4 (krinyu application 1 weeks
before planting + 50 % urea), dan K5 (urea). The parameters observed were plant
height, days of flowering, stem diameter, number of leave clorofil, yield per plant,
yield per plot, weight of 100 seed, weight of farmyield, harvest index, kind of
weed and dry weight of weed.The results showed that the treatments not affected
to plant height, days of flowering, stem diameter, number of leave clorofil, yield
per plant, yield per plot, weight of farmyield, and harvest index, but effected to
weight of 100 seed, the highest weight of 100 seed is 26.30 gr (K1) and the lowest
is 21.74 gr (K2).
keywords: krinyu, Chromolaena odorata, Zea mays, organic fertilizer

Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

ABSTRAK


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifitasan beberapa waktu
aplikasi pupuk hijau krinyu (Chromolaena odorata L.) terhadap pertumbuhan dan
produksi jagung (Zea mays L.). Penelitian dilaksanakan di desa Namo Rambe,
Deli Serdang dengan ketinggian tempat sekitar 30 m di atas permukaan laut pada
awal bulan Agustus hingga akhir bulan November 2008. Metode yang digunakan
adalah rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial dengan enam perlakuan
dan tiga ulangan. Perlakuannya terdiri dari K0 (tanpa pemupukan), K1 (pemberian
krinyu 3 minggu sebelum tanam), K2 (pemberian krinyu 2 minggu sebelum
tanam), K3 (pemberian krinyu 1 minggu sebelum tanam), K4 (pemberian krinyu 1
minggu sebelum tanam + 50 % urea), dan K5 (urea). Parameter yang diamati
adalah tinggi tanaman, umur berbunga, diameter batang, jumlah klorofil daun,
produksi per tanaman, produksi per plot, bobot 100 biji, bobot brangkasan, indeks
panen, jenis gulma yang tumbuh dan berat kering gulma. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan waktu pemberian pupuk hijau krinyu berpengaruh
tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman, umur berbunga, diameter batang,
jumlah klorofil daun, produksi per tanaman, produksi per plot, bobot brangkasan
dan indeks panen, namun berpengaruh nyata terhadap bobot 100 biji, dimana
bobot 100 biji yang tertinggi yaitu sebesar 26.30 gr (K1) dan yang terendah
sebesar 21.74 gr (K2).

kata kunci: krinyu, Chromolaena odorata, Zea mays, pupuk organik

Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Padang Halaban, 13 Desember 1985 dari Ayahanda
J. Purba dan Ibunda H. Sitorus. Penulis merupakan putra keempat dari lima
bersaudara.
Tahun 2004, penulis lulus dari SMU Negeri 7 Medan dan pada tahun 2004
lulus seleksi masuk USU melalui jalur SPMB. Penulis memilih program studi
Agronomi Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian.
Selama

mengikuti

perkuliahan,


penulis

pernah

menjadi

asisten

laboratorium Ilmu Gulma (2008/2009) dan pada tahun 2008, penulis
melaksanakan

Praktek

Kerja

Lapangan

(PKL)

di


Perkebunan

Karet

PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate, Dolok Merangir.

Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adapun judul dari skripsi ini adalah “ Uji
Waktu

Aplikasi


Pupuk

Efektivitas

Beberapa

Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap

Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea mays L.)” yang merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
Ir.

Edison

Purba,

Ph.D


sebagai

ketua

komisi

pembimbing

dan

Ir. Sanggam Silitonga sebagai anggota komisi pembimbing yang telah
memberikan banyak saran dan bimbingan kepada penulis dalam melaksanakan
penelitian dan penulisan skripsi ini. Ungkapan terima kasih juga kepada ayah, ibu,
serta seluruh keluarga atas segala doa dan perhatiannya.
Semoga skripsi ini bermanfaat.

Medan, Januari 2009

Penulis

Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

DAFTAR ISI
Hal
ABSTRACT ..................................................................................................... i
ABSTRAK........................................................................................................ ii
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................viii
PENDAHULUAN
Latar Belakang .......................................................................................
Tujuan Penelitian ...................................................................................
Hipotesis Penelitian ................................................................................
Kegunaan Penelitian ...............................................................................

1
4
5
5

TINJAUAN PUSTAKA
Syarat Tumbuh Jagung ........................................................................... 6
Iklim ........................................................................................... 6
Tanah ......................................................................................... 6
Pupuk Hijau Krinyu................................................................................ 7
Peranan Unsur Hara Bagi Tanaman ........................................................10
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................13
Bahan dan Alat .......................................................................................13
Metode Penelitian...................................................................................14
Model Analisis .......................................................................................14
PELAKSANAAAN PENELITIAN
Pemangkasan Krinyu ..............................................................................16
Persiapan Lahan .....................................................................................16
Pengaplikasian Krinyu............................................................................16
Penanaman .............................................................................................17
Pemupukan.............................................................................................17
Pemeliharaan Tanaman ..........................................................................17
Penjarangan ................................................................................17
Penyiraman .................................................................................17
Penyiangan .................................................................................18
Pengendalian Hama dan Penyakit ...............................................18
Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Panen .....................................................................................................18
Pengeringan dan Pemipilan ....................................................................18
Pengamatan Parameter ...........................................................................19
Tinggi Tanaman..........................................................................19
Umur Berbunga ..........................................................................19
Diameter Batang .........................................................................19
Jumlah Klorofil Daun .................................................................19
Produksi Per Tanaman ................................................................20
Produksi Per Plot ........................................................................20
Bobot 100 Biji ............................................................................20
Bobot Brangkasan.......................................................................20
Indeks Panen...............................................................................20
Jenis Gulma Yang Tumbuh .........................................................20
Bobot Kering Gulma ...................................................................21
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil.......................................................................................................22
Tinggi Tanaman..........................................................................22
Umur Berbunga ..........................................................................22
Diameter Batang .........................................................................23
Jumlah Klorofil Daun .................................................................23
Produksi Per Tanaman ................................................................24
Produksi Per Plot ........................................................................24
Bobot 100 Biji ............................................................................25
Bobot Brangkasan.......................................................................25
Indeks Panen...............................................................................26
Jenis Gulma Yang Tumbuh .........................................................26
Bobot Kering Gulma ...................................................................31
Pembahasan ...........................................................................................33
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ............................................................................................38
Saran .....................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................39
LAMPIRAN .....................................................................................................42

Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL
Hal
1. Komposisi Kimia Bahan Organik C. odorata dan Pupuk Kandang ............... 8
2. Peningkatan Hasil Kedelai Yang Diaplikasikan Chromolaena odorata L. .... 8
3. Rataan Tinggi Tanaman ...............................................................................22
4. Rataan Umur Berbunga ................................................................................23
5. Rataan Diameter Batang ...............................................................................23
6. Rataan Jumlah Klorofil Daun .......................................................................24
7. Rataan Produksi Per Tanaman ......................................................................24
8. Rataan Produksi Per Plot ..............................................................................25
9. Rataan Bobot 100 Biji ..................................................................................25
10. Rataan Bobot Brangkasan ............................................................................26
11. Rataan Indeks Panen ....................................................................................26
12. Data Identifikasi Gulma Pertama (3 MST) ...................................................27
13. Data Identifikasi Gulma Kedua (Saat Panen) ................................................29
14. Bobot Kering Gulma ....................................................................................31

Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN
Hal
1. Data Tinggi Tanaman 3 MST ..................................................................... 42
2. Sidik Ragam Data Tinggi Tanaman 3 MST ................................................ 42
3. Data Data Tinggi Tanaman 5 MST ............................................................. 43
4. Sidik Ragam Data Tinggi Tanaman 5 MST ................................................ 43
5. Data Data Tinggi Tanaman 7 MST ............................................................. 44
6. Sidik Ragam Data Tinggi Tanaman 7 MST ................................................ 44
7. Data Umur Berbunga ................................................................................. 45
8. Sidik Ragam Data Umur Berbunga ............................................................ 45
9. Data Diameter Batang ................................................................................ 46
10. Sidik Ragam Data Diameter Batang ........................................................... 46
11. Data Jumlah Klorofil Daun ........................................................................ 47
12. Sidik Ragam Data Jumlah Klorofil Daun.................................................... 47
13. Data Produksi Per Tanaman ....................................................................... 48
14. Sidik Ragam Data Produksi Per Tanaman .................................................. 48
15. Data Produksi Per Plot ............................................................................... 49
16. Sidik Ragam Data Produksi Per Tanaman .................................................. 49
17. Data Bobot 100 Biji ................................................................................... 50
18. Sidik Ragam Data Bobot 100 Biji .............................................................. 50
19. Data Bobot Brangkasan .............................................................................. 51
20. Sidik Ragam Data Bobot Brangkasan ......................................................... 51
21. Data Indeks Panen...................................................................................... 52
22. Sidik Ragam Data Indeks Panen ................................................................. 52
Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

23. Data Rangkuman Hasil Uji Beda Rataan .................................................... 53
24. Data Identifikasi Gulma Pertama (3 MST) ................................................. 54
25. Data Identifikasi Gulma Kedua (Saat Panen) .............................................. 56
26. Data Bobot Kering Gulma Pada Saat Panen ............................................... 58
27. Deskripsi Jagung DK3 ............................................................................... 60
28. Jadwal Kegiatan Penelitian......................................................................... 61
29. Bagan Lahan Percobaan ............................................................................. 62
30. Foto Pemangkasan Krinyu ......................................................................... 63
31. Foto Pengaplikasian Krinyu ....................................................................... 64
32. Foto Krinyu yang telah diaplikasi pada saat tanam ..................................... 65
33. Foto Tongkol Jagung.................................................................................. 66
34. Foto Pipilan Jagung .................................................................................... 67

Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jagung merupakan salah satu bahan pangan terpenting setelah padi. Selain
sebagai bahan pangan, jagung digunakan juga sebagai bahan baku industri dan
benih. Menurut Adisarwanto dan Widyastuti (2004), proporsi penggunaan jagung
adalah 67% digunakan untuk bahan pakan, 25% untuk bahan pangan, sedangkan
di negara berkembang paling banyak digunakan sebagai bahan pangan.
Kebutuhan jagung untuk bahan makanan, pakan dan industri semakin meningkat
setiap tahun dengan laju kenaikan lebih dari 20% .
Menurut data Biro Pusat Statistik (2008), pada tahun 2006 produksi
nasional jagung sebesar 11,61 juta ton dan tahun 2007 sebesar 13,28 juta ton atau
tumbuh 14,39%. Untuk tahun 2008, produksi jagung ditargetkan tumbuh 20%,
sehingga mampu memproduksi 16 juta ton. Sementara itu, produksi jagung
Sumatera Utara pada 2007 sebesar 804,651 ton dan pada 2008 ditargetkan sebesar
823,966 ton.
Lahan pertanian banyak kehilangan bahan organik karena terangkut dalam
bentuk hasil panen, pembakaran sisa panen dan erosi tanah. Kehilangan bahan
organik ini disebabkan oleh sistem pemupukan dalam beberapa waktu terakhir ini
di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan luas areal pertanian,
pertambahan penduduk, kenaikan tingkat intensifikasi serta makin beragamnya
penggunaan pupuk sebagai usaha peningkatan hasil pertanian. Para ahli
lingkungan khawatir dengan pemakaian pupuk mineral yang berasal dari pabrik
Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

ini akan menambah tingkat polusi tanah yang akhirnya berpengaruh juga terhadap
kesehatan manusia. Upaya untuk mengatasinya adalah dengan pemberian pupuk
organik. Pupuk organik bisa berupa sisa-sisa tanaman atau disebut juga pupuk
daun. Aplikasinya adalah dengan menebar ke permukaan tanah atau dengan
membenamkannya ke dalam tanah.
Tanaman

yang

bisa

digunakan

sebagai

pupuk

daun

adalah

Chromolaena odorata (krinyu) yang merupakan jenis gulma yang hidup di daerah
dataran tinggi. Tanaman ini menyumbangkan unsur hara nitrogen yang lumayan
tinggi. Seperti yang dikutip dari situs hijau.co.id (2008) bahwa bahan organik
memiliki banyak kegunaan dalam memperbaiki sifat tanah, diantaranya adalah
sebagai granulator yaitu memperbaiki struktur tanah; sumber unsur hara nitrogen,
fosfor, sulfur, unsur mikro dan lain-lain; menambah kemampuan tanah untuk
menahan air; menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur hara
(kapasitas tukar kation tanah menjadi tinggi); dan sebagai sumber energi bagi
mikroorganisme.
Usaha untuk meningkatkan produksi jagung diantaranya adalah dengan
pemupukan dan pengendalian hama jagung. Sebagai tanaman semusim, jagung
menyerap N, P, dan K dalam jumlah relatif besar. Untuk mendapatkan tingkat
hasil jagung yang tinggi diperlukan hara mineral dalam jumlah yang cukup dan
seimbang. Untuk mencukupi kebutuhan hara tanaman, selain pemberian pupuk
anorganik juga diperlukan tambahan pupuk organik. Salah satu alternatif sebagai
sumber bahan organik yang potensial adalah gulma siam (Chromolaena odorata).
Gulma siam cukup potensial untuk dimanfaatkan sebagai sumber bahan organik
karena produksi biomassanya tinggi. Pada umur 6 bulan C. odorata dapat
Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

menghasilkan biomassa sebesar 11,2 ton/ha, dan setelah umur 3 tahun mampu
menghasilkan biomassa sebesar 27,7 ton/ha (Kasniari, 1996 cit. Suntoro et al.,
2001 cit. Kastono, 2003). Biomassa gulma siam mempunyai kandungan hara yang
cukup tinggi (2,65 % N, 0,53 % P dan 1,9 % K) sehingga biomassa gulma siam
merupakan sumber bahan organik yang potensial (Chandrashekar dan Gajanana,
1996 cit. Suntoro et al., 2001 cit. Kastono, 2003).
Hasil penelitian Dr. Prijo dari Rovihandono (2008) memberitahukan
ternyata sistem perakaran gulma Chromolaena odorata bercabang banyak dan
adventif sehingga mampu menyerap unsur N yang terikat kuat dalam tanah.
Permukaan bawah daun yang halus dan muka atas yang kasar memungkinkan
tumbuhan ini menyimpan air dan embun di musim kemarau. Kemampuan lainnya
adalah dalam berfotosintesa dan bertranspirasi sangat efektif sehingga membantu
dialirkannya unsur hara dalam tanah dan menyerapnya hingga tersimpan di daun
dan bagian hijau lainnya. Bijinya yang halus mudah diterbangkan angin dan
mampu menyebar dan tumbuh ditempat yang jauh sekalipun. Penelitian ini
dilengkapi uji laboratorium kandungan hara jaringan. Melalui hasil penelitian
inilah rekomendasi penggunaan gulma itu sebagai pupuk hayati disampaikan
kepada masyarakat. Sedangkan menurut Handayani, dkk, (2002) chromolaena
yang tumbuh di daerah savana Nigeria telah memproduksi 4-4,5mg/ha/tahun
serasah daun dapat mnggantikan unsur hara N,P, dan K. Tingginya kualitas
crhomolaena juga telah menimbulkan peningkatan yang signifikan dalam proses
mineralisasi.
Nitrogen (N) merupakan salah satu hara makro yang menjadi pembatas
utama produksi tanaman, baik di daerah tropis maupun di daerah-daerah sedang.
Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Menurut Edmeades et al. (1994), sekitar 90% pertanaman jagung di daerah tropis
pada lahan kering dan sawah tadah hujan, hasilnya dapat meningkat dengan
pemberian pupuk nitrogen. Hal ini disebabkan karena nitrogen merupakan hara
esensial yang berfungsi sebagai bahan penyusun asam-asam amino, protein dan
klorofil yang penting dalam proses fotosintesis serta bahan penyusun komponen
inti sel.
Namun pemberian pupuk hijau bagi tanaman juga memiliki banyak
kekurangan yang harus diperhatikan seperti kendala dalam waktu, tenaga, lahan,
dan air (situs hijau.co.id, 2008). Oleh karena itu Partohardjono (1999) cit.
Sumarno, dkk (2000) cit. Masnag (2003) menyatakan bahwa peningkatan efisiensi
hara dilakukan dengan berbagai teknik dan bentuk pupuk yang tepat, cara dan
waktu pemberian, serta jenis dan dosis pupuk sesuai yang diperlukan.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang

