Penyebab Stres Respon Stres

2. Stres Kehamilan 2.1 Definisi Stres Stres adalah respon tubuh tidak spesifik terhadap stressor. Respon tubuh yang tidak spesifik meliputi, respon fisiologis, respon kognitif, respon emosi dan respon tingkah laku Hans selye, 1950 dalam Aziz 2009. Termasuk kondisi hamil yang dapat menyebabkan stres. Respon emosi yang dialami ibu hamil dapat berubah perubahan mood dan ambivalensi selama kehamilan.

2.2 Penyebab Stres

Hawari 2008 menyatakan bahwa penyebab stres pada ibu hamil terdiri dari potensi stressor, pengalaman hidup, postur tubuh dan tidur.. a. Potensi stressor Stressor psikososial merupakan keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupanseseorang. Ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikologis selama kehamilan. Ibu hamil berupaya untuk beradaptasi pada kehamilan dan perubahan – perubahan yang terjadi pada dirinya sampai pada saat menghadapi persalinan. b. Pengalaman Hidup Pengalaman hidup yang mempengaruhi perasaan yang akan berdampak menjadi trauma. Trauma masa hamil, bisa datang dari banyak faktor seperti menyaksikan film horor bisa saja mendatangkan trauma padahal sebelumnya tidak Universitas Sumatera Utara masalah. Saat hamil kejadian menyeramkan, mengerikan atau menyedihkan bisa sangat membekas dan berujung menjadi trauma. c. Postur Tubuh Ketika terjadi proses kehamilan ibu akan mengalami perubahan postur tubuh seperti perubahan bentuk tubuh dengan badan yang semakin membesar, munculnya jerawat di wajah atau kulit muka yang mengelupas, payudara yang bengkak dan buang air kecil dengan frekuensi yang sering mrnyrbabkan kondisi osikologis ibu berubah. Ibu merasa sedih, murung dan cemas memikirkan kehamilannya. d. Tidur Sulit tidur di malam hari dapat membuat kondisi ibu hamil menurun. Konsentrasi berkurang, mudah lelah, badan terasa pegal, tidak mood bekerja, dan cenderung emosional. Kondisi seperti ini tentu saja dapat membuat beban kehamilan semakin berat.

2.3 Respon Stres

Taylor 1991 menyatakan bahwa stres dapat menghasilkan berbagai respon. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa respon - respon tersebut dapat berguna sebagai indikator terjadnya stres pada invidu dan mengukur skala stres yang dialami individu. Respon stres dapat di lihat dari beberapa aspek yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Respon fisiologis Ditandai dengan meningkatnya tekanan darah, detak jantung, detak nadi, sakit kepala, jantung berdebar - debar, sesak nafas, frekuensi buang air kecil yang sering, terasa dingin dan kesemutan terutama dibagian ujung jari – jari tangan atau kaki karena pembuluh darah tepi perifer menyempit. b. Respon Kognitif Terlihat lewat terganggunya proses kognitif individu, seperti pikiran menjadi kacau, menurunnya daya konsentrasi, pikiran berulang dan pikiran tidak wajar. c. Respon emosi Muncul sangat luas, menyangkut emosi yang mungkin dialami individu seperti, takut, cemas, malu, marah, gelisah, kelelahan, mudah tersinggung. Respon emosi pada ibu hamil berupa perubahan mood, peningkatan iritabilitas, uraian air mata dan ledakan kemarahan serta perasaan suka cita dan kegembiraan. Perubahan hormonal merupakan bagian dari respon ibu terhadap kehamilan yang dapat menyebabkan perubahan mood. Ibu hamil juga memiliki sedikit perasaan ambivalen selama kehamilan. Bahkan ibu yang bahagia dengan kehamilannya dari waktu ke waktu dapat memiliki sika bermusuhan terhadap kehamilan atau janin. Perasaan ambivalen berat yang menetap sampai trimester ke tiga dapat mengindikasikan bahwa peran sebagai ibu belum di atasi Lederman, 1984 dalam Bobak, 2005. Universitas Sumatera Utara d. Respon tingkah laku Dibedakan menjadi fight, yaitu melawan situasi yang menakan dan flight yaitu, menghidari situasi yang menekan. Contohnya menajdi malas selama melakukan aktivitas dan sering melamun.

2.4 Faktor yang mempengaruhi stres