Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

pernah tidak tenang selama kehamilan 64,0, mayoritas ibu hamil selalu mudah marah selama kehamilan 44,0. Berdasarkan hasil penelitian dan uraian kuesioner didapatkan tingkat stres ibu selama menjalani kehamilan di Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan Belawan Mayoritas mengalami stres ringan. Trimester II 48,0 dan Trimester III 38,0. Data hasil penelitian menunjukkan tidak ada ibu hamil yang tidak mengalami stres dan mengalami stres berat. Tabel 5.3. Distribusi frekuensi dan persentase tingkat stres ibu selama menjalani kehamilan di Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan Belawan n=50 Tingkat Stress Trimester Ringan Sedang Trimester I Frekuensi n - 1 Persentase - 1 Trimester II Frekuensi n 24 5 Persentase 58,0 10,0 Trimester III Frekuensi n 19 1 Persentase 38,0 1

2. Pembahasan

Data hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil trimester II mengalami stres ringan. Sesuai dengan penelitian ini mayoritas ibu hamil berada pada trimester II. Ibu hamil trimester II mengalami tingkat stres lebih ringan, karena pada trimester II ibu hamil sudah merasa tenang dan terbiasa dengan keadaannya serta sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasa Kusmiyati, 2009. Hasil penelitian Astria 2009 juga mendapatkan mayoritas ibu hamil trimester II Universitas Sumatera Utara mengalami tingkat stres ringan. Sesuai dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa 62,0 ibu hamil selalu menikmati kebersamaan dengan orang lain selama kehamilan. Efsantin 2005 berpendapat jika ibu hamil mendapat dukungan dari lingkungan terdekat terutama suami dan keluarga maka stres yang dirasakan dapat berkurang. Didukung dengan 96,0 ibu hamil selalu merasa sangat senang ketika keluarga mendukung kehamilannya, 82,0 ibu hamil selalu merasa bahagia ketika mendapat ucapan atas kehamilanny dan ketika senang 50 ibu hamil selalu bercerita dengan keluarga atau orang lain. Data hasil penelitian juga menunjukkan mayoritas responden pada penelitian ini berusia 20 sampai 35 tahun. Usia dapat mempengaruhi tingkat stres selama kehamilan. Kehamilan dengan usia 20 sampai 35 tahun merupakan usia produktif, sehingga ibu hamil dengan rentang usia ini tingkatan stresnya lebih ringan karena tingkat kesiapan menjadi ibu sudah baik Amalia, 2009. Hal ini didukung dengan 96,0 ibu hamil selalu bahagia ketika mengetahui hamil dan 90,0 ibu hamil selalu merasa kuat dan tegar dalam mengahadapi permasalahan delama kehamilan dan selama kehamilan 70,0 ibu hamil selalu bersemangat. Hasil penelitian Irmayani 2013 yang mendapatkan ibu hamil yang berusia 20 sampai 35 tahun mengalami tingkat stres ringan. Kusmiyati 2009 berpendapat wanita yang dapat menerima kehamilannya dengan baik maka akan merasa senang dan memusatkan perhatiannya untuk anak yang dikandungnya. Ibu hamil juga selalu bahagia ketika dapat melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 96,0 dan 92,0 ibu hamil selalu merasa bersalah ketika tidak menjaga kehamilan dengan baik. Universitas Sumatera Utara Data hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas responden multigravida. Ibu hamil primigravida lebih rentang mengalami stres dibandingkan multigravida. Cowin 2001 juga berpendapat sama bahwa ibu hamil primigravida mengalami stres lebih tinggi dibandingkan multigravida. Ibu dengan kehamilan kedua mudah melakukan penyesuaian karena sudah mempunyai pengalaman sebelumnya sehingga stres yang dirasakan ringan. Berbagai perasaan akan muncul selama kehamilan, diantaranya stres, kekhawatiran dan ketidaknyamanan. Nolan 2003 berpendapat bahwa ibu hamil yang dapat menyelesaikan masalah selama kehamilan maka tingkat stres yang dialaminya juga akan lebih ringan. Data ini didukung oleh 42,0 ibu hamil selalu senang ketika dapat menyelesaikan masalah. Mayoritas ibu hamil dalam penelitian sebagai ibu rumah tangga IRT dan dengan tingkat stres ringan. Pekerjaan juga menjadi salah satu faktor stres ibu selama kehamilan. Ibu hamil yang bekerja memiliki tuntutan lebih dibandingkan dengan yang tidak bekerja. Ibu hamil yang bekerja kemungkinan akan lebih stres karena memiliki peran ganda yang berasal dari pekerjaan dan keluarga Hawai, 2001. Data hasil penelitian ini juga diperoleh 68,0 ibu hamil selalu merasa senang ketika dapat mengerjakan pekerjaan rumah sehingga tingkatan stres ibu selama hamil pada penelitian ini ringan. Sejalan dengan penelitian Irmayani 2013 yang mendapatkan tingkat stres ringan pada ibu hamil yang tidak bekerja diluar rumah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trimester I dan III mengalami stres sedang. Trimester I dan III tingkatan stresnya lebih tinggi, karena trimester I Universitas Sumatera Utara merupakan proses adaptasi awal selama kehamilan dan trimester III ibu hamil sudah memikirkan tentang persalinan, sehingga ibu hamil trimester I dan III mengalami tingkatan stres yang lebih tinggi dibandingkan timester II Simkin, 2009. Sejalan dengan penelitian Urva 2009 yang mendapatkan stres lebih tinggi pada ibu hamil trimester I dan III. Hal ini didukung dengan pernyataan ibu hamil yang selalu merasa takut ketika mendengar seseorang yang melahirkan dengan sulit 48,0 dan 44,0 ibu hamil kadang-kadang merasa cemas selama kehamilan. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Hasil penelitian Stres ibu selama menjalani kehamilan di Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan Belawan menunjukkan bahwa tingkatan stres pada ibu hamil tidak sama atau berbeda- beda.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 2.1 Ibu Hamil Hasil penelitian menunjukkan stres pada trimester I dan III lebih tinggi dibandingkan trimester II. Trimester I lebih tinggi tingkat stresnya karena membutuhkan adaptasi diawal kehamilan dan trimester III karena ibu hamil sudah memikirkan persalinan. Sehingga diharapkan kepada ibu hamil trimester I untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan ibu hamil trimester III untuk berkonsultasi tentang persalinan atau membaca buku untuk persiapan melahirkan. 2.3 Pendidikan Keperawatan Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan dan sumber informasi yang penting bagi mahasiswa, dimana hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran mengenai tingkat stres ibu selama menjalani kehamilan. Universitas Sumatera Utara