keefektifitasan

beberapa

waktu

aplikasi

pupuk

hijau

krinyu (Chromolaena odorata L.) terhadap pertumbuhan dan produksi
jagung (Zea mays L.).

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui keefektifitasan beberapa waktu aplikasi pupuk hijau
krinyu (Chromolaena odorata L.) terhadap pertumbuhan dan produksi
jagung (Zea mays L.).

Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh waktu aplikasi pupuk hijau krinyu terhadap pertumbuhan
dan produksi jagung.

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
2. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang memerlukan.

Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

TINJAUAN PUSTAKA

Syarat Tumbuh Jagung
Iklim
Jagung dapat ditanam mulai dari dataran rendah sampai di daerah
pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000 m - 1800 m di atas permukaan
laut (dpl). Daerah dengan ketinggian antara 0 m - 600 m dpl merupakan areal
yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung (BPP Teknologi, 2007).
Agar tumbuh dengan baik, tanaman jagung memerlukan temperatur
rata-rata antara 140 C - 300 C, dengan curah hujan antara 600 mm - 1200 mm per
tahun yang terdistribusi merata selama musim penanaman (Kartasapoetra, 1988).
Tanaman jagung menghendaki penyinaran sinar matahari yang penuh. Di
tempat-tempat yang teduh, pertumbuhan jagung akan merana dan tidak mampu
membentuk buah (Najiyati dan Danarti, 1995).
Kekurangan air dalam waktu singkat pada umumnya dapat di toleransi,
dan hanya berpengaruh kecil terhadap perkembangan biji, tetapi kekurangan air
yang berkepanjangan setelah penyerbukan, nyata menurunkan bobot kering biji.
Pada kondisi tersebut, perkembangan biji sebagian disokong oleh mobilisasi
asimilat yang tersimpan di batang (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

Tanah
Tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman jagung adalah tanah
aluvial atau lempung yang subur. Tanaman jagung tidak toleran terhadap
Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

genangan air. Pada tanah yang terlalu lembab, penanaman hendaknya diatur
sedemikian rupa agar buah jagung cukup matang untuk di panen pada permulaan
musim kering (Kartasapoetra, 1988).
Tanaman jagung tidak membutuhkan persyaratan jenis tanah yang khusus,
karena tanaman ini dapat tumbuh hampir pada semua jenis tanah asalkan tanah
tersebut subur, gembur, kaya akan bahan organik dan drainase maupun aerase
baik. Kemasaman tanah (pH) yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal
tanaman jagung antara 5,5 - 6,5, tetapi yang paling baik adalah 6,8. Kemasaman
tanah di bawah 5,5 kurang baik untuk pertanaman jagung dan tanah tersebut perlu
dikapur (Ginting, 1994).
Pupuk Hijau Krinyu

Pupuk hijau adalah tanaman atau bagian-bagian tanaman yang masih muda
atau hijau yang dibenamkan ke dalam tanah dengan maksud untuk menambah
bahan organik dan unsur hara terutama unsur hara nitrogen. Menurut
Hasibuan (2006) adapun persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan pupuk hijau antara lain: kecepatan pertumbuhannya terutama pada
waktu masih muda, dalamnya sistem perakaran, kekerasan batang, cepat dan
banyak menghasilkan daun, mudah melapuk atau membusuk, tahan terhadap
pangkasan, umur tanaman dan bila digunakan tidak menjadi sarang hama dan
penyakit.
Krinyu adalah salah satu jenis pupuk hijau yang memiliki prospek yang
baik. Krinyu termasuk dalam kelas Dicotyledonae dengan famili Asteraceae yang
memiliki nama spesies Chromolaena odorata (L.) King & H. E. Robins
Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

(plantamor.com., 2008). Pangkasan C. odorata (krinyu) mempunyai kandungan
karbon, kalsium, magnesium, kalium, dan nitrogen yang lebih tinggi dibandingkan
pupuk kandang sapi, sehingga C. odorata dapat dijadikan sebagai alternatif pupuk
organik. Komposisi kimia bahan organik C. odorata dan pupuk kandang sapi
disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi kimia bahan organik C. odorata dan pupuk kandang
Bahan Organik

Komposisi
C/N
C/P

Chromolaena odorata

C
(%)
50,40

N
(%)
2,42

P
(%)
0,26

20,82

Pupuk kandang sapi

20,10

1,62

0,28

17,94

195,34

K
(%)
1,60

Ca
(%)
2,02

Mg
(%)
0,78

104,94

0,29

0,53

0,96

Sumber: Suntoro et al. (2001)

