Konseptual Kerangka Teoritis dan Konseptual

10 4. Faktor masyarakat. Penegakan hukum berasal dari masyarakat dan bertujuan untuk mencapai kedamaian di dalam masyarakat. Oleh karena itu, dipandang dari sudut tertentu maka masyarakat dapat mempengaruhi penegakan hukum tersebut. 5. Faktor kebudayaan. Kebudayaan sistem hukum pada dasarnya mencakup nilai-nilai yang mendasari hukum yang berlaku, nilai-nilai yang merupakan konsepsi-konsepsi abstrak mengenai apa yang dianggap baik sehingga dianut dan apa yang dianggap buruk sehingga dihindari. Soerjono Soekanto, 1983: 34-35, 40

2. Konseptual

Kerangka konseptual merupakan kerangka yang menggambarkan hubungannya antara konsep khusus yang merupakan kumpulan dari arti yang berkaitan dengan istilah yang diinginkan atau ditelitih Soerjono Soekanto, 1986 : 32 Dalam konsep ini akan dijelaskan tentang pengertian pokok yang dijadikan konsep dalam penulisan ini, sehingga mempunyai batasan yang jelas dan tepat dalam penafsiran beberapa istilah, hal ini untuk menghindari kesalah pahaman dalam penulisan ini. Adapun pengertian istilah yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Analisis adalah proses penginterprestasian untuk mengungkapkan suatu masalah agar menemukan titik pemecahan permasalahan tersebut. Gunawan Adi Saputra 152 : 2006 11 2. Tindak Pidana adalah dalam bahasa belanda disebut Strafbaar Feit, yang merupakan istilah resmi dalam Straf Wetboek atau Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP yang berlaku di Indonesia Tindak Pidana berarti suatu perbuatan yang pelakunya ini dapat dikatakan merupakan subjek tindak pidana. Sugianto : 2001 : 18 3. Penipuan adalah perbuatan menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat hoedaningheid palsu dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barangsesuatu kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang Sugianto : 2003 : 75 4. Pengertian Calon Tenaga Kerja Indonesia adalah berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Adapun pengertian tenaga kerja menurut ketentuan Pasal 1 angka 2 UU Nomor 13 Tahun 2003 adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang danatau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Sedangkan pengertian pekerjaburuh berdasarkan pasal 1 angka 3 UU Nomor 13 Tahun 2003 adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. 12

E. Sistematika Penulisan