Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea mays L.)

PENGARUH PUPUK HIJAU KRINYU (Chromolaena odorata L.)
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG
(Zea mays L.)

SKRIPSI

OLEH:

JUNAIDI DAMANIK
040301034
BDP-AGRONOMI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009


PENGARUH PUPUK HIJAU KRINYU (Chromolaena odorata L.)
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG
(Zea mays L.)

SKRIPSI

OLEH:

JUNAIDI DAMANIK
040301034
BDP-AGRONOMI

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
di Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara
Medan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN
2009
Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Judul Skripsi

: PENGARUH PUPUK HIJAU KRINYU (Chromolaena odorata L.)
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
JAGUNG (Zea mays L.)

Nama
NIM
Departemen
Program Studi

: JUNAIDI DAMANIK
: 040301034
: Budidaya Pertanian

: Agronomi

Disetujui Oleh,
Komisi Pembimbing

(Ir. Edison Purba, Ph.D.)
Ketua Komisi Pembimbing

(Fery Ezra Sitepu,SP, MSi)
Anggota Komisi Pembimbing

Mengetahui,

(Ir. Edison Purba, Ph.D.)
Ketua Departemen Budidaya Pertanian

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009


ABSTRACT

Field experiment was carried out to evaluate the effect of green manure
Chromolaena odorata on the growth and yield of maize.the Chromolaena was
buried before maize was planted singel or combined with urea,phosphate and
kalium.The
treatments
were
as
follows
:
Chromolaena
only,
Chromolaena + 60 Kg P + 45 Kg K, Chromolaena + 60 Kg N + 60 kg P + 45 kg
K, Chromolaena + 120 kg N + 60 kg P + 45 kg K, 120 kg N+ 60 kg P + 45 kg K,
and control (no Fertilizer). The results showed that Aplication of green manure
influenced on plant height 5 Week after planting but not influenced on plant
height 2 Week after planting,7 Week after planting, large of stemp, amount of
chlorofil leaves, age of tasseling, age of yield, 100 grain weight, plant production,
production perplot, weight of farmyield, and crop indeks.

Key word : green manure, Crhomolaena odorata, maize,growth and production

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk hijau krinyu
(Chromolaena odorata) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung
(Zea mays L). Penelitian ini dilaksanakan di areal ladang jagung milik rakyat di
Desa Namo Rambe, dimulai pada bulan Agustus 2008 dan selesai pada bulan
November 2008. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok
Non Faktorial yang terdiri dari 6 taraf yaitu T1 (Kontrol), T2 (Krinyu),T3
(Krinyu + N0 P60 K45), T4 (Krinyu + N60 P60 K45) ,T5 (Krinyu + N120 P60 K45) dan
T6 ( N120 P60 K45) . Peubah amatan yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter
batang, klorofil daun, umur berbunga, umur panen, produksi per tanaman,
produksi per plot, bobot 100 biji, berat berangkasan, indeks pananen dan
identifikasi gulma. Pemberian pupuk hjau berpengaruh nyata pada tinggi tanaman
5 MST tetapi berpengaruh tidk nyata terhadap tinggi tanaman 3 MST, 7 MST,
diameter batang, jumlah klorofil, umur berbunga, umur panen, produksi per

tanaman, produksi per plot, berat brangkasan dan indeks panen.
Kata kunci: pupuk hijau, Chromolaena odorata, jagung, pertumbuhan dan
produksi

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

RIWAYAT HIDUP

Junaidi Damanik, lahir di Sei Buaya

pada tanggal

01 April 1986.

Anak Kedua dari lima bersaudara dari pasangan bapak J . Damanik (Alm) dan
ibu S.Br.Barus,STh
Adapun pendidikan yang pernah ditempuh hingga saat ini adalah
Pendidikan dasar di SD N 101997


Bandar Gugung

Lulus Tahun 1998 ,

Pendidikan Menengah Pertama di SLTP N 1 Bangun Purba Lulus Tahun 2001,
Pendidikan Menegah Atas di : SMU R.K Deli Murni Bandar Baru Lulus Tahun
2004 dan terdaftar sebagai mahasiswa fakulta Pertanian Universitas Sumatera
Utara Medan pada tahun 2004 melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru
(SPMB) pada Departemen Budidaya pertanian Program Studi Agronomi.
Selama perkuliahan penulis mengikuti kegiatan organisasi Himpunan
Mahasiswa Jurusan Budidaya Pertanian (HIMADITA) sebagai salah satu anggota.
Pada tahun 2008 Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PTPNIII Kebun Gunung Monako, Tebing Tinggi dan tahun 2008 melaksanakan
penelitian di desa Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Berkat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adapun

judul

skripsi

ini

adalah



Pengaruh

Pupuk

Hijau


Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi
Jagung (Zea mays L.)”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
Bapak Ir. Edison Purba, Ph.D selaku ketua komisi pembimbing dan
Bapak. Ferry Ezra Sitepu,SP,MSi selaku anggota yang telah banyak memberikan
arahan dan masukan kepada penulis selama melakukan penelitian hingga
penulisan skripsi ini.
Ungkapan

terima

kasih

yang

tak

terhingga


kepada

Ayahanda

Jariamel damanik (Alm), Ibunda tercinta Sada Perarih Br Barus,STh, yang telah
memberikan semangat, doa, perhatian, nasehat, dukungan moril dan materil.
Abang ku beserta istrinya, adik-adikku yang telah banyak memberikan dukungan.
Terima kasihku kepada kawan-kawan BDP 03, 04, 06 dan 07 atas bantuan dan
persahabatannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi bidang ilmu pengetahuan.
Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Medan,