Di India, krinyu telah dimanfaatkan pada budidaya berbagai jenis tanaman
pangan. Peningkatan hasil pada budidaya kedelai disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Peningkatan Hasil Kedelai Yang Diaplikasikan Chromolaena odorata L.
Parameter yang diamati
Tinggi tanaman
Panjang akar
Bobot segar tanaman
Bobot segar akar
Bobot kering tanaman
Bobot kering akar
Hasil polong

Hasil
Bertambah 15%
Bertambah 40%
Bertambah 79%
Bertambah 68%
Bertambah 110%
Bertambah 72%
Bertambah 162%

Sumber: Ambika and Poornima (2004)

Namun beberapa hasil penelitian yang dilakukan memperlihatkan bahwa
faktor genetik (galur/varietas) lebih berpengaruh terhadap berat 100 biji
dibandingkan dengan modifikasi faktor lingkungan (Anwar dan Alwi, 2000 cit.
Kastono, 2003).
Tanaman pupuk hijau merupakan sumber pupuk organik yang murah, juga
berfungsi untuk mempertahankan kandungan bahan organik dan kesuburan tanah.
Jumlah residu organik yang dikembalikan ke dalam tanah oleh tanaman pupuk
Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

hijau menjadi satu faktor yang patut diperhitungkan. Bahan organik akan
mendorong kehidupan organisme, tidak hanya organisme heterotrof yang
bertanggung

jawab

pada

proses

dekomposisi

tetapi

juga

azobacter,

mikroorganisme penambat nitrogen. Bahan organik dari pupuk hijau mencegah
pelindian unsur hara melalui ikatan komplek logam-organik. Bahan organik
memasok nitrogen dan sulfur dan setengah fosfor yang diserap tanaman pupuk
hijau (Sutantoa,2002).
Menurut Greenland (1986) cit. Sutantob (2002), pupuk hijau setiap
tahunnya mampu memasok nitrogen paling tidak 30 kg – 60 kg nitrogen.
Pengaruh kumulatif dari penggunaan pupuk hijau yang berkesinambungan tidak
hanya pada pasokan nitrogen tetapi juga meningkatkan kandungan bahan organik
dan unsur lainya, menggantikan fosfat dan unsur mikro yang termobilisasi.
Goto dan Nagata (2000) menyatakan bahwa aplikasi pupuk hijau yang
baik akan meningkatkan total karbon, total nitrogen dan kapasitas tukar kation
tanah dan porositas tanah, namun dapat menurunkan bulk density tanah, tetapi
Sumarni (2008) melaporkan bahwa penggunaan pupuk hijau saja untuk
mensubtitusi pupuk anorganik dalam waktu singkat tidak mungkin meningkatkan
produktifitas tanaman. Oleh karena itu perlu kombinasi cara penggunaan pupuk
hijau, dan efektifitasnya dalam menurunkan dosis urea sehingga akan
menghasilkan teknik pengelolaan pupuk hijau sebagai amelioran untuk
meningkatkan

kualitas

tanah

sehingga

dapat

mendukung

peningkatan

produktifitas tanaman jagung.

Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Pertumbuhan organ vegetatif akan mempengaruhi hasil tanaman. Semakin
besar pertumbuhan organ vegetatif yang berfungsi sebagai penghasil asimilat
(source) akan meningkatkan pertumbuhan organ pemakai (sink) yang akhirnya
akan memberikan hasil yang semakin besar pula sehingga produktifitas tanaman
meningkat (Kastono, 2003).

Peranan Unsur Hara Bagi Tanaman

Nitrogen yang akrab disebut dengan urea merupakan pupuk favorit petani
karena dianggap dapat langsung meningkatkan produksi sehingga petani biasanya
boros dalam menggunakan pupuk urea ini. Endrizal dan Julistis Bobihoe (2000)
cit. Yoshida (1981) menyatakan bahwa nitrogen yang diberikan pada tanaman
sebagian dapat hilang melalui berbagai proses, pemberian pupuk nitrogen efisien
melalui 2 – 3 kali pemberian dalam meningkatkan produksi tanaman.
Tanaman menyerap unsur nitrogen (N) terutama dalam bentuk NO3-,
namun bentuk lain yang juga dapat diserap adalah NH4+, dan urea. Dalam keadaan
aerase yang baik senyawa-senyawa nitrogen diubah ke dalam bentuk NO3-.
Nitrogen yang tersedia bagi tanaman dapat mempengaruhi pembentukan protein,
dan disamping itu unsur ini juga merupakan bagian integral dari klorofil
(Nyakpa, dkk, 1988).
Dalam jaringan tumbuhan, nitrogen memiliki manfaat untuk memacu
pertumbuhan tanaman secara umum, terutama pada fase vegetatif. Selain itu
nitrogen berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, lemak, enzim, dan
persenyawaan lain. Nitrogen diserap dalam bentuk nitrat (NO3-) dan amonium
Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

(NH4+). Jika tanaman kekurangan nitrogen, pertumbuhan tanaman akan menjadi
lambat. Mula-mula daun menguning dan mengering, lalu rontok. Daun yang
menguning diawali dari daun bagian bawah, lalu disusul daun bagian atas
(AgroMedia, 2007).
Fungsi nitrogen bagi tanaman antara lain adalah:
1. Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
2. Dapat menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman lebar dengan warna
yang lebih hijau, kekurangan nitrogen menyebabkan klorosis (pada daun muda
berwarna kuning).
3. Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman.
4. Meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan.
5. Meningkatkan berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam tanah.
Kedua bentuk nitrogen diperoleh sebagai hasil dekomposisi bahan organik,
baik yang berasal dari tumbuhan atau hewan. Nitrat yang diabsorbsi oleh akar
tanaman menuju ke bagian atas tanaman akibat proses transpirasi di bagian daun.
degan demikian asimilasi nitrat pada tanaman tingkat tinggi umumnya terjadi
pada bagian daun, walaupun asimilasi nitrat terjadi juga pada bagian tanaman lain
seperti pada akar dan batang tanaman. Tetapi apakah terjadi pada akar dan daun,
langkah pertama nitrat adalah direduksi menjadi amoniak (Nyakpa, dkk, 1988).
Berbeda dengan pupuk nitrogen, pemberian pupuk fosfor menurut petani
tidak memberikan dampak nyata dalam meningkatkan produksi, padahal dalam
program KUT melalui Insus dan Supra Insus pupuk fosfor selalu dianjurkan.
Momuat et al. (1982), Sudarman (1990), David et al. (1994) dan Budianto et al.
Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

(1998) cit. Endrizal dan Julistia Bobihoe (2000) mengatakan bahwa penggunaan
pupuk fosfor yang terus-menerus menyebabkan terjadi akumulasi pupuk fosfor
yang cukup bagi tanaman selanjutnya, sehingga penggunaan pupuk fosfor tidak
berpengaruh pada produksi tanaman musim berikutnya, didukung juga oleh
Subhan dan Nunung Nurtika (2004) cit. Gunadi dan Suwandi (1989) yang
menyatakan bahwa pemupukan fosfat yang terus-menerus, terutama bila
takarannya tinggi akan terjadi akumulasi fosfat di dalam tanah dan menyebabkan
belerang kurang tersedia.
Adanya asam humat dan asam fulvat dalam tanah mempercepat pelepasan
kembali ion K+ yang terikat diantara kisi-kisi mineral. Peningkatan unsur fosfor
dengan perlakuan pemupukan kompos disebabkan oleh sifat unsur fosfor dari
pupuk organik lebih mudah tersedia daripada unsur fosfor dari pupuk sintetis
(Kastono (2005) cit. Tan (1982) cit. Kuntyastuti dan Sunaryo (2000)).
Tanaman jagung membutuhkan unsur magnesium untuk pembentukan
klorofil yang berguna untuk produksi akhir tanaman. Hal ini didukung oleh
Aji (1990) yang menyatakan bahwa peran magnesium erat sekali dengan
terbentuknya klorofil dengan proses fotosintesis maka terbentuk sumber energi,
dan didukung juga oleh Egli (1975) yang menyatakan bahwa proses ini akan
berlanjut kepada pembentukan seluruh bagian tanaman.

Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di desa Namo Rambe, Deli Serdang dengan
ketinggian lebih kurang 30 meter dpl, dimulai pada awal bulan Agustus sampai
akhir November 2008 dengan kondisi curah hujan dan angin yang sangat tinggi
(data cuaca dari BMG terlampir), dengan komposisi tanah mengandung
N (0.22 %), P (39.15 ppm), BO (1.99 %) dan pH 6.10.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih varietas jagung
DK3 sebagai objek pengamatan, residu krinyu (18.75 ton/ha) dan pupuk urea
(300 kg/ha) sebagai objek perlakuan, insektisida Lannate 25 WP untuk
mengendalikan hama, fungisida Delcene 80 WP untuk mengendalikan jamur.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah traktor untuk mengolah
lahan, cangkul kecil untuk mengendalikan gulma, pisau untuk memotong daun
dan cabang krinyu, gembor untuk menyiram tanaman, meteran untuk mengukur
lahan dan menghitung tinggi tanaman, timbangan untuk menimbang pupuk hijau
krinyu serta produksi tanaman, jangka sorong untuk mengukur diameter batang,
tugal untuk membuat lubang tanam, knapsack sebagai alat untuk menyemprot
insektisida, pacak sampel untuk menandakan tanaman sampel, label untuk
memberi tanda perlakuan, tali plastik sebagai pembatas antar plot, ember sebagai
wadah merendam benih, plakat nama sebagai pemberi tanda lahan penelitian, alat
Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

tulis dan kalkulator serta peralatan lain yang mendukung pelaksanaan penelitian
ini.
Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial
yaitu:
K0

: Tanpa pemupukan

K1

: Pemberian krinyu 3 minggu sebelum tanam

(18.75 ton krinyu/ha)

K2

: Pemberian krinyu 2 minggu sebelum tanam

(18.75 ton krinyu/ha)

K3

: Pemberian krinyu 1 minggu sebelum tanam

(18.75 ton krinyu/ha)

K4

: Pemberian krinyu 1 minggu sebelum tanam + 50 % urea

(18.75 ton

krinyu/ha + 150 kg Urea/ha).
K5

: Urea

(300 kg Urea/ha)

Jumlah ulangan (blok)

: 3 ulangan

Ukuran plot

: 400 cm x 200 cm

Jumlah plot

: 18 plot

Jarak antar plot

: 50 cm

Jarak antar blok

: 100 cm

Jarak tanam

: 60 cm x 25 cm

Jumlah tanaman sampel per plot

: 10 tanaman

Model Analisis

Data yang dikumpulkan, dianalisis dengan sidik ragam linear Rancangan
Acak Kelompok ( RAK ) Non Faktorial sebagai berikut:
Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Yij = µ + i+ j + ij
Dimana :
Yij

= Hasil pengamatan pada blok ke-i yg diberi perlakuan pupuk hijau krinyu
pada taraf ke-j

µ

= Nilai tengah
i

= Efek blok ke- i

j

= Efek dari perlakuan pemberian pupuk hijau krinyu pada taraf ke-j

ij

= Efek galat pada blok ke-i yg mendapat perlakuan pemberian pupuk hijau
krinyu pada taraf ke-j

Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

PELAKSANAAN PENELITIAN

Pemangkasan Krinyu

Krinyu yang akan digunakan sebagai pupuk hijau dipangkas terlebih
dahulu dengan kurun waktu 2 bulan sebelum pengaplikasian pertama. Perlakuan
ini bertujuan untuk meningkatkan kadar N di dalam tunas-tunas muda hasil
pangkasan.

Persiapan Lahan

Lahan yang akan digunakan untuk penelitian diolah dengan menggunakan
traktor dengan kedalaman olah tanah 15 - 20 cm. Pengolahan dilakukan hingga
tanah menjadi gembur, rata dan bersih dari sisa-sisa gulma dan perakaran. Dibuat
plot-plot percobaan dengan ukuran 400 cm x 200 cm dengan pembatas parit di
sekeliling lahan dengan lebar 50 cm yang berfungsi sebagai saluran drainase.
Jarak antar plot 50 cm dan jarak antar blok 100 cm yang memanjang dari arah
utara - selatan.

Pengaplikasian Krinyu

Tunas muda krinyu dicacah dengan pisau sampai berukuran kecil,
kemudian ditebar ke permukaan tanah sesuai perlakuan, lalu ditutup dengan tanah
untuk mempercepat proses dekomposisi.

Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Penanaman

Benih jagung direndam terlebih dahulu di dalam air sebelum ditanam.
Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam sedalam 5 cm, tiap lubang
tanam ditanam 2 benih jagung dengan jarak tanam 60 cm x 25 cm. Jagung
ditanam dengan barisan tegak lurus dengan arah mata hari terbit atau sejajar
dengan arah utara – selatan.

Pemupukan

Pemberian urea dilakukan 3 kali dengan dosis 300 kg/ha (untuk perlakuan
yang menggunakan pupuk urea). Pemupukan dilakukan dengan cara menabur
pada lubang yang dibuat sedalam 10 cm dengan jarak 10 cm dari lubang tanam
lalu ditutup dengan tanah.

Pemeliharaan Tanaman
Penjarangan
Penjarangan dilakukan saat tanaman berumur 2 MST. Penjarangan dengan
cara memotong satu tanaman yang pertumbuhannya kurang baik dengan pisau dan
setiap lubang tanam ditinggalkan satu tanaman.

Penyiraman
Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari dan disesuaikan dengan
kondisi di lapangan. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor.

Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan menggunakan cangkul atau langsung
mencabut gulma dengan tangan. Tujuannya menghindarkan persaingan antara
gulma dengan tanaman. Pelaksanaan penyiangan dilakukan setiap minggu.

Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dilakukan dengan penyemprotan insektisida Lannate
25 WP dengan dosis 0,5 cc/liter air, sedangkan pengendalian penyakit dilakukan
dengan penyemprotan fungisida Delcene 80 WP dengan dosis 1 cc/liter air.
Pengendalian dilaksanakan sesuai dengan kondisi tanaman di lahan.

Panen

Panen dilakukan setelah biji pada tongkol mencapai kriteria panen dengan
tanda-tanda daun mengering, kelobot berwarna kuning, biji kering dan mengkilat
serta bila ditekan dengan kuku tidak meninggalkan bekas. Panen dilakukan
dengan mengambil tongkol dari batangnya dengan cara mematahkan.

Pengeringan dan Pemipilan

Setelah panen, dilakukan pengeringan tongkol jagung selama + 7 hari
sehingga biji kering dan dapat dipipil dengan kadar air ± 14 %.

Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Pengamatan Parameter
Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman diukur mulai dari leher akar hingga ujung daun tertinggi
dengan menggunakan meteran dalam satuan cm. Pada tanaman sampel dipasang
patok standard sebagai pedoman pengukuran. Pengukuran pertama dilakukan 3
Minggu Setelah Tanam (MST) dengan interval dua minggu sekali hingga muncul
bunga jantan.

Umur berbunga
Umur berbunga (hari) ditentukan pada saat bunga jantan muncul.
Berbunganya tanaman ditandai dengan munculnya malai (bunga jantan). Jumlah
tanaman berbunga dicatat setiap hari dimulai sejak bunga pertama keluar.

Diameter Batang
Diameter batang (cm) diukur dengan menggunakan jangka sorong. Cara
pengukurannya yaitu diukur pada ruas I yang berjarak lebih kurang 5 cm dari
pangkal batang, yang dilakukan 2 kali dengan arah utara – selatan dan timur –
barat kemudian dirata-ratakan.

Jumlah Klorofil Daun
Jumlah klorofil daun (unit/mm3) dihitung dengan menggunakan alat
klorofilmeter dari 3 titik pengambilan pada daun. Caranya yaitu dengan
menjepitkan alat klorofilmeter pada ujung, tengah, dan pangkal daun, kemudian
dirata-ratakan.
Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Produksi Per Tanaman
Produksi per tanaman (g) dilakukan dengan menimbang bobot biji pipilan
kering tiap tongkol tanaman sampel lalu dirata-ratakan.

Produksi Per Plot
Produksi pipilan kering (g) dihitung dengan mengalikan produksi per
tanaman dengan jumlah tanaman dalam satu plot tanpa mengikutsertakan hasil
tanaman jagung pada barisan terluar.

Bobot 100 Biji
Bobot 100 biji (g) dihitung dengan cara menimbang 100 biji pipilan kering
yang telah diambil secara acak dari semua sampel yang telah digabung.

Bobot Brangkasan
Bobot brangkasan (g) diambil dengan menjumlahkan semua bahan kering
tanaman selain pipilan kering.

Indeks Panen
Indeks panen diperoleh dengan cara membagikan pipilan kering dengan
bobot brangkasan.

Jenis Gulma yang Tumbuh
Jenis gulma diidentifikasi dengan membuat petak bujur sangkar pada
setiap plot dengan ukuran 50 cm x 50 cm. Pengambilan sampel dilakukan sebelum
Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

penyiangan dan bersamaan dengan panen dengan mencabut gulma sampai pada
akarnya. Dihitung populasi dan jenis gulma yang diperoleh berdasarkan
identifikasi tersebut lalu dilakukan penghitungan Nilai Jumlah Dominasi (NJD)
dengan rumus sebagai berikut:
KN + FN
SDR =
2
Berat Kering Gulma
Gulma dikeringkan dalam amplop sesuai spesiesnya sampai kering
kemudian ditimbang dengan timbangan analitik. Kemudian dihitung SDR-nya
dengan menggunakan rumus:
KN + FN + BN
SDR =
3
Keterangan:
KN = Kerapatan Nisbi, diperoleh dengan membagikan kerapatan mutlak spesies
tertentu dengan jumlah kerapatan mutlak semua spesies kemudian
dikalikan 100%.
FN = Frekuensi Nisbi, diperoleh dengan membagikan frekuensi nisbi mutlak
terhadap spesies tertentu dengan jumlah nilai frekuensi mutlak semua jenis
spesies kemudian dikalikan 100%.
BN = Berat Kering Nisbi, diperoleh dengan membagikan berat kering mutlak
spesies tertentu dengan berat kering mutlak semua jenis spesies kemudian
dikalikan 100%.

Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Tinggi Tanaman
Data pengamatan tinggi tanaman dan Daftar sidik ragam tinggi tanaman 3
s/d 7 MST disajikan pada lampiran 1-6. Data rataan tinggi tanaman 3 s/d 7 MST
disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Rataan Tinggi Tanaman 3 s/d 7 MST
Tinggi Tanaman
(cm)

Perlakuan
3 MST
64.57
64.43
65.41
66.56
66.08
62.11

K0
K1
K2
K3
K4
K5

5 MST
150.07
154.13
155.64
158.19
159.63
156.39

7MST
240.43
252.19
249.78
257.83
258.26
258.08

Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa waktu pengaplikasian pupuk hijau krinyu
berpengaruh tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman pada 3, 5 dan 7 MST,
tinggi tanaman 3 MST terletak diantara 62.11 cm (K5) sampai 66.56 cm (K2),
untuk tinggi tanaman 5 MST terletak diantara 150.07 cm (K0) sampai 159.63 cm
(K4), dan untuk tinggi tanaman 7 MST terletak diantara 240.43 cm (K0) sampai
258.26 cm (K4).

Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Umur Berbunga
Data pengamatan umur berbunga dan Daftar sidik ragam umur berbunga
disajikan pada lampiran 7 dan 8. Data rataan umur berbunga disajikan pada
Tabel 4.
Tabel 4. Rataan Umur Berbunga
Perlakuan

Umur Berbunga (hari)

K0

51.33

K1

51.03

K2

50.63

K3

51.20

K4

51.23

K5

51.07

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa waktu pengaplikasian pupuk hijau krinyu
berpengaruh tidak nyata terhadap parameter umur berbunga, umur berbunga
terletak diantara 50.63 hari (K2) sampai 51.33 hari (K0)
Diameter Batang
Data pengamatan diameter batang dan Daftar sidik ragam diameter batang
disajikan pada lampiran 9 dan 10. Data rataan diameter batang disajikan pada
Tabel 5.
Tabel 5. Rataan Diameter Batang
Perlakuan

Diameter Batang (cm)

K0

1.58

K1

1.73

K2

1.73

K3

1.69

K4

1.74

K5
1.79
Jonaha K. Purba : Uji Efektivitas Beberapa Waktu Aplikasi Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata l.)
Terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa waktu pengaplikasian pupuk hijau krinyu
berpengaruh tidak nyata terhadap parameter diameter batang, diameter batang
te