Desember 2008

Penulis

DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAC ........................................................................................................ i
ABSTRAK ....................................................................................................... ii
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... ....viii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x
PENDAHULUAN
Latar Belakang .................................................................................. 1
Tujuan Penlitian ................................................................................ 4
Hipotesis Penelitian ........................................................................... 4
Kegunaan Penelitian .......................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman ................................................................................ 5
Syarat Tumbuh .................................................................................. 6
Iklim ...................................................................................... 6
Tanah .................................................................................... 7
Pupuk Hijau ...................................................................................... 8
Pupuk Hijau Kirinyu ......................................................................... 10
Pupuk N, P, dan K ............................................................................. 12
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 14
Bahan dan Alat .................................................................................. 14
Metode Penelitian.............................................................................. 15
PELAKSANAAN PENELITIAN
Pemangkasan kirinyu ........................................................................ 17
Persiapan lahan ................................................................................. 17
Pengaplikasian kirinyu ...................................................................... 17
Penanaman ........................................................................................ 17
Pemupukan ....................................................................................... 18
Pemeliharaan .................................................................................... 18
Penjarangan ........................................................................... 18
Penyiraman ............................................................................ 19
Penyiangan ............................................................................ 19
Pengendalian Hama dan Penyakit .......................................... 19
Panen ................................................................................................ 19
Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Pengeringan dan Pemipilan ............................................................... 20
Pengamatan Parameter ...................................................................... 20
Tinggi Tanaman (cm) ............................................................ 20
Diameter Batang (mm) .......................................................... 20
Jumlah Klorofil Daun (unit/ mm3) ......................................... 20
Umur Berbunga (hari) ............................................................ 20
Umur Panen (hari) ................................................................. 21
Bobot 100 biji (g) .................................................................. 21
Produksi per Tanaman (g) ...................................................... 21
Produksi per Plot (g) .............................................................. 21
Berat Brangkasan (g) ............................................................. 21
Indeks Panen ......................................................................... 21
Jenis Gulma yang Tumbuh..................................................... 21
Berat kering gulma ................................................................ 22
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ................................................................................................. 24
Tinggi Tanaman (cm) ............................................................ 24
Diameter Batang (cm) ............................................................ 25
Umur Berbunga (hari) ............................................................ 25
Umur Panen (hari) ................................................................. 26
Jumlah Klorofil Daun (unit/ mm3) ......................................... 26
Produksi per Tanaman (g) ...................................................... 27
Produksi per Plot (g) .............................................................. 27
Berat Brangkasan (g) ............................................................. 28
Indeks Panen ......................................................................... 29
Jenis Gulma yang Tumbuh..................................................... 29
Berat kering gulma ................................................................ 32
Pembahasan ...................................................................................... 29
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ....................................................................................... 36
Saran ................................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Hal
1. Rataan Tinggi Tanaman (cm) dari 3 s/d 7 MST ............................................ 24
2. Rataan Diameter Batang (mm) ..................................................................... 25
3. Rataan Umur Berbunga (hari) ...................................................................... 25
4. Rataan Umur Panen (hari) ............................................................................ 26
5. Rataan Jumlah Klorofil Daun (unit/ mm3) .................................................... 27
6. Rataan Produksi per Tanaman (g) ................................................................ 27
7. Rataan Produksi per Plot (g) ........................................................................ 28
8. Rataan Berat Brangkasan (g) ........................................................................ 28
9. Rataan Indeks Panen .................................................................................... 29
10.Tabel pengamatan gulma pertama (3 MST) ................................................. 29
11.Tabel pengamatan gulma saat panen ........................................................... 32

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

1.

Hal
Lahan Penelitian ....................................................................................... 107

2.

Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Lahan Percobaan ................................. 107

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN

Hal
1. Deskripsi Jagung Varietas DK3 ................................................................... 77
2. Bagan Lahan Penelitian ............................................................................... 78
3. Rencana Kegiatan Penelitian ........................................................................ 79
5. Rataan Tinggi Tanaman (cm) 3 MST ........................................................... 81
6. Analisa Sidik Ragam Tinggi Tanaman 3 MST ............................................. 82
7. Rataan Tinggi Tanaman (cm) 5 MST ........................................................... 83
8. Analisa Sidik Ragam Tinggi Tanaman 5 MST ............................................. 83
9. Rataan Tinggi Tanaman (cm) 7 MST ........................................................... 84
10. Analisa Sidik Ragam Tinggi Tanaman 7 MST ........................................... 84
11. Rataan Umur Berbunga (hari) .................................................................... 85
12. Analisa Sidik Ragam Umur Berbunga ........................................................ 85
13. Rataan Umur Panen (hari) .......................................................................... 86
14. Analisa Sidik Ragam Umur Panen ............................................................. 86
15. Rataan Diameter Batang (mm) ................................................................... 87
16. Analisa Sidik Ragam Diameter Batang....................................................... 87
17. Rataan Jumlah Klorofil Daun (unit/6 mm3) ................................................ 88
18. Analisa Sidik Ragam Jumlah Klorofil Daun ............................................... 88
19. Rataan Produksi per Tanaman Sampel (g) .................................................. 89
Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

20. Analisa Sidik Ragam Produksi per Tanaman Sampel ................................. 89
21. Rataan Produksi per Plot (g)....................................................................... 90
22. Analisa Sidik Ragam Produksi per Plot ...................................................... 90
23. Rataan Berat Brangkasan (g) ...................................................................... 91
24. Analisa Sidik Ragam Berat Brangkasan ..................................................... 91
25. Rataan Indeks Panen .................................................................................. 92
26. Analisa Sidik Ragam Indeks Panen ............................................................ 92
47. Rangkuman Uji Beda Rataan Berbagai Peubah Amatan pada Perlakuan
Pupuk ........................................................................................................ 103

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mengingat akan pentingnya peranan jagung sebagai bahan makanan pokok
dan bahan baku industri, maka pemerintah khususnya Departemen Pertanian
semakin giat meningkatkan produksi jagung baik melelui intensifikasi maupun
ekstensifikasi. Bahkan untuk dimasa mendatang pemerintah telah bertekad untuk
tidak lagi mengimpor kekurangan jagung dari luar negeri (Warisno, 1998).
Menurut data Biro Pusat Statistik (2008), pada tahun 2006 produksi
nasional jagung sebesar 11,61 juta ton dan tahun 2007 yang sebesar 13,28 juta ton
atau tumbuh 14,39%. Untuk tahun 2008, produksi jagung ditargetkan tumbuh
20%, sehingga mampu memproduksi 16 juta ton. Sementara pada 2009, target
produksi jagung sebesar 10% dibanding tahun 2008, atau total menjadi 18 juta
ton. Produksi jagung Sumatera Utara pada 2007 sebesar 804.651 ton dan pada
2008 ditargetkan sebesar 823.966 ton.
Menurut

Mugnisjah

dan

Setiwan

(1998),

untuk

menghasilkan

pertumbuhan dan produksi yang baik dibutuhkan 120 – 150 kg N/ha, 50 – 60
P205/ha, dan 40 – 50 kg K2O/ha.

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Hara N dan P diserap tanaman dengan pola yang sama yaitu diserap
dalam proporsi yang hampir sama pada setiap periode umur. Sedangkan K diserap
lebih banyak pada awal pertumbuhan (Fathan, dkk, 1990).
Lahan pertanian banyak kehilangan bahan organik karena terangkut dalam
bentuk hasil panen, pembakaran sisa panen dan erosi tanah. Kehilangan bahan
organik ini disebabkan oleh sistem pemupukan dalam beberapa waktu terakhir ini
di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan luas areal pertanian,
pertambahan penduduk, kenaikan tingkat intensifikasi serta makin beragamnya
penggunaan pupuk sebagai usaha peningkatan hasil pertanian.
Menurut

Sheldrick

dalam

Mercado

(1979)

telah

digunakannya

pemanfaatan Chromolaena sebagai pakan ternak dan pupuk hijau. Di Fhilipina,
meskipun padang rumput tesebut di pelihara, namun tak diberikan pada ternak,
karena menurut Sajise,et al dalam Mercado (1979) daun dan pucuknya
mengandung mengandung nitrat yang tinggi yang dapat menyebabkan keracunan
pada ternak,namun dimungkinkan untuk pemanfaatan pupuk hijau.
Chromolaena yang tumbuh di daerah savana Nigeria telah memproduksi
4-4,5 m.g ha-1 tahun-1 serasah daun dapat mnggantikan unsur hara N,P, dan K
masing-masing 65 – 80 , 5 – 10 dan 16 – 24 kg ha-1. Tingginya kualitas
Chromolaena juga telah menimbulkan peningkatan yang signifikan dalam proses
mineralisasi ( Handayani,dkk, 2002).
Untuk mencukupi kebutuhan hara tanaman, selain pemberian pupuk
anorganik juga diperlukan tambahan pupuk organik. Salah satu alternatif sebagai
sumber bahan organik yang potensial adalah gulma siam (Chromolaena odorata).
Gulma siam cukup potensial untuk dimanfaatkan sebagai sumber bahan organik
Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

karena produksi biomassanya tinggi. Pada umur 6 bulan C. odorata dapat
menghasilkan biomassa sebesar 11,2 ton/ha, dan setelah umur 3 tahun mampu
menghasilkan biomassa sebesar 27,7 ton/ha (Kasniari, 1996 cit. Suntoro et al.,
2001 cit. Kastono, 2003). Biomassa gulma siam mempunyai kandungan hara yang
cukup tinggi (2,65 % N, 0,53 % P dan 1,9 % K) sehingga biomassa gulma siam
merupakan sumber bahan organik yang potensial (Chandrashekar dan Gajanana,
1996 cit. Suntoro et al., 2001 cit. Kastono, 2003).
Berdasarkan hasil penelitian Dr. Prijo. Ternyata, sistem perakaran gulma.
Chromolaena odorata bercabang banyak dan adventif sehingga mampu menyerap
unsur N yang terikat kuat dalam tanah. Permukaan bawah daun yang halus dan
muka atas yang kasar memungkinkan tumbuhan ini menyimpan air dan embun di
musim kemarau. Kemampuan lainnya adalah dalam berfotosintesa dan
bertranspirasi sangat efektif sehingga membantu dialirkannya unsur hara dalam
tanah dan menyerapnya hingga tersimpan di daun dan bagian hijau lainnya.
Melalui hasil penelitian inilah rekomendasikan penggunaan gulma itu sebagai
pupuk hayati disampaikan kepada masyarakat.( Rovihandono, 2008).
Gulma ini banyak tersebar di Indonesia yang bersifat gulma tahunan. Di
Sumatera Utara banyak di temukan didaerah dataran tinggi tepatnya di daerah
Kabupatan Karo sampai Kabupaten Simalungun. Gulma ini dapat tumbuh sangt
cepat karena sistem perakarannya yang menyebar didalam tanah dan ketersedian
gulma ini selalu ada sepanjang tahun sehingga pemaanfaatanya sebagai sumber
pupuk hijau selalu tersedia.

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang pengaruh substitusi pupuk anorganik dengan pupuk organik dan
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi jagung.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengevaluasi pertumbuhan
dan produksi jagung (Zea mays L) yang diberi pupuk hijau krinyu
(Chromolaena odorata L.)

Hipotesis Penelitian

Pupuk hijau krinyu (Chromolaena odorata L.) berpengaruh nyata
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung (Zea mays L).

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai penelitian ilmiah yang merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
Medan.
2. Hasil penelitian ini berguna untuk pemanfaatan gulma krinyu dan
pengurangan pemakaian pupuk kimia bagi tanaman

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Menurut Sharma (2002) dalam taksonomi tumbuhan, tanaman jagung
termasuk dalam kelas : Monocotyledoneae, ordo : Poales, famili : Graminae,
genus : Zea dan spesies Zea mays L.
Sistem akar primer terdiri dari radikula dan akar-akar seminal yang
muncul dari bagian pangkal biji ketika berkecambah. Kemudian, sistem akar yang
tetap (sekunder) berkembang dari empat sampai lima buku pertama dari batang
yang tetap di bawah tanah. Akar-akar penguat atau udara terbentuk dari beberapa
buku di atas permukaan tanah (Fischer dan Palmer, 1992).
Tinggi batang jagung beragam dari 0,6 m hingga dapat mencapai 5,0 m.
Batang berbentuk silindris, padat dapat dipisahkan oleh ruas-ruas. Jumlah ruas
beragam 8-21 ruas. Ruas yang berada di bawah empat daun pertama tidak dapat
memanjang, tetapi ruas dibawah daun keenam, tujuh dan delapan dapat
memanjang 25, 50 dan 90 mm. Pada buku-buku dibawah permukaan tanah dapat
berkembang akar sekunder (Plessis, 2003).
Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Menurut Rubatzky dan Yamaguchi (1998), daun memiliki lebar agak
seragam dan tulang daunnya terlihat jelas, dengan banyak tulang daun kecil
sejajar dengan panjang daun. Pelepah daun terbentuk pada buku dan membungkus
rapat-rapat panjang batang utama. Lembar daun berselang-seling dan bentuknya
lir-rumput.
Jagung merupakan tanaman berumah satu. Jagung menghasilkan bungabunga jantannya dalam satu perbungaan terminal (malai) dan bunga-bunga
betinanya pada tunas-tunas samping (tongkol). Jagung adalah protandrus, yaitu
mekarnya bunga jantan (pelepasan tepung sari) biasanya terjadi satu atau dua hari
sebelum munculnya tangkai putik (umumnya dikenal sebagai rambut). Karena
pemisahan tongkol dan malai bunga jantan serta protandri pembungaannya,
jagung

merupakan

suatu

spesies

yang

terutama

menyerbuk-silang

(Fischer dan Palmer, 1992).
Biji jagung letaknya teratur, berbaris pada janggel sesuai dengan letak
bunga. Biji dibungkus oleh perikarp yang terdiri dari embrio dan endosperm.
Embrio terdiri dari plumula, radikula, dan skutellum. Bentuk biji ada yang bulat,
berbentuk gigi sesuai dengan varietasnya. Warna biji bervariasi antara lain
kuning, putih, merah/orange dan merah hampir hitam (Tobing, dkk, 1995).

Syarat Tumbuh
Iklim
Walaupun asal tanaman jagung berada di daerah tropis tetapi karena
banyak sekali tipe-tipe dan variasi sifat-sifat yang dimilikinya sehingga jagung

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

dapat

menyebar

luas

dan

dapat

tumbuh

baik

pada

berbagai

iklim

(Tobing, dkk, 1995).
Agar tumbuh dengan baik, tanaman jagung memerlukan temperatur
rata-rata antara 14-300 C, dengan curah hujan sekitar 600 mm-1200 mm per tahun
yang terdistribusi merata selama musim penanaman (Kartasapoetra, 1988).
Tanaman jagung menghendaki penyinaran sinar matahari yang penuh. Di
tempat-tempat yang teduh, pertumbuhan jagung akan merana dan tidak mampu
membentuk buah (Najiyati dan Danarti, 1995).
Kekurangan air dalam waktu singkat pada umumnya dapat di toleransi,
dan hanya berpengaruh kecil terhadap perkembangan biji. Namun, kekurangan air
yang berkepanjangan setelah penyerbukan dapat secara nyata menurunkan bobot
kering biji. Pada kondisi tersebut, pertumbuhan biji sebagian disokong oleh
mobilisasi asimilat yang tersimpan di batang (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

Tanah
Jagung dapat tumbuh pada beragam jenis tanah. Hal utama yang
menyebabkan produksi yang tidak baik pada pertanaman di daerah tropis adalah
produktivitas tanah yang rendah, dan beberapa hal yang dapat meningkatkan
produksi dengan pembukaan areal baru (Leagreid, et al, 1999).
Jagung menghendaki tanah yang memiliki aerase dan drainase yang baik.
Tanaman ini tidak menyukai keadaan yang tergenang (Kartasapoetra, 1988).

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Tanah liat sangat lebih disukai karena mampu menahan lengas yang baik.
Tanaman ini peka terhadap tanah masam, dan tumbuh baik pada kisaran pH antara
6,0-6,8 dan agak toleran terhadap kondisi basa (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Pada tanah berpasir pun tanaman jagung hibrida bisa tumbuh dengan baik
asalkan kandungan unsur hara yang ada di dalamnya tersedia dan mencukupi.
Pada tanah berat atau sangat berat, misalnya tanah grumosol, jagung hibrida
masih dapat tumbuh dengan baik asalkan tata air (drainase)

dan tata udara

(aerasi) diperhatikan. Adapun tanah yang paling baik untuk ditanami jagung
hibrida adalah tanah lempung berdebu, lempung berpasir atau lempung (Warisno,
1998).
Tanaman jagung tidak membutuhkan persyaratan yang khusus karena
tanaman ini dapat tumbuh hampir pada semua jenis tanah asalkan tanah tersebut
subur, gembur, kaya akan bahan organik dan drainase maupun aerase baik.
Kemasaman tanah (pH) yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal tanaman
jagung antara 5,5-6,5, tetapi yang paling baik adalah 6,8. Kemasaman tanah di
bawah 5,5 kurang baik untuk pertanaman jagung, tanah tersebut perlu dikapur
(Ginting, 1994).
Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah tanaman atau bagian-bagian tanaman yang masih
muda atau hijau yang dibenamkan ke dalam tanah dengan maksud untuk
menambah bahan organik dan unsur hara terutama unsur hara nitrogen. Menurut
Hasibuanb (2006) adapun persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan pupuk hijau antara lain: kecepatan pertumbuhannya terutama pada
Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

waktu masih muda, dalamnya sistem perakaran, kekerasan batang, cepat dan
banyak menghasilkan daun, mudah melapuk atau membusuk, tahan terhadap
pangkasan, umur tanaman pupuk hijau, apakah menjadi sarang hama dan penyakit
, apakah daunnya dapat diguanakan sebagai pakan ternak.
Tanaman pupuk hijau merupakan sumber pupuk organik yang murah dan
berperan dalam pembangunan dan mempertahankan kandungan bahan organik
dan kesuburan tanah. Jumlah residu organik yang dikembalikan ke dalam tanah
oleh tanaman pupuk hijau perlu diperhitungkan. Bahan organik akan mendorong
kehidupan organisme, tidak hanya organisme heterotrop yang bertanggung jawap
pada proses dekomposisi tetapi juga azobacter, mikroorganisme penambat
nitrogen.bahan organik dari pupuk hijau mencegah pelindian unsur hara melalui
ikatan kompleklogam-organik.bahan organik memasok N dan S dan setengah P
yang diserap tanaman pupuk hijau (Sutantoa,2002)
Menurut Greenland (1986) dalam Sutantob (2002), pupuk hijau setiap
tahunnya mampu memasok N paling tidak 30 – 60 Kg N. Pengaruh kumulatif dari
penggunaan pupuk hijau yang berkesinambungan tidak hanya pada pasokan N
tetapi juga meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur lainya,
menggantikan fosfat dan unsur mikro yang termobilisasi.
Pupuk hijau yang dikombinasikan dengan pupuk N dapat mempengaruhi
sifat pertumbuahan tanaman secara luas dan membantu pembebasan elemen
nutrisi selama periode pertumbuhan tanaman. Aplikasi pupuk hijau dengan pupuk
kimia akan menghasilkan produksi yang lebik nyata bila dibandingkan dengan
hanya pemberian pupuk kimia saja.(Sarkar,et al.,2004)
Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Unsur Nitrogen dari pupuk hijau dan urea sama efisienya dalam
meningkatkan hail panen. Pupuk organik dengan Farmyard manure (FYM)
ditambah pupuk hijau tanpa aplikasi pupuk anorganik lainya mampu
meningkatkan produktivitas hasil panen padi.(Sing,et al.,2004)
Menurut hasil penelitian Yaduvanshi (2003), penambahan pupuk hijau dan
10 ton FYM/ha dapat mensubstitusi setengah jumlah pupuk anorganik yang di
rekomendasikan dalam ketersedianya penyuplai unsur N dan K di dalam tanah.
Pengaruh pupuk hijau akan lebih efektif bila hubungan antara jenis
tanaman yang digunakan sebagai pupuk hijau, lingkungan dan menejemen lebih
dinamis.(Cherr,et al.,2006)
Pupuk hijau yang di berikan pada jagung manis pada tanah yang berjenis
pasir lembab, telah meningkatkan berat segar hasil panen maupun berat kering
tanaman, total kandungan N tanaman dan indeks luas daun selama pertumbuhan
jagung manis.(Cherr,et al.,2007)
Menurut Gonzales et al (2001) dalam hasil penelitian Oad et al (2004).
Pupuk organik dan pupuk kimia seperti NPK yang mampu menyuplai nutrisi
esensial yang menunjukkkan pengaruhnya terhadap variabel tinggi tanaman,
diameter batang, berat kering pucuk dan akar.

Pupuk Hijau Krinyu

Krinyu adalah salah satu jenis pupuk hijau yang memiliki prospek yang
baik. Krinyu termasuk dalam kelas Dicotyledonae dengan famili Asteraceae yang
memiliki nama spesies Chromolaena odorata (L.) King & H. E. Robins
Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

(plantamor.com., 2008). Pangkasan C. odorata (krinyu) mempunyai kandungan
karbon, kalsium, magnesium, kalium, dan nitrogen yang lebih tinggi
dibandingkan pupuk kandang sapi, sehingga C. odorata dapat dijadikan sebagai
alternatif pupuk organik. Komposisi kimia bahan organik C. odorata dan pupuk
kandang sapi disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi kimia bahan organik C. odorata dan pupuk kandang
Bahan Organik

C (%)

Chromolaena

50,40

N
(%)
2,42

odorata

20,10

1,62

Komposisi
C/N
C/P

P
(%)
0,26

20,82

0,28

17,94

195,34

K
(%)
1,60

Ca
(%)
2,02

Mg
(%)
0,78

104,94

0,29

0,53

0,96

Pupuk kandang
sapi
Sumber: Suntoro et al. (2001)

Goto dan Nagata (2000) menyatakan bahwa aplikasi pupuk hijau yang
baik akan meningkatkan total karbon, total nitrogen dan kapasitas tukar kation
tanah dan porositas tanah, namun dapat menurunkan bulk density tanah, tetapi
Sumarni (2008) melaporkan bahwa penggunaan pupuk hijau saja untuk
mensubtitusi pupuk anorganik dalam waktu singkat tidak mungkin meningkatkan
produktifitas tanaman. Oleh karena itu perlu kombinasi cara penggunaan pupuk
hijau, dan efektifitasnya dalam menurunkan dosis urea sehingga akan
menghasilkan teknik pengelolaan pupuk hijau sebagai amelioran untuk
meningkatkan

kualitas

tanah

sehingga

dapat

mendukung

peningkatan

produktifitas tanaman jagung.
Berikut adalah tabel kadar hara kirinyu da beberapa kompos pupuk
organik:
kompos pupuk

C

N

P

K

Ca

Mg

C/N

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

organik
pukan kambing
pukan ayam
Pukan sapi
Sisa tanaman
Tithonia
Kirinyu

................................................. % ..............................................
36,2
26,6
47
11,5
18,2
30

3,80
1,4
3,5
1,4
2
2,7

0,46
1,20
1,01
0,34
0,46
0,62

3,26
2,89
5,92
3,11
5,11
3,73

2,51
2,45
2,96
1,8
2,40
3,84

0,73
0,56
1,34
0,55
0,60
0,74

10
18
13
8
9
11

Sumber: Hartatik. (2007)

Pupuk N,Pdan K
Tanaman membutuhkan dalam jumlah yang banyak unsur nitrogen (N),
fosfor (P), dan kalium (K). Unsur-unsur ini dinyatakan sebagai unsur hara makro
primer dan sangat sering diberikan ke tanaman dalam bentuk pupuk
(Hasibuana, 2006).
Hampir seluruh tanaman dapat menyerap Nitrogen dalam bentuk Nitrat
(NO3- ) atau amonium (NH4+ ) yang disediakan oleh pupuk. Nitrogen dalam nitrat
lebih cepat tersedia bagi tanaman. Amonium juga akan diubah menjadi nitrat oleh
mikroorganisme tanah. Umumnya pupuk dengan kadar N yang tinggi dapat
membakar daun tanaman sehingga pemakaiannya perlu

lebih

hati-hati

(Novizan, 2002).
Tanaman menyerap unsur nitrogen (N) terutama dalam bentuk NO3-,
namun bentuk lain yang juga dapat diserap adalah NH4+, dan urea. Dalam keadaan
aerase yang baik senyawa-senyawa N diubah kedalam bentuk NO3-. Nitrogen
yang tersedia bagi tanaman dapat mempengaruhi pembentukan protein, dan
disamping itu unsur ini juga merupakan bagian integral dari klorofil
(Nyakpa, dkk, 1988).

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Reduksi Nitrat menjadi N2 dijelaskan oleh Ponamperuma (1976) dalam
Hasibuan (2006) bila tanah digenangi maka konsentrasi oksigen di dalam tanah
menurun secara drastis. Pada saat yang bersamaan nilai Eh (redoks potensia)
menurun pula, disamping pH tanah itu menaik jika tanah itu bereaksi masam.
Nitrogen merupakan unsur pertama di reduksi begitu Eh mulai turun.dalam hal ini
ion nitrat tidak stabil dan mulai denitrifikasi menurut reaksi berikut:
2 NO3+ + 12 H+ + 10 e

N2 + 6 H2O

Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk H2PO4- dan HPO42-, bergantung
pada pH tanah. Fosfor diperlukan untuk pembentukan DNA dan RNA dan
berbagai komponen penting lainnya. Fosfor merangsang proses perkecambahan
dan pembentukan akar. Penggunaan fosfor oleh tanaman sangat dipengaruhi oleh
pertumbuhan akar yang terbatas, suhu udara dan laju pertumbuhan vegetatif
(Soil Improvement Committe California Fertilizer Association, 1998).
Unsur kalium (K) diserap tanaman dalam bentuk ion K+, jumlahnya dalam
keadaan tersedia bagi tanah biasanya kecil. Kalium yang ditambahkan kedalam
tanah biasanya dalam bentuk garam-garam yang mudah larut seperti KCl, KNO3,
K2SO4, dan K-Mg-SO4. Kalium merupakan unsur mobil di dalam tanaman dan
segera akan ditranslokasikan ke jaringan meristematik yang muda bilamana
jumlahnya terbatas bagi tanaman (Nyakpa, dkk, 1988).

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian

ini

dilaksanakan

di

desa

Namo

Rambe,

Kabupaten Deli Serdang,Sumatera Utara dengan kandungan unsur hara Nitrogen
(0,22%) Pospor (39,15 ppm), Kalium (0,69 %), bahan organik (1,99%) serta pH
(6,10) dengan ketinggian + 30 meter diatas permukaan laut. Penelitian dimulai
awal bulan Agustus 2008 sampai November 2008 dengan kondisi curah hujan
dan angin yang cukup tinggi.

Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih varietas jagung
DK3, residu krinyu (daun dan cabang) yang diambil dari Desa Barus Julu
Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Kec.Barus Jahe, Kab Karo,Sumatera Utara. pupuk urea, pupuk SP-36 dan KCl,
fungisida Delsene 80 WP untuk mengendalikan jamur.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah traktor untuk mengolah
lahan, cangkul kecil untuk mengendalikan gulma, pisau untuk memotong daun
dan cabang krinyu, gembor untuk menyiram tanaman, meteran untuk mengukur
lahan dan menghitung tinggi tanaman, timbangan untuk menimbang pupuk hijau
krinyu,urea serta N, P, dan K dan produksi tanaman, tugal untuk membuat lubang
tanam, handsprayer sebagai alat untuk menyemprot insektisida, pacak sampel
untuk menandakan tanaman sampel, label untuk memberi tanda perlakuan, oven
untuk mengetahui bobot kering tanaman, tali plastik sebagai pembatas antar plot,
ember sebagai wadah merendam benih, amplop sebagai wadah saat mengovenkan
tanaman, plakat nama sebagai pemberi tanda lahan penelitian, alat tulis dan

kalkulator serta peralatan lain yang mendukung pelaksanaan penelitian ini.
Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial
yaitu:

T1

: N0, P0, K0

T2

: Residu Krinyu

T3

: Residu Krinyu + N0, P60, K45

T4

: Residu Krinyu + N60, P60, K45

T5

: Residu Krinyu + N120, P60, K45

T6

: N120, P60, K45 (Dosis anjuran)

Dengan Kebutuhan Krinyu 18,75 ton/ha,Urea 300 kg/ha,SP-36 100 kg/ha dan KCl
100 kg/ha.
Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Jumlah ulangan (Blok)

: 3 ulangan

Ukuran plot

: 400 cm x 200 cm

Jumlah Plot

: 18 plot

Jarak Antar plot

: 70 cm

Jarak Antar Blok

: 100 cm

Jarak Tanam

: 60 cm x 25 cm

Jumlah Tanaman Sampel Per Plot

: 10 tanaman

Data yang dikumpulkan , dianalisis dengan sidik ragam linear Rancangan
Acak Kelompok ( RAK ) Non Faktorial sebagai berikut:
Yij = µ + i+ j + ij
Dimana :
Yij

= Hasil pengamatan pada blok ke-i yang diberi perlakuan pupuk hijau
krinyu pada perlakuan ke-j

µ

= Nilai tengah
i

= Efek blok ke- i

j

= Efek dari perlakuan pembarian pupuk hijau krinyu pada ke-j

ij

= Efek galat pada blok ke-i yang mendapat perlakuan pemberian pupuk
hijau krinyu pada perlakuan ke-j
Jika dari hasil sidik ragam menunjukkan pengaruh yang nyata, maka

dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

PELAKSANAAN PENELITIAN

Pemangkasan Krinyu

Krinyu yang akan digunakan sebagai pupuk hijau dipangkas terlebih
dahulu dengan kurun waktu 2 bulan sebelum pengaplikasian pertama. Perlakuan
ini bertujuan untuk meningkatkan kadar N di dalam tunas-tunas muda hasil
pangkasan.

Persiapan Lahan

Lahan yang akan digunakan untuk penelitian diolah dengan menggunakan
traktor dengan kedalaman olah tanah 15-20 cm. Pengolahan dilakukan hingga tanah
menjadi gembur, rata dan bersih dari sisa-sisa gulma dan perakaran. Plot-plot
percobaan dibuat dengan ukuran 400 cm x 200 cm dengan pembatas parit di
Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

sekeliling lahan dengan lebar 50 cm yang berfungsi sebagai saluran drainase. Jarak

antar plot 70 cm dan jarak antar blok 100 cm yang memanjang dari arah utaraselatan.
Pengaplikasian Krinyu

Tunas muda krinyu dicacah dengan pisau sampai berukuran 5 - 10 cm ,
kemudian ditebar ke permukaan tanah sesuai perlakuan, lalu ditutup dengan tanah
untuk mempercepat proses dekomposisi.
Penanaman

Penanaman jagung dilakukan dengan membuat lubang tanam sedalam 5
cm, tiap lubang tanam ditanam 2 benih jagung dengan jarak tanam 60 cm antar
barisan dan

25 cm dalam barisan. Jagung ditanam dengan barisan tegak lurus

dengan arah mata hari terbit atau sejajar dengan arah Utara – Selatan.
Pemupukan

Pengaplikasian pemupukan dilakukan sesuai dengan perlakuan, untuk
pembarian pupuk residu krinyu dilakukan dua minggu sebelum tanam (MST),
kirinyu yang dipanen dari batang dan daun dibawa ke lokasi penelitian. Pada
keesokan harinya cabang dan daun terlebih dahulu dicacah menjadi ukuran yang
kecil sekitar 5 cm – 10 cm dengan menggunakan pisau. Hasil cacahan tersebut
lalu dibenamkan sejajar barisan tanaman (20 cm dari barisan tanaman). Untuk
pemberian pupuk N, diberikan dalam tiga tahap. Pemberian tahap pertama pada
saat jagung berumur dua MST, tahap kedua dan ketiga diberikan pada saat
tanaman berumur empat dan enam MST. Pada masing-masing tahap diberikan
seprtiga dari dosis pupuk urea.untuk pemberian P205 dan K20 diberikan sekaligus
Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

pada saat tanam sebagai pupuk dasar. Dosis yang digunakan adalah, pupuk Urea
300 kgha-1,pupuk KCl 100 kgha-1 dan pupuk SP-36 100kgha-1.pemupukan
dilakukan dengan cara menabur pada lubang yang dibuat sedalm 5 cm dengan
jarak 10 cm dari lubang tanam lalu ditutup dengan tanah.
Pemeliharaan Tanaman
Penjarangan

Penjarangan dilakuakan saat tanaman berumur dua minggu setelah tanam.
Penjarangan dengan cara memotong salah satu tanaman yang pertumbuhanya kurang
baik dengan pisau dan setiap lubang tanam ditinggalkan satu tanaman.

Penyiraman
Selama penelitian tidak dilakukan penyiraman karena curah hujan yang
cukup tinggi.
Penyiangan
Sebelum penyiangan dilakukan terlebih dahulu dihitung kerapatan dan
jenis gulma untuk bobot kering dari 50 cm x 50 cm luasan disepanjang
barisan.penyiangan

dilakukan

dengan

menggunakan

cangkul

atau

langsungmencabut gulma dengan tangan.Tujuannya menghindarkan persaingan
antara gulma dengan tanaman. Pelaksanaan penyiangan dilakuak pada saat
tanaman berumur tiga minggu setelah tanam dan saat panen
Pengendalian Hama dan Penyakit
Dalam penelitian yang telah dilaksanakan tidak dilakukan penyemprotan
insektisida karena tidak ditemukan serangan insek , sedangkan pengendalian
Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

penyakit dilakukan dengan penyemprotan fungisida Delcene 80 WP dengan dosis
1 cc/liter air sebanyak 4 kali,karena pada saat jagung berumur 4 MST, tanaman
terserang bulai. Untuk mencegah serangan penyakit ke tanaman jagung yang
belum terserang dilakukan penyemprotan fungisida Delsene 80 WP dengan dosis
1 cc/liter air setiap minggu sampai umur tanaman 8 MST.
Panen
Jagung dipanen pada umur 14 MST saat warna kelobot telah berwarna
menjadi kining kecoklatan dan biji telah keras. Cara panen jagung adalah dengan
mematahkan tangkai tongkol jagung dan diberi label sesuai dengan perlakuan dan no
sample.

Pengeringan dan Pemipilan
Setelah panen, dilakukan pengeringan brangkasan dan tongkol jagung
selama tiga hari dibawah sianr matahari langsung.kemudian dilakukan pemipilan
tongkol dengan tangan.
Parameter
Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman diukur mulai dari leher akar hingga ujung daun tertinggi
dengan menggunakan meteran. Pada tanaman sampel dipasang patok standard
sebagai pedoman pengukuran. Pengukuran pertama dilakukan tiga minggu setelah
tanam (MST) dengan interval waktu dua minggu sekali hingga muncul bunga jantan.
Diameter Batang
Diameter batang diambil pada saat tanaman mulai mengeluarkan malai atau
pada saat jagung berumur 6 MST,data diambil 10 cm dari permukaan tanah dengan

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

dua pengambilan. Pengambilan yang pertama searah utara selatan dan yang kedua
searah timur barat,kemudian dirata-ratakan.
Jumlah Klorofil Daun

Jumlah klorofil daun (unit/mm3) dihitung dengan menggunakan alat
klorofilmeter dari 3 titik pengambilan pada daun. Caranya yaitu dengan
menjepitkan alat klorofilmeter pada ujung, tengah, dan pangkal daun, kemudian
dirata-ratakan.
Umur Berbunga
Umur berbunga ditentukan pada saat bunga jantan setiap tanaman pertama

kali muncul. Berbunganya tanaman ditandai dengan munculnya malai (bunga
jantan). Dicatat jumlah tanaman berbunga setiap hari dimulai sejak bunga pertama
keluar.

Umur Panen
Umur

panen

dihitung

mulai

awal

penanaman

hingga

tanaman

menampakan kriteria panen.
Bobot 100 Biji
Bobot 100 biji di hitung dengan mengambil 100 biji jagung yang telah
dipipil secara acak dalam satu plot, kemudian di timbang.
Produksi per Tanaman
Produksi per tanaman dihitung dengan mengambil rataan dari seluruh
sample pipilan kering dalam satu plot.
Produksi per Plot

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Produksi per plot dihitung dengan mengalikan produksi per tanaman
dengan jumlah populasi tanaman jagung dalam satu plot tersebut tanpa
mengikutsertakan hasil tanaman jagung pada barisan terluar.
Indeks Panen
Nilai indeks panen dihitung dengan membagikan bobot biji pipilan kering
per tanaman dengan bobot brangkasan kering per tanaman.
Berangkasan
Brangkasan diambil datanya pada saat pengambilan data indeks panen.
Batang jagung beserta akarnya yang telah dibersihkan dari tanah yang menempel,
klobot dan tungkul jagung yang telah selesai dipipil

ditimbang per sample

tanaman.
Jenis Gulma yang Tumbuh
Jenis gulma diidentifikasi dengan membuat petak bujur sangkar pada
setiap plot dengan ukuran 50 cm x 50 cm. Pengambilan sampel dilakukan
sebelum penyiangan dan bersamaan dengan panen dengan mencabut gulma
sampai pada akarnya. Dihitung populasi dan jenis gulma yang diperoleh
berdasarkan identifikasi tersebut lalu dilakukan penghitungan Nilai Jumlah
Dominasi (NJD) dengan rumus sebagai berikut
NJD =

KN + FN
2

Keterangan:
KN = Kerapatan Nisbi, diperoleh de ngan membagikan Kerapatan Mutlak
terhadap
jumlah semua spesies dikali 100%
Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

FN = Frekwensi Nisbi, diperoleh dengan membagikan Frekwensi Nisbi mutlak
terhadap jumlah Nilai Frekwensi Mutlak semua jenis spesies dikali 100 %

Berat Kering Gulma
Gulma dikeringkan dalam amplop sesuai spesiesnya sampai kering
kemudian ditimbang dengan timbangan analitik. Kemudian dihitung SDR-nya
dengan menggunakan rumus:
KN + FN + BN
SDR =
3
Keterangan:
KN = Kerapatan Nisbi, diperoleh dengan membagikan kerapatan mutlak spesies
tertentu dengan jumlah kerapatan mutlak semua spesies kemudian
dikalikan 100%.
FN = Frekuensi Nisbi, diperoleh dengan membagikan frekuensi nisbi mutlak
terhadap spesies tertentu dengan jumlah nilai frekuensi mutlak semua jenis
spesies kemudian dikalikan 100%.
BN = Berat Kering Nisbi, diperoleh dengan membagikan berat kering mutlak
spesies tertentu dengan berat kering mutlak semua jenis spesies kemudian
dikalikan 100%.

Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Tinggi Tanaman
Data hasil pengamatan dan analisa secara statistik dari tinggi tanaman
pada 3, 5 dan 7 Minggu Setelah Tanam (MST) dapat dilihat pada lampiran 4 dan
5. Dari hasil analisa secara statistik dapat dilihat bahwa pemberian pupuk hijau
krinyu berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 3 dan 7 MST dan
berpengaruh nyata pada pengamatan 5 MST. Rataan tinggi tanaman dari
perlakuan pupuk pada 3 s/d 7 MST dapat dilihat pada Tabel 1.
Junaida Damanik : Pengaruh Pupuk Hijau Krinyu (Chromolaena odorata L.) Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Jagung (Zea mays L.), 2009.
USU Repository © 2009

Tabel 1. Rataan Tinggi Tanaman pada masing-masing Perlakuan dari 3 s/d 7
MST

Perlakuan
T1 (N0P0K0)
T2 (Kirinyu)
T3 (Kirinyu + N0P60K45)
T4 (Kirinyu + N60P60K45)
T5 (Kirinyu + N120P60K45)
T6 (N120P60K45)

Tinggi Tanaman pada Umur Tanaman (cm)
3
MST
5 MST
7 MST
62.17
68.03
65.97
62.94
68.57
62.64

135.75c
155.2a
148.65b
152.15b
161.85a
149.4b

247.13
253.36
252.96
258.13
265.68
251.55

Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh notasi yang sama pada kolom